Saaaaahhhhhhhhhhh......
Suara riuh itu menyadarkan aku pada dunia nyata yang ada di depan mataku.
Seolah tak percaya, ternyata dengan sekali ucap mampu membawaku menapaki kehidupan baru yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Bahkan aku dengan lantang menyebutkan sebuah nama perempuan, Tita Andriana Nugraha dengan jelas tanpa ada kesalahan sedikitpun.
Tita Andriana Nugraha,,, nama itu, nama gadis yang belum pernah aku temui walaupun hanya sekali.
Entah bagaimana rupa gadis itu, cantik, jelek , item atau putih aku pun tak tau.
Aku bahkan tidak pernah menyangka aku mau melakukannya. Semua itu karena bunda.... yah bunda adalah penyebab aku mengucapkan nama itu di depan bapak penghulu.
Flashback on.....
"Assalamualaikum....... Bang....", bunda
"Wa'alaikumsalam Bunda, ada apa Bund.... tumben Bunda telpon Abang jam segini...?!" Aku menjawab telpon dari bunda.
Dan bertanya tumben, karena setahuku bunda pasti tahu aku lelah karena jadwal latihanku basketku yang padat, apalagi ini adalah hari terakhirku sebelum tanding besok.
Saat ini adalah waktuku untuk istirahat dengan tenang tanpa gangguan. Maklum aku memang sedang berada di Jakarta untuk tanding liga basket, mewakili sekolahku.
"Abang kapan tanding basketnya?" tanya bunda
"Besok final Bund...kenapa?" sahutku sambil menyenderkan punggung ke ranjang.
"Habis tanding kalo tidak ada acara lain, langsung pulang ya Bang....", perintah bunda to the point.
"Kenapa....ada apa Bun....kan masih ada libur satu minggu dari sekolah Bun. Abang pengen jalan - jalan di sini dulu Bun." aku bertanya pada bunda dengan lirih.
"Pulang saja, kalo cuma jalan - jalan masih banyak waktu. Di rumah mau ada acara tahunan, Bunda mau kamu hadir....!", tegas bunda.
"Emang kenapa sih bun, paling cuma ketemuan antar keluarga kan. Setiap tahun kita juga ketemu, momen lebaran ngumpul, idhul adha juga ngumpul. Lagian bulan kemaren kita juga ngumpul di rumah Pakdhe Broto saat nikahnya mbak Wiri bund....", aku coba menolak pulang dengan halus.
"Abbaanggg", bunda menyebutku dengan penekanan.
"Oke....baiklah Bund....Abang pulang habis tanding bareng rombongan sekolah." sahutku dengan lemah.
Hilang sudah angan - angan yang telah kususun dan ku rencanakan jauh jauh hari yang lalu.
"Good boy....Bunda saayyyanggg banget sama Abang", bunda mulai lebay.
"Assalamualaikum,,,,, sayang...." bunda mengakhiri panggilan teleponnya.
"Waalaikumsalam Bunda...." ku balas dengan lesu.
...🍭🍭🍭🍭...
"Gak Bund.....gak....enggak.....Abang gak mau....." teriakku.
"Ayaaahhh....ngomong dong sama Bunda....masak Ayah gak mau bela anak lelaki satu - satunya ini", kugoyang goyangkan lengan ayah sambil memohon.
"Yahhhh....gimana masa depan Abang, Abang kan masih sekolah. Masak harus nikah dan bertanggung jawab sama anak gadis orang.... Ayah gimana sih,,, kita kan sama sama lelaki masak Ayah gak ngerti perasaan Abang sih!!!" aku mulai frustasi karena ayah hanya diam.
Beliau malah tersenyum tipis, "Ayah sama Bunda dulu juga dijodohin Bang"
Gubraaaakkkk.....
"Apppaaaa", kalau saja pupil mataku tidak menempel pasti sekarang sudah terjatuh ke lantai saking kagetku dengan jawaban santai ayah.
...🍭🍭🍭🍭...
Moment itu berakhir denganku yang kabur dari rumah karena merasa aku diperlakukan tidak adil.
Bagaimana aku yang tampan bin cakep ini dijodohin sama anak gadis yang aku tak tahu bagaimana bentuk dan rupanya.
Dengan wajah tampan nan rupawan ku ini, aku bisa meronce gadis - gadis cantik di sekolah. Bahkan tinggal tunjuk saja mereka pasti mau menerimaku tanpa paksaan.
Lagian aku masih usia belasan, masih sekolah, masih pengen seneng, hura - hura tanpa harus terbebani tanggung jawab berumah tangga.
Gimana sih cara berfikir orang tua ku itu. Di era gen Z masak berfikirnya masih seperti zaman siti nurbaya sih. Haddeeewwhhhh.......
Apakah acara kabur ku berhasil...???
Oh....no....tentu saja tidak.
Kalau itu berhasil aku pasti tidak akan berakhir di sini.
Yah....di sini... duduk di depan pak penghulu.....
Flashback off......
"Karena sudah sah, mempelai wanita monggo dihadirkan. Biar sungkem sama suami dan menandatangani buku nikahnya". pak penghulu berucap dan mempersilahkan untuk menghadirkan gadis yang telah kusebutkan namanya dalam ijab qobul barusan.
Naura, adek bungsu ku beranjak dari duduknya, berjalan menaiki tangga menuju kamar Ayah dan Bunda.
Kata kakakku di dalam kamar itulah gadis yang telah sah menjadi isteriku itu berada.
Dan yaahhh.... dia pastinya yang akan memanggil gadis itu untuk turun.
Tap....tap....tap....tap....
Suara hentakan langkah kaki menuruni tangga tak membuatku terpanggil untuk sekedar menatapnya. Bahkan kasak kusuk disekelilingku yang merasa penasaran dengan wajah gadis itu tidak membuatku ingin bergabung untuk menolehnya.
Aku seakan tak peduli, mataku menatap nanar pada kedua buku nikah yang ada di depanku.
Seakan aku tak percaya,,,, aku sekarang terikat pada sebuah tanggung jawab yang tertulis pada sebuah buku nikah.
Artinya aku harus benar - benar bertanggung jawab secara lahir batin atas seorang gadis bahkan dihadapan Allah Yang Maha Esa.
"Ehh...Tita sini, duduk dekat suamimu". terdengar suara bunda memanggil gadis itu.
"Duduk....sekarang kalian sudah sah menjadi suami isteri. Cium tangan suamimu untuk tanda baktimu, karena surga isteri ada di tangan suami", lagi bunda mengoceh.
Aku merasakan sebuah pergerakan yang melesak duduk disampingku.
Aku hanya diam tanpa ada keinginan untuk menatap ataupun menoleh kepadanya.
Bahkan tidak ada sedikitpun rasa penasaran untuk meliriknya.
Entahlah.....dadaku masih terasa sesak, mungkin....
Seakan aku menyalahkannya. Karena dia, gadis itu aku harus menjalani pernikahan bodoh ini.
Masih terngiang perkataan bunda,
"Bang.... Tita itu gadis yatim piatu, kasihan kan Bang. Anaknya baik kok, alim, santun, cantik juga dan yang pasti akan membuat Abang jatuh cinta nantinya. Bunda yakin itu...."
"Biar abang juga tidak terjerat pergaulan anak - anak zaman sekarang, yang pacaran kebablasan akhirnya hanya menambah dosa."
Bahkan banyak lagi nasehat bunda yang terekam dalam memoriku. Pastinya akan menyita setengah memori yang tersisa di otakku untuk menyimpannya.
Oowwwwwwoowwww.....
...🍭🍭🍭🍭...
Towelan tangan Kak Vina, kakakku satu satunya yang berjenis kelamin perempuan membuatku tersentak dan memandangnya. Aku mengerutkan dahi mencoba meminta pertanggung jawabannya karena sudah membangunkan kesadarannku.
Dengan dagunya kak Vina memberiku tanda untuk menoleh kesamping kiriku. Ya.... disamping kiriku, dimana gadis itu duduk.
Akupun menoleh, kudapati seorang gadis yang memakai baju putih dan kerudung putih sedang menunduk.
Dengan sedikit pergerakan aku menghadap ke arah gadis itu, kuangsurkan tangan kananku.
Seeeettttt.....
Gadis itu mendongak dengan terkaget,,, tapi aku tak peduli.
Dengan mata melotot aku memberinya tanda untuk mencium punggung tanganku. Diapun meraihnya kemudian menciumnya....cup.....
Hatiku berdesir, karena apa?! Entahlah karena ini pertama kalinya aku diperlakukan seperti itu.
Oho....pertama kali!!!!
Bukan berarti aku tidak pernah pacaran. Tapi bunda selalu mewanti wanti jangan sampai aku merusak anak gadis orang.
So cinta monyet ataupun cinta ABG, aku pun mengalami. Hanya saja untuk yang serius aku belon pernah, apalagi cium - cium kek gitu. Sekedar pegang tangan atau pelukan sih pernah.
Hehehehhhh.....
Setelah dia melepaskan ciuman di punggung tanganku, aku pun memegang belakang kepalanya sedikit kudorong kepalanya kedepan untuk memudahkanku mencium keningnya.
Bagaimanapun kami sudah sah, dan ini adalah ritual yang lumrah pada adegan pernikahan di sinetron azab tontonan Bunda. Heemmmm...
Saat aku akan melepaskan ciumanku, terdengar seruan dari kakak perempuan ku.
"Tunggu....
"Difoto dulu, untuk dokumentasi...
"Jangan dilepas Nan....
"Sabar nikmati aja, sudah sah juga...
Hisss....Kak Vina aneh - aneh aja deh, batinku mengeram.
Bahkan beberapa ada yang menggoda untuk mencium bibir dari pengantin wanitanya.
Mulut siapa itu yang berani bersuara, heeemmmm...
Ceklek...ceklekk....ceklekk....
Setelah beberapa sudah mengambil gambar yang katanya untuk dokumentasi akhirnya aku melepaskan ciumanku.
Bahh..... semenit serasa seabad buatku....
🍨🍨🍨🍨
Like
Vote
Komen
Tambahkan favorit❤
Tengyu so much sudah mau mampir😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Tintin Suasih
seruuuu..mangaaat thoor..💪💪👍👍💖
2022-05-04
2
༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜
ceritanya menarik...
2021-08-17
2
liesae
bagus ini alur dn gaya bahasanya...
2021-08-06
2