Membantu Packing..

Dua bulan kemudian..

"Dengerin aku, selama aku gak berada di bandung, jangan macam-macam, jangan pecicilan, dan jaga tuh mata jangan kedip sini kedip sana, boleh berkedip ke aku aja, "Petuah Fagan sebelum berangkat ke jakarta, ya Fagan hari ini sudah harus berangkat ke jakarta karna dua hari lagi sudah mulai kuliah di jakarta..

"Ihh..Harusnya aku tuh yg bilang jangan kedip sini sana..di jakarta perempuannya cantik-cantik..kamu tuh yg harus jaga mata jaga hati, awas aja berani lirik-lirik cewek dan gatel-gatel sama cewek jakarta, aku gak mau lagi kenal sama kamu, "Ancam Fikah.memanyunkan bibirnya.

"Uluh-uluh gemesin banget sih kamu, "Tutur Fagan mencubit keduan pipi Fikah.

"Tenang tuan putri, secantik-cantiknya wanita jakarta, kamu tuh seratus kali lebih cantik, nggk deh bukan seratus, tapi seribu kali lebih cantik..aku gak bakalan tertarik sama mereka, ngapain aku tertarik sama mereka jika tuan putri ku cantiknya sejagat bandung.."Gombal Fagan di iringi senyum menggoda..

"Gombal terus mang, biar ade melayang.."Ujar Fikah sambil mencubit lengan Fagan.

"Aww...sakit atuh neng, tega bener deh nyubit aku sampe nafsu begini, "ujar Fagan mengusap-usap tangannya yg tadi di cubit..

"Lagian, ngegombal terus, sudah sana berangkat, biar sampe jakarta nggak terlalu malam, biar kamu bisa istirahat sebelum beraktivitas besoknya lagi, belajar yg rajin, biar bisa membanggakan Om dan Tante,

"Siiaappp tuan putri, titah tuan putri akan hamba laksanakan, "Ujar Fagan lalu memeluk Fikah, "Ingat jangan terlalu cape, jaga kesahatan mu, aku pasti akan merindukanmu selama berada di sana, "Ujar Fagan serius..

Fikah mengangguk ada rasa berat untuk melepaskan Fagan untuk pergi ke jakarta, rasa takut kehilangan tiba-tiba muncul berkelebatan di kepalanya..

"Berjanjilah pada ku, kamu tidak akan melupakan aku, tidak akan meninggalkan aku, aku akan menunggu kamu disini, "Tutur Fikah mengeratkan pelukannya pada Fagan..

Fagan mendorong pelan tubuh Fikah agar dapat menjangkau wajahnya, "Hey apa yg kamu katakan? aku ke jakarta untuk mengejar pendidikan bukan untuk mengejar perempuan, kamu ini..sejak kapan kamu jadi cengengeng begini, hapus air mata mu itu,njelek tau nangis gitu..

"Ish, nyebelin ih, kenapa tidak bisa romantis sedikit pun sih, hapusin, "perinta Fikah manja, lalu mendekatkan wajahnya kepada Fagan..

"Ulu-ulu...Yg sedih mau di tinggalin, jangan sedih ya, nanti aku telephone setiap jam, aku akan usahakan pulang dua minggu sekali, kamu tidak usah sedih lagi ya, "Tutur Fagan sambil menghapus air mata Fikah.

"Fagannn...."teriak Papa Fagan dari dalam rumah.,

"Iya Pah, sebentar...

"Ayo masuk bantuin aku packing. "Fagan menarik tangan Fikah menuntunnya masuk kedalam,

"Eh...ada Fikah sini masuk,Nak..Tante bikin puding enak banget loh, sini cobain.."Mama Fagan menarik Fikah untuk duduk bareng bersamanya.."Kamu gak kerja, Sayang? "tanya Mama Fagan

"Udah pulang, tan. ini langsung kesini, tadi Fagan jemput, katanya minta bantuin packing..

"Udah biarin gak usah di bantuin, biar dia Packing sendiri, sini kita ngobrol aja kamu udah lama gak datang kesini, tante tunggu-tunggu tau, kan tante pengen masak bareng kamu..

"Iya Tan, maaf Fikah belakangan ini sibuk kerja sama bantuin Ayah di kios..

"Kahh...Sini tadi katanya mau bantuin aku packing, kenapa malah ngobrol sama Mama, teriak Fagan menyembulkan kepalanya dari pintu kamarnya...

"Gak usah manja deh, Gan. kamu packing aja sendiri, Fikah lagi ngobrol sama mama, "Mama Fagan menyauti putranya dengan kembali berteriak..

"Ih Mama, aku kan bawa Fikah kesini buat bantuin aku Packing. kenapa malah di ajak ngobrol, ...Ayo Kah bantuin aku, ngobrolnya bisa ntar lagi, "Ujar Fagan menghampiri Fikah dan Mamanya, lalu menarik tangan Fikah untuk di bawa ke kamarnya..

"Enak aja, Fikah tuh mau ngobrol sama Mama, kamu juga Packing gak banyak ini. Udah sana jangan gangguin Mama sama Fikah, "seru Mama Fagan bergantian menarik tangan Fikah.

"Tapi ma-

"Gak ada tapi-tapian sudah sana, "Mama Fagan mengusir Fagan agar pergi..dengan mengibas-ngibaskan tangannya..

"Ah Mama gak asik .."Ujar Fagan kesal lalu pergi ke kamarnya..

"Oya..Fikah...kamu mau ikut nganteri Fagan ke jakarta gak? kalau mau ikut, ayo..nanti kita jalan-jalan di jakarta, biar tante ada yg nemenin shoping..Tante males kalau shoping sama Papa Fagan, suka ngajakin pulang mulu..

"Fikah mau banget tan, tapi Fikah gak bisa libur untuk beberapa hari kedepan, karna teman Fikah ada yg sedang cuti, Fikah menggantikan dia selama masa cutinya.

"Yaa...sayang sekali, yasudah gak pa-pa, lain kali saja kalau begitu, nanti kita kapan-kapan kejakarta bersama ya, kamu kalau libur kesini main, biar gak ada Fagan, kan ada tante, setelah Fagan berangkat ke jakarta nanti, tante akan kesepian, tante akan sendirian di rumah, kamu harus sering-sering datang kesini ya, "

"Iya tante, Insyallah, Fikah akan sering-sering mampir kesini, nanti..

*

"Mah..Mama .bantuin Papa sebentar dong.."teriak Papa Fagan.dari kamarnya.

"Ai si Papa kenapa teriak-teriak kitu, berisik tau..Fikah tante tinggal sebentar ya, mau nyamperin juragan dulu, "

"Iya, Tan..silahkan..."lebih baik aku samperin Fagan ah, bantuin dia packing..."gumam Fikah lalu berjalan ke arah kamar Fagan..

CEKLEK.

"Loh kok malah tiduran bukannya Packing? "tanya Fikah

"Kah...kok aku jadi males begini ya, untuk berangkat, aku jadi khawatir ninggalin kamu disini.."Ujar Fagan terlihat masam.

"Kenapa harus khawatir? disini ada orang tua aku yg selalu menjaga aku, kamu tahu sendiri Ayah seperti bodyguard dua puluh empat jam, dia selalu ngawasi aku,

"Ntahlah aku hanya takut saja jauh-jauh darimu, aku sudah terbiasa melihat kamu setiap hari.

"Uluh...si akang jangan cembetuk gitu, jelek tau, kan kamu ke jakarta untuk menimbah ilmu, setelah selesai menimbah ilmu, bakal dapat kerjaan yg bagus, lalu lamar aku.. dan intinya kamu ke jakarta buat aku, buat masa depan kita, uda belajar yg benar, aku nunggu kamu disini, hanya dua tahun setelah itu kita bakalan bersama..Semangat kakang kembarannya Ma Tian Yu..kalau sedih begitu jadi jelek tau.

"Hmmm...Sini lebih deket biar aku peluk.."pinta Fagan

*

*

*

Kamar Papa Mama Fagan

"Mah, sudah papa katakan Mama jangan terlalu dekat dengan anak itu, Papa tidak suka, Papa mengirim Fagan ke jakarta agar bisa berjauhan dengan perempuan itu, kenapa Mama dengan mudahnya mengajak dia, Mah, dengerin Papa, Fagan anak kita satu-satunya, dia pewaris keluarga kita..apa mama tidak malu jika rekan bisnis Papa tau kalau Putra kita berhubungan dengan wanita yg tidak berpendidikan..apa mama tidak malu.."Ujar Papa Fagan kesal.

"Apaan sih Papa, kenapa ngomngnya kayak gitu, Fikah anak yg baik, mama suka padanya, dia itu anaknya periang, pekerja keras, dan tentunya dia orang yg baik. Fikah bisa melanjutkan kulihanya nanti saat Fikah sudah menikah dengan Fagan, jika pendidikan yg Papa ragukan..

"Mah, mengertilah..Keluarga mereka tidak selevel dengan kita,

"Astagfirallah Papa, sejak kapan Papa memandang orang dengan ukuran level, Pah, kenapa Papa jadi manusia serakah akan duniawi..Mama benar-benar tidak mengenal Papa. Mama menyukai Fikah, dan Mama akan pastikan jika Fikah akan menjadi menantu mama..harus Papa ingat, keluarga Pak Syamsul adalah keluarga yg baik.

"Papa tidak mengatakan keluarga Pak Syamsul adalah keluarga yg buruk, Papa mengatakan keluarga mereka tidak selevel dengan kita, papa hanya tidak ingin keluarga kita menjadi cemohan para investor kedepannya..

"Sudah Mama tidak ingin membahas ini lagi, awas saja jika Papa berani mengusik hubungan Fagan dengan Fikah, Mama bakalan marah sama Papa, dan Mama juga gak bakalan Maafin Papa, ingat itu "Ancam Mama Fagan lalu pergi keluar dari kamarnya.

"Kenapa si Papa jadi begitu arogan sama duniawi,? Bener-bener sulit di percaya Papa bisa bicara seperti itu. "gerutu Mama Fagan sambil jalan ke arah ruang tamu..

*

*

Terpopuler

Comments

Ig : @Nona.Selena_

Ig : @Nona.Selena_

Novel “Alasan Bersama”



Hadir memberikan boom like, semangat terus ya Thor💕

2021-02-12

0

Kastinah

Kastinah

pasti nanti Fagan dijodohin sama papanya setelah pergi ke Jakarta

2021-02-12

0

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

Maaf baru mampir kak...🙏🙏🙏😁


sekalian ijin promo ya,


jgn lupa mampir jg di novelku berjudul "HITAM" 🖤


kisah tentang pernikahan yang tak diinginkan 🖤🖤🖤

jgn lupa tinggalkan like and comment ya 🙏😁

2020-11-25

2

lihat semua
Episodes
1 Awal mula.
2 Membantu Packing..
3 Berangkat ke jakarta
4 Pulang untuk memberi Surprse.
5 Bertemu lagi.
6 Lamaran.
7 Penghianatan.
8 Lihat Aku
9 Kembali pulang ke bandung
10 Kabar buruk bertubi tubi
11 Roh jahat dari jakarta
12 Mencoba tegar
13 Kepergian Ibu
14 Menemuinya di Bandung.
15 Mendabrak para ratu gosip.
16 Gw syok, Kak.
17 Bertemu lagi
18 Hari keberuntungan
19 Sarapan bersama
20 Mahluk tak kasat mata.
21 Dua bagaikan lima.
22 Kita tidak sedekat itu.
23 Tingkat kepekaan hanya lima dari sepuluh.
24 Apa itu artinya kamu menolak ku.
25 Terlambat mengantar
26 Pulang ke Bandung.
27 Mengunjungi rumah lama
28 Tak ada berkirim pesan
29 Kedatangan keluarga dari bandung.
30 Maafkan Aku
31 Curhat Fikah
32 Anggap saja tidak mengenal
33 Ander
34 Dia lebih dari itu
35 Aku tidak dapat berjanji.
36 Jawab salam
37 Gelar Casanova.
38 Jangan macam-macam
39 Terima
40 Jangan asal peluk
41 Kedatangan Yuna.
42 Apa yg salah denganmu
43 Aku tidak butuh restumu
44 Mau pulang? apa mau pindahan?
45 Kenapa harus bertemu lagi?
46 Karena emosi itu butuh tenaga
47 Menjelang hari H.
48 Status baru
49 Mana mungkin kembali pada masa lalu, jika masa depan lebih baik.
50 Ini tidak gratis
51 mulai sekarang harus terbiasa
52 Berdebat, bukan berarti bertengkar
53 Membangunkan lalu meninggalkan begitu saja.
54 Awas salah belok
55 Kembali kejakarta.
56 Meyakinkan
57 Batasan-batasan untuk wanita dan pria
58 Berjanjilah kau akan selalu ada disisiku
59 Sebentar, nyatanya berulang kali.
60 Siapa kau?
61 Kenapa harus dengan sebutan mengerikan seperti itu?
62 Tidak berani kepada mahluk tak kasat mata.
63 Peringatan
64 Misi Fikah
65 Ada apa dengan Fikah
66 Masa lalu
67 Kedatangan Boss baru
68 Bukan mengeluh
69 Untuk saya?
70 Bukan maksud mengabaikan.
71 Saya bukan robot.
72 Keputusan Fikah
73 Ancaman
74 Jangan meremehkan wanita itu
75 Memberi waktu
76 Sudah bisa di tebak.
77 Dasar tidak tahu malu
78 Badai kecil menurut Daru.
79 Berkumpul
80 Cuman peluk dikit doang
81 Hanya berandai
82 Tidak bisakah mereka tidak mengganggu?
83 Absen untuk pertemuan Fikah
84 Wanita adalah mahluk yg paling benar
85 Dua karakter didiri Jenggala.
86 Pernyataan Lizah
87 Saya membutuhkan kamu disini
88 Aku tidak haus kasih sayang.
89 Membuat ulah kembali.
90 Kejutan, setelah kesakitan
91 Ini sifat terburuku.
92 Tamparan untuk manusia tidak tahu terima kasih.
93 Beri pelajaran bersama
94 Bab 94
95 Pesan untuk yg terakhir kalinya.
96 Jangan macam-macam
97 Memerankan peran.
98 Tidak ingin ada orang luar.
99 Ketampanan, ada di barisan paling belakang.
100 Keributan kakak beradik.
101 Banyaknya Cinta.
102 Manusia yg suka malu-maluin.
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109.
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Dekati dulu putrinya, kemudian ibunya.
133 Bab 133
134 Bapak menjadi Mas
135 Episode terakhir ya.
136 Boncab: Ayo nikah sekarang
137 Boncab(Akhirnya Sah)
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Awal mula.
2
Membantu Packing..
3
Berangkat ke jakarta
4
Pulang untuk memberi Surprse.
5
Bertemu lagi.
6
Lamaran.
7
Penghianatan.
8
Lihat Aku
9
Kembali pulang ke bandung
10
Kabar buruk bertubi tubi
11
Roh jahat dari jakarta
12
Mencoba tegar
13
Kepergian Ibu
14
Menemuinya di Bandung.
15
Mendabrak para ratu gosip.
16
Gw syok, Kak.
17
Bertemu lagi
18
Hari keberuntungan
19
Sarapan bersama
20
Mahluk tak kasat mata.
21
Dua bagaikan lima.
22
Kita tidak sedekat itu.
23
Tingkat kepekaan hanya lima dari sepuluh.
24
Apa itu artinya kamu menolak ku.
25
Terlambat mengantar
26
Pulang ke Bandung.
27
Mengunjungi rumah lama
28
Tak ada berkirim pesan
29
Kedatangan keluarga dari bandung.
30
Maafkan Aku
31
Curhat Fikah
32
Anggap saja tidak mengenal
33
Ander
34
Dia lebih dari itu
35
Aku tidak dapat berjanji.
36
Jawab salam
37
Gelar Casanova.
38
Jangan macam-macam
39
Terima
40
Jangan asal peluk
41
Kedatangan Yuna.
42
Apa yg salah denganmu
43
Aku tidak butuh restumu
44
Mau pulang? apa mau pindahan?
45
Kenapa harus bertemu lagi?
46
Karena emosi itu butuh tenaga
47
Menjelang hari H.
48
Status baru
49
Mana mungkin kembali pada masa lalu, jika masa depan lebih baik.
50
Ini tidak gratis
51
mulai sekarang harus terbiasa
52
Berdebat, bukan berarti bertengkar
53
Membangunkan lalu meninggalkan begitu saja.
54
Awas salah belok
55
Kembali kejakarta.
56
Meyakinkan
57
Batasan-batasan untuk wanita dan pria
58
Berjanjilah kau akan selalu ada disisiku
59
Sebentar, nyatanya berulang kali.
60
Siapa kau?
61
Kenapa harus dengan sebutan mengerikan seperti itu?
62
Tidak berani kepada mahluk tak kasat mata.
63
Peringatan
64
Misi Fikah
65
Ada apa dengan Fikah
66
Masa lalu
67
Kedatangan Boss baru
68
Bukan mengeluh
69
Untuk saya?
70
Bukan maksud mengabaikan.
71
Saya bukan robot.
72
Keputusan Fikah
73
Ancaman
74
Jangan meremehkan wanita itu
75
Memberi waktu
76
Sudah bisa di tebak.
77
Dasar tidak tahu malu
78
Badai kecil menurut Daru.
79
Berkumpul
80
Cuman peluk dikit doang
81
Hanya berandai
82
Tidak bisakah mereka tidak mengganggu?
83
Absen untuk pertemuan Fikah
84
Wanita adalah mahluk yg paling benar
85
Dua karakter didiri Jenggala.
86
Pernyataan Lizah
87
Saya membutuhkan kamu disini
88
Aku tidak haus kasih sayang.
89
Membuat ulah kembali.
90
Kejutan, setelah kesakitan
91
Ini sifat terburuku.
92
Tamparan untuk manusia tidak tahu terima kasih.
93
Beri pelajaran bersama
94
Bab 94
95
Pesan untuk yg terakhir kalinya.
96
Jangan macam-macam
97
Memerankan peran.
98
Tidak ingin ada orang luar.
99
Ketampanan, ada di barisan paling belakang.
100
Keributan kakak beradik.
101
Banyaknya Cinta.
102
Manusia yg suka malu-maluin.
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109.
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Dekati dulu putrinya, kemudian ibunya.
133
Bab 133
134
Bapak menjadi Mas
135
Episode terakhir ya.
136
Boncab: Ayo nikah sekarang
137
Boncab(Akhirnya Sah)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!