18. Awal yang baru

Hari itu Satya tidak datang untuk bekerja dan Hania juga memutuskan untuk tidak pergi bekerja untuk beristirahat di rumah. Hania membantu bi Ina memasak di dapur untuk makan siang.

"Bi Ina biar Nia aja yang masak makan siang ya, Nia mau masakin Satya makan siang."Ujar Hania.

"Tapi nyonya nia masih sakit nanti saya di marah tuan Satya kalau membiarkan nyonya masak." Ujar Bi Ina.

"Udah biar aku aja yang masak, bi Ina bantu aku aja ya. " Ujar Hania.

Hania pun memasak banyak makanan untuk Satya dan Hania makan siang. Setelah selesai memasak Satya turun ke bawah dan marah saat melihat Hania sedang memasak.

"Nia, kamu ngapain masak disini, lagi sakit juga." Ujar Satya marah.

"Aku masak buat kamu Satya, kan sekarang aku istri kamu, jadi setidaknya aku harus melayani kamu supaya dapat pahala yang banyak." Ujar Hania.

"Beneran ni kamu mau melayani aku, berarti kamu siap donk malam ini." Goda Satya mendekat ke Hania.

Wajah Hania memerah saat Satya semakin mendekat tiba-tiba Dion datang.

"Selamat siang tuan saya mau.. " Ujar Dion belum menyelesaikan ucapannya saat melihat Satya dan Hania dalam posisi yang sangat dekat langsung ditatap tajam oleh Satya.

"Maaf tuan Saya masih mau hidup, saya tidak tau kalo tuan dan nyonya sedang ehem ehem." Ujar Dion sambil menunduk.

"Dion kamu mikir apaan." Ujar Hania sambil melemparkan sayur kangkung ke Dion.

"Dasar kamu hadir di waktu yang tidak tepat. Ngapain kamu kesini." Tanya Satya.

"Aduh gawat, kenapa juga aku datang di saat yang tidak tepat, lagian tuan Satya gak tau tempat banget, udah tau ini tempat umum ke kamar kek. Mana dapat bonus kangkung lagi dari nyonya Nia."Gumam Dion dalam hati.

"Saya mau mengantarkan berkas yang harus tuan tandatangani, besok tuan ada rapat dengan perusahaan Tuna di kantor." Ujar Dion.

"Oke sini berkasnya. Nanti saya baca, kamu kembali dulu ke kantor."Ujar Satya.

"Dion, makan dulu sini, aku sudah masak banyak pasti kamu belum makan kan, jangan telat makan nanti siapa yang bantuin Satya kalo kamu jatuh sakit." Ujar Hania.

"Kamu perhatian banget sama aku sayang." Goda Satya.

Seperti disambar petir di siang bolong, membuat Dion terkejut melihat perlakuan lembut bosnya yang selalu dingin seperti es balok tiba-tiba seperti anak abg yang sedang jatuh cinta.

"Ya Tuhan, kenapa lagi ni es balok tiba-toba mencair apa dunia akan kiamat." Gumam Dion dalam hati.

"Nggak usah nyonya, saya masih ada kerjaan di kantor." Ujar Dion.

"Kamu masih nyuruh kerja di jam makan siang, Sat? Wah perusahaan kamu melanggar undang-undang hak tenaga kerja." Ujar Hania.

"Dion kamu duduk, kamu jangan membuat seolah-olah saya memperbudak kamu." Ujar Satya marah.

"Baik tuan." Ujar Dion

Dengan terpaksa Dion ikut makan bersama Hania dan Satya. Hania mengambilkan makanan untuk Satya. Merekapun mulai makan dan ternyata makanan Hania sangat enak dimakan hingga makanan di atas meja habis tak tersisa.

"Terimakasih banyak nyonya. Makanan nyonya sangat luar biasa enak, lain kali saya mau makan disini lagi. Tuan Satya yang biasanya makan sedikit juga hari ini banyak makan." Puji Dion dengan mengacungkan kedua jempolnya.

"Terimakasih banyak pujiannya Dion, boleh nanti kapan-kapan kamu makan disini lagi." Ujar Hania.

"Ehem ehem, kamu gak pulang ke kantor?" Tanya Satya.

"Iya tuan ini saya kembali ke kantor, permisi tuan, nyonya." Ujar Dion.

Dion pun pulang kembali ke kantor dan setelah Dion pergi Satya mendekati Hania.

"Sayang, urusan kita tadi belum selesai, kamu beneran ya mau melayani suami dengan baik kan." Goda Satya.

"Ih kamu apaan sih, dasar mesum.Sana jauh-jauh." Ujar Hania yang wajahnya mulai memerah seperti kepiting rebus.

"Hahaha, kamu kenapa wajahnya memerah? Nia soal yang aku katakan waktu di hotel, ayo kita mulai lagi dari awal." Ujar Satya.

"Oke, ayo kita coba." Ujar Hania.

" Besok malam kita kencan ya, aku jemput kamu sepulang dari rumah sakit." Ujar Satya.

"Iya sat. Oh ya luka kamu sini aku ganti perbannya biar gak infeksi." Ujar Hania.

"Enaknya punya istri dokter, ada yang jagain kalo sakit." Puji Satya.

"Kamu itu presdir di grup Anggara tapi nggak jaga diri sampai terluka kayak gini, Satya kamu gak penasaran dengan hubungan aku dan Azril?" Ujar Hania.

"Kalo kamu belum siap cerita gak papa. Aku yakin kamu punya alasan sendiri." Ujar Satya.

"Suatu saat aku bakal cerita tapi belum untuk sekarang." Ujar Hania.

"Udah gak usah bahas itu lagi, kamu istirahat dulu sana aku jam 1 ada meeting, jadi aku mau ke ruang kerja, kamu istirahat dulu karna badan kamu belum pulih."Ujar Satya mengelus kepala Hania.

Hania yang mendapat perlakuan seperti itu langsung malu dan wajahnya memerah.

"Kamu kenapa wajahnya merah, ada yang sakit lagi? Aku telpon Rizal ya." Ujar Satya mengeluarkan HP.

"Dasar gunung es, gak peka. Lagian kamu ngapain telpon rizal kalo aku sakit." Ujar Hania.

"Kan semalem Rizal yang ngobatin kamu." Ujar Satya.

"Oh Pak Rizal ternyata juga seorang dokter toh." Ujar Hania.

"Jangan salah Rizal itu lulusan terbaik di universitasnya makanya aku pilih dia jadi direktur. " Ujar Satya.

"Wah pinter juga ya. Oh ya kamu belum ceritain kenapa kamu ngekos disamping kosan aku?" Tanya Hania.

"Kayaknya sih karena kita emang ditakdirkan bersama." Ujar Satya serius.

"Kamu ini becanda aja, orang serius." Jawab Hania.

"Pokoknya cerita kita nggak sesederhana yang kamu bayangkan, nanti aku cerita sama kamu. Sekarang aku meeting dulu ya sayang." Ujar Satya sambil mengecup kening Hania.

Satya pun pergi ke ruang kerja dan bersiap-siap untuk melakukan meeting sementara Hania beristirahat karena badannya masih lemah. Saat akan beristirahat tiba-tiba Shandira menelpon Hania.

"Niaaaaaaa, minggu depan ada reuni kampus ni. Kamu ikut yuk." Ajak Shandira.

"Belum tau bisa nggak ni, aku cek jadwal dulu takutnya ada jadwal operasi." Ujar Hania.

"Kan weekend nia, pokoknya kita berdua ikut ya. Untuk biaya reuninya udah aku bayarin buat kamu." Ujar Shandira.

"Iya iya kamu kirim aja undangan reuninya ke aku." Ujar Hania.

"Oke, eh kamu sakit apa? Tadi Pak Rizal secara khusus izinin kamu nggak masuk jadi sekarang kamu lagi-lagi masuk hot news di grup karyawan." Ujar Shandira.

"Apalagi kali ini tagline nya." Tanya Hania.

"Dokter cantik Hania punya hubungan khusus dengan Direktur Rumah Sakit Rizal. Karena Pak Rizal itu nggak pernah turun tangan untuk urus izin dokter yang gak masuk kerja." Ujar Shandira.

"Ya Tuhan lama-lama nanti judulnya Dokter penggoda." Ujar Hania.

"Hahahaha... Kamu ada-ada aja, tadi aku denger-denger gosip kalo Azril cari kamu karena gak dateng cek dia." Ujar Shandira.

"Kayaknya kamu di rumah sakit itu bukan praktek ya dir, tapi jadi tukang pencari gosip, semua gosip kamu tau, Ya Tuhan kok bisa kamu jadi dokter anak, Tolong jangan kmu kontaminasi anak-anak kecil yang polos itu dengan perilaku tukang gosip kamu." Ujar Hania.

"Kamu jahat banget bilang aku tukang gosip. Aku itu hanya mendengar bukan mencari tahu." Jawab Shandira.

" Udah ah, aku mau istirahat dulu badanku masih lemes." Ujar Hania.

"Oke Nia sayang, aku tutup bye cantik." Tutup Shandira.

Haniapun tidur untuk istirahat dan memulihkan tubuhnya kembali sedangkan Satya rapat sampai secara online sampai sore hari.

Jangan lupa like and comment nya ya kakak2 cantik dan ganteng. biar author makin semangat. Kiss and love dari Author...

Terpopuler

Comments

Sulastini Ntiarasi

Sulastini Ntiarasi

selain in.. novel nya apa lagi? pengen baca semua karya nya Thor

2021-09-10

1

Sulastini Ntiarasi

Sulastini Ntiarasi

cerita nya bagus banget

2021-09-10

1

Anna Muliana

Anna Muliana

lain dari yg lainnya... suka..

2021-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan Pertama
2 2. Pacar Satya?
3 3. Ternyata Tetangga Kosan
4 4. Kepergok
5 5. Melamar
6 6. Mengapa Begini?
7 7. Cincin Kawin
8 8. Calon Istri
9 9. Playboy cap Kapak
10 10. Hari H
11 11. Presdir Baru
12 12. Dokter Pribadi
13 13. Wanita di Hati Satya
14 14. Salah Paham
15 15. Mantan Tunangan
16 16. Merahasiakan
17 17. Sakit
18 18. Awal yang baru
19 19. Di Rumah Aja
20 20. Gagal Kencan
21 21. Istri Saya
22 22. Berkunjung Ke Rumah Mama
23 23. Pengakuan
24 24. Terungkap
25 25. Sudah tidak ada di hati
26 26. Rumah Kita
27 27. Lamaran Sesungguhnya
28 28. Pertemuan pertama yang sebenarnya
29 29. Tania Kembali
30 30. Reuni Kampus
31 31. Sahabat Kecil
32 32. Gosip
33 33. Pergi dari rumah
34 34. Penyesalan
35 35. Demi Dia?
36 36. Maaf
37 37. Kemarahan Mama Papa
38 38. Mengejar Hania
39 39. Mengejar Hania (2)
40 40. Diajak Syuting
41 41. Syuting Perdana
42 42. Permintaan Maaf Satya
43 43. Malam Pertama
44 44. Pagi yang Indah
45 45. Senyum-Senyum Sendiri
46 46. Spesial Shandira dan Geofani
47 47. Hamil
48 48. Gara-Gara Geofani
49 49. End Season 1
50 Pengumuman
51 S2 Pertengkaran
52 S2 Awal Kisah
53 S2 Pernyataan Cinta
54 S2 Keputusan Nayara
55 S2 Berakhir
56 S2 Karena Kita Tidak Sejalan
57 S2 Musuh Bebuyutan
58 S2 Seolah Tau
59 S2 Alif Melamar Gina
60 S2 Lamaran
61 S2 Keadaan yang Berbalik
62 S2 Kemarahan Hilal
63 S2 Sayang Adik
64 S2 Baju Couple
65 S2 Berduka
66 S2 Syuting
67 S2 Terima Kasih
68 S2 Mengulang Memori
69 S2 Pernikahan Alif dan Gina
70 S2 Ucapan Selamat
71 S2 Konferensi Pers
72 S2 Kemarahan Nayara
73 S2 Bertanggungjawab
74 S2 Lamaran Raffa
75 S2 Foto Prewedding
76 S2 Persiapan
77 S2 Sah
78 S2 Canggung
79 S2 Resepsi
80 S2 Ditinggal
81 S2 Pindah Rumah
82 S2 Hari Pertama Kerja
83 S2 Cerita
84 S2 Merayu
85 S2 Cemburu
86 S2 Kecewa
87 S2 Kesalahan
88 S2 First Night
89 S2 Malu
90 S2 Tanpa Pamit
91 S2 Raffa Pulang
92 S2 Hamil
93 S2 Kedatangan Teman Kerja
94 S2 Skandal
95 S2 Pengakuan
96 S2 Curhat
97 S2 Terkhianati
98 S2 Ditinggalkan
99 S2 Jebakan
100 S2 Pergi
101 S2 Kembali Pulang
102 S2 Ketemu Daddy
103 S2 Bertemu Kembali
104 S2 Jangan Panggil
105 S2 Sedikit Kebenaran
106 S2 Mengetahui Kebenaran
107 S2 Murahan
108 S2 Jadi bintang tamu
109 S2 Pengakuan Raffa
110 S2 Belum Cerai
111 PENGUMUMAN
112 S2 Rujuk Kembali (Last)
113 PENGUMUMAN
114 PENGUMUMAN
115 S3 Day Care Zain
116 S3 Terpeleset
117 S3 Mencari Tahu
118 S3 CEO lama bersemi kembali
119 S3 Membahas Masa lalu
120 S3 Mengingat Masalalu
121 S3 Bunga dari orang yang berbeda
122 S3 Saingan Baru
123 S3 Kepingan Ingatan
124 S3 Pembicaraan dengan Papa Hilal
125 S3 Jangan Merasa Bersalah
126 S3 Calon Besan
127 S3 Menikah Mendadak
128 S3 Makan Malam Pertama
129 S3 Nasihat Alif
130 S3 Bobol Gawang
131 S3 Kedatangan Mama dan Mami
132 S3 Saran Mama dan Mami
133 S3 Pertanyaan Mengganggu
Episodes

Updated 133 Episodes

1
1. Pertemuan Pertama
2
2. Pacar Satya?
3
3. Ternyata Tetangga Kosan
4
4. Kepergok
5
5. Melamar
6
6. Mengapa Begini?
7
7. Cincin Kawin
8
8. Calon Istri
9
9. Playboy cap Kapak
10
10. Hari H
11
11. Presdir Baru
12
12. Dokter Pribadi
13
13. Wanita di Hati Satya
14
14. Salah Paham
15
15. Mantan Tunangan
16
16. Merahasiakan
17
17. Sakit
18
18. Awal yang baru
19
19. Di Rumah Aja
20
20. Gagal Kencan
21
21. Istri Saya
22
22. Berkunjung Ke Rumah Mama
23
23. Pengakuan
24
24. Terungkap
25
25. Sudah tidak ada di hati
26
26. Rumah Kita
27
27. Lamaran Sesungguhnya
28
28. Pertemuan pertama yang sebenarnya
29
29. Tania Kembali
30
30. Reuni Kampus
31
31. Sahabat Kecil
32
32. Gosip
33
33. Pergi dari rumah
34
34. Penyesalan
35
35. Demi Dia?
36
36. Maaf
37
37. Kemarahan Mama Papa
38
38. Mengejar Hania
39
39. Mengejar Hania (2)
40
40. Diajak Syuting
41
41. Syuting Perdana
42
42. Permintaan Maaf Satya
43
43. Malam Pertama
44
44. Pagi yang Indah
45
45. Senyum-Senyum Sendiri
46
46. Spesial Shandira dan Geofani
47
47. Hamil
48
48. Gara-Gara Geofani
49
49. End Season 1
50
Pengumuman
51
S2 Pertengkaran
52
S2 Awal Kisah
53
S2 Pernyataan Cinta
54
S2 Keputusan Nayara
55
S2 Berakhir
56
S2 Karena Kita Tidak Sejalan
57
S2 Musuh Bebuyutan
58
S2 Seolah Tau
59
S2 Alif Melamar Gina
60
S2 Lamaran
61
S2 Keadaan yang Berbalik
62
S2 Kemarahan Hilal
63
S2 Sayang Adik
64
S2 Baju Couple
65
S2 Berduka
66
S2 Syuting
67
S2 Terima Kasih
68
S2 Mengulang Memori
69
S2 Pernikahan Alif dan Gina
70
S2 Ucapan Selamat
71
S2 Konferensi Pers
72
S2 Kemarahan Nayara
73
S2 Bertanggungjawab
74
S2 Lamaran Raffa
75
S2 Foto Prewedding
76
S2 Persiapan
77
S2 Sah
78
S2 Canggung
79
S2 Resepsi
80
S2 Ditinggal
81
S2 Pindah Rumah
82
S2 Hari Pertama Kerja
83
S2 Cerita
84
S2 Merayu
85
S2 Cemburu
86
S2 Kecewa
87
S2 Kesalahan
88
S2 First Night
89
S2 Malu
90
S2 Tanpa Pamit
91
S2 Raffa Pulang
92
S2 Hamil
93
S2 Kedatangan Teman Kerja
94
S2 Skandal
95
S2 Pengakuan
96
S2 Curhat
97
S2 Terkhianati
98
S2 Ditinggalkan
99
S2 Jebakan
100
S2 Pergi
101
S2 Kembali Pulang
102
S2 Ketemu Daddy
103
S2 Bertemu Kembali
104
S2 Jangan Panggil
105
S2 Sedikit Kebenaran
106
S2 Mengetahui Kebenaran
107
S2 Murahan
108
S2 Jadi bintang tamu
109
S2 Pengakuan Raffa
110
S2 Belum Cerai
111
PENGUMUMAN
112
S2 Rujuk Kembali (Last)
113
PENGUMUMAN
114
PENGUMUMAN
115
S3 Day Care Zain
116
S3 Terpeleset
117
S3 Mencari Tahu
118
S3 CEO lama bersemi kembali
119
S3 Membahas Masa lalu
120
S3 Mengingat Masalalu
121
S3 Bunga dari orang yang berbeda
122
S3 Saingan Baru
123
S3 Kepingan Ingatan
124
S3 Pembicaraan dengan Papa Hilal
125
S3 Jangan Merasa Bersalah
126
S3 Calon Besan
127
S3 Menikah Mendadak
128
S3 Makan Malam Pertama
129
S3 Nasihat Alif
130
S3 Bobol Gawang
131
S3 Kedatangan Mama dan Mami
132
S3 Saran Mama dan Mami
133
S3 Pertanyaan Mengganggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!