10 menit kemudian dokter keluarga Satya datang dan tak lain adalah dokter Rizal direktur rumah sakit. Rizal terkejut saat melihat yang pingsan adalag Hania.
"Dokter Nia kenapa, sat kok bisa pingsan. Terus ngapain Nia disini?" Tanya Rizal.
Belum sempat Satya menjawab, Rizal terkejut melihat foto pernikahan Satya dan Hania terpajang di dalam kamar.
"Loe ngapain bengong, cepet cek istri gue sana." Ujar Satya.
Rizal juga merupakan sahabat dari Satya yang sekarang menjabat sebagai direktur rumah sakit, Lalu Rizal segera menekati hania dan hendak mengecek Hania, Saat akan membuka baju Hania tiba-tiba.
"Loe ngapain buka baju istri gue, mau ambil kesempatan ya." Ujar Satya marah.
"Ya mau di cek lah, gimana mau ngeceknya kalo gk dibuka dikit." Jawab Rizal.
"Ganti, ganti cari dokter cewek."Ujar Satya.
"Loe mau bini loe mati sambil nunggu dokter lain. Sudah gue cuma cek aja loe bisa liatin gue." Ujar Rizal kesal.
Satya terpaksa mengizinkan Rizal memeriksa Hania sambil menatap tajam ke arah Rizal.
"Bini loe demam karena kedinginan ditambah kelaparan dan stres, orang paling kaya di negeri ini tapi nggak bisa kasih makan bini." Ujar Rizal.
"Loe ngejek gue, mau turun jabatan dari direktur?" Ancam Satya.
"Nggak nggak, eh tapi tadi di rumah sakit kayaknya Hania mantan tunangannya Azril direktur Surya Grup, loe sahabatan kan sama Azril? Apa ada hubungannya ya sama kondisi Hania."Tanya Rizal.
"Loe harus rahasiain ini dari Azril dan yang lainnya kalo Hania istri gue." Ujar Satya.
"Tenang aja, Mulut gue nanti dikunci. Hania harus istirahat dulu, besok gak usah kerja dulu, itu sudah gue pasang infus dan obat untuk menurunkan demamnya, selama panasnya belum turun, kompres terus dengan air hangat." Ujar Rizal.
"Ok terimakasih banyak zal."Ujar Satya.
"Wih, jarang-jarang dapat ucapan terimakasih dari bos anggara grup, hahaha." Ejek Rizal.
"Cari mati ya?" Ancam Satya.
"Nggak bos, gue pulang dulu, dahhhh." ujar Rizal sambil berlari meninggalkan Satya dan Hania.
"Segitu cinta kah kamu sama Azril, Nia sampai kamu mengurung diri kamu dikamar mandi dan sampai pingsan begini. Kalo kalian memang mencintai kenapa kalian harus saling menyakiti." Ujar Satya sambil mengelus kening Hania yang sedang tertidur lelap.
Setelah Rizal pergi, Satya mengompres Hania semalaman hingga dia tertidur disamping Hania.
-Keesokan Harinya-
Hania sudah terbangun dan melihat Satya tertidur disamping kursinya.
"Aku kenapa semalam, sepertinya pingsan di kamar mandi, pasti karena siang lupa makan, ditambah masalah yang mengingatkan kembali luka lama. Satya pasti semalaman gak tidur merawat aku."Gumam Hania dalam hati.
"Satya, bangun ini sudah pagi kamu harus pergi kerja. Nanti kesiangan. " Ujar Hania membangunkan Satya.
"Nia kamu udah bangun, kamu gak papa, kamu harus makan dulu, kamu bisa kelaparan kayak gitu, ini sudah disiapkan bibi, aku suapin makan."Ujar Satya menyiapkan makanan untuk Hania.
"Satya semalam aku pingsan ya, maaf ya ngerepotin kamu, terus yang ganti baju aku siapa?"Tanya Hania.
"Aku lah yang ganti, siapa lagi." Ujar Satya.
"Kamu kenapa gak suruh bibi gantiin baju aku." Sambil menutup tubuhnya.
"Bibi sudah tidur semua, lagian juga apa yang mau kamu tutupin, aku sudah lihat semuanya juga." Goda Satya.
"Kamu dasar mesum". Ujar Hania dengan wajah yang memerah.
"Sudah kamu makan aja dulu aku suapin." Ujar satya.
"Nanti aja aku sarapan di rumah sakit, aku harus kerja udah banyak pasien yang nunggu lagian aku harus cek kondisi pasien operasi kemarin."Ujar Hania sambil berangkat dari tempat tidur.
"Aku udah izinin kamu sama Rizal untuk gak masuk hari ini lagian dokter bilang kamu harus istirahat cukup karena kondisi kamu lemah. Jadi kamu makan dulu ya." Ujar Satya.
"Iya nanti aku bawa aja sarapannya ya, aku udah telat hari ini." Ujar Hania.
Saat Hania akan berangkat dari tempat tidur, Satya melemparkan piring berisi bubur ke arah dinding sehingga pecah berhamburan.
"Kamu segitunya mau ketemu Azril sampai gak mikirin kondisi badan kamu yang melemah, semalam kamu nangis sampai pingsan, sampai lupa makan apa kamu gak mikirin sama sekali perasaan aku. Kalo kamu masih mau kerja hari ini, jangan harap kamu bisa kerja sebagai dokter lagi." Ujar Satya marah dan meninggalkan Hania.
Satya pergi meninggalkan Hania dan menginjak pecahan beling sehingga kakinya berdarah dan Hania merasa terkejut dengan kemarahan Satya, dia tidak menyangka Satya bisa semarah itu.
Diluar kamar para pelayan mendengar keributan yang ada.
"Bi, tolong siapkan lagi makanan untuk Hania dan pastikan dia makan dan tolong bereskan pecahan piring itu agar Nia tidak terluka." Ujar Satya sambil menahan sakit di kakinya.
"Baik tuan." Ujar pelayan.
Pelayan menyiapkan makanan untuk Hania dan mengantarkan makanan ke kamar Hania.
"Nyonya silahkan makan, kasian tuan semalaman khawatir sama nyonya, tuan semalaman tidak tidur merawat nyonya." Ujar Bi Ina.
"Iya bi sini saya makan. Satya kemana bi? Udah pergi kerja?" Tanya Hania.
"Belum nyonya tadi saya lihat kaki tuan berdarah banyak terkena pecahan piring." Ujar bi Ina.
"Bi setelah beresin ini tolong ambilkan saya peralatan dokter saya di mobil ya." Ujar Hania
"Baik nyonya." Jawab bi Ina.
Bi Ina pun membersihkan pecahan piring dan mengambilkan peralatan dokter di mobil llu memberikan kepada Hania.
" Terimakasih ya bi, Satya dimana bi?" Tanya Hania.
"Tuan ada di ruang keluarga nyonya sedang membersihkan lukanya. Tadi saya mau bantu mengobati tapi tuan melarang saya dan menyuruh saya menemani nyonya." Ujar Bi Ina.
"Ya udah bi aku mau turun ke bawah dulu, obatin luka Satya takutnya ada pecahan yang tersisa." Ujar Hania.
Lalu Hania pun turun ke bawah untuk mengobati kaki Satya. Satya yang melihat Hania turun ke bawah langsung marah.
"Kamu masih mau kerja, kamu bener-bener mau nemuin Azril lagi?" Teriak Satya.
"Kamu semangat banget marah pagi-pagi, duduk sana aku obatin luka kamu, lagian siapa juga yang mau nemuin laki-laki brengsek itu." Ujar Hania kesal.
"Kamu beneran gak mau nemuin dia?" Tanya Satya.
"Diem, kamu gimana ini banyak pecahan kaca tertinggal di luka kaki kamu, nanti bisa infeksi kamu mau kaki kamu di amputasi, biar aku yang mimpin operasi amputasi kamu kalo beneran mau gak punya kaki lagi. Istri kamu dokter spesialis orthopedi jadi kamu bisa bilang kapan aja kalo mau di amputasi." Ujar Hania.
"Kamu doain aku supaya di amputasi? kamu ngapain mau nyuntik?" Jawab satya kesal.
"Makanya diem aja, udah aku tau kamu takutkan disuntik, aku bius luka kamu ini harus dijahit karena lukanya dalam, kamu jangan pakek sepatu dulu kalo kerja, pake sandal jepit aja dulu supaya gak infeksi." Ujar Hania.
Hania mengobati luka Satya dan menjahit lukanya.
"Satya terimakasih semalam kamu sudah merawat aku. Aku sudah gak ada perasaan lagi dengan Azril, kami hanya masa lalu. Aku hanya terkejut saja melihatnya kemarin." Ujar Hania.
Satya hanya diam mendengar perkataan Hania. Entah mengapa Satya merasa bukan dirinya yang tiba-tiba marah kepada Hania, dia merasa cemburu jika Hania menemui Azril.
Apakah Satya sudah jatuh cinta ya kepada Hania? Yuk tunggu kelanjutannya.
Jangan lupa like and comment ya kakak cantik dan ganteng. Tolong dukung Author yang masih newbie ini.😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Sujihan Natasya
gue jadi ikutan bucin deh
2021-11-23
1