Setelah menyelesaikan pekerjaannya Satya dan Geofani bersama-sama mengunjungi Azril di rumah sakit.
"Hey bro, loe baru pulang udah terdampar di rumah sakit aja." Ujar Geofani menyapa Azril.
"Kamu gak berubah sama sekali, masih aja hobby ngejek orang." Ujar Azril.
"Kamu apa kabar ril, kelamaan di luar negeri kirain bakal lupa sama kita-kita." Ujar Satya.
"Nggaklah mana mungkin gue lupa sama sobat gue." Ujar Azril.
Tak lama pintu kamar Azril di ketuk.
Tok tok tok
Masuklah Hania dan beberapa dokter lainnya untuk mengecek dan memberi obat untuk Azril karena Azril adalah pasien dari Hania.
"Permisi tuan saya ingin mengecek luka bekas operasi tuan." Ujar Hania.
Hania tidak menyadari bahwa ada geofani dan Satya di ruangan itu.
"Nia kamu kenapa dingin gini sama aku, salah aku apa sampai kamu gini ke aku." Ujar Azril sambil menggenggam tangan Hania.
Satya tiba-tiba merasa marah dan ingin menghampiri Hania dan Azril namun dicegah oleh Geofani.
"Maaf tuan, tolong lepaskan tangan saya, tidak pantas seorang pasien untuk berperilaku seperti ini." Ujar Hania sambil menarik tangannya.
"Nia, kamu jangan seperti ini terus ke aku, kamu gak tau bagaimana depresinya aku setelah kamu putusin pertunangan kita." Ujar Azril.
jelegarrrrrr... Bak petir menyambar di siang bolong. Betapa terkejutnya Satya dan Geofani saat mendengar bahwa Hania adalah mantan tunangan sahabat mereka. Satya dan Geofani jelas-jelas tau bagaimana keadaan Azril saat diputuskan oleh Hania.
Flashback On
7 tahun yang lalu.
Satya dan Geofani terkejut saat melihat Azril yang hampir overdosis karena terlalu banyak minum obat tidur dan hampir meregang nyawa dan mengakibatkan sebagian ingatan Azril hilang. Azril tidak mengingat apapun yang menyebabkan Hania memutuskan pertunangannya. Dokter mengatakan bahwa ini terjadi karena Satya mengubur ingatannya dan memanipulasi ingatannya sendiri untuk bertahan hidup. Satya dan Geofani hanya tau bahwa Azril sering memanggil Hania dengan sebutan Queen, Jadi mereka hanya tau bahwa tunangan Azril bernama Queen. Semenjak kejadian itu, orang tua Azril mengirim Azril ke luar negeri dan baru sekarang Azril berani pulang karena kondisinya yang mulai stabil.
"Flashback Off"
Hania tidak menghiraukan perkataan Azril dan tetap mengecek luka Azril dan memberinya suntikan dan obat. Lalu berlalu pergi dan meninggalkan Azril.
Namun Azril langsung berlari memeluk Hania dari belakang tanpa mempedulikan lukanya yang baru sudah dioperasi sehingga lukanya terbuka. Hania terkejut dan marah melihat Azril yang tidak mempedulikan kesehatannya.
"Kamu gila ya, aku capek-capek operasi kamu tapi kamu malah lukain diri kamu lagi. Kamu pikir ini mainan, kamu mau tangan kamu beneran patah? Ivan, nanda siapkan semua peralatan saya harus menjahit kembali luka ini." Ujar Hania dengan nada marah sambil berurai air mata.
"Aku senang kamu khawatir sama aku, kalo perlu tiap hari aja aku sakit biar kamu bisa peduli dengan aku, Nia bisa kamu tolong kasih tahu alasan dulu kenapa kamu memutuskan pertunangan kita." Tanya Azril.
"Nia aq boleh kan panggil kamu queen lagi, aku ingin kita kembali seperti dulu lagi, tolong beri aku kesempatan Nia." Ujar Azril.
"Maaf aku sudah menikah jadi tolong kamu jaga sikap kamu." Ujar Hania.
"Nggak mungkin, kamu bohongin aku kan Nia?" Tanya Azril.
Melihat Azril yang mulai emosi, geofani dan Satya langsung datang untuk membantu Azril kembali ke tempat tidur. Hania sangat terkejut saat melihat ada geofani dan Satya disana. Satya hanya diam saja tidak menyapa dan berbicara kepada Hania, dia masih tidak percaya bahwa mantan tunangan sahabatnya adalah istrinya sendiri. Dia tidak tahu bagaimana menghadapi Azril.
Hania pun mengobati Azril dan setelah selesai Hania bersama dokter lainnya meninggalkan ruangan Azril. Dokter lainnya tidak berani berkata-kata dan merasa bingung dengan apa yang baru saja mereka lihat.
-Setelah Hania pergi dari kamar Azril-
"Azril itu queen mantan tunangan kamu? Kamu tau nggak kalo Hania itu.. "Ungkap geofani namun belum selesai berbicara kakinya diinjak oleh Satya.
"Kalian kenal sama Hania?" Tanya Azril.
"Kenal lah, Hania itu dulu tetangga kosan aku sama Satya, benerkan sat?" Ujar Geofani.
"Iya bener. Azril aku mau pulang dulu ya, aku ada kerjaan lain" Jawab Satya.
"Yaudah, makasih banyak ya Sat, nanti kapan-kapan kita hangout bareng, oke?" Ujar Azril.
"Oke sip, tenang aja." Ujar Satya.
Satya pun pergi dan menunggu Hania di depan pintu rumah sakit. Tak lama kemudian muncullah Hania yang hendak pulang.
"Nyonya nia, tuan Satya sudah menunggu nyonya di mobil tolong silahkan naik nyonya." Ujar Dion.
Lalu Hania pun masuk ke mobil Satya. Didalam mobil Hania dan Satya tidak berbicara sepatah kata pun. Dion yang merasa ada yang aneh diantara bos dan istrinya.
"Kenapa aura sangat mencekam ya, merinding disko lagian kenapa lagi dua suami istri ini gak bicara sama sekali."Gumam Dion di dalam hati.
Setelah lama perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah. Hania dan Satya masuk ke dalam rumah tanpa berbicara sepatah katapun. Hania mengikuti Satya masuk ke kamar. Satya langsung pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Satya kenapa gak bicara sepatah katapun ya, apa Satya marah tapi gak mungkin, lagian aku sama siapapun juga dia gak peduli, tapi kenapa juga si brengsek itu berteman dengan Satya, kenapa dia bertanya terus alasan putus, jelas-jelas dia yang memutuskan pertunangan itu seolah-olah aku yang mutusin." Gumam Hania di dalam hati.
Sementara di kamar mandi pikiran Satya kacau balau dan serba salah.
"Kenapa harus Nia tunangannya Azril, aku baru akan mencoba semua dari awal, tapi malah datang masalah baru. Aku harus gimana, apa Nia masih cinta sama Azril kenapa dia sampai nangis melihat Azril terluka, sebenarnya apa yang menyebabkan mereka berpisah."Gumam Satya dalam hati.
Setelah Satya selesai mandi, Hania pun hendak menuju kamar mandi namun tiba-tiba Satya berbicara.
"Nia, kamu bisa rahasiakan dulu gak hubungan kita berdua dari Azril?" Tanya Satya.
"Kamu tenang aja aku gak bakal kasih tau, lagian aku juga gak bakal bicara juga sama Azril. Gak hanya dengan Azril aku bakal rahasiakan dengan siapapun hubungan kita." Jawab Hania.
"*Kamu bertanya pun nggak sat dengan aku apa segitu tidak pedulinya kah kamu denganku.." Gumam Hania dalam hati.
"Setidaknya aku bisa memberi kesempatan untuk Nia dan Azril kembali bersama." Ujar Satya dalam hati*.
Hania pun langsung menuju kamar mandi dan menangis tersedu-sedu dikamar mandi dia tidak menyangka bahwa luka yang dirasakannya 7 tahun yang lalu kembali terbuka. Hania menangis berjam-jam dibawah air dan Satya yang tidak melihat Hania di kamar pun masih mendengar ada suara gemericik air, Satya langsung mendobrak pintu kamar mandi dan betapa terkejutnya Satya saat menemukan Hania pingsan. Satya langsung membawa Hania ke kamar dan mengganti baju Hania dan menelpon dokter keluarga Satya.
Bagaimana keadaan Hania ya? Please Like and comment ya kakak-kakak yang cantik dan ganteng.. Kiss dari Author.. 😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments