12. Dokter Pribadi

-Empat Tahun Kemudian-

Hania sudah menyelesaikan dokter spesialisnya dan hari ini dia pulang ke negaranya. Selama 4 tahun ini juga Anggara Grup semakin maju dan berkembang dibawah kepemimpinan Satya.

Hania pun sudah mendarat ke negaranya. Dia dijemput oleh orang tua dan mertuanya dan sahabatnya Shandira.

" Hania kamu apa kabar sayang, kamu tambah cantik aja , ayah dan bunda rindu sama kamu." Ujar orang tua Hania.

" Nia, mama papa kangen sama kamu. Akhirnya kamu beneran pulang ke tanah air." Ujar orang tua Satya.

" Akhirnya aku punya sahabat buat nongkrong lagi, rindu kamu nia." Ujar Shandira.

" Aku rindu juga semuanya, akhirnya Nia seneng karena bisa pulang." Ujar Hania.

" Oh ya Nia, Satya gak bisa jemput karna ada rapat di perusahaan jadi kamu langsung temui dia di perusahaan ya, dia juga makannya gak teratur jadi kamu tolong bawain makanan ya." Ujar mama Satya.

"Iya ma, aku juga udah lama gak ketemu Satya. Nanti aku bawain makanan kesana." Ujar Hania.

Hania akhirnya pergi ke perusahaan Satya untuk mengantarkan makanan ke Satya. Hania lalu masuk ke gedung Anggara Grup.

"Gak salah lagi, Anggara Grup emang perusahaan terbesar di negara ini, gedungnya aja sebesar ini." Gumam Hania di dalam hati.

Hania datang ke resepsionis untuk menanyakan Satya.

"Selamat sore, bu. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis ramah.

" Saya mau bertemu dengan Pak Satya, pak Satya nya ada mbak?" Tanya Hania.

"Dengan ibu siapa? Udah ada janji belum?" Tanya resepsionis.

" Saya Hania, dokter pribadinya Satya. Saya diutus oleh Ibunya Satya untuk kesini." Jawab Hania.

"Pasti cewek ini ngaku-ngaku aja dokter pribadinya Pak Satya, ngaku diutus Nonya besar lagi. Lagian selama 4 tahun disini sudah biasa ngadepin cewek kayak gini" Gumam resepsionis dalam hati.

"Maaf ibu, pak Satya lagi tidak ada ditempat." Jawab resepsionis itu.

" Oh ya jam berapa dia pulang?" Tanya Hania.

" Saya kurang tau bu." Ujar resepsionis itu.

"Gak bisa telponin mbak ke Satya kapan pulangnya?" Tanya Hania.

" Mbak jangan harap ya deketin pak Satya, pura-pura jadi dokter pribadinya pak Satya. Lagian dokter pribadinya pak Satya itu cowok, bukan cewek. Udah banyak banget orang ngaku-ngaku kayak mbak ini." Ujar Resepsionis.

"Wah gak ramah banget resepsionis perusahaan ini, emang boleh gak ramah sama tamu?" Jawab Hania kesal.

"Untuk apa ramah dengan orang genit kayak kamu ini. Mending pergi aja deh, Pak Satya gak bakal tertarik sama kamu. Dia udah punya istri." Jawab resepsionis itu.

" Wah keren keren, aku bakal suruh Satya naikin gaji kamu nanti, bener kayak gitu harusnya kalo ada cewek yang rayu Satya." Ujar Hania.

"Emangnya kamu siapa sok kenal sama pak Satya?" Tanya resepsionis itu.

" Sini aku bisikin mbak, aku istrinya." Ujar Hania.

" Hahahhaah, mbak adalah orang ke seribu yang bilang istrinya pak Satya." Jawab resepsionis itu.

Saat sedang berdebat sama resepsionis itu, tiba-tiba datang Satya bersama seorang wanita yang tak lain adalah Terry. Terry adalah salah satu model iklan perusahaan Satya. Satya lalu datang menghampiri Hania. Dia terkejut Hania sudah pulang.

"Nia, kamu kapan sampe? Kenapa gak kabarin aku?" Tanya Satya.

" Barusan landing tadi, langsung ke tempat kamu buat anterin makan kesini, katanya kamu sering telat makan, jadi sebagai dokter pribadi kamu, aku bawain makan siang buat kamu." Ujar Hania.

"Waduh ternyata beneran kenal sama pak Satya, mati aku kirain sama kayak cewek-cewek yang lain. Gimana kalo beneran istrinya Pak Satya." Gumam resepsionis dalam hati.

"Satya udah makan tadi di luar, kamu kalo mau goda satya ya pakai makanan, lagian Satya udah punya istri gak sopan goda suami orang. Eh kamu kan cewek yang waktu itu dansa sama geo. Kamu pacarnya geo?" Jawab Terry.

"Emangnya kamu siapa nya Satya kok deket banget sama Satya." Jawab Hania.

" Saya sahabatnya istrinya Satya. Kamu yang siapa nantangin aku? " Jawab Terry.

" Hahhaha.. Satya sejak kapan istri kamu punya sahabat cewek ini, Kamu punya berapa banyak istri?" Goda Hania sambil memeluk Satya.

" Eh cewek gak sopan, ngapain kamu peluk-peluk Satya, Satya kamu gak marah dipeluk dia." Jawab Terry.

" Udah deh Terry gak usah ribut, kamu pulang sana ngapain ngikutin aku kemana-mana." Ucap Satya.

" Nia, ayok ke ruangan aku. Kamu pasti belum makan kan." Ujar satya.

"Nggak usah deh, aku pulang aja, kamu juga udah makan kan." Jawab Hania.

"Kamu kan dokter pribadi ku, harus dengerin kata-kata atasan." Jawab Satya.

" Gak jadi deh jadi dokter pribadi kamu, aku ngundurin diri. Aku pulang dulu ya, bye." Ujar Hania.

Namun Satya menarik tangan Hania dan berbisik ke arah Hania.

" Kamu mau jalan sendiri atau aku gendong, sudah lama gak pulang malah mau pergi aja, gak rindu suami?" Goda Satya.

" Baik tuan Satya, saya ikut ke atas. " Jawab Hania yang langsung mengikuti Satya.

Terry yang melihat kejadian itu merasa kesal melihat Satya begitu perhatian dengan Hania. Dia bertanya-tanya siapa Hania itu hingga mampu membuat Satya tersenyum. Resepsionis pun menyadari bahwa cincin yang di pakai Hania dan Satya sama dan dia melihat sekilas di tangan Hania tadi terdapat huruf Sa, dia yakin bahwa Hania adalah istri Satya yang selama ini tidak muncul dan berada di luar negeri.

" Oh ya, mbak nya kerja bagus. Kamu layak naik gaji. Kamu harus naikin gaji resepsionis ini sat." Ujar Hania.

" Oke, Dion urus kenaikan gaji resepsionis ini." Ujar Satya ke Dion asisten pribadinya.

"Terimakasih Ibu hania, pak Satya." Ujar resepsionis itu.

"Waduh beneran ternyata nyonya Satya, untung orangnya baik banget aku harus belain terus ni dan ngehalangi cewek lain untuk deketin pak Satya." Gumam resepsionis di dalam hati.

-Di ruangan Satya-

"Kamu pulang gak ngabarin aku dulu tau-tau datang kesini tanpa kabarin aku dulu." Ujar Satya kesal.

"Kenapa takut ketauan kalo lagi sama cewek lain? " Goda Hania.

" Kamu nanti kerja dimana rencananya, nanti kerja di rumah sakit perusahaan aja ya, disana lagi perlu dokter spesialis orthopedi." Ujar Satya.

"Oke deh, karna perusahaan ini yang biayain aku kuliah nanti aku kerja disini aja." Ujar Hania.

"Oke nanti biar Dion yang urus berkas kamu kerja. Yaudah makan gih biar nanti aku antar pulang." Ujar Satya.

"Aku pulang sendiri aja nanti bisa." Jawab Hania.

"Kamu pulang kemana emangnya, ingat kamu itu istri aku mentang-mentang udah lama gak pulang gak inget ada suami." Ujar Satya.

"Gak lah lupa, suami se tampan kamu gak mungkin di lupain hahahah." Tawa Hania.

"Oke oke tunggu aku pulang kantor ya, kamu bisa istirahat di kamar sini." Ujar Satya.

"Emang ada kamar disini? Cieee untuk apa ni kamar disini pasti kamu sering bawa cewek ya kesini." Ujar Satya.

"Menurut kamu? Hahahaha. Udah tidur aja sana. Aku mau rapat dulu. " Ujar Satya.

"Iya aku istirahat dulu." Jawab Hania.

Mau tau kelanjutannya jangan lupa like dan comment ya biar author semangat buat lanjutin ceritanya. Semoga kakak-kakak yang cantik dan ganteng dilancarkan rezekinya. Kiss sayang dari author. 😘😘😘

Episodes
1 1. Pertemuan Pertama
2 2. Pacar Satya?
3 3. Ternyata Tetangga Kosan
4 4. Kepergok
5 5. Melamar
6 6. Mengapa Begini?
7 7. Cincin Kawin
8 8. Calon Istri
9 9. Playboy cap Kapak
10 10. Hari H
11 11. Presdir Baru
12 12. Dokter Pribadi
13 13. Wanita di Hati Satya
14 14. Salah Paham
15 15. Mantan Tunangan
16 16. Merahasiakan
17 17. Sakit
18 18. Awal yang baru
19 19. Di Rumah Aja
20 20. Gagal Kencan
21 21. Istri Saya
22 22. Berkunjung Ke Rumah Mama
23 23. Pengakuan
24 24. Terungkap
25 25. Sudah tidak ada di hati
26 26. Rumah Kita
27 27. Lamaran Sesungguhnya
28 28. Pertemuan pertama yang sebenarnya
29 29. Tania Kembali
30 30. Reuni Kampus
31 31. Sahabat Kecil
32 32. Gosip
33 33. Pergi dari rumah
34 34. Penyesalan
35 35. Demi Dia?
36 36. Maaf
37 37. Kemarahan Mama Papa
38 38. Mengejar Hania
39 39. Mengejar Hania (2)
40 40. Diajak Syuting
41 41. Syuting Perdana
42 42. Permintaan Maaf Satya
43 43. Malam Pertama
44 44. Pagi yang Indah
45 45. Senyum-Senyum Sendiri
46 46. Spesial Shandira dan Geofani
47 47. Hamil
48 48. Gara-Gara Geofani
49 49. End Season 1
50 Pengumuman
51 S2 Pertengkaran
52 S2 Awal Kisah
53 S2 Pernyataan Cinta
54 S2 Keputusan Nayara
55 S2 Berakhir
56 S2 Karena Kita Tidak Sejalan
57 S2 Musuh Bebuyutan
58 S2 Seolah Tau
59 S2 Alif Melamar Gina
60 S2 Lamaran
61 S2 Keadaan yang Berbalik
62 S2 Kemarahan Hilal
63 S2 Sayang Adik
64 S2 Baju Couple
65 S2 Berduka
66 S2 Syuting
67 S2 Terima Kasih
68 S2 Mengulang Memori
69 S2 Pernikahan Alif dan Gina
70 S2 Ucapan Selamat
71 S2 Konferensi Pers
72 S2 Kemarahan Nayara
73 S2 Bertanggungjawab
74 S2 Lamaran Raffa
75 S2 Foto Prewedding
76 S2 Persiapan
77 S2 Sah
78 S2 Canggung
79 S2 Resepsi
80 S2 Ditinggal
81 S2 Pindah Rumah
82 S2 Hari Pertama Kerja
83 S2 Cerita
84 S2 Merayu
85 S2 Cemburu
86 S2 Kecewa
87 S2 Kesalahan
88 S2 First Night
89 S2 Malu
90 S2 Tanpa Pamit
91 S2 Raffa Pulang
92 S2 Hamil
93 S2 Kedatangan Teman Kerja
94 S2 Skandal
95 S2 Pengakuan
96 S2 Curhat
97 S2 Terkhianati
98 S2 Ditinggalkan
99 S2 Jebakan
100 S2 Pergi
101 S2 Kembali Pulang
102 S2 Ketemu Daddy
103 S2 Bertemu Kembali
104 S2 Jangan Panggil
105 S2 Sedikit Kebenaran
106 S2 Mengetahui Kebenaran
107 S2 Murahan
108 S2 Jadi bintang tamu
109 S2 Pengakuan Raffa
110 S2 Belum Cerai
111 PENGUMUMAN
112 S2 Rujuk Kembali (Last)
113 PENGUMUMAN
114 PENGUMUMAN
115 S3 Day Care Zain
116 S3 Terpeleset
117 S3 Mencari Tahu
118 S3 CEO lama bersemi kembali
119 S3 Membahas Masa lalu
120 S3 Mengingat Masalalu
121 S3 Bunga dari orang yang berbeda
122 S3 Saingan Baru
123 S3 Kepingan Ingatan
124 S3 Pembicaraan dengan Papa Hilal
125 S3 Jangan Merasa Bersalah
126 S3 Calon Besan
127 S3 Menikah Mendadak
128 S3 Makan Malam Pertama
129 S3 Nasihat Alif
130 S3 Bobol Gawang
131 S3 Kedatangan Mama dan Mami
132 S3 Saran Mama dan Mami
133 S3 Pertanyaan Mengganggu
Episodes

Updated 133 Episodes

1
1. Pertemuan Pertama
2
2. Pacar Satya?
3
3. Ternyata Tetangga Kosan
4
4. Kepergok
5
5. Melamar
6
6. Mengapa Begini?
7
7. Cincin Kawin
8
8. Calon Istri
9
9. Playboy cap Kapak
10
10. Hari H
11
11. Presdir Baru
12
12. Dokter Pribadi
13
13. Wanita di Hati Satya
14
14. Salah Paham
15
15. Mantan Tunangan
16
16. Merahasiakan
17
17. Sakit
18
18. Awal yang baru
19
19. Di Rumah Aja
20
20. Gagal Kencan
21
21. Istri Saya
22
22. Berkunjung Ke Rumah Mama
23
23. Pengakuan
24
24. Terungkap
25
25. Sudah tidak ada di hati
26
26. Rumah Kita
27
27. Lamaran Sesungguhnya
28
28. Pertemuan pertama yang sebenarnya
29
29. Tania Kembali
30
30. Reuni Kampus
31
31. Sahabat Kecil
32
32. Gosip
33
33. Pergi dari rumah
34
34. Penyesalan
35
35. Demi Dia?
36
36. Maaf
37
37. Kemarahan Mama Papa
38
38. Mengejar Hania
39
39. Mengejar Hania (2)
40
40. Diajak Syuting
41
41. Syuting Perdana
42
42. Permintaan Maaf Satya
43
43. Malam Pertama
44
44. Pagi yang Indah
45
45. Senyum-Senyum Sendiri
46
46. Spesial Shandira dan Geofani
47
47. Hamil
48
48. Gara-Gara Geofani
49
49. End Season 1
50
Pengumuman
51
S2 Pertengkaran
52
S2 Awal Kisah
53
S2 Pernyataan Cinta
54
S2 Keputusan Nayara
55
S2 Berakhir
56
S2 Karena Kita Tidak Sejalan
57
S2 Musuh Bebuyutan
58
S2 Seolah Tau
59
S2 Alif Melamar Gina
60
S2 Lamaran
61
S2 Keadaan yang Berbalik
62
S2 Kemarahan Hilal
63
S2 Sayang Adik
64
S2 Baju Couple
65
S2 Berduka
66
S2 Syuting
67
S2 Terima Kasih
68
S2 Mengulang Memori
69
S2 Pernikahan Alif dan Gina
70
S2 Ucapan Selamat
71
S2 Konferensi Pers
72
S2 Kemarahan Nayara
73
S2 Bertanggungjawab
74
S2 Lamaran Raffa
75
S2 Foto Prewedding
76
S2 Persiapan
77
S2 Sah
78
S2 Canggung
79
S2 Resepsi
80
S2 Ditinggal
81
S2 Pindah Rumah
82
S2 Hari Pertama Kerja
83
S2 Cerita
84
S2 Merayu
85
S2 Cemburu
86
S2 Kecewa
87
S2 Kesalahan
88
S2 First Night
89
S2 Malu
90
S2 Tanpa Pamit
91
S2 Raffa Pulang
92
S2 Hamil
93
S2 Kedatangan Teman Kerja
94
S2 Skandal
95
S2 Pengakuan
96
S2 Curhat
97
S2 Terkhianati
98
S2 Ditinggalkan
99
S2 Jebakan
100
S2 Pergi
101
S2 Kembali Pulang
102
S2 Ketemu Daddy
103
S2 Bertemu Kembali
104
S2 Jangan Panggil
105
S2 Sedikit Kebenaran
106
S2 Mengetahui Kebenaran
107
S2 Murahan
108
S2 Jadi bintang tamu
109
S2 Pengakuan Raffa
110
S2 Belum Cerai
111
PENGUMUMAN
112
S2 Rujuk Kembali (Last)
113
PENGUMUMAN
114
PENGUMUMAN
115
S3 Day Care Zain
116
S3 Terpeleset
117
S3 Mencari Tahu
118
S3 CEO lama bersemi kembali
119
S3 Membahas Masa lalu
120
S3 Mengingat Masalalu
121
S3 Bunga dari orang yang berbeda
122
S3 Saingan Baru
123
S3 Kepingan Ingatan
124
S3 Pembicaraan dengan Papa Hilal
125
S3 Jangan Merasa Bersalah
126
S3 Calon Besan
127
S3 Menikah Mendadak
128
S3 Makan Malam Pertama
129
S3 Nasihat Alif
130
S3 Bobol Gawang
131
S3 Kedatangan Mama dan Mami
132
S3 Saran Mama dan Mami
133
S3 Pertanyaan Mengganggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!