-Empat Tahun Kemudian-
Hania sudah menyelesaikan dokter spesialisnya dan hari ini dia pulang ke negaranya. Selama 4 tahun ini juga Anggara Grup semakin maju dan berkembang dibawah kepemimpinan Satya.
Hania pun sudah mendarat ke negaranya. Dia dijemput oleh orang tua dan mertuanya dan sahabatnya Shandira.
" Hania kamu apa kabar sayang, kamu tambah cantik aja , ayah dan bunda rindu sama kamu." Ujar orang tua Hania.
" Nia, mama papa kangen sama kamu. Akhirnya kamu beneran pulang ke tanah air." Ujar orang tua Satya.
" Akhirnya aku punya sahabat buat nongkrong lagi, rindu kamu nia." Ujar Shandira.
" Aku rindu juga semuanya, akhirnya Nia seneng karena bisa pulang." Ujar Hania.
" Oh ya Nia, Satya gak bisa jemput karna ada rapat di perusahaan jadi kamu langsung temui dia di perusahaan ya, dia juga makannya gak teratur jadi kamu tolong bawain makanan ya." Ujar mama Satya.
"Iya ma, aku juga udah lama gak ketemu Satya. Nanti aku bawain makanan kesana." Ujar Hania.
Hania akhirnya pergi ke perusahaan Satya untuk mengantarkan makanan ke Satya. Hania lalu masuk ke gedung Anggara Grup.
"Gak salah lagi, Anggara Grup emang perusahaan terbesar di negara ini, gedungnya aja sebesar ini." Gumam Hania di dalam hati.
Hania datang ke resepsionis untuk menanyakan Satya.
"Selamat sore, bu. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis ramah.
" Saya mau bertemu dengan Pak Satya, pak Satya nya ada mbak?" Tanya Hania.
"Dengan ibu siapa? Udah ada janji belum?" Tanya resepsionis.
" Saya Hania, dokter pribadinya Satya. Saya diutus oleh Ibunya Satya untuk kesini." Jawab Hania.
"Pasti cewek ini ngaku-ngaku aja dokter pribadinya Pak Satya, ngaku diutus Nonya besar lagi. Lagian selama 4 tahun disini sudah biasa ngadepin cewek kayak gini" Gumam resepsionis dalam hati.
"Maaf ibu, pak Satya lagi tidak ada ditempat." Jawab resepsionis itu.
" Oh ya jam berapa dia pulang?" Tanya Hania.
" Saya kurang tau bu." Ujar resepsionis itu.
"Gak bisa telponin mbak ke Satya kapan pulangnya?" Tanya Hania.
" Mbak jangan harap ya deketin pak Satya, pura-pura jadi dokter pribadinya pak Satya. Lagian dokter pribadinya pak Satya itu cowok, bukan cewek. Udah banyak banget orang ngaku-ngaku kayak mbak ini." Ujar Resepsionis.
"Wah gak ramah banget resepsionis perusahaan ini, emang boleh gak ramah sama tamu?" Jawab Hania kesal.
"Untuk apa ramah dengan orang genit kayak kamu ini. Mending pergi aja deh, Pak Satya gak bakal tertarik sama kamu. Dia udah punya istri." Jawab resepsionis itu.
" Wah keren keren, aku bakal suruh Satya naikin gaji kamu nanti, bener kayak gitu harusnya kalo ada cewek yang rayu Satya." Ujar Hania.
"Emangnya kamu siapa sok kenal sama pak Satya?" Tanya resepsionis itu.
" Sini aku bisikin mbak, aku istrinya." Ujar Hania.
" Hahahhaah, mbak adalah orang ke seribu yang bilang istrinya pak Satya." Jawab resepsionis itu.
Saat sedang berdebat sama resepsionis itu, tiba-tiba datang Satya bersama seorang wanita yang tak lain adalah Terry. Terry adalah salah satu model iklan perusahaan Satya. Satya lalu datang menghampiri Hania. Dia terkejut Hania sudah pulang.
"Nia, kamu kapan sampe? Kenapa gak kabarin aku?" Tanya Satya.
" Barusan landing tadi, langsung ke tempat kamu buat anterin makan kesini, katanya kamu sering telat makan, jadi sebagai dokter pribadi kamu, aku bawain makan siang buat kamu." Ujar Hania.
"Waduh ternyata beneran kenal sama pak Satya, mati aku kirain sama kayak cewek-cewek yang lain. Gimana kalo beneran istrinya Pak Satya." Gumam resepsionis dalam hati.
"Satya udah makan tadi di luar, kamu kalo mau goda satya ya pakai makanan, lagian Satya udah punya istri gak sopan goda suami orang. Eh kamu kan cewek yang waktu itu dansa sama geo. Kamu pacarnya geo?" Jawab Terry.
"Emangnya kamu siapa nya Satya kok deket banget sama Satya." Jawab Hania.
" Saya sahabatnya istrinya Satya. Kamu yang siapa nantangin aku? " Jawab Terry.
" Hahhaha.. Satya sejak kapan istri kamu punya sahabat cewek ini, Kamu punya berapa banyak istri?" Goda Hania sambil memeluk Satya.
" Eh cewek gak sopan, ngapain kamu peluk-peluk Satya, Satya kamu gak marah dipeluk dia." Jawab Terry.
" Udah deh Terry gak usah ribut, kamu pulang sana ngapain ngikutin aku kemana-mana." Ucap Satya.
" Nia, ayok ke ruangan aku. Kamu pasti belum makan kan." Ujar satya.
"Nggak usah deh, aku pulang aja, kamu juga udah makan kan." Jawab Hania.
"Kamu kan dokter pribadi ku, harus dengerin kata-kata atasan." Jawab Satya.
" Gak jadi deh jadi dokter pribadi kamu, aku ngundurin diri. Aku pulang dulu ya, bye." Ujar Hania.
Namun Satya menarik tangan Hania dan berbisik ke arah Hania.
" Kamu mau jalan sendiri atau aku gendong, sudah lama gak pulang malah mau pergi aja, gak rindu suami?" Goda Satya.
" Baik tuan Satya, saya ikut ke atas. " Jawab Hania yang langsung mengikuti Satya.
Terry yang melihat kejadian itu merasa kesal melihat Satya begitu perhatian dengan Hania. Dia bertanya-tanya siapa Hania itu hingga mampu membuat Satya tersenyum. Resepsionis pun menyadari bahwa cincin yang di pakai Hania dan Satya sama dan dia melihat sekilas di tangan Hania tadi terdapat huruf Sa, dia yakin bahwa Hania adalah istri Satya yang selama ini tidak muncul dan berada di luar negeri.
" Oh ya, mbak nya kerja bagus. Kamu layak naik gaji. Kamu harus naikin gaji resepsionis ini sat." Ujar Hania.
" Oke, Dion urus kenaikan gaji resepsionis ini." Ujar Satya ke Dion asisten pribadinya.
"Terimakasih Ibu hania, pak Satya." Ujar resepsionis itu.
"Waduh beneran ternyata nyonya Satya, untung orangnya baik banget aku harus belain terus ni dan ngehalangi cewek lain untuk deketin pak Satya." Gumam resepsionis di dalam hati.
-Di ruangan Satya-
"Kamu pulang gak ngabarin aku dulu tau-tau datang kesini tanpa kabarin aku dulu." Ujar Satya kesal.
"Kenapa takut ketauan kalo lagi sama cewek lain? " Goda Hania.
" Kamu nanti kerja dimana rencananya, nanti kerja di rumah sakit perusahaan aja ya, disana lagi perlu dokter spesialis orthopedi." Ujar Satya.
"Oke deh, karna perusahaan ini yang biayain aku kuliah nanti aku kerja disini aja." Ujar Hania.
"Oke nanti biar Dion yang urus berkas kamu kerja. Yaudah makan gih biar nanti aku antar pulang." Ujar Satya.
"Aku pulang sendiri aja nanti bisa." Jawab Hania.
"Kamu pulang kemana emangnya, ingat kamu itu istri aku mentang-mentang udah lama gak pulang gak inget ada suami." Ujar Satya.
"Gak lah lupa, suami se tampan kamu gak mungkin di lupain hahahah." Tawa Hania.
"Oke oke tunggu aku pulang kantor ya, kamu bisa istirahat di kamar sini." Ujar Satya.
"Emang ada kamar disini? Cieee untuk apa ni kamar disini pasti kamu sering bawa cewek ya kesini." Ujar Satya.
"Menurut kamu? Hahahaha. Udah tidur aja sana. Aku mau rapat dulu. " Ujar Satya.
"Iya aku istirahat dulu." Jawab Hania.
Mau tau kelanjutannya jangan lupa like dan comment ya biar author semangat buat lanjutin ceritanya. Semoga kakak-kakak yang cantik dan ganteng dilancarkan rezekinya. Kiss sayang dari author. 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments