-Dua minggu kemudian-
Hari ini adalah hari H pernikahan Hania dan Satya yang akan diadakan di salah satu gedung di tempat tinggal Hania. Hiasan mewah menghiasi gedung itu dan para tamu undangan sudah mulai berdatangan. Keluarga Satya pun sudah datang dan duduk di kursi untuk pelaksanaan akad nikah. Sedangkan Hania duduk menunggu dikamar sebelum proses akad nikah dilaksanakan.
"Nia, hari ini kamu mau nikah aja, padahal kita baru lulus. Kamu beneran gak papa sama pernikahan ini?" Tanya Shandira.
"Gak papa kok dira lagian habis ini aku juga bakal ke luar negeri untuk lanjutin sekolah." Jawab Hania.
Acara akad nikahpun dimulai.
" Satya Putra Anggara, aku nikahkan dan kawinkan anakku Hania Queen Areta binti Sucipto Suraya kepadamu dengan mas kawinnya perhiasan 500 gram dibayar tunai." Ujar ayah Hania.
"Saya terima nikahnya Hania Queen Areta binti Sucipto Suraya dengan mas kawinnya yang tersebut tunai." Jawab Satya dengan sekali nafas.
Setelah proses itu maka Sah lah sudah Hania dan Satya sebagai pasangan suami istri. Hania pun keluar menemui satya dan merekapun menandatangani buku nikah mereka dan berfoto. Hania mencium tangan Satya dan Satya secara reflek mengecup kening Hania. Mereka berduapun malu karena ini pertama kalinya mereka berdua seperti ini. Setelah sungkeman diadakan resepsi. Banyak tamu yang hadir merupakan kenalan dari keluarga Hania. Karena pesta tersebut dilaksanakan di tempat Hania.
Setelah pesta selesai merekapun pulang ke rumah. Orang tua Satya sudah pulang ke kota sedangkan Satya tinggal.
"Bunda, aku capek banget, mau istirahat ke kamar dulu ya." Ucap Hania
"Nia ajak suami kamu ke kamar, kamu ini lupa apa sudah punya suami." Jawab bunda Hania.
"Oh iya lupa, ayok sat masuk ke kamar istirahat." Jawab Hania.
" Cie anak ayah kayaknya udah gak sabar banget buat kasih cucuk buat ayah sama bunda." Goda ayah Hania.
" Ih ayah apaan sih, kan capek mau istirahat." Jawab Hania kesal.
"Ayah, bunda, satya kekamar dulu ya." Jawab Satya.
"Iya nak, silahkan nikmati malam kalian." Goda bunda Hania.
-Di kamar Hania-
Hania sedang mandi karena dia merasa gerah dan keringatan setelah acara. Setelah mandi, Hania keluar kamar mandi mengenakan handuk. Dia lupa jika ada Satya di dalam kamar. Hania membuka handuknya dan berganti baju depan Satya tanpa sadar Satya ada di atas tempat tidur.
"Gilak ni cewek, mau goda gue apa ya tuhan kalo lama-lama gini bisa mati nahan nafsu gue." gumam Satya dalam hati.
"Nia, kamu mau goda aku ya? Kalo kamu udah berani goda duluan aku juga gak bakal nolak lo." Ujar Satya.
" Arggghhhhhh..." Teriak Hania sambil mengambil handuk dan menutupi tubuhnya.
"Yaaaaa Satya mesum, brengsek kamu, sejak kapan kamu disitu kenapa gak bilang kalo kamu disitu kamu mau ambil kesempatan dalam kesempitan ya." lanjut Hania marah.
"Aku gak ambil kesempatan, lagian kamu sendiri suka rela buka depan aku, aku mana nolak disuguhi pemandangan indah. Lagian aku sudah liat semuanya, gak usah ditutupin lagi." Goda Satya.
" Dasar kamu ******** mesum, pergi mandi sana aku mau ganti baju." jawab Hania kesal.
" Kalo mesum sama istri sendiri juga sah sah aja kali, kan aku udah punya hak atas kamu." Goda Satya sambil mendekati Hania.
" Yaaa Satya kamu janji gak bakal sentuh aku." sambil melemparkan handuk ke Satya.
"Hahahhaah... Kamu lucu banget si Nia, aku gak bakal tertarik sama kamu." Jawab Satya sambil ke kamar mandi.
Satya pun pergi ke kamar mandi dan Hania melanjutkan ganti bajunya.
Di kamar mandi.
"Ya hari ini aku harus ngurus diri sendiri dulu untuk memuaskan diri. Sabar ya sobat kecil, belum waktunya kamu masuk kandang." Ujar satya sambil melanjutkan aktivitasnya dikamar mandi.
Akhirnya setelah satu jam mandi di kamar mandi, Satya selesai mandi dan melanjutkan untuk tidur, sedangkan Hania sudah terlelap tidur karena terlalu lelah.
"Gak nyangka kalo ternyata aku udah nikah aja, udah ada istri yang cantik. Tapi sayang gak bisa disentuh. Haaa ini konsekuensinya atas ulah sendiri." Gumam Satya dalam hati.
Malam pertama mereka menikah lewat begitu saja tanpa terjadi apapun. Keesokan harinya Hania sudah bangun shubuh dan mandi langsung melaksanakan sholat dan membangunkan Satya.
" Satya bangun, ini sdah shubuh sholat gih sana." Ucap Hania.
"Nia kamu ngapain di kamar aku. Eh kayaknya bukan kamar aku." Ucap Satya tersadar.
" Kamu mandi sana sholat biar sadar kalo sudah punya bini." Ucap Hania.
Satya pun bangun dari tidur dan mandi serta melaksanakan sholat shubuh. Kemudian turun ke bawah untuk sarapan pagi.
"Satya, Nia hari ini kalian sudah mau pulang ya?" Tanya ayah Hania.
"Iya ayah kita harus pulang karena besok acara pelantikan Presdir baru Anggara Grup." Jawab Satya.
"Ya udah kalian buruan sarapan, lalu siap-siap ke bandara ya." Ucap bunda Hania.
Mereka pun sarapan pagi lalu Hania dan Satya pamit untuk pulang.
" Satya, sekarang ayah sudah serahkan Hania sama kamu, kamu tolong jaga anak ayah satu-satunya ini, tolong bahagiain dia kalo kamu sudah gak mau sama Nia lagi cukup kembalikan sama ayah dan bunda gak perlu kamu sakitin dia." Ucap Ayah Hania.
Mendengar ucapan ayahnya, Hania menangis dia merasa bersalah karena telah membohongi ayahnya. Sedangkan Satya merasa bersalah karena tanpa pikir panjang dia tidak memikirkan perasaan orang tua Hania.
"Baik ayah bunda. Satya pasti bakal bahagiain Hania, bakal menjaga Hania. Terimakasih ayah dan bunda sudah membesarkan Hania hingga menjadi anak yang baik." Jawab Satya serius.
Hania dan Satya pun pergi meninggalkan Orang Tua Hania dan berangkat menuju bandara untuk pulang ke kota. Mereka menggunakan jet pribadi milik keluarga Satya. Saat perjalanan pulang Satya dan Hania berbincang-bincang sejenak.
"Nia, kamu jangan nangis lagi. Aku janji kalo kamu sudah menemukan orang yang sudah kamu sukai dan kamu ingin pergi ninggalin aku, aku bakalan lepasin kamu sesuai janji awal kita. Jadi Nia jangan bebani pikiran kamu dengan status pernikahan kita, aku akan bantu nanti jelasin jika kamu menemukan orang yang bis membuatmu bahagia. Aku janji." Ujar Hania.
"Makasih Satya, kamu juga silahkan kalo sudah ada yang kamu ingin bersama. Aku menangis karena merasa membohongi ayah dan bunda." Ujar Hania.
"Maafin aku Hania, aku gak pernah pikir panjang kalo semua ini bakal menyakiti banyak pihak, aku hanya mementingkan diriku sendiri." Jawab Satya.
"Ini bukan salah kamu sat, lagian ini juga pilihan aku lumayan lah dapat suami kaya, hahaha." Ucap Hania menghibur diri.
"Kamu boleh belanja apa aja, suami mu akan mencari uang sebanyak mungkin." Goda Satya.
Mereka berdua pun tertawa bersama. Tak terasa mereka sudah sampai ke kota dan sudah di jemput oleh supir pribadi keluarga Satya dan pergi menuju rumah Satya.
Mau tau kelanjutannya jangan lupa like dan comment ya biar author semangat buat lanjutin ceritanya. Semoga kakak-kakak yang cantik dan ganteng dilancarkan rezekinya. Kiss sayang dari author. 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
puri purihat
ceritanya ok .. lucu yang pasti
2021-08-03
0