- Sesampai di mobil Satya-
" Wah kayaknya sudah menikmati banget ya jadi calon istri Satya Putra Anggara". Goda Satya.
" Ya tuh cewek menghina aku dan lagian dia ngatain kamu cowok miskin, kok bisa lagian kamu kenal tuh cewek darimana kayak cewek gak bener gitu." Jawab Hania kesal.
" Nggak tau tuh aku juga lupa itu siapa namanya. Soalnya banyak banget dulu cewek deket sama aku, dan mereka semua hanya melihat kekayaan, saat papa cabut semua fasilitas aku, aku bilang ke mereka kalo aku udah jatuh miskin keluarga ku bangkrut dan semuanya pergi ninggalin aku bilang aku pura-pura kaya. Ya gitu deh ceritanya." Sahut Satya.
" Wah dasar playboy cap kapak. Gak menghargai wanita, hati-hati nanti kena penyakit baru tau rasa." jawab Hania.
"Hahhha.. Kamu mau coba juga kayak cewek-cewek itu? Mau coba kekuatan aku?" Goda Satya.
" Huuu... Najis banget dah. Cari aja cewek lain." Jawab Hania kesal.
" Hahaha.. Aku gak pernah melewati batas kali nia. Kayaknya bagus tuh kamu terus panggil aku sayang. " Goda Satya.
"Sayang pala lu. Kan tadi cuma akting aja. Kamu dua hari lagi wisuda ya? Oh ya aku sudah cari universitas untuk lanjutin dokter spesialis ku." Terang Hania.
"Iya nanti dateng ya, jangan lupa bawa bunga, hehehe. Kamu mau lanjutin kemana? Ambil spesialis apa?" Tanya Satya.
" Aku mau ambil spesialis orthopedi. Nanti lanjutin di Negara Y. Lama deh kita gak ketemu." Jelas Hania.
" Kenapa kamu belum pergi udah rindu sama aku ya? Hahaha. Wah lama juga ya kamu ambil spesialisnya." Jawab Satya.
"Iya semoga aja cepet selesai deh kuliahnya. Kamu tamat ini mau kerja dimana?" Tanya Hania.
" Jadi presdir di Anggara Grup, karena nanti kita udah nikah aku diangkat jadi presdir. Lagian kan selama ini aku udah kerja di perusahaan sebagai wakil presdir." Jelas Anggara.
" Tapi kamu kok gak punya uang padahal wakil presdir, gak usah bohong lah." Ejek Hania.
" Kan dibilang semua fasilitas aku di cabut papa, aku kerja disana gak digaji. Cuma dapat jatah uang bulanan dari papa." Jelas Satya.
" Oh gitu, aku mau pulang ke kosan aja." Jawab Hania.
"Bentar mampir dulu ke rumah baru ku, aku lagi renovasi rumah, butuh saran dari kamu." Ujar Satya.
Akhirnya mereka pun pergi ke rumah baru Satya. Setelah sampai disana Hania mulai melihat-lihat rumah baru Satya yang sangat mewah dan besar. Satya pun menjelaskan bagian-bagian rumah dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh Hania. Kepala proyek rumah tersebut mencatat setiap kata yang diinginkan oleh Hania.
"Kamu bakal tinggal sendirian di rumah sebesar ini? Wah anak sultan mah bebas." ungkap Hania kagum.
"Nggaklah. Nanti tinggal sama anak-anak dan istriku." Jelas Satya.
"Oh gitu. Mereka nanti pasti bakal bahagia tinggal disini." Ujar Hania.
" Pasti aku bahagiakan mereka." jawab Satya.
" Hania sadar. Kamu itu mana mungkin nempatin rumah ini. Pasti sudah seseorang di hati Satya. Kamu cuma status saja sebagai istri." Gumam Hania dalam hati.
-Dua Hari kemudian-
Wisuda Satya.
" Anak mama selamat ya akhirnya kamu menyelesaikan S2 kamu dan sebentar lagi jadi seorang suami." Peluk mama satya.
"Satya, selamat ya, ini untuk kamu." Ucap Hania sambil memberikan buket bunga mawar untuk Satya.
Tak lama Satya di serbu oleh para wanita yang mau mengucapkan selamat. Sehingga kesulitan untuk menerima buket bunga. Melihat kejadian itu Hania sadar bahwa Satya memang banyak dikagumi apalagi dengan latar belakangnya yang kaya dan tampan. Semua orang akan mengaguminya.
" Maaf semuanya, saya harus pergi calon istri saya sudah menunggu." Sambil keluar dari kerumunan dan berjalan menuju Hania.
Para wanita itu langsung melihat ke arah Hania, melihat kejadian itu Hania langsung berbalik namun Satya langsung merangkul pundak Hania. Melihat kejadian itu kedua orang tua Satya sangat senang berharap anak mereka menemukan cinta baru di hatinya sehingga mampu mengubur cerita lama.
-Malam hari dikediaman Orang tua Satya-
Hania diajak untuk makan malam di kediaman Orang tua Satya. Hania dijemput oleh Satya menggunakan mobil sport miliknya. Melihat kecantikan Hania, Satya pun terpesona hingga menjadi salah tingkah. Sampai di kediaman Orang Tua Satya.
"Hania, bagaimana persiapan acara pernikahan kalian? Sudah berapa persen?" Tanya mama Satya.
" Sudah sekitar 90% tante, tinggal sedikit lagi selesai. Besok Hania sudah mau pulang ke rumah untuk mempersiapkan segalanya. " Jelas Hania.
" Iya kamu harus mempersiapkan diri ya, oh ya sebenarnya om dan tante mau adain acara disini tapi Satya melarang. Maafin ya Hania." Jelas mama Satya.
"Itu emang kesepakatan Hania sama Satya kok om tante. Acara di tempat Hania aja sudah cukup." Jelas Hania.
"Walaupun ini cuma pernikahan terpaksa, setidaknya aku harus melaksanakan pernikahan sesuai impianku." Gumam Hania dalam hati.
"Kok aku merasa bersalah ya sama Hania. Seharusnya dia nikah sama orang yang dicintainya, aku malah manfaatin dia. Entah bagaimanapun juga setelah ini kami juga berpisah. Pernikahan kami hanya status." Gumam Satya dalam hati.
Setelah makan malam selesai Satya pun mengantar Hania pulang ke kosannya. Ditengah jalan mereka melihat ada pameran, Hania ingin melihat pameran tersebut dan meminta Satya berhenti.
" Sat, stop disini aku mau lihat pameran dulu, kamu cukup anter sini aja. Makasih ya." Ujar Hania.
Satya pun memberhentikan mobilnya namun Satya ikut menemani Hania.
"Kamu ngapain ikut turun, aku gak papa sendirian aja." Ujar Hania.
"Nemenin calon istri takut kenapa-kenapa." Jawab Satya dingin.
Mendengar jawaban Satya membuat Hania tersipu malu. Merekapun mulai berkeliling melihat pameran-pameran yang ada. Saat di salah satu stage pameran tiba-tiba ada cewek yang memeluk Satya dari belakang.
"Satya aku kangen kamu." Ujar cewek itu.
Mendengar kata-kata itu membuat Hania dan Satya terkejut.
"Gilak ni cowok, bertebaran dimana-mana ceweknya. Gila aja aku mau nikahin ni playboy, bener-bener gak boleh jatuh cinta sama dia."
"Dona, kamu ngapain disini. Tolong lepasin tangan kamu." Ujar Satya melepaskan pelukan Dona.
"Satya, siapa cewek ini. Kamu ninggalin aku demi dia? Cewek jelek gini gak pantes buat kamu." Ujar Dona.
Mendengar ucapan Dona membuat Hania marah, tetapi dia enggan menanggapi ocehan Dona dan memilih pergi meninggalkan Satya dan Dona.
"Kamu hati-hati dengan ucapan kamu. Lagian kita nggak pernah ada hubungan apa-apa. Cewek matre kayak kamu gak pantes bilang orang lain jelek. Jelas Hania jauh lebih baik dari kamu." Jelas Satya sambil marah.
Satya meninggalkan Dona dan mengejar Hania. Akhirnya Satya menemukan Hania sedang duduk.
"Kamu ngapain duduk disini dan ninggalin aku sama cewek itu." Tanya Satya.
"Kamu orang seperti apa si Satya, banyak banget cewek cantik disekitar kamu yang ngaku mantan kamu." Jawab Hania.
"Kamu cemburu? Cieee, calon istri cemburu ni ya?" Goda Satya.
"Ih kamu apaan sih. Lagian emang hidup aku sial banget ketemu si playboy cap kapak kayak kamu." Jawab Hania kesal.
" Hania, aku cuma punya satu mantan, dan dia adalah orang yang dulunya sangat aku cintai. Cewek-cewek yang kemarin itu cuma aku mainin aja bukan pacarku. Mereka hanya mau hartaku saja." Jelas Satya.
"Wah kamu pikir cewek mainan. Sudahlah, aku mau pulang lagian memang nasib aku aja sial harus nikah sama kamu." Jawab Hania.
"Maaf ya Hania kamu harus terjebak dengan pria brengsek ini". Gumam Satya dalan hati.
Merekapun pulang dan malam itu lewat begitu saja.
Mau tau kelanjutannya jangan lupa like dan comment ya biar author semangat buat lanjutin ceritanya. Semoga kakak-kakak yang cantik dan ganteng dilancarkan rezekinya. Kiss sayang dari author. 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Tandi Susanto
lanjut
2022-08-09
0