[ 16 ] Jualan Bakso

Saat pulang dari kampus Chilmia memutuskan untuk berjalan kaki karna ia ingin sekalian mencari lowongan pekerjaan. Dan pada saat dia sedang lewat didepan sebuah warung bakso Chilmia melihat Farrel yang sedang melayani para pembeli.

"Loh itu kan Kak Farrel. Kenapa dia ada disitu?. " ucap Chilmia saat dia melihat Farrel.

"Apa jangan jangan Kak Farrel bekerja disitu ya?. " ucap Chilmia.

Kemudian Chilmia memutuskan untuk menghampiri Farrel.

****

Sedangkan Farrel

Saat ini dia sedang membantu penjual bakso untuk mengantarkan pesanan kepada para pembeli. Karna tadi setelah pulang meeting dari cafe, Farrel melihat penjual bakso yang sedang kesakitan diwarung baksonya maka dari itu sekarang dia membantu penjual bakso tersebut untuk melayani Para pembeli.

"Kak Farrel. " panggil Chilmia setelah ia berdiri disamping Farrel.

"Chilmia, kenapa kamu bisa ada disini?. " tanya Farrel saat melihat siapa orang yang memanggilnya tadi.

"Ya tadi pas kebetulan lewat aja dan nggak sengaja liat Kak Farrel disini terus aku samperin deh. " jawab Chilmia.

"Kak Farrel sendiri ngapain disini?. " tanya Chilmia.

"Oh aku lagi melayani para pembeli bakso disini." jawab Farrel.

Ternyata dugaanku bener kalo Kak Farrel memang bekerja disini , Sepertinya aku harus segera mendapat pekerjaan

Karna sangat tidak mungkin jika aku bergantung pada Kak Farrel. Apalagi Kak Farrel hanya bekerja sebagai pelayan warung yang gajinya mungkin dibawah satu juta atau bahkan dibawah lima ratus ribu. Mana cukup buat makan sehari hari, belum bayar kontrakan, bayar listrik. Setidaknya Jika aku bekerja aku bisa meringankan beban Kak Farrel ~ batin Chilmia.

"Mia, kok malah bengong sih. " ucapan Farrel barusan membuat Chilmia tersadar dari lamunannya.

"Nggak kok aku nggak bengong." ucap Chilmia sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Kamu dari kampus sampai kesini jalan kaki?. " tanya Farrel.

"Iya kak, aku emang sengaja ingin jalan kaki. " jawab Chilmia.

"Astaga!! Kenapa kamu melakuakan itu? jarak dari kampus kesini itukan sangat jauh, kalo nanti kakimu sakit bagaimana? Sekarang duduklah." ucap Farrel khawatir. Chilmia pun memdudukan dirinya dan tiba tiba Farrel berjongkok didepan kakinya.

"Kak Farrel mau ngapain? Buruan berdiri kak. " ucap Chilmia.

"Aku hanya ingin memeriksa kakimu saja, apakah kakimu ada yang terluka atau tidak." jawab Farrel.

"Eh, nggak usah kak, aku baik baik saja kok." tolak Chilmia saat Farrel akan membuka sepatu snekersnya.

"Diam dan ikuti saja perintahku. " ucap Farrel.

Chilmia pun akhirnya diam dan Farrel kembali membuka sepatu Chilmia lalu ia mengambil baskom berukuran sedang yang berisi air dingin lalu ia mengompres kaki Chilmia dengan air dingin itu menggunakan kain bersih dan meletakkan kaki Chilmia kedalam baskom tersebut.

Banyak orang yang melihat mereka berdua dan hal itu membuat Chilmia malu karna menjadi pusat perhatian. Mereka ada yang kagum dengan sikap Farrel dan ada juga yang berteriak karna iri dengan sikap romantis Farrel.

"Sukurlah kakimu tidak terluka hanya saja telapak kakimu sedikit merah mungkin karna kamu terlalu banyak berjalan, tapi jangan khawatir karna dengan merendamnya didalam air dingin maka kakimu akan baik baik saja." ucap Farrel setelah dia memeriksa kaki Chilmia.

"Makasih kak, tapi seharusnya Kak Farrel tidak perlu bersikap seperti itu. " ucap Chilmia.

"Memang kenapa? Apa kamu tidak suka jika aku mengkhawatirkanmu?." tanya Farrel.

"Bukan begitu kak. Aku hanya malu saja karna banyak orang yang sedang menatap kearah kita berdua." jawab Chilmia sambil menunduk.

Farrel pun kemudian melihat kearah sekitarnya dan benar saja saat ini mereka berdua jadi pusat perhatian.

"Kenapa malu, harusnya kamu bangga karna menjadi pusat perhatian. Dengan begitukan banyak orang yang tau bahwa kamu adalah istriku dan aku adalah suamimu,jadi biar tidak ada yang merebutmu dariku ." ucap Farrel sembari sedikit gombal.

"Kak Farrel mah selalu begitu, kalo diajak ngomong serius pasti jawabnya selalu gombal." kesal Chilmia.

"Iya iya maaf, kalo gitu aku mau lanjut melayani para pembeli dulu." ucap Farrel sambil membawa nampan berisi bakso dan es teh.

"Kak, apa aku boleh membantu?." tanya Chilmia.

"Nggak, kamu duduk saja disitu." ujar Farrel.

"Kenapa nggak boleh? aku kan juga pengen ikut melayani pembeli." ucap Chilmia.

"Kalo kamu ikut bantuin nanti kamu capek Chilmia dan kakimu kan juga masih sakit." ucap Farrel.

"Kakiku sudah baik baik saja kok kak, jadi bolehkan aku membantumu. pliss kak... izinkan aku. " ucap Chilmia merayu.

"Kau itu keras kepala sekali ya kalo di bilangin. " ucap Farrel.

"Ayolah Kak, izinkan aku membantumu. " ucap Chilmia sedikit memaksa.

"Hah. Yasudah kamu boleh membantu tapi jangan terlalu memaksakan diri, jika sudah merasa capek segeralah duduk." akhirnya Farrel mengizinkan Chilmia.

"Makasih ya Kak sudah mengizinkan. " ucap Chilmia sambil kembali memakai sepatunya.

Mereka berdua pun bersama sama melayani pembeli. setelah cukup lama akhirnya para pembeli sudah pergi dan kini disana tinggal pemilik warung, Farrel dan Chilmia saja.

"Tunggu disini sebentar. Aku akan kesana untuk menemui pemilik warung bakso ini. " perintah Farrel pada Chilmia dan dijawab anggukan kepala oleh Chilmia.

Farrel pun segera berjalan menghampiri pemilik warung bakso.

"Pak, saya dan istri saya pamit pulang dulu ya. " pamit Farrel.

"Terimakasih ya nak, kamu sudah membantu bapak hari ini, semoga allah selalu melindungi dan menyayangimu. " ucap terima kasih orang itu.

"Amin.. terima kasih juga atas doanya pak, kalo gitu saya pergi dulu." ucap Farrel.

"Iya sama sama nak. " balas orang itu.

Lalu Farrel kembali berjalan menghampiri Chilmia yang sedang menunggunya disamping motor.

"Sudah selesai bertemu kak?. " tanya Chilmia.

"Sudah, ayo cepetan naik." perintah Farrel. Chilmia pun naik keatas motor Farrel.

Farrel pun segera melajukan motornya kearah kontrakan karna hari sudah semakin sore.

jangan lupa LIKE KOMEN nya🤗

Sebagai dukungan kalian pada Author, biar akunya juga makin semangat untuk up bab selanjutnya 💙

jangan cuma baca doang, tinggalkan jejak juga