Wawawiwi

Dimensi manusia,

Akbar akhirnya sudah mempunyai nama baru untuk dirinya.

Nama yang akan ia pakai ketika Akbar berkelana di dunia gaib.

Nama itu akan melengkapi penampilan Akbar saat ia berpura-pura menjadi kaum bangsa jin. Dengan kostum dan topeng yang sempurna.

Nama itu Akbar dapatkan ketika ia dan anak-anak nya sedang melihat pameran karya seni di alun-alun pada hari Minggu.

Malam ini untuk pertama kalinya Akbar akan pergi ke alam gaib dengan kostum dan topeng yang lengkap. Dengan membawa nama yang baru.

Jin berpakaian hijau gelap kehitam-hitaman . Mengenakan topeng hitam alami berbentuk oval. Memasang Hoodie sebagai penutup kepala.

Itu lah tampilan Akbar sekarang.

Sepenuhnya Akbar sudah menyembunyikan bau dan energi manusia nya.

Akbar berangkat ke dimensi bangsa gaib.

Akbar tidak asal-asalan ketika ia terbang menyebrang ke alam gaib.

Pasti ada alasan kuat kenapa Akbar melakukannya.

Kali ini Akbar datang ke dunia gaib untuk mengambil suara.

Suara yang akan Akbar gunakan khusus ketika ia sedang berada di alam astral.

Akbar tidak mau seterusnya dipanggil dengan nama jin bisu. Lagi pula ia lelah jika harus berbicara menggunakan gerakan bahasa isyarat yang dikarang sendiri.

Penampilan kostum, wajah dan nama baru sudah Akbar miliki.

Sekarang waktunya memilih warna suara yang pas untuk sosok baru Akbar sebagai makhluk jin.

Untuk itu lah Akbar pergi ke alam gaib dan menuju ke taman bunga yang terdapat di lembah Wawawiwi.

Akhirnya Akbar tiba juga di lembah Wawawiwi.

Kenapa namanya lembah Wawawiwi?

Karena di lembah itu dihuni oleh kakak beradik yang bernama Wawa dan Wiwi. Keduanya adalah siluman kelinci pemakan daging.

Begitulah di dunia gaib. Tidak sama seperti di dunia manusia.

Kelinci siluman Wawa dan Wiwi memakan daging jin atau siluman lainnya.

Di lembah Wawawiwi ada sepetak taman bunga.

Taman bunga itu memiliki bunga-bunga gaib yang berkhasiat. Yang mempunyai kegunaan nya sendiri-sendiri.

Wawa dan Wiwi memanfaaatkan bunga yang mengeluarkan harum bius.

Jika ada yang menghirup wangi bius itu. Maka ia akan mendekat ke taman bunga yang ada di lembah.

Baru kemudian Wawa dan Wiwi akan menerkam korban nya ketika mereka lengah dan terlena.

Karena itu lah lembah itu menjadi sepi. Para siluman melarang anak-anak mereka untuk bermain di dekat lembah Wawawiwi.

Tapi Akbar membutuhkan salah satu jenis bunga gaib yang ada di taman bunga itu.

Namanya adalah bunga alih suara. Yang memakan bunga itu bisa mengubah warna suara nya sesuai dengan apa yang ia mau.

Akbar membutuhkan bunga itu untuk melengkapi penyamaran nya sebagai jin di alam gaib.

Bunga alih suara berbentuk bulat seperti telur. Warna nya citrus dan ada tanduk kecil-kecil nya yang berwarna hijau muda.

Cukup sekali makan bunga alih suara. Maka selamanya akan bisa memainkan pita suara nya mau diubah seperti apa saja.

Tapi syaratnya tidak mudah. Karena harus berhadapan dengan siluman kelinci kakak beradik yang haus darah. Wawa dan Wiwi.

Wawa dan Wiwi adalah kakak beradik laki-laki dan perempuan.

Para jin dan siluman yang lain sudah tahu tentang siapa penghuni yang tinggal di lembah Wawawiwi.

Warga bangsa gaib tidak hanya enggan pergi ke sana karena adanya wangi bunga yang membius. Tapi karena kelakuan abnormal dari dua penghuninya. Yang menjijikan bahkan di dunia lain.

Sudah bukan rahasia umum lagi jika kakak beradik Wawa dan Wiwi sering melakukan hubungan inces.

Bahkan ketika Wiwi hamil dan melahirkan bayi-bayi kelinci mereka.

Wawa akan memakan bayi-bayi yang selalu lahir dengan kondisi cacat itu.

Akbar sengaja ke lembah Wawawiwi di jamnya pasangan tabu itu tidur pulas.

Akbar dengan kostum full jinnya mendekati taman bunga di lembah Wawawiwi.

Akbar mencium wangi bunga bius. Tapi untuk petarung sakti seperti Akbar harum bunga bius itu tidak berpengaruh sedikit pun.

Akbar sampai di sepetak taman bunga. Akbar langsung menemukan bunga gaib alih suara.

Akbar pun memetiknya.

Tapi bunyi suara ketika bunga itu dipetik sungguh nyaring.

Wawa dan Wiwi pun terbangun.

"Siapa itu?",

"Kau mau maling ya?",

"Taruh bunga itu kembali",

Sebelum menjawab pertanyaan Wawa dan Wiwi. Akbar terlebih dahulu memakan bunga gaib alih suara.

Bunga yang sebesar kelereng itu mempunyai rasa yang cukup pedas dan terlalu asin.

Setelah menelan bunga alih suara Akbar mengubah suara nya sesuai dengan apa yang ia mau.

"Aku bukan pencuri",

"Memangnya taman bunga setapak ini milik kalian?"

Suara Akbar terdengar lebih berat dan misterius. Sama sekali bukan suara Akbar.

"Tentu saja itu taman bunga milik kami",

Taman bunga itu bukan hanya sekedar taman bunga biasa bagi Wawa dan Wiwi. Tapi juga tempat untuk mengubur mayat-mayat bayi hasil hubungan sedarah mereka. Jika Wawa dan Wiwi tidak sanggup menghabiskannya dalam waktu satu malam.

"Kalau begitu maaf kan aku",

"Aku akan pergi sekarang",

Wawa dan Wiwi sudah marah. Akbar tidak bisa seenaknya kabur begitu saja.

"Bunga itu ada harga nya", ancam Wawa.

"Berapa?",

"Aku akan membayar nya", Akbar tidak mau membuang waktu dan tenaga untuk mereka.

"Nyawa mu!",

Wawa dan Wiwi langsung mengejar Akbar.

Dua kelinci siluman berukuran besar. Telinga mereka lebih panjang dari pada badan mereka .

Mata mereka merah menyala jika sedang marah seperti sekarang ini.

Taring mereka yang sudah panjang bertambah panjang lagi.

Akbar tidak ingin memancing keributan dengan resiko hadirnya jin-jin dan siluman yang lain.