Assalamualaikum..
Thank you readers yang udah bersedia baca sampai di episode ini..
Simak terus ceritanya ya... karena JUDUL TAK SESUAI EKSPRESI 🤗🤗
♥️♥️ Happy Reading ♥️♥️
🌸Suamiku Bukan Pilihanku🌸
Siang itu.....
" Kamu bisa minta tolong Arkan untuk menemani mu, kamu jangan pergi sendiri, itu terlalu jauh" kata Bu Serli
Bu Serli memintaku untuk mengirim berkas penting ke kantor cabang kami yang ada d M*****. Berkas itu harus d kirim hari ini juga mengingat besok akan digunakan untuk rapat seluruh direksi. Jadi mau tak mau akupun harus berangkat.
Perjalanan ke kota M***** membutuhkan waktu sekitar 3 jam dari kantorku. Kulirik jam tanganku sudah pukul 13.00 jadi mungkin perkiraan sore akan tiba di sana dan kalau langsung kembali maka akan sampai d sini saat malam hari. Maka kuputuskan untuk meminta bantuan Arkhan mengantarkan ku. Dan dia bersedia.
Sepanjang perjalanan kami ngobrol kemana-mana mulai bercerita tentang teman-teman kami di kantor sampai tentang keluarga kami.
Tak terasa kami tiba d kantor cabang, waktu sudah sore, setelah menyerahkan berkas-berkas tersebut akupun berpamitan kembali.
Cuaca dikota M***** memang tak menentu, yang tadinya panas membara kini tiba-tiba hujan deras disertai angin. Kuminta Arkan menepikan mobilnya untuk mencari tempat yang aman. Sambil menunggu hujan reda kami putuskan untuk mendengarkan lagu dari radio dan ku mulai makan beberapa camilan. Diantara dentingan air hujan yang terdengar diatas cap mobil, samar-samar kudengar di radio mulai memutar lagu dari " Armada-Band, Mau dibawa kemana hubungan kita"
🎶🎶🎶🎶
Semuanya telah kuberi
Dengan kesungguhan hati untukmu
Hanya untukmu
Tak perlu kau tanya lagi
Siapa pemilik hati ini
Kau tahu pasti dirimu
Tolong lihat aku
Dan jawab pertanyaanku
Mau dibawa kemana hubungan kita
Jika kau terus menunda-nunda
Dan tak pernah menyatakan cinta
Mau dibawa kemana hubungan kita
Ku tak akan terus jalani
Tanpa ada ikatan pasti
Antara kau dan aku
🎶🎶🎶
Zeeesssttt...dalem banget lirik lagu ini kudengar, aku jadi teringat hubungan asmara ku dengan Barikh yang entah akan di bawa kemana.
Tiba-tiba Arkhan melambai-lambai kan tangannya di depan mukaku
" Mulai dech bengong... Mikirin apa sich?" Katanya sambil nyomot kripik kentang di atas dashboard mobilnya.
Aku yang gelapan karena tercyduk melamun, akhirny jawab sekenanya.
" Lagi mikirin nih hujan...kenapa jadi Deres banget ya pak?" ucapku memecah kesunyian.
" Bapak sich...tadi kenapa lewat sini... Jadi jauhkan, macet pula, coba tadi lewat toll kan enak cepet sampai" sifat bawelku mulai muncul.
" Ehmm...Sya... Bisa nggak kalo di luar kantor, kamu cukup manggil namaku aja atau panggil kakak atau mas juga boleh" jawabny dengan tanpa menatapku.
" Maaf ya.. jadi kejebak macet gini, tadi aku sengaja pilih jalan ini, supaya tak cepat sampai, supaya bisa lebih lama berdua dengan kamu" jelasnya tanpa memalingkan pandanganny dari kaca mobil di depannya.
Dan aku... Masih terbengong nggak percaya dengan apa yang barusan dia katakan, ini orang serius ngomongnya apa jangan-jangan lagi ke sambet setan jalanan atau lagi kelaparan sampai ngomong ngaco seperti itu.
~ Bersambung ~
Haaiii readers...
makasih ya dah mampir di karya perdanaku,
yuukk kita saling support...kalian bisa baca gratis dan author bisa dapat amunisi semangat untuk terus menulis melalui jempol like kalian.
Sooo... jangan lupa klik tombol like dan ♥️ love untuk terus favoritkan novel ini ya🥰🥰🙏🙏😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Alifa
jangan2 arkhan'y suka...
2020-11-14
1
PrivaCiE
mkasih
2020-10-05
0
Bal Balan
awuwuwuu
2020-09-30
0