Berkunjung

Assalamualaikum readers...

Walaupun cerita ini based on true story, tapi udah di modifikasi sedemikian rupa ya...jadi nggak usah terlalu baper dikomeninnya😀😀

Nikmati saja alurnya..

Judul tak selalu sesuai dengan ekspektasi..

Soo.... Enjoy aja😉😉

Happy reading 🙏☺️

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Suamiku_BukanPilihanku

#SBP_2

Ada apakah?

Apakah aku harus memaksa Barikh untuk membawaku ke rumahny?

Keluargaku dan keluarga Barikh memang berbeda. Walaupun kami tinggal di satu kota tapi kehidupan kami sangat berbeda. Aku tinggal di salah satu kecamatan yang lumayan terpinggirkan di kota itu sedangkan Barikh tinggal di kecamatan yang letaknya di tengah kota.

Menurut cerita yang pernah aku dengar dari teman-teman SMA dulu. Orang tua Barikh adalah salah satu pengusaha yg cukup sukses di kota, Barikh adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Ibunya pemilik salah satu lembaga bantuan belajar yg cukup ternama d kota kami. Sedangkan aku... Aku adalah anak dari seorang ayah yg bekerja sebagai sopir truk harian dan ibuku seorang ibu rumah tangga yg mempunyai usaha kelontong di rumah.

Mungkin itukah salah satu alasan Barikh untuk menunda memperkenalkan aku kepada orang tuanya? Ya... Perekonomian kami memang tak sebanding. Syukurlah aku mempunyai otak yg cerdas sehingga aku bisa masuk ke perguruan tinggi negeri tanpa tes dan berbayar.

Liburan semester 2 sudah di mulai...dan akupun pulang ke kota S******* kota kelahiranku, oia, aku kuliah luar kota juga...tapi tidak terlalu jauh jadi setiap 2 minggu sekali aku selalu pulang..dan kali ini libur semster 2 liburnya lumayan panjang dan itu artinya sudah hampir 2 tahun aku berhubungan LDR dengan Barikh. Kemarin Barikh sempat sms katanya liburan kali ini dia tidak pulang ke Jawa karena harga tiket lagi mahal. Padahal aku sudah bersiap akan mengutarakan keinginanku perihal paksaan dari orang tuaku pada Barikh saat ia pulang nanti.

Trrttt...trrttt...trrrtt.

Tiba - tiba ponselku berbunyi membuyarkan lamunanku. Nama Barikh tertera disana.

" Assalamualaikum Sya.." sapa Barikh.

"Waalaikumsalam Rik... Tumben telpon siang-siang lagi nggak ada kuliah kah? " Jawabku.

" Nanti malam kamu ku jemput y Sya... Orang tuaku ingin ketemu kamu." Kata Barikh

"Lho kamu jadi pulang sekarang? Kok nggak ngabarin sich..."

" Hehehehe...kejutan Sya..kemarin tiba-tiba ada tiket murah jadi langsung terbang aja" jawabny santai.

"Ya udah ya Sya... Siap2 dandan yang cantik ya untuk nanti malam"

Dan sambungan telpon itu terputus.. aku masih tidak menyangka hal ini akan benar-benar terjadi. Aku bersiap-siap sepanjang hari mulai memilih baju yg pas hingga melakukan sedikit treatment di wajahku. Secara beru pertama kali aku ketemu camer (calon mertua) jadi harus auto maksimal donk ya...

Dan jam 18.00 terdengar suara mesin motor dimatikan d halaman rumahku. Dan Barikh benar-benar datang menjemput ku.

Setelah berpamitan pada kedua orang tua ku..kami pun melaju menyusuri keramaian kota dan tibalah d depan rumah Barikh.

Rumahnya begitu megah dengan pagar yang menjulang tinggi. Berbeda sekali dengan rumahku jangankan berpagar, tidak banjir dan bocor saat hujan saja sudah bersyukur sekali.

Aku memasuki sebuah ruang tamu yg didesain minimalis, sangat cantik dan nyaman. 5 menit...10 menit... 15 menit... Aku dibiarkan sendirian di ruangan sebesar itu..