Setelah acara perlombaan selesai, semua para siswi pergi meninggalkan lapangan dan kembali ke kelas masing masing untuk ber istirahat
Saat menaiki tangga menuju ke kantor OSIS Jihan berpapasan sama Devi Wakil ketua OSIS MA dan kawan Dira,
" Heh Jihan" senggol Devi dan Dira menghadang Jihan
"Ada apa kak?" jawab Jihan yang sebenarnya males menanggapi mereka berdua
" Sini kita mau ngomong" jawab Dira sadis dan menyeret Jihan kebawah tangga
"Besok lagi ya kak, aku capek mau istirahat juga kayak yang lain" jawab Jihan lelah karena harus menanggapi duo lampir
" Bentar loo" paksa Devi dengan terus menarik tangan Jihan
"Apa sih kak" jengkel Jihan mengibaskan tangan Devi
" Loo bisa menang saat ini Jihan. tapi tidak untuk yang lain, terutama sama Ustadz Zain" ancam Dira dengan tatapan tajam
"Kak ini semua tantangan dari kakak, kalah menang itu hal biasa dalam perlombaan , masalah Ustadz Zain itu aku gak mau tau, karena aku gak ada apa apa sama beliau, karna aku juga masih belia gak mikir sampai kesana, dan ingat ya kak, kalau kakak mau dapatin Ustadz Zain berbaiki dulu ahlaq kakak" jawab Jihan masa bodo
" Ihh loe itu ya Jihan!" amarah Dira meledak saat mendengar ucapan Jihan barusan, Dira mau menampar Jihan, Tapi di dehemi oleh ustadz Zain
"Ehemm" seketika tangan Dira berhenti dan belum mengenai Jihan
Ustadz Zain sedari tadi sudah mengikuti kemana arah Jihan pergi, setelah acara drama selesai,
Entah dorongan dari mana, pokoknya Zain hawanya pengen membuntuti Jihan saat ini
Dan Ustadz Zain juga udah mendengar dari awal pembicaraan mereka, tapi dia pengen melihat dulu tingkah sebenarnya Dira dan Devi yang sok kalem didepannya, dan dia juga tambah kagum sama Jihan yang menanggapi kakak kelasnya dengan santai
" Eh Ustadz" sapa Dira gugup
"Lagi pada ngapain?" tanya Ustadz Zain pada mereka dengan tetap biasa
" Gak apa apa kok Ustadz kita lagi ngucapin selamat pada Jihan, iya kan Jihan" ngeles Devi merangkul pundak Jihan dan sok akrab
" Sekali lagi selamat ya Han, heheheh" ucap Dira dengan senyum kudanya
" Ya Udah kalau gitu, Kami permisi ya Ustadz" pamit Dira dan Devi langsung kabur
"Kamu gak tidur?" tanya Zain pada Jihan yang masih dihadapannya
" Oh iya Ustadz, ini mau tidur, mari Ustadz" pamit Jihan pada Zain yang terus memandang kepergian Jihan
💦💦💦💦💦💦
Saat tengah malam Jihan kebangun dan pengen kekamar mandi tapi gak berani, udah bangunin Ismi berkali kali tapi gak bangun juga, ahirnya dia memberanikan diri untuk kekamar mandi sendiri,
Setelah buang hajadnya Jihan malah gak bisa kembali memejamkan mata dan akhirnya dia memilih untuk keluar membaca novel diluar, pasalnya kalau didalam takutnya menganggu yang lain, dia gak takut kalau diluar sendirian pasalnya diruangan kantor seberang masih banyak para guru yang masih ngobrol,
Saat mau buang sampah kedepan Zain melihat Jihan yang lagi duduk sendirian dengan membaca buku, dan dia berniat untuk nyamperin Jihan dan ngobrol lebih dekat
Karena sampai saat ini rasa penasaran Zain makin bertambah
Bahkan hatinya terus mendorong dirinya untuk terus mendekati Jihan
"Lho gak tidur Jihan" tanya Zain tiba tiba dan membuat Jihan kaget
" Eh Ustadz bikin Jihan kaget aja, gak bisa tidur lagi Ustadz" jawab Jihan santai dan kembali fokus pada novelnya
"Tuh kan salah ngomong lagi, kenapa sih aq ketemu Ustadz ini terus,kan aku jadi gugup" batin Jihan dia pengen menghindar aja karena takut kualat salah ngomong sama yang lebih tua dengan cara ngomongnya yang suka ceplas ceplos
"Kenapa memang?" tanya Zain lagi dengan tenang
"Gak tau Ustadz mungkin udah kebiasaan" jawab Jihan mencoba untuk mengerem omongannya dan berkata dengan hati hati
Ustadz Zain duduk disamping Jihan dengan perasaan yang tak menentu, merasa dapat kesempatan tau lebih lanjut sosok yang menjadi penghuni pikirannya beberapa minggu ini,
Bahkan saat ini meminta lebih untuk itu, meminta untuk mengungkapkan isi hatinya
Tapi apa boleh daya, semua itu mustahil pikir Zain dan mungkin terlalu cepat, karena bisa dikatakan kenalan resmi baru sore tadi
" Aduh malah duduk disamping lagi jadi tambah gugup kan" batin gugup Jihan tapi mencoba santai, dengan tatapan mata masih pada novel dihadapannya
"Sering bangun malam ya"
"Heem ustadz"
"Rajin banget"
"Karena kewajiban ustadz"
"Kewajiban apa?"
"Bikin setoran"
"Setoran qur'an?"
"hehehe"
"Bilgaoib ya?
"Doanya ustadz"
"Mondok dimana?"
"Di YQ ustadz"
" Sudah lama?"
" Sudah 2 tahun"
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 429 Episodes
Comments
VANESHA ANDRIANI
ustadz du2k ber 2 yg ke 3 nya setan
2021-06-19
2
Miah Restiana
lanjut
2021-06-06
3
BULUT99 GAMING
baguusss, i like
2021-05-08
2