Membawa Benih 02

Setelah hari itu, Gryas dan Aiden beberapa kali melakukannya. Tentu saja Aiden tetap menggunakan bantuan obat yang dia buat tapi yang kedua dan ketiga kalinya tidak diketahui oleh Gryas.

Aiden tidak ingin Gryas tahu kalau saat berhubungan dengannya, ia menggunakan bantuan obat itu.

"Aku sepetinya untuk satu bulan ke depan tidak bisa kesini, Aiden."

"Kenapa?"

"Aku akan pergi ke desa sebelahnya. Di sana ditemukan kasus warga yang sembuh tanpa perawatan intensif. Dan bahkan desanya juga tak banyak yang terkena wabah."

Aiden bangkit dari posisi tidurnya, pun dengan Gryas. Mereka segera kembali mengenakan pakaian masing-masing.

"Baiklah kalau begitu, tapi aku harap kamu segera kembali. Gry, aku tak bisa lama-lama jauh dari mu."

"Iya aku tahu. Aku usahakan tak lama. Semua tergantung situasi dan kondisi."

Gryas menyisir rambut Aiden dengan jari-jarinya. Pria itu sekarang tengah menggelayut manja, memeluk Gryas yang seolah tak ingin dilepaskannya.

Mendadak Aiden memiliki perasaan tidak enak sekarang.

"Bisakah bukan kamu yang pergi?"

"Tidak bisa Aiden, harus aku. Karena aku yang paling tahu."

Huft

Aiden membuang nafasnya kasar. Dia tidak tahu apa yang dirasakannya sekarang.Tapi yang pasti ada rasa gelisah disana. Aiden merasa seolah begitu berat untuk melepaskan pelukannya dari Gryas.

"Baiklah, aku harus pergi. Apa semua yang aku minta sudah kamu siapkan?"

"Sudah, sesuai dengan keinginan nyonya ku."

"Terimakasih Aiden, selama aku pergi jangan kembali menjadi gila. Kamu harus beristirahat dengan cukup.Jang tidur di lab dan makan lah dengan benar."

Ck!

Aiden berdecak kecil berpura-pura kesal dengan apa yang dikatakan oleh Gryas. Namun setelah itu dia pun tersenyum lebar.

"Iya nyonya ku, aku akan melakukan semua yang kamu katakan itu. Tenang saja, aku hanya gila ke kamu saja. Aku gila karena terlalu mencintaimu."

"Aishhh, gombal. Kamu itu lebih mencintai obat-obat mu itu dari pada aku."

Hahaha

Aiden tertawa terbahak-bahak. Dia lalu memeluk erat Gryas.

"Tidak, aku lebih mencintaimu sungguh aku tidak bohong."

Sebuah ciuman kembali dilabuhkan oleh Aiden ke bibir Gryas. Untuk sesaat mereka kembali larut. Namun dengan cepat Gryas memutus semuanya itu karena dia harus segera kembali.

"Aku pergi dulu ya."

"Ya hati-hati, jangan lupa beri aku kabar jika sempat. Tidak, harus sempat."

Anggukan kecil dilakukan oleh Gryas, dia pun kemudian melenggang pergi.

Aiden mengantar Gryas hingga ke mobil. Dia juga melambaikan tangannya sampai mobil yang dinaiki oleh Gryas tidak terlihat.

"Kenapa rasanya aku seperti akan kehilangan dia? Ah tidak semua pasti hanya perasaanku saja. Jadi, mari kita kembali bekerja. Semangat!!!!"

Siapa yang mengira dan siapa yang tahu jika perasaan tidak enak Aiden itu merupakan sebuah tanda.

Tiga minggu berada di desa yang menjadi tujuan kunjungannya, Gryas merasa ada yang aneh dalam tubuhnya.

Dia merasa kepalanya begitu berat dan juga perutnya bergejolak. Bahkan dia sendiri tidak lagi bisa menghitung sudah berapa kali dirinya mengalami muntah.

"Kenapa rasnya begini sih. Duuuh apa janga-jangan aku tertular wabah? tapi kan disini malah tidak banyak yang sakit?"

Gryas memijit kepalanya yang berdenyut. Rasa pusingnya semakin bertambah hebat.

"Sebaiknya Dokter hari ini istirahat saja. Tidak perlu berkeliling lagi. Sudah sejak tiga minggu Dokter Gry di sini, Dokter sama sekali tidak beristirahat. Jadi hari ini Dokter di rumah saja istrahat."

Wajah Gry yang pucat membuat kepala desa setempat khawatir. Ya selama di desa ini Gry berada di rumah kepala desa.

"Kalau begitu maaf ya Pak saya tidak bisa keliling."

"Tidak masalah Dokter. Pergunakan waktu istirahat Anda dengan sebaik-baiknya."

Akhirnya Gry meletakkan kembali semua perlengkapannya. Dia lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Tapi ternyata gejolak dalam perutnya semakin hebat sehingga membuatnya tidak bisa tidur.

Gry berkali-kali menuju ke toilet untuk mengeluarkan isi perut yang sebenarnya sudah tidak ada.

"Dokter, Ya Tuhan. Anda sampai lemas begini. Mari saya bantu."

Istri dari kepala Desa tadi sedikit terkejut melihat Gry yang terduduk di toilet. Ia pun dibantu untuk masuk ke dalam kamar lagi. Si ibu juga mengambilkan sebuah ember dan kain agar Gry tak perlu ke toilet jika ingin muntah lagi.

"Silakan minum dulu, Dokter."

"Terimakasih Ibu."

Si ibu menatap curiga ke arah Gry. Tapi dia tidak segera berbicara. Gry yang peka pun memilih bertanya lebih dulu.

"Ada apa Bu? Sepertinya ada yang mau Ibu sampaikan kepada saya."

"Maaf Dokter kalau saya lancang, tapi apa mungkin sekarang Dokter sedang mengandung? Dari apa yang saya lihat, Dokter sepeti sedang mengalami tanda-tanda awal kehamilan. Maaf, kalau saya lancang. Saya mungkin bukan dokter, tapi saya adalah ibu dari 3 orang anak. Dan ketika hamil ketiga anak saya, saya mengalami hal serupa."

Degh!

Gry seolah diingatkan akan sesuatu. Jadwal haid nya, ya dia ternyata sudah melewatkan jadwal haid nya selama beberapa hari. Tidak, dia sudah melewatkannya selama satu minggu lebih.

"Sial, aku lupa akan hal itu,"gumamnya lirih.

Gry kemudian bangkit dari duduknya. Tapi tubuhnya terllau lemah untuk berdiri dan berjalan. Akhirnya dia memilih untuk kembali duduk di atas tempat tidur.

"Saya tahu apa yang mau Dokter cari. Saya akan membantu untuk membelikannya."

"Terimakasih Ibu, maaf sudah merepotkan."

"Tidak Dok, Anda sudah banyak membantu kami. Ini bukan lah apa-apa dibanding bantuan Dokter."

Gry bersukur bahwa dia bertemu dengan orang-orang baik meskipun tengah jauh dari negeri sendiri. Tapi saat ini yang paling dia pikirkan adalah tentang dirinya.

"Hamil, masa iya sih? Emang sih aku telat haid. Sial, aku berhubungan sama Aiden pas banget setelah haid. Tapi bukannya katanya dia yakin kalau aku nggak akan hamil. Si brengsek itu. Kalau benar aku hamil, terus bagaimana? Dia juga tidak mau punya anak? Sialan emang. Tapi, ya bukan salahnya dia juga. Lagian kan kita melakukannya tanpa paksaan. Haaah."

Gry membuang nafasnya kasar. Sambil menunggu alat tes kehamilan yang dia butuhkan, ia pun memikirkan kemungkian dan apa yang akan dilakukan setelahnya.

"Ini Dok."

"Terimakasih Bu."

Istri kepala desa itu segera pergi dari kamar. Dan Gry segera melakukan apa yang harus dilakukannya.

Dengan mata terpejam Gry harap-harap cemas melihat hasil dari alat tes itu. Jujur dia tidak berharap garis satu ataupun garis dua. Saat ini apapun hasilnya Gry akan siap.

Perlahan wanita itu membuka matanya. Dia hanya menghela nafasnya ketika melihat dua garis merah yang jelas dari alat tes kehamilan yang digunakan.

"Baiklah, ini adalah jawabannya. Aku harus segera resign dari pekerjaan relawan ini. Dan aku juga harus segera pergi. Aiden, dia tak mau punya anak. Jadi dia pun tak perlu tahu kalau aku hamil. Selamat tinggal semuanya."

TBC

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

padahal slah faham sbrnya TDK mau PNY ank alasan Aiden Karn dia impoten takut mengecewakan griyas padhl Aiden mencoba ramuan yg di buat nya sendri utk si Otong berdiri dan nyata nya berhasil

2025-06-19

1

Miss Typo

Miss Typo

wauuuu makin seru,,, penasaran dgn kehidupan Gryas setelah hamil dan pergi dari kehidupan Aiden.
pas awal² aku bacanya Gyras bukan Gryas 😁

2025-06-18

2

Rohmi Yatun

Rohmi Yatun

next Thor.. sepertinya seru nih cerita nya.. dah masuk favorit lho.. semangat up nya yaa🌹🌹🌹👍

2025-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Membawa Benih 01
2 Membawa Benih 02
3 Membawa Benih 03
4 Membawa benih 04
5 Membawa Benih 05
6 Membawa Benih 06
7 Membawa Benih 07
8 Membawa Benih 08
9 Membawa Benih 09
10 Membawa Benih 10
11 Membawa Benih 11
12 Membawa Benih 12
13 Membawa Benih 13
14 Membawa Benih 14
15 Membawa benih 15
16 Membawa Benih 16
17 Membawa Benih 17
18 Membawa Benih 18
19 Membawa Benih 19
20 Membawa Benih 20
21 Membawa Benih 21
22 Membawa Benih 22
23 Membawa Benih 23
24 Membawa Benih 24
25 Membawa Benih 25
26 Membawa Benih 26
27 Membawa Benih 27
28 Membawa Benih 28
29 Membawa Benih 29
30 Membawa Benih 30
31 Membawa Benih 31
32 Membawa Benih 32
33 Membawa Benih 33
34 Membawa Benih 34
35 Membawa Benih 35
36 Membawa Benih 36
37 Membawa Benih 37
38 Membawa Benih 38
39 Membawa Benih 39
40 Membawa Benih 40
41 Membawa Benih 41
42 Membawa Benih 42
43 Membawa Benih 43
44 Membawa Benih 44
45 Membawa Benih 45
46 Membawa Benih 46
47 Membawa Benih 47
48 Membawa Benih 48
49 Membawa Benih 49
50 Membawa Benih 50
51 Membawa Benih 51
52 Membawa Benih 52
53 Membawa Benih 53
54 Membawa Benih 54
55 Membawa Benih 55
56 Membawa Benih 56
57 Membawa Benih 57
58 Membawa Benih 58
59 Membawa Benih 59
60 Membawa Benih 60
61 Membawa Benih 61
62 Membawa Benih 62
63 Membawa Benih 63
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Membawa Benih 01
2
Membawa Benih 02
3
Membawa Benih 03
4
Membawa benih 04
5
Membawa Benih 05
6
Membawa Benih 06
7
Membawa Benih 07
8
Membawa Benih 08
9
Membawa Benih 09
10
Membawa Benih 10
11
Membawa Benih 11
12
Membawa Benih 12
13
Membawa Benih 13
14
Membawa Benih 14
15
Membawa benih 15
16
Membawa Benih 16
17
Membawa Benih 17
18
Membawa Benih 18
19
Membawa Benih 19
20
Membawa Benih 20
21
Membawa Benih 21
22
Membawa Benih 22
23
Membawa Benih 23
24
Membawa Benih 24
25
Membawa Benih 25
26
Membawa Benih 26
27
Membawa Benih 27
28
Membawa Benih 28
29
Membawa Benih 29
30
Membawa Benih 30
31
Membawa Benih 31
32
Membawa Benih 32
33
Membawa Benih 33
34
Membawa Benih 34
35
Membawa Benih 35
36
Membawa Benih 36
37
Membawa Benih 37
38
Membawa Benih 38
39
Membawa Benih 39
40
Membawa Benih 40
41
Membawa Benih 41
42
Membawa Benih 42
43
Membawa Benih 43
44
Membawa Benih 44
45
Membawa Benih 45
46
Membawa Benih 46
47
Membawa Benih 47
48
Membawa Benih 48
49
Membawa Benih 49
50
Membawa Benih 50
51
Membawa Benih 51
52
Membawa Benih 52
53
Membawa Benih 53
54
Membawa Benih 54
55
Membawa Benih 55
56
Membawa Benih 56
57
Membawa Benih 57
58
Membawa Benih 58
59
Membawa Benih 59
60
Membawa Benih 60
61
Membawa Benih 61
62
Membawa Benih 62
63
Membawa Benih 63

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!