Chapter 4

Selesai berbicara dengan Brad dan mengantar Brad ke mobilnya, Eric kembali ke atas, dia langsung ke kantornya, kemudian dia berhenti di meja sekretaris nya,

“Ada berita apa selama aku pergi, Helen ?” tanya Eric.

“Tidak ada yang penting bos, hanya laporan keuangan dari akunting dan laporan dari tim marketing sosial media tentang komen di posting mereka,” jawab Helen.

“Hmm ok, kamu bisa kan menangani soal itu ?” tanya Eric.

“Tidak masalah bos, memang bos mau kemana lagi ?” tanya Helen.

“Tempat biasa menenangkan diri, lagi banyak pikiran,” jawab Eric.

“Oh...maaf ya bos, aku sudah tahu semuanya, silahkan pergi, aku bisa menangani semuanya sampai jam lima sore,” balas Helen.

“Baiklah, terima kasih Helen,” balas Eric.

Eric langsung berbalik dan berjalan kembali ke lift pribadi nya, dia kembali turun ke lobi dan berjalan keluar sambil melepas ikatan dasi nya. Setelah di lobi, petugas valet sudah siap menunggunya di pintu lobi, Eric langsung mengambil kuncinya, memberi tip dan pergi meninggalkan kantor nya. 20 menit kemudian, Eric sampai di sebuah pertokoan yang berada di pinggiran kota, dia berhenti tepat di depan dua unit garasi yang berdampingan, kemudian dia melihat ke papan nama usang yang berada di atas garasi itu,

“Om Paul, mari buka bengkel mu,” ujar Eric dalam hati.

Eric turun membuka pintu garasi, dia memasukkan mobil BMW nya ke dalam kemudian keluar dan menutup lagi pintunya, setelah itu dia membuka garasi di sebelahnya, ternyata garasi itu adalah bengkel mobil yang penuh peralatan tergantung di dindingnya, di dalam box yang berada di meja dan peralatan mekanis yang sederhana namun masih bisa di pakai. Nama yang tertulis di dinding garasi adalah Paul’s repair shop. Eric tersenyum kemudian masuk ke dalam ruang di paling ujung garasi yang merupakan kantor sekaligus ruang loker bagi para montir.

Dia mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja seorang montir dan duduk di belakang meja kerja, dengan sabar menunggu customer datang ke bengkel nya. Eric mengenang kisah dirinya bersama Paul, sewaktu Eric pensiun menjadi agen 5 tahun lalu, ketika siap siap mau pulang ke negaranya, dia mendapat telepon dari Hannah yang mengatakan kalau Hannah perlu uang untuk perbaikan rumah. Bukan hanya itu, dia juga mendapat telepon dari Lauren yang mengatakan dia belum bayar kuliah walau sebenarnya Eric sudah pernah memberikan uang kepada nya.

Karena masih merasa punya obligasi terhadap keluarga, dia mengirimkan hampir semua gaji terakhirnya kepada Katie dan keluarganya. Setelah itu, dia berpikir untuk bekerja selama sebulan selagi visa nya masih berlaku untuk sekedar mencari uang untuk tiket pesawat. Namun mencari pekerjaan sebagai orang asing tidak lah mudah, dia sudah menghabiskan waktu selama 2 minggu dan sedikit uangnya namun masih belum dapat pekerjaan. Selagi putus asa dan memutuskan memakai sisa uangnya untuk minum, dia bertemu dengan seorang veteran dari negaranya yang terpaksa pensiun karena cedera di kakinya.

Nama veteran itu adalah Paul Reed, setelah mendengar cerita Eric yang saat itu masih bernama Ethan, Paul mulai menceritakan kisah hidupnya, bagaimana dia bercerai dari istrinya dan jatuh miskin karena istrinya mengambil semua harta miliknya dalam perceraian juga mendapat hak asuh anak dengan alasan dia sering pergi lama karena bertugas sebagai tentara. Setelah itu, Paul nekat datang ke negara ini dengan tujuan mencari permulaan baru sampai pada akhirnya dia menjadi warga negara itu. Dia memiliki semangat dan gairah tinggi ketika mengerjakan perbaikan mobil dan itulah yang dia lakukan karena senang,

“Aku melihat mu sama seperti ku, kamu menyukai mobil dan senang membuat mobil itu berjalan lagi, benar kan,” itulah yang di ucapkan Paul ketika bertemu dengan Eric dan melihat Eric.

Eric hanya mengangguk namun matanya berbinar binar, akhirnya Paul mengangkat nya menjadi murid, dia mengajari semua dari a sampai z tentang serba serbi mobil kepada Eric, mulai dari hanya memompa ban kemudian mengganti ban sampai mengangkat mesin dan mengutik mesin nya. Karena memiliki semangat tinggi dan hobi dengan pekerjaan itu, Eric sudah bisa membongkar mobil dan mengutik komponen dalam mobil hanya dalam waktu 7 bulan. Setelah satu tahun, uang pun terkumpul, Eric bisa pulang ke negaranya, dia mengajak Paul ikut bersamanya dan menjalankan bisnis yang sama di negaranya.

Awalnya Paul merasa ragu, namun melihat semangat Eric yang menggebu gebu, dia pun mulai berpikir, “anak ini pasti bisa,” ujarnya dalam hati. Akhirnya Paul memutuskan untuk ikut dengan Eric. Dengan bantuan Brad yang keluarganya merupakan keluarga mafia, Eric dan Paul akhirnya menemukan tempat yang cocok untuk membuka bengkel pertama mereka. Namun setelah enam bulan berkarya di tempat baru, Paul meinggal dunia akibat serangan jantung dan mewariskan semuanya kepada Eric karena dia tidak memiliki siapa siapa lagi. Istri nya pergi membawa anak nya beserta tabungan besarnya.

Namun ternyata warisan Paul tidak sesederhana itu, dia memiliki rumah terbengkalai warisan keluarganya di atas tanah yang sangat luas dan nilai propertinya benar benar bisa membalikkan kondisi keuangan seseorang. Setelah menandatangani akta perpindahan hak, Eric langsung menjualnya dan membeli beberapa properti, dia membuka badan sosial yang menampung para veteran yang tidak memiliki sanak saudara, tidak memiliki uang dan tinggal di kawasan kumuh. Selain menampung, Eric juga mengajari para veteran yang mau di ajari merakit mesin mobil dan memperbaiki mobil agar mereka dapat bekerja menggunakan kemampuan mereka.

Setelah setahun berjalan, para pemilik mobil antik melirik badan sosial yang di dirikan Eric, mereka pun mulai berniat ikut dengan berinvestasi pada badan sosial yang bernama Paul’s Legacy dan pada akhirnya badan sosial tanpa keuntungan yang sebelumnya didirikan hanya untuk di dedikasikan bagi Paul, menjadi sekolah resmi yang memiliki ijin operasi resmi dan memberikan diploma bagi lulusan nya. Saat ini, para siswa yaitu tentara veteran yang sudah lulus, langsung di terima bekerja di bengkel milik Eric yang tersebar di beberapa titik di seluruh negara.

Eric menoleh melihat sekitarnya, dia melihat peralatan tua yang tergantung di dinding, box kayu buatan sendiri berisi peralatan tua, sisa sisa sparepart mobil yang bertebaran di sisi garasi dan noda bekas oli di lantai. Dia tersenyum,

“Semua bermula dari sini, om Paul,” gumam nya.

Eric melihat keluar, hari sudah sore, Eric merenggangkan tubuhnya, kemudian dia mengambil smartphone nya dari kantung dan menyalakan nya, “dling....dling....dling,” langsung saja notifikasi 213 missed calls masuk dari nomor tidak di kenal, 28 voice mail yang terekam dan 32 pesan semua dari Katie. Karena penasaran, Eric mulai memainkan voice mail nya,

“Ethan...tolong tebus aku, aku harus menelpon beberapa customer untuk memberi penjelasan kepada mereka,” dari Richard.

“Heee,” ujar Eric santai sambil tersenyum tipis.

“Kenapa Ethan, kenapa kamu melakukan ini, aku mama mu, aku melahirkan mu, aku membesarkan mu....aku masih ingat waktu kamu berusia satu tahun, kamu sakit dan aku yang membawa mu ke rumah sakit, waktu kamu berusia 3 tahun kita mengadakan pesta di rumah kan, kita semua sayang kamu,” dari Mallory.

“Yap bener, tapi ga ada yang lebih dari 5 tahun kan,” ujar Eric dalam hati dan tersenyum karena lucu.

“Kak Ethan, aku mohon bebaskan aku, aku tidak bisa seperti ini, masa depan ku hancur, tolong kak, aku akan melakukan apa saja buat kamu, aku akan minta maaf di hadapan publik kalau perlu, bahkan aku akan berlutut di depan mu, tolong bebaskan aku,” dari Lauren.

“Hmmm....sori, ga bisa hehe,” ujar Eric dalam hati.

“Kak Ethan, kamu benar benar menantang ku ya, kalau sampai aku keluar, aku akan balik menuntut kamu, kamu sudah kaya, kenapa memangnya kalau aku ambil sedikit uang mu hah...maaf kak, aku stress, aku sekarang di kurung di kantor polisi....orang di sini seram seram, tolong aku kak, aku benar benar minta maaf kalau aku tidak sopan,” dari Jake.

“Wah wah...akhirnya dia ketemu batu nya,” ujar Eric dalam hati.

“Blake hancur, dia di kurung di tempat berbeda dari ku, dia bakal di penjara lama karena dia mengakui semuanya...tolong Ethan, beri kesaksian dan bilang semua ini hanya salah paham atau hanya masalah keluarga,” dari Richard.

“Hah...aku di suruh bohong gitu ? yang benar saja, mereka ini benar benar tidak mengerti apa yang mereka perbuat pada ku ? mereka bukan hanya menghancurkan kepercayaan dan tidak menghormati ku, mereka benar benar tidak perduli pada ku,” ujar Eric dalam hati sambil tersenyum tenang.

Setelah mendengarkan beberapa kali lagi, mulai dari marah, putus asa, mencoba membuat Eric bersalah dan cara memanipulasi lainnya, akhirnya Eric menghapus semuanya tanpa mendengarkannya lagi dan memblok semua nomor keluarganya tanpa ampun. Pesan dari Katie malah sama sekali tidak di buka olehnya dan langsung di hapus. Eric memperhatikan nomornya, dia yakin kalau keluarganya menelpon dari kantor polisi dan kalau Katie bisa mengirim pesan, berarti dia tidak di tangkap. Eric hanya menggelengkan kepalanya, setelah itu dia membuka email, Brad sudah mengirim data data target pada dirinya.

“Ok, ini pekerjaan terakhir karena yang minta Brad dan Lily,” gumam Eric sambil mengetik balasannya.

Eric menyimpan smartphonenya dan berdiri untuk menutup bengkel nya, kemudian dia ke garasi sebelah, dia berjalan ke sebuah motor yang di tutupi oleh terpal dan membuka terpalnya, ternyata motor itu motor honda GL1800 touring berwarna hitam, dia mengambil kunci yang di gantung di dinding kemudian memakai jaket yang di gantung, dia juga memakai helm nya kemudian menyalakan motornya dan pergi.

Terpopuler

Comments

Eka suci

Eka suci

keren Thor, ko sepi ya

2025-06-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!