SWEET SEVENTEEN (PART 1)

Bell masuk berbunyi, seperti biasa Aku dan teman-teman mulai berdiri dan berjalan ke arah kelas kami masing-masing.

" sampe ketemu di tempat mba Ita" ucap Ema dengan melambaikan tangan.

"oke" sahut ku dan Della.

" ahh Rii perut ku" ucap Della sambil memegang perutnya.

" kenapa?" tanya ku heran.

" di sini penuh makanan dengan banyak lemak dan kalori, kenyang banget" ucap Della dengan masih memegang perut nya.

"hahaha ..." Seketika Aku tertawa dengan lelucon Della.

" yeee... malah ketawa" ucap Della.

" jadi Aku harus apa?" tanya ku pada Della.

" tau ahh" ucap Della yang berjalan lebih cepat dari ku.

" lhoh... Del tunggu" Aku berlari kecil menyusul Della.

sampai di kelas, beberapa teman ku berkumpul seperti berkelompok, entah apa yang mereka diskusikan Aku dan Della tidak tau .

"mereka ngapain sih Rii?" tanya Della penasaran.

"entah" ucap ku sambil duduk di bangku ku.

tiba-tiba Jessi datang dari arah depan,

" ini buat kamu Rii, dan ini Della" ucap Jessi sambil menyodorkan sebuah kertas kecil yang terlihat seperti undangan.

" wihh apa nih?" tanya Della dengan mata nya yang masih menuju ke arah undangan itu.

" Sweet seventeen Aku, dan kalian berdua jangan sampe gak datang" ucap Jessi dengan tangannya yang menunjuk ke arah Aku dan Della.

" pake tema juga yaa?" tanya Della.

" ho...oh simple kok, cuma hitam putih " jawab Jessi.

" makasih ya Jess" ucap ku pelan.

" sama-sama, jangan sampe gak datang yaa Rii" tambah Jessi.

" ok, ku usahain" ucap ku.

Setelah itu Jessi pergi lanjut membagikan ke yang lain.

ku bolak-balik undangan dari Jessi " undanganya bagus, sayang kalo di buang" pikirku yang tidak berfaedah.

"mau pake baju apa Rii?" tanya Della.

" gak tau Dell, kamu kan tau Aku gak pintar pake baju yang gimana-gimana" jawab ku.

" ini pertama kali Aku ke pesta-pesta gini" tambah ku.

" iya juga sih, Aku juga bingung" ucap Della.

" ehh apa kita ke toko dekat rumah kamu aja" tanya Della.

" boleh deh, kita liat-liat dulu di situ" sahut ku.

" yaa udah nanti sore Aku ke rumah kamu ya Rii" ucap Della.

" arhh... mau ke acara harus beli baju dulu" tambah Della.

" iya.. gak datang kan gak enak, teman sendiri" ucap ku. Dan kami menghela nafas dengan bersamaan.

***

Setelah semua jam pelajaran berlalu, ku kemas buku ku masuk kedalam tas, dan hal yang sama juga di lakukan Della,

" udah belum Rii" tanya Della.

" he em udah nih" jawab ku singkat.

" yok" ajak Della sambil berjalan keluar dari kelas.

Aku berjalan mengikuti Della dari belakang dan sebelum sampai ke pintu keluar kelas, seperti biasa Aku akan menolehkan kepala ku menatap ke arah bangku Raidil, semacam cadangan penyemangat untuk ku besok, " haha bucin banget sih " ucap ku cengengesan, dan di sana Raidil masih sibuk dengan buku-bukunya yang di rapikan.

" ehh Rii ayok" ucap Della sambil menarik tangan ku.

" iya iya" jawab ku mengikuti langkah Della.

Kami berjalan seperti biasa menuju pintu gerbang dan di sana sudah ada Ema dan Lila yang menunggu,

"tumben agak lama?" tanya Ema.

"Riri jalan nya lama" cetus Della.

" Yee..." sahut ku singkat.

Kami berlajan menuju ke tempat biasa menunggu,

" kamu gak pulang sama Raidil lagi Rii?" tanya Ema tiba-tiba.

" ya gak lah... Lagian kemaren Aku kan sakit" ucap ku.

" hari ini kan Aku sehat, jadi buat apa?" tambah ku.

" yaa siapa tau kan,, nagih di bonceng Raidil" ucap Lila.

" apaan sih?" ucap ku,

dan mereka tertawa lepas meledekku.

" Aku kalo jadi kamu, pasti pengen di bonceng lagi" uangkap Lila.

" huuu dasar... kalo sama yang ganteng-ganteng emang paling lancar otak kamu La" ucap Ema sambil tertawa.

" ehh Rii.. gimana rasanya di bonceng sama Raidil?" tanya Lila pada ku, sementara Della dan Ema menunggu dengan penasaran.

" sama kaya di bonceng Ayah ku" sahut ku yang membuat mereka kecewa.

" ihh.. kamu tu ya Rii" jawab kesal dari Lila dan Della.

Sesampainya di tempat mba Ita, kami langsung duduk di tempat kami yang biasa,

" yang biasa mba" ucap Lila yang langsung memesan minumannya.

" ehh... Ikut gak ke tempat Riri sore nanti" tanya Della.

" kalian mau ngapain?" sahut Ema.

" kami mau lihat-lihat baju di toko baju yang dekat rumah Riri" tambah Della.

" kenapa gak ke Mall aja?" ucap Lila santai.

" kalian mau beli baju buat apaan?" tambah Ema singkat.

"yang pasti buat di pake" ucap Lila.

"jadi gini.. teman sekelas kami ngadain sweet seventeen besok malam, tema hitam putih" jelas ku pada Ema dan Lila.

" oh gitu" ucap Ema.

" gimana? mau ikut gak? ya.. sekalian bantu milih" tanya Della.

" Aku gak bisa, soalnya sore nanti Aku ada jam bimbel" ucap Ema.

" boleh deh... Nanti Aku nyusul" jawab Lila.

" ya udah nanti sore jam tigaan ya" sahut Della.

" Sorry yaa.. gak ikut dulu" ucap Ema.

" gak apa-apa kok Ma kan bukan sesuatu yang penting juga" ucap ku sambil menepuk pundak Ema.

Seperti biasa kami mengobrol sampai jemputan kami masing-masing datang.

hanya tinggal Aku dan Ema dan beberapa siswa dari kelas lain yg belum di jemput.

"tumben Ma jemputan kamu belum datang" tanya ku heran.

" tau nih, mana sore nanti ada bimbel, kalo gini caranya, jam istirahat ku di rumah berkurang" keluh Ema.

" masih nunggu aja nih ?" sapa kak Faiz yang baru keluar dari sekolah dan langsung duduk di bangku mba Ita bersama dengan ku dan Ema.

" ya kak.. baru keluar ya kak?" balik ku bertanya.

" gak.. harus nya sih udah dari tadi, cuman hari ini giliran Aku piket" sahut kak Faiz sambil bersender.

" oh gitu.. Ahh kenalin kak ini Ema teman Aku juga" ucap ku mengenalkan Ema ke kak Faiz.

" hay Ma.." sapa kak Faiz.

" Iya" jawab Ema singkat.

Tthitt... Suara klakson motor Ayah dari belakang mengagetkan ku,

" tumben gak jadi yang paling terakhir" ucap ku dalam hati.

" Aku duluan ya Ma..".

" Hati-hati yaa Rii" sahut Ema sambil melambaikan tangan.

" Duluan kak" ucap ku pada kak Faiz.

"Okee.." jawab nya.

Aku berlalu meninggalkan mereka sambil tersenyum tipis.

" Mereka bakalan ngomongin apa ya.." ucap ku dalam hati.

Aku sedikit penasaran karena Ema bukan tipe seseorang yang mudah akrab dengan orang yang baru di kenalnya dan yang pasti Ema juga bukan tipe orang yang memulai obrolan lebih dulu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!