Bunyi bell jam pertama pelajaran selesai menadakan saatnya istirahat, seperti biasa Lila dan Ema sudah menunggu di depan pintu kelas,
"ayo Rii kita keluar" ajak Della sambil menggenggam tanganku.
" Aku gak ikut deh, kepala ku pusing" jawab ku dengan lesu.
" kamu sakit ya Ri" tangan Della sambil meraba kening ku.
" gak, Aku cuma pusing mau tidur sebentar"ucap ku sambil menepis tangan Della.
" yaudah mau titip makanan gak?"tanya Della.
" Gak deh" jawab ku singkat sambil merebahkan kepala ku di atas tas sekolahku dan Della berlalu meninggalkan ku di ruang kelas.
" sunyi nya" ucap ku pelan karena di dalam kelas hanya tinggal Aku seorang.
Ku tatap bangku Raidil sambil merebahkan kepala ku di atas meja, tanpa sadar aku terlelap tidur dalam kesunyian kelas, sangat-sangat sunyi sampai membuat Aku merasa nyaman membawa perasaan ku yang sejak pagi tadi tidak karuan.
Terasa lama terpejam Aku bermimpi tentang Raidil yang berdiri di sampingku sambil membungkuk dan mengangkat sedikit Jilbab yang menutupi keningku dengan jari telunjuk nya" kamu tidur?" tanya Raidil dalam mimpi ku.
"kamu cantik Rii... sering-sering senyum yaa"tambahnya sambil meniup ujung Jilbab ku dan telunjuk tangan nya berjalan menuju pipi ku.
Aku terbangun dari mimpi ku dan terduduk tegap dengan jantung yang berdebar keras, pipi ku memerah karena malu seolah-olah mimpi itu terasa nyata, yaa.. Aku merasa itu sangat nyata.
Ku lihat di dalam kelas sudah ada beberapa orang yang kembali dari jam istirahat.
" Della belum balik ya?" tanya ku dalam hati sambil melihat ke pintu keluar kelas.
"kamu gak apa-apa kan Rii" suara Raidil yang bertanya dan memperhatikan membuat ku sedikit terhentak.
" Apa dia tadi melihat?, tapi dia nanya kok? berarti dia lihat ...akhhh" ucapku meringis dalam hati.
tangan ku secara spontan memegang kedua pipiku yang mulai memerah, ku gelengkan kepala ku menjawab pertanyaan nya.
"ah mimpi itu" ucap ku dalam hati.
jantung ku masih berdebar kencang bahkan tambah kencang karena Raidil masih meliat ke arah ku dengan heran.
Aku merasa salah tingkah, bingung harus berbuat apa " kenapa dia ngeliat kaya gitu" ucap ku dalam hati.
" udah dong Dil, Aku mau mati rasa nya" tambah dalam hati ku sekali lagi.
***
Aku berdiri menuju pintu keluar meninggalkan Raidil di bangku nya, Setelah lepas dari pandangan Raidil dari balik dinding di dekat pintu kelas ,ku senderkan badan ku ke dinding dan merosot turun terjongkok.
jantungku bahkan belum berhenti berdetak kencang,
"Aku gak boleh kaya gini" ku tutup wajah ku dengan telapak tangan.
" Ri ngapain kamu di situ?" tanya Della sambil memegang botol minuman.
"ayok.. masuk" tambah nya.
" duluan aja, Aku mau ke perpustakaan sebentar" sahut ku menolak ajakan Della untuk menghindari Raidil di dalam kelas.
"Ngapain?" Dengan wajah heran Della menunggu jawaban ku.
" Aku mau meminjam buku, tunggu aja di kelas" jawab ku sambil berlalu meninggalkan Della di depan pintu kelas.
"udah dong deg-deganya," ucap ku sambil menepuk-nepuk dadaku.
Sesampai nya Aku di perpustakaan, Aku berdiri di depan rak buku yang tinggi sambil berusaha menghilangkan debar jantung ku yang masih tersisa, ku lirik setiap judul-judul buku dengan jari telunjuk ku yang menempel di setiap buku-buku yang ku liat.
terkadang Aku memang sering kesini untuk mencari buku yang ingin ku baca, tempat ini juga pas untuk melihat Raidil ketika sedang bermain basket di lapangan, itu dulu waktu Aku belum tau dia punya pacar ,. "aihhh" ku benturkan kepala ku ke rak buku di depan ku.
"Raidil lagi.. Raidil lagi.." ucap ku sambil memejamkan mataku.
"kamu yang kemaren kan?" suara seseorang yang pernah ku dengar dari arah samping.
" ah kaka yang waktu itu" ucap ku karena memang tidak tau namanya.
" Faiz, panggil aja Aku Faiz" sambil menyodorkan tangan nya.
" ahh Riri" ucap ku menyambut tangan nya.
" gimana sama bahu kamu?" Tanya kak Faiz.
"Oh Alhamdulillah gak apa-apa kak" jawab ku singkat.
"Mau nyari buku apa Rii?" tanya nya pelan sambil melihat ke arah rak buku yang ada di depan.
" ah gak tau nih, masih bingung" tersenyum tipis Aku menjawab.
" udah pernah baca ini?" tanya kak Faiz Menyodorkan sebuah buku yang berbahasa mandarin.
"belum " sambil tertawa tipis aku melihat ke arah buku yang di sodorkan nya.
" coba baca, ini seru lo.." tambah nya sambil tersenyum lebar.
"emang ini buku tentang apa?" tanya ku serius.
" Aku juga gak tau ini tentang apa?" Seketika jawaban kak Faiz membuat ku tertawa melupakan sejenak tentang perasaan ku pada Raidil,
"Kamu kelas 1 kan?" Tanya kak Faiz.
"Iy kak.." jawab ku singkat.
entah kenapa? Aku merasa sangat akrab dengan kak Faiz padahal Aku baru mengenalnya hari ini.
Setelah lama di dalam perpustakaan dengan kak Faiz, ku dengar bell masuk kelas sudah berbunyi.
"Aku masuk duluan kak" ucap ku sambil berdiri dari bangku perpustakaan.
"ah iya, hati-hati" ucap nya.
" hati-hati apa?" tanya ku bingung.
"hati-hati salah masuk kelas" ucap nya sambil tersenyum manis tapi tidak samanis Raidil,
Aku tertawa tipis dan berlalu meninggalkan kak Faiz yang masih duduk di bangku perpustakaan.
"Padahal baru kenal.. tapi kak faiz bisa seramah itu?" tanya ku dalam hati dengan heran.
Sesampai nya Aku di kelas Della tiba-tiba merangkul ku " lama banget sih di perpustakaan, kata nya mau minjam buku, mana bukunya?" Della bertanya sekaligus.
"haha" tawa ku kaku sambil berjalan menuju bangku ku.
" kamu kenapa sih Rii?" tanya Della merasa curiga
" kenapa apanya sih Del?" sahut ku sambil duduk di bangku ku.
" Aku ngerasa ada sesuatu gitu, kamu nyembunyiin apa sih Rii"? Ucap Della sambil menatap ku dalam.
Ku alihkan pandangan ku menyampu setiap sudut kelas berpura-pura tidak mendengar ucapan Della yang membuat Aku kebingungan sendiri.
Dan setidaknya Aku bisa melupakan sejenak tentang kesedihan ku, walau hanya sebentar karena di saat Aku memalingkan wajah ku dari Della tatapan ku tetap akan berakhir pada Raidil.
dan sekali lagi Aku tetap tidak bisa melupakan pikiran ku tentang Raidil,
bahkan Aku merasa semua isi kepala ku di kendalikan untuk memikirkannya.
" ahhh tidak.. jangan lagi" ucap ku sambil menutup mataku rapat.
" apa Aku balik ke perpustakaan aja?, tapi nanti malah kena marah sama penjaganya " Aku bergulat dengan pikiran ku dalam diam.
" kamu kaya orang kerasukan aja Ri" ucap Della memukul pundak ku.
"hah" sahut ku melirik ke arah Della.
" kan..." ucap Della yang membuat aku semakin bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments