Bab 3. Arlena - Dominus 3

...~°Happy Reading°~...

Dominus tidak siap mendengar yang dikatakan Arlena. "Aku ngga inginkan anak dari laki-laki lain." Dominus meninggikan suaranya untuk menghentikan perdebatan.

Arlena seperti disambar petir mendengar yang dikatakan Dominus. Mata Arlena terbelalak melihat Dominus. "Sekarang kau bilang ngga menginginkan anak dari laki-laki lain? Lalu mengapa saat itu kau setuju untuk kita lakukan itu?"

"Kau sendiri yang antusias dengar penjelasan dokter dan tanda tangan persetujuan untuk lakukan prosesnya." Arlena melongo dan tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan Dominus.

"Aku sudah bilang, saat itu aku terlalu bodoh. Mau menerima begitu saja penjelasan dokter tanpa berpikir." Dominus jadi gusar dan kelabakan cari alasan untuk menghindar dari desakan Arlena.

"Tanpa berpikir? Dom... Ada apa denganmu? Kita membahas usulan dokter itu berhari-hari, sebelum putuskan untuk menerima solusi yang ditawarkan."

"Kau sendiri yang meyakinkan aku untuk menerima opsi yang ditawarkan dokter. Kau sendiri yang tanda tangan dokumen tanpa ragu. Ada apa denganmu? Kau amnesia?"

Dominus melihat Arlena dengan wajah memerah, marah. "Kau ngga bisa diam?" Dia tidak siap dengan argumen Arlena.

"Bagaimana bisa diam? Kau lupa dengan yang kau lakukan. Kau lupa yang dijelaskan dokter kalau prosesnya bisa berhasil? Kau lupa kalau sukses bisa seperti apa?" Arlena bertanya dengan emosi yang mulai naik level dan mata tergenang.

"Aku setuju karna kau sangat antusias mau lakukan itu. Kau ingin punya anak." Dominus merasa terdesak dan mengatakan yang terlintas.

"Oh, jadi hanya aku yang antusias dan kau tidak? Lalu siapa yang berulang kali ke dokter di sini untuk konsultasi dan mau ikut diperiksa? Siapa yang seret aku ke New York?" Nada Arlena semakin tinggi, tidak terima yang dikatakan Dominus.

"Aku lakukan supaya kau senang." Dominus kehabisan alasan untuk menjawab Arlena.

"Supaya aku senang? jadi hanya aku yang senang dan kau tidak? Bukannya aku bilang tidak usah? Untuk apa punya anak, kalau kau tidak mau? Kau lupa itu?"

"Aku sudah bilang, waktu itu aku terlalu bodoh. Setuju saja, terima anak dari laki-laki lain." Dominus kehabisan alasan untuk mempertahankan niat hatinya.

"Dominus, bicaramu seperti orang gila. Lalu bagaimana nasib anak yang sedang kukandung ini?"

"Terserah padamu. Kau putuskan sendiri. Aku tidak mau bertanggung jawab buat anak orang." Dominus bicara keras dan tegas.

Arlena terduduk di lantai yang beralaskan karpet saat mendengar ucapan Dominus. Dia seakan sedang berbicara dengan orang yang tidak dikenal. "Kau Dominus, suamiku?" Mata Arlena membulat dan tergenang.

Dia mulai menangis, menyadari Dominus mau lepas tangan dan tidak mau bertanggung jawab. "Kau mau aku membuang anak ini?" Air mata Arlena mengalir tak terkendali.

"Membuang atau tidak, itu keputusanmu. Dia ada dalam perutmu." Dominus seakan tidak peduli dan tidak mau ikut campur dengan kehamilan istrinya. Dia tidak jadi ke kamar mandi, tapi kembali keluar dari kamar, agar tidak terus terdesak oleh protes Arlena.

Mendengar yang dikatakan Dominus, Arlena seakan dilempar ke jurang yang tak bertepi. Kepalanya merasa pusing dan berkunang-kunang, juga mulai mual. Dia tidak bisa kendalikan emosinya.

Tanpa berpikir panjang dan situasi, dia menjerit dan meneriaki Dominus sambil menangis, hingga lupa kalau sedang mengandung.

Ketika hendak berdiri untuk mengejar, dia merasa oleng dan makin banyak kunang-kunang berterbangan di mata. Dia jadi tersadar sedang hamil, lalu cari pegangan. Dengan tangan bergetar dan jantung berdetak kuat, dia meratapi nasib bayi yang ada dalam kandungannya.

Rasa panik dan gemetar mulai menjalar ke seluruh tubuhnya, karena emosi dan marah. 'Dia bilang tidak menginginkan bayi ini? Apa dia sudah tidak waras? Dia tidak mau bertanggung jawab? Apa dia Dominus suamiku?' Arlena mengulang pertanyaan karena bingung dengan perubahan Dominus.

Arlena bertanya dalam kepanikan, karena Dominus tidak seperti yang dia kenal. Tidak ada lagi suami yang hangat, bertanggung jawab dan menyayanginya. Arlena memegang perut dan pinggangnya dengan tangan gemetar.

Tertatih-tatih Arlena ke tempat tidur lalu duduk di tepinya. Dia mencengkram selimut dengan kuat untuk menyalurkan emosinya sambil menangis histeris. Semua bayangan akan melihat kebahagiaan Dominus bersamanya dan seorang anak, sirna tak berbekas. Yang ada hanya rasa panik dan ketakutan nasib janin yang ada dalam kandungannya.

'Ya, Tuhan. Jangan biarkan aku jadi pembunuh.' Arlena berseru dalam tangisan yang tidak bisa dihentikan.

Sambil bercucuran air mata, Arlena ingat semua yang terjadi sebelum memutuskan untuk punya anak.

...Malam penuh kehangatan dan percakapan dari hati ke hati tentang rencana mau punya anak kembali terbayang, bagaikan baru saja terjadi....

..."Ar, ini ulang tahun pernikahan kita yang ke lima. Ada yang kau inginkan?" Dominus bertanya saat mereka selesai merayakan ulang tahun pernikahan dengan makan malam romantis, lalu dilanjutkan dengan berbaring di ranjang....

...Dominus memainkan rambutnya yang lebat dan wangi. Arlena memeluknya, erat. "Ngga ada lagi, Dom. Semua ini membuatku bersyukur. Tuhan sudah berkati kita lebih dari yang kita pikirkan dan bayangkan."...

..."Ngga berniat punya anak? Mumpung usia kita masih bisa."...

..."Bukan ngga mau, tapi kalau dikasih sama Tuhan, pasti terima. Tapi sampai sekarang belum juga dikasih, ya, mau gimana. Yang penting kita sehat. "...

..."Tuhan kasih, tapi kita harus berusaha. Seperti bisnis kita berhasil seperti sekarang, karena harus kerja keras."...

..."Jadi, maksudmu gimana?" Arlena mendongak menatap Dominus, karena belum mengerti maksudnya....

..."Sebelumnya kita fokus bangun bisnis. Sekarang sudah aman, sudah banyak orang yang bantu. Kita cari dokter yang bagus untuk konsultasi. Mungkin ada solusi untuk punya anak."...

..."Bagaimana baik menurutmu. Aku nurut saja. Bagiku, kondisi kita seperti ini, saling sayang dan support, sudah cukup."...

..."Kau ngga berpikir, semua ini buat siapa, kalau kita tidak punya anak?"...

..."Dulu pernah kita bahas. Kau bilang mungkin kita bisa adopsi seorang anak."...

..."Aku mau kita berusaha dulu. Adopsi adalah opsi terakhir setelah tidak ada cara lagi untuk punya anak sendiri."...

..."Aku nurut aja, kalau kau padang itu lebih baik."...

..."Ok. Nanti aku cari dokter yang baik dan sudah terkenal berhasil menolong pasangan seperti kita."...

..."Iya, apa lagi kita sudah periksa sebelumnya dan hasilnya kita sama-sama subur, tidak masalah. Jadi mungkin ada cara yang bisa kita lakukan."...

..."Kalau solusinya harus dengan cara bayi tabung, kau mau lakukan? Kita punya dana lebih dari cukup untuk lakukan itu."...

..."Baiklah. Aku nurut, kalau kau mau jalani itu juga."...

..."Sekarang kau jangan sering ke kantor dan kerja keras lagi, karna kau yang akan hamil." Ucap Dominus lalu mencium kepalanya yang berada di dada, lalu memeluknya....

..."Kita coba dulu, siapa tahu ada hadiah spesial di ulang tahun pernikahan ke lima kita." Bisik Dominus lalu mempererat pelukannya. Dia mencium lembut dan makin bergelora, menikmati setiap sentuhan di lekuk tubuh yang mulai menghangat....

Mengingat itu lagi, Arlena makin tersedu. Dia terus menangis hingga tertidur karena kelelahan.

...~*~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

Terpopuler

Comments

⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘariista🔰π¹¹™ᴳᴿ☘𝓡𝓳

⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘariista🔰π¹¹™ᴳᴿ☘𝓡𝓳

waduh.. semakin.. semakin aja si domi ini, haddeh malah nuduh istrinya sama suami lainnya.. gemes bacanya nel.. 🙄😏😒

2025-06-17

5

🍁Thie❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ

🍁Thie❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ

emang gila tuch Dominus dia yang merencanakan bayi tabung tapi pas jadi malah tak mau tanggung jawab kasian banget Arleta❣️

2025-06-23

4

🍁Alea❣️

🍁Alea❣️

bner" amnesia Dominus ini,bisa" nya bilang begitu sm istri yg lg mengandung,,jelas Arlena sedih weh😏😏😏minta dibogem bneran ni Dom dom

2025-06-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Arlena - Dominus
2 Bab 2. Arlena - Dominus 2
3 Bab 3. Arlena - Dominus 3
4 Bab 4. Arlena
5 Bab 5. Arlena - Calista
6 Bab 6. Arlena - Calista 2
7 Bab 7. Arlena - Calista 3
8 Bab 8. Arlena 2
9 Bab 9. Arlena - Dominus - Selina
10 Bab 10. Arlena 3
11 Bab 11. Arlena 4
12 Bab 12. Arlena 5
13 Bab 13. Arlena 6
14 Bab 14. Arlena - Dominus 4
15 Bab 15. Arlena CS
16 Bab 16. Arlena CS 2
17 Bab 17. Arlena CS 3
18 Bab 18. Arlena CS 4
19 Bab 19. Proses
20 Bab 20. Proses 2
21 Bab 21. Cerai
22 Bab 22. Kualitas Mantan (K M)
23 Bab 23. Kualitas Mantan 2
24 Bab 24. Kualitas Mantan 3
25 Bab 25. Kualitas Mantan 4
26 Bab 26. Kualitas Mantan 5.
27 Bab 27. Kualitas Mantan 6
28 Bab 28. Kualitas Mantan 7
29 Bab 29. Kualitas Mantan 8
30 Bab 30. Kualitas Mantan 9
31 Bab 31. Kualitas Mantan 10.
32 Bab 32. Kualitas Mantan 11
33 Bab 33. Kualitas Mantan 12
34 Bab 34. Kualitas Mantan 13
35 Bab 35. Kualitas Mantan 14
36 Bab 36. Kualitas Mantan 15
37 Bab 37. Kualitas Mantan 16
38 Bab 38. Kualitas Mantan 17
39 Bab 39. Kualitas Mantan 18
40 Bab 40. Kualitas Mantan 19
41 Bab 41. Kualitas Mantan 20
42 Bab 42. Kualitas Mantan 21
43 Bab 43. Kualitas Mantan 22
44 Bab 44. Kualitas Mantan 23
45 Bab 45. Kualitas Mantan 24
46 Bab 46. Kualitas Mantan 25
47 Bab 47. Kualitas Mantan 26
48 Bab 48. Kualitas Mantan 27
49 Bab 49. Kualitas Mantan 28
50 Bab 50. Kualitas Mantan 29
51 Bab 51. Kualitas Mantan 30
52 Bab 52. Kualitas Mantan 31
53 Bab 53. Kualitas Mantan 32
54 Bab 54. Kualitas Mantan 33
55 Bab 55. Kualitas Mantan 34
56 Bab 56. Kualitas Mantan 35
57 Bab 57. Kualitas Mantan 36
58 Bab 58. Kualitas Mantan 37
59 Bab 59. Kualitas Mantan 38
60 Bab 60. Kualitas Mantan 39
61 Bab 61. Kualitas Mantan 40
62 Bab 62. Kualitas Mantan 41
63 Bab 63. Kualitas Mantan 42
64 Bab 64. Kualitas Mantan 43
65 Bab 65. Kualitas Mantan 44
66 Bab 66. Kualitas Mantan 45
67 Bab 67. Kualitas Mantan 46
68 Bab 68. Kualitas Mantan 47
69 Bab 69. Kualitas Mantan 48
70 Bab 70. Kualitas Mantan 49
71 Bab 71. Kualitas Mantan 50
72 Bab 72. Kualitas Mantan 51
73 Bab 73. Kualitas Mantan 52
74 Bab 74. Kualitas Mantan 53
75 Bab 75. Kualitas Mantan 54
76 Bab 76. Kualitas Mantan 55
77 Bab 77. Kualitas Mantan 56
78 Bab 78. Kualitas Mantan 57
79 Bab 79. Kualitas Mantan 58
80 Bab 80. Kualitas Mantan 59
81 Bab 81. Kualitas Mantan 60
82 Bab 82. Kualitas Mantan 61
83 Bab 83. Kualitas Mantan 62
84 Bab 84. Kualitas Mantan 63
85 Bab 85. Kualitas Mantan 64
86 Bab 86. Kualitas Mantan 65
87 Bab 87. Kualitas Mantan 66
88 Bab 88. Kualitas Mantan 67
89 Bab 89. Kualitas Mantan 68
90 Bab 90. Kualitas Mantan 69
91 Bab 91. Kualitas Mantan 70
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1. Arlena - Dominus
2
Bab 2. Arlena - Dominus 2
3
Bab 3. Arlena - Dominus 3
4
Bab 4. Arlena
5
Bab 5. Arlena - Calista
6
Bab 6. Arlena - Calista 2
7
Bab 7. Arlena - Calista 3
8
Bab 8. Arlena 2
9
Bab 9. Arlena - Dominus - Selina
10
Bab 10. Arlena 3
11
Bab 11. Arlena 4
12
Bab 12. Arlena 5
13
Bab 13. Arlena 6
14
Bab 14. Arlena - Dominus 4
15
Bab 15. Arlena CS
16
Bab 16. Arlena CS 2
17
Bab 17. Arlena CS 3
18
Bab 18. Arlena CS 4
19
Bab 19. Proses
20
Bab 20. Proses 2
21
Bab 21. Cerai
22
Bab 22. Kualitas Mantan (K M)
23
Bab 23. Kualitas Mantan 2
24
Bab 24. Kualitas Mantan 3
25
Bab 25. Kualitas Mantan 4
26
Bab 26. Kualitas Mantan 5.
27
Bab 27. Kualitas Mantan 6
28
Bab 28. Kualitas Mantan 7
29
Bab 29. Kualitas Mantan 8
30
Bab 30. Kualitas Mantan 9
31
Bab 31. Kualitas Mantan 10.
32
Bab 32. Kualitas Mantan 11
33
Bab 33. Kualitas Mantan 12
34
Bab 34. Kualitas Mantan 13
35
Bab 35. Kualitas Mantan 14
36
Bab 36. Kualitas Mantan 15
37
Bab 37. Kualitas Mantan 16
38
Bab 38. Kualitas Mantan 17
39
Bab 39. Kualitas Mantan 18
40
Bab 40. Kualitas Mantan 19
41
Bab 41. Kualitas Mantan 20
42
Bab 42. Kualitas Mantan 21
43
Bab 43. Kualitas Mantan 22
44
Bab 44. Kualitas Mantan 23
45
Bab 45. Kualitas Mantan 24
46
Bab 46. Kualitas Mantan 25
47
Bab 47. Kualitas Mantan 26
48
Bab 48. Kualitas Mantan 27
49
Bab 49. Kualitas Mantan 28
50
Bab 50. Kualitas Mantan 29
51
Bab 51. Kualitas Mantan 30
52
Bab 52. Kualitas Mantan 31
53
Bab 53. Kualitas Mantan 32
54
Bab 54. Kualitas Mantan 33
55
Bab 55. Kualitas Mantan 34
56
Bab 56. Kualitas Mantan 35
57
Bab 57. Kualitas Mantan 36
58
Bab 58. Kualitas Mantan 37
59
Bab 59. Kualitas Mantan 38
60
Bab 60. Kualitas Mantan 39
61
Bab 61. Kualitas Mantan 40
62
Bab 62. Kualitas Mantan 41
63
Bab 63. Kualitas Mantan 42
64
Bab 64. Kualitas Mantan 43
65
Bab 65. Kualitas Mantan 44
66
Bab 66. Kualitas Mantan 45
67
Bab 67. Kualitas Mantan 46
68
Bab 68. Kualitas Mantan 47
69
Bab 69. Kualitas Mantan 48
70
Bab 70. Kualitas Mantan 49
71
Bab 71. Kualitas Mantan 50
72
Bab 72. Kualitas Mantan 51
73
Bab 73. Kualitas Mantan 52
74
Bab 74. Kualitas Mantan 53
75
Bab 75. Kualitas Mantan 54
76
Bab 76. Kualitas Mantan 55
77
Bab 77. Kualitas Mantan 56
78
Bab 78. Kualitas Mantan 57
79
Bab 79. Kualitas Mantan 58
80
Bab 80. Kualitas Mantan 59
81
Bab 81. Kualitas Mantan 60
82
Bab 82. Kualitas Mantan 61
83
Bab 83. Kualitas Mantan 62
84
Bab 84. Kualitas Mantan 63
85
Bab 85. Kualitas Mantan 64
86
Bab 86. Kualitas Mantan 65
87
Bab 87. Kualitas Mantan 66
88
Bab 88. Kualitas Mantan 67
89
Bab 89. Kualitas Mantan 68
90
Bab 90. Kualitas Mantan 69
91
Bab 91. Kualitas Mantan 70

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!