langkah pertama didunia baru

Lian hua
Lian hua
Lian Hua membuka mata. Ia kini berdiri di tengah hutan lebat, cahaya matahari menyelinap di antara dedaunan hijau. Udara segar menyambut, tapi rasa asing tetap terasa. Lian Hua: (berbisik) “Dunia ini... berbeda. Aku harus menemukan jalan keluar—dan jawabannya.”
jin
jin
(Tiba-tiba terdengar suara gemerisik dari balik semak-semak. Seekor makhluk kecil dengan bulu putih seperti kelinci muncul, matanya bersinar tajam.) Makhluk kecil: “Hmmm... Pengunjung baru, ya? Jangan takut, aku Jin. Siapa namamu?”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua: (tersenyum lemah, sedikit lega) “Aku Lian Hua. Aku... tidak tahu bagaimana aku bisa sampai di sini.”
jin
jin
Jin: (melompat ringan mendekat) “Tempat ini adalah Dunia Bayangan. Banyak yang tersesat di sini. Kalau kau mau bertahan, kau harus belajar cepat.”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua: (berat hati) “Belajar tentang apa? Dan bagaimana aku bisa keluar dari sini?”
jin
jin
Jin: (melirik ke arah hutan yang lebih gelap) “Di sini, kekuatan bukan hanya soal otot atau ilmu. Tapi juga tentang memahami diri sendiri… dan berteman dengan kegelapan di dalammu.”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua: (menghela napas, menatap jauh ke dalam hutan) “Berteman dengan kegelapan... itu terdengar seperti ujian yang lebih berat dari yang kuhadapi selama ini.”
jin
jin
Jin: (mengangguk, serius) “Benar. Tapi ingat, setiap cahaya terkuat pun lahir dari kegelapan terdalam.”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua: (mengangguk pelan) “Kalau begitu, aku siap belajar. Dari mana kita mulai?”
jin
jin
Jin: (tersenyum penuh semangat) “Pertama, kau harus mengenal lingkungan ini. Ikuti aku, aku akan tunjukkan tempat yang aman untuk bertahan hidup.”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua mengikuti Jin menembus rimbunnya hutan bayangan. Setiap langkah membawa rasa takut dan harapan yang bercampur. Dunia baru ini adalah tantangan sesungguhnya—dan Lian Hua tahu, ia tak bisa mundur lagi.
Lian hua
Lian hua
Hutan bayangan tidak hanya gelap, tapi juga penuh suara aneh—bisikan angin, desiran daun, dan terkadang tawa samar yang membuat bulu kuduk berdiri. Jin melangkah dengan percaya diri, sementara Lian Hua terus memperhatikan sekelilingnya dengan waspada. Lian Hua: (berbisik) “Apakah banyak bahaya di sini?”
jin
jin
Jin: (melirik ke arah pepohonan yang bergerak halus) “Bahaya selalu ada, tapi yang lebih berbahaya adalah ketakutan yang tak terkendali. Di sini, kalau kau panik, kau akan jadi mangsa.”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua: (mengangguk, meneguhkan hati) “Jadi, selain berteman dengan kegelapan dalam diri, aku juga harus belajar mengendalikan rasa takut…”
jin
jin
Jin: (tegas) “Betul. Kegelapan dan ketakutan itu ujian pertama yang harus kau taklukkan.”
jin
jin
Mereka melanjutkan perjalanan, melewati sungai kecil yang airnya berkilau seperti cairan perak di bawah sinar rembulan yang samar. Jin menunjuk ke arah sebuah batu besar yang penuh ukiran kuno. Jin: “Ini adalah Batu Perenungan. Banyak petualang datang ke sini untuk mencari jawaban tentang diri mereka sendiri.”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua: (memandang ukiran dengan seksama) “Apa yang harus aku renungkan di sini?”
jin
jin
Jin: (tersenyum penuh arti) “Pertanyaan paling penting: ‘Apa yang sebenarnya kau cari dalam kegelapan ini?’”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua: (berpikir sejenak, lalu menatap tajam ke depan) “Aku mencari kekuatan untuk melindungi mereka yang kucintai… dan menemukan siapa aku sebenarnya.”
jin
jin
Jin mengangguk pelan, lalu membimbing Lian Hua ke sebuah lapangan kecil yang dikelilingi pohon-pohon tinggi dan akar-akar yang menjalar di tanah. Jin: “Ini akan jadi tempat latihanmu. Di sini kau mulai belajar menghadapi bayangan dan rasa takutmu.”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua: (menghela napas dalam-dalam) “Aku siap.”
jin
jin
(Narasi) Sebelum senja turun, Jin mengajarkan Lian Hua teknik pernapasan dan meditasi yang berfokus mengendalikan energi dalam tubuh. Jin: “Tarik napas dalam-dalam... Rasakan setiap aliran energi, jangan biarkan ketakutan menguasai.”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua: (mengikuti dengan seksama, matanya mulai tenang) “Aku mulai merasakan sesuatu... kekuatan yang berbeda dari sebelumnya.”
jin
jin
Jin: (tersenyum hangat) “Bagus. Itu baru permulaan. Ingat, kekuatan terbesar bukan berasal dari luar, tapi dari dalam dirimu sendiri.”
Lian hua
Lian hua
Lian Hua: (menatap langit yang mulai gelap) “Dalam kegelapan ini, aku harus menjadi cahayaku sendiri...”
Lian hua
Lian hua
Malam mulai merayap, angin dingin berhembus pelan di antara pepohonan. Lian Hua duduk di bawah naungan pohon besar, merasakan keheningan yang sekaligus menenangkan dan menakutkan. Lian Hua: (berbisik pada dirinya sendiri) “Di antara dua cahaya—cahaya harapan dan bayangan gelap… aku harus menemukan keseimbangan itu.”
author???
author???
end episode 5 besok dilanjut lagi 5 episode perhari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!