Apakah di zaman modern ini keajaiban akan terjadi?
*******
Secepat kilat aku meraih gawai ternyata habis batere. Aku segera meraih charge mengembalikan energinya agar bisa melihat perkembangan video ku. Ya ampun ini diluar pemikiran, Video yang ku buat dalam keadaan kalut sekarang beredar luas.
"Coba sini pinjam aku mau lihat," aku meraih tak sabar gawai yang ada ditangan Dewo. Kepala ku berputar ketika melihat penampilan diriku sendiri, Sungguh memalukan.
"Kita buat content bareng ya, Kak " Dewo menatap Ku penuh harap.
"Aduh kacau,"
"Kacau kenapa, Kak?"
"Ya iyalah... Bagaimana Kakak masuk kantor besok. Aduh tampang ku jelek banget di video?" belum apa-apa kepala ku sudah pusing membayangkan reaksi teman di kantor.
"Emang pernah cantik?" Dewo berlari kencang menghindari lemparan sandal kelinci Ku.
Aku menghempas diri di kasur meraih gawai yang belum sepenuhnya terisi, Dengan tangan gemetar menekan tombol on. Ini sih mengalahkan takutnya pemeran film 'The Ring' saat mengangkat telpon.
Benar saja notifikasi sudah berjejer rapi dilayar pembuka. Luar biasa apalagi notifikasi untuk instagram yang memang ku private.
Banyak sekali permintaan pertemanan, Facebook pun tak luput dari permintaan pertemanan bahkan jumlah follower twitter ku bertambah.
Aku menekan aplikasi tiktok yang hanya berisi dua video. Satu video pemandangan pantai yang iseng ku ambil saat berjalan bersama Cahya, Satu lagi video viral itu. Benar saja sudah puluhan ribu dibagikan dan banyak komentar yang masuk. Aplikasi tiktok memang tak ku private karena hanya iseng saja saat dibuat.
Banyak pesan masuk dari teman-teman yang mengomentari isi video. Ku balas dengan emoji atau tawa legendaris bangsa ini 'wkwkwkkwkw'. Dua pesan dari dua orang ini yang menarik perhatian ku.
Maksud mu apa, Anggrek buat video itu. Menarik simpati atau apa? Kamu kan bisa tanya baik-baik pada kami. Si jantan yang kirim pesan.
Anggrek, jujur aku kecewa kalau memang Kamu marah jangan sampai dipublish. Kita sudah dewasa, Anggrek, Bukan anak kemaren sore. Pesan masuk dari si betina.
Ah, Aku sampai lupa nama mereka. Oh tidak hanya bercanda aku sakit hati bukan sakit jiwa apalagi sampai amnesia.
Aku malas membalasnya tidak ada yang perlu dibahas. Itu hanya video tentang perasaan ku pribadi bagaimana menjalin kasih dengan seorang pria tapi akhirnya kandas dicampakkan.
Video ini juga tidak menampilkan foto mereka berdua jadi kalau diluar lingkaran lingkungan pertemanan kami. Tidak ada yang tahu bentuk rupa mereka.
Beberapa akun terkenal di instagram memajang foto ku ada banyak kalimat simpati, Himbauan tidak ada body shamming, Ada pula nasehat segala macamnya. Mendadak aku terhibur ternyata masih banyak yang mendukung dan mendoakan ku
Aku tertawa sendiri. Mengapa begitu lucunya hidup ini dalam sekejap, Aku muncul dan dikenal banyak orang.
Pintu kamar terbuka wajah Papa, Mama, Dewo muncul di pintu.
"Anggrek, Kamu kenapa?" Mama bertanya khawatir
"Memangnya kenapa?" aku bertanya bengong melihat ketiganya muncul di pintu.
"Kami mendengar kamu tertawa!" Tampang Papa tampak sewot.
"Tahu deh, Pa mana buat video nangis ditinggal kawin gak pakai makeup pula. Coba panggil si Enung tetangga sebelah yang suka buat content makeup bisa cantikan dikit kali" mama menimpali.
"Sudah... Sudah gak usah mikir macem-macem. Dia tidak gila ditinggal kawin saja sudah bagus" papa mencoba tersenyum bijaksana. Dibelakang Dewo senyum cengar-cengir.
"Ah, Kalian membuat aku lapar saja jadi mau makan nih" aku bergegas ke dapur mengalihkan perhatian mereka, Aku tidak ingin ketiganya melihat penampilan ku yang kacau karena sakit hati yang kini ku rasakan. Papa, Mama, Dewo mengikuti langkah ku ke dapur.
"Kak, Terima endorse dong lumayan Kak,"
"Auh ah, Content gitu kan harus continue masa Aku harus nangis mulu" aku meraup ayam bakar dengan rakus, Enak banget.
"Kamu itu ya Anggrek makan pelan dikit kenapa,"
"Kan di rumah, Ma depan teman-teman gak gini lho," aku membela diri
"Ya sudah lah Ma, Dia gak gila masih mau makan aja bersyukur kita" papa menepuk pundak ku dengan sayang.
"Jangan buat video Kakak menangis lagi tapi mengenai cara bangkit dari patah hati. Keren deh Kak,"
"Aduh, Dewo. Aku gak kepikiran mau jadi selebgram" aku mendelik ke arah Dewo. Adikku yang ganteng dan satu-satunya ini memang mewarisi wajah rupawan Mama.
"Rejeki ini Kak. Nanti setelah makan aku mau lihat sosial media kakak. Pengikut di tiktok sudah puluhan ribu lho dalam sehari. Bayangin Kak dalam sehari sudah segitu."
Aku diam saja mencoba mencerna kata-kata Dewo. Viral, selebgram, endorse. Biasanya Aku lihat orang yang menerima kejadian seperti ini.
Setelah makan malam dan membantu mama membereskan dapur. Dewo mengikuti Ku ke kamar.
"Kak, Bagaimana ide ku kalau setuju nanti aku saja yang merekam video Kakak. Kolaborasi ma aku aja, Kak biar ketiban populer" hadooh nih bocah mikirnya dia atau aku sih sebenarnya.
"Ntar Kakak pikir dulu" aku mendorong Dewo keluar kamar. Kepala ku masih pusing setelah nangis kemarin sekarang ditambah video viral Ku pula.
Aku meraih gawai dan memeriksa sosial media. Teman SD, SMP, Kuliah, kerja, handai taulan yang biasanya tidak pernah komunikasi, Mendadak pada kirim pesan. Di notifikasi banyak yang tag diriku di story dan komentar mereka. Luar biasa dampak dari video satu menit tadi malam.
Tangan ku memeriksa instagram, Feed Ku penuh dengan foto bersama Cahya dan Adiwarna. Tentu saja kejadian baru berlalu dan belum sempat menghapus foto mereka di Instagram.
Iseng ku buka instagram Cahya dan aku kaget karena komentar dibatasi. Tumben selebgram level kota ini membatasi komentarnya biasanya tidak pernah dilakukan.
Foto kebersamaan aku dan Cahya juga sudah menghilang di feed instagram. Entah sejak kapan dia menghapusnya tanpa sengaja ketika pembaruan instagram aku melihat akun gosip yang menampilkan foto Cahya dengan caption 'Selebgram perebut kekasih gadis viral di tiktok'.
Wow... Dunia digital memang begitu cepatnya dan benar-benar diluar dugaan. Kami bukan selebritis tidak banyak dikenal tiba-tiba masuk akun gosip. Kali ini komentar untuk Cahya begitu pedas kayak seblak level 10.
Aku meraih bantal, meletakkan dipunggung. Jari-jari Ku kembali menyentuh layar dan memilih story instagram Cahya. Rasa penasaran Ku menggelitik untuk melihat story yang dia buat walau pasti nanti ketahuan Aku tidak perduli.
Ah bodoh.
Aku menghela napas rasa penasaran lebih menguasai saat ini. Video story Cahya diawali kata-kata bijak menyentuh hati tapi aku terbelalak ketika pada bagian Cahya dengan mata berkaca-kaca bercerita.
"Calon suami ku sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan kekasih sebelumnya yang suka mengungkit jasa dia selama mereka menjalin kasih. Memang benar calon suami ku berasal dari keluarga sederhana karena kita tidak bisa memilih lahir dari orangtua dengan kehidupan yang seperti apa tapi ingat kita bisa memilih mau menjadi apa kita.
Calon suami ku seorang pekerja keras, giat bekerja selama ini dia memulai usaha dari nol. Saat memulai usaha itulah dia berkenalan dengan kekasih sebelumnya lalu mereka menjalin kasih. Itu adalah garis takdir ketika mereka bersama.
Seiring kesuksesan yang diraih calon suami ku. Kekasihnya merasa itu berkat dia mengesampingkan peran dan kerja keras Calon suami Ku.
Bahkan dia merasa harus ada bayaran untuk semua yang dilakukan. Tentu calon suami ku tidak keberatan tapi semakin dituruti, dia semakin besar kepala dan melunjak.
Dia selalu mengatakan bahwa tanpa dia maka seorang Adiwarna tetap seperti gembel. Adi yang merupakan calon suami Ku sering curhat. Aku jadi berempati dan sudah mencoba menyelesaikan masalah ini tapi wanita itu begitu keras kepala. Akhirnya calon suami Ku memutuskan hubungan dengan dia.
Setelah beberapa bulan Adiwarna meminta Ku menjadi istrinya. Aku tentu saja tidak mau tapi melihat perlakuan kekasih sebelumnya dan perjuangan Adiwarna akhirnya Aku luluh. Wanita itu seharusnya tahu bagaimana memperlakukan seorang kekasih dan calon suaminya
Darah Ku mendidih akan fitnah ini. Sejak kapan aku pernah mengungkit semua yang ku lakukan untuk Adiwarna apalagi sampai meminta bayaran.
Aku mendengus mendengar kata bayaran, Tiba-tiba saja teringat Adiwarna yang tidak pernah membayar apapun yang telah ku lakukan.
Jika usahanya sukses kami akan makan romantis di suatu tempat makan yang indah. Ingat ya indah bukan mahal karena indah tidak selalu mahal.
Hadiah yang biasa diberikan Adiwarna pun biasanya bernilai dibawah sejuta. Aku tidak pernah hitung-hitungan bahkan ketika mengetahui Adiwarna membeli rumah lumayan elit lalu sebuah mobil sport premium.
Dia juga membeli ruko tapi tiba-tiba aku ingat berapa bulan lalu, Cahya mempunyai Pajero sport yang katanya dibelikan oleh pengagum setianya dan mobilnya berwarna sama dengan Adiwarna. Putih, Jangan-jangan ..
Aaaahhh Aku teriak sekencang mungkin.
Sakit atas pengkhianatan terasa dalam kesendirian. Ketika mencoba tetap kuat di hadapan keluarga. Bersikap seakan hal yang terjadi tidak mempengaruhi apapun. Nyatanya pertahanan itu luluh lantak ketika kesendirian mendekap erat membangkitkan rasa sepi dan kesedihan yang dalam.
**
Buat reader, boleh like dan komen ya biar bisa berhalu neh 😜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Sriza Juniarti
kereeennn ayo bangkit..
2024-10-13
0
martina melati
hahaha... maaf bukan ngeledek lho... tp emang kocak thor/Ok/
2024-10-13
0
Nana
sekeluarga memang begitu yah 😂
2023-06-22
0