Viral

Viral

Undangan pernikahan mereka

Prolog

Langit seakan runtuh, dunia berputar cepat. Membuat kaki lemas menyangga tubuh lemah tak berdaya.

Hari ini ulang tahunku. Seharusnya aku menerima hadiah berupa sesuatu, yang menggambarkan kasih sayang dari orang-orang terdekat.

Sungguh semua diluar dugaan. Hadiah yang datang. Sebuah kartu undangan pernikahan yang indah. Tertera nama sahabat, dan kekasihku di sana. Dua orang terkasih dalam kehidupan ini sepakat mengikat janji suci, menyingkirkanku tanpa belas kasih.

\* \*\*\*\* \*

What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet,"

-William Shakespeare-

...******...

“Apalah arti sebuah nama? Andaikata kita memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap memiliki bau wangi.”

Nyatanya nama begitu berarti. Eksistensi kita di dunia ini di kenal dengan nama yang di sandang. Publik figur bahkan merubah nama mereka, agar lebih terdengar trendi atau bisa di terima masyarakat.

Seperti nama yang ku sandang, Anggrek Maharani. Nama yang cantik dan terdengar indah. Orang-orang meletakkan ekspektasi tinggi mengenai nama pemberian orangtuaku.

Imaginasi mereka bermain, gambaran akan standar kecantikan masyarakat terbentuk dalam pemikiran mereka.

Wajah ku biasa saja, tidak ada yang istimewa. Begitu pula apa yang ada di dalam tubuhku. Ketika gambaran mereka tentang diriku tidak sesuai ekspetasi, terkadang mulut pun tak bisa untuk mengendalikan kata-kata yang baik.

"Percayalah, terkadang orang kehilangan nurani ketika mereka menyerang penampilan orang lain. Aku bisa apa ketika mereka menertawakan ku, diam lebih baik," batin ku menjerit, tapi selanjutnya aku tak peduli. Mendiamkan ketika lelah.

Tentang hidung ku yang pesek, mata yang kata mereka seperti mata bengkak, badan seperti bantal guling.

Dulu sekali kata pedas tentang apa yang ku bawa dari lahir, pernah membuat begitu terpuruk apalagi di saat masa sekolah. Kala pencarian jati diri dan nilai ke-akuan masih kuat.

Mereka merepotkan diri meneliti apa yang ada di tubuhku, dan berlomba memberi julukan yang dianggap lucu. Seiring pertambahan usia aku mulai mengasah mental agar semakin kuat, dan mengabaikan semua kata-kata pedas atau julukan yang ku terima.

Mengendalikan pikiran dan hati untuk menganggap hal itu adalah omongan tanpa arti.

"Cantik atau tidak bukan segalanya, tapi jiwa yang kuat dan hati yang bahagia adalah kunci menjalani kehidupan."

Kata penyemangat dari keluarga terutama mama membesarkan jiwa yang pernah terpuruk.

Pembelaan sahabat ku Cahya Kumala membuat aku merasa di hargai, dan di masa sekolah ada pria bernama Doni yang selalu membantu kala ada yang menjahili.

Aku memusatkan diri pada cinta orang di sekelilingku. Semakin bertambah usia keinginan di hati ini hanya membahagiakan orang-orang yang mencintai diri ini.

Tak bisa ku pungkiri juga, masih ada mulut tanpa hati yang memuntahkan kata-kata tidak pantas seakan itu sah saja.

Terlebih ketika aku berjalan dengan kekasih ku, Adiwarna. Selalu ada tatapan mata mengandung rasa iri tertahan. Aku tahu mereka hanya melihat gadis biasa saja berjalan dengan seorang pria manis dengan tampilan high end. Aku bisa memaklumi untuk hal ini karena mereka tidak tahu siapa di belakang kesuksesan Adiwarna.

Adalah aku Anggrek Maharani yang selama ini menyokong dan mendukung perjuangan Adiwarna.

Lima tahun lalu aku masih mahasiswi saat mengenal Adiwarna. Perkenalan terjadi ketika memesan keripik pedas dari forum jual beli di Facebook. Saat itu yang mengantar adalah Adiwarna. Dia membantu Ibunya menjual keripik pedas serta beberapa jajanan tradisional lainnya.

Itulah permulaan sederhana yang mengawali hubunganku dan Adiwarna dimulai.

Jangan bayangkan Adiwarna semanis sekarang apalagi berpenampilan high end. Dia rada kumel tapi bagiku dia merupakan pria sempurna tanpa celah. Adi lah pria pertama yang menyatakan cintanya. Membawa kebahagiaan dan warna kehidupan pada diriku. Seakan rasa bahagia itu tidak akan pernah berakhir.

Aku menemani Adiwarna saat dia membuka lapak dagangan di bazar, pameran makanan di alun-alun kota. Ikut mengantar dan menawarkan dagangan dari satu toko ke toko lain. Adiwarna pekerja keras dia bisa membagi waktu antara kuliah dan merintis usaha yang dijalankannya.

Adiwarna membuka booth minuman coklat. Aku lah yang semangat memperkenalkan minuman coklat yang kami beri nama 'Angdiwarna'. Singkatan dari Anggrek dan Adiwarna. Aku juga meminta sahabat ku Cahya untuk jadi model minumannya, walaupun Cahya awalnya keberatan karena cuma dibayar selusin cup minuman coklat. Demi sahabatnya akhirnya Cahya setuju.

Cahya Kumala, dia cantik mempesona. Putih, ramping, tinggi, pipinya kemerahan selaras dengan bibir yang dimiliki Cahya. Rambut hitam panjang lurus alami, menambah pesonanya ditambah kemahiran makeup dan penampilan modis.

Dia selebgram kota kami, suatu keberuntungan menjadi sahabat Cahya. Kami berteman dari kelas satu SD, dan berlanjut sampai kejadian itu memutuskan persahabatan yang telah kami rajut dari masa kanak-kanak.

Aku sering menemani kemana pun dia pergi, Cahya seperti cahaya yang terang. Dimana pun dia berada seakan memaksa orang untuk melihat keberadaan Cahya. Keberadaannya selalu menjadi pusat perhatian semua orang. Wajahnya memiliki daya tarik yang memikat.

Semua pria yang sedang mendekati ku nyatanya hanya mendekati Cahya. Saat kami sedang duduk di bangku kuliah Cahya memiliki kekasih tampan bin rupawan. Namanya Kenzo, mereka adalah pasangan ideal.

Aku pernah satu kali mencoba double date dengan Cahya dan Kenzo. Alhasil yang terjadi pasangan goal dan butek ketemu dalam satu meja.

Cahya tidak pernah memperdulikan Adiwarna. Dia memiliki selera berkelas. Semua kekasihnya berasal dari keluarga mapan dan tampan.

Aku selalu mendukung setiap yang dilakukan Adiwarna. Dia seorang pekerja keras dari satu booth minuman menjadi beberapa booth lalu berkembang menjadi franchise. Minumannya pun sudah merambah beberapa kota.

Dia membuka beberapa cafe di daerah kami. Terakhir Adiwarna membuka usaha peternakan ayam.

Setelah menyelesaikan pendidikan Strata satu. Aku diterima bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi.

Hari ini adalah hari ulang tahun Ku yang ke-24, perayaan kecil dari rekan satu kantor memeriahkan hari ulang tahun ku. Hanya saja di hari ulang tahun ku kali ini tidak ada ucapan selamat dari Adiwarna.

Sampai jam pulang kantor tidak ada kabar dari Adiwarna. Apakah dia menyiapkan kejutan untuk Ku, sebuah makan malam romantis di cafenya atau justru melakukan lamaran. Memikirkan hal itu sudah membuat wajah Ku merona merah

Aku hendak menghubungi Adiwarna tapi segera pikiran itu ku singkirkan Seharusnya Adi berinisiatif menghubungi ku langsung tanpa harus ku minta. Ini tidak seperti biasanya aku merasa ada yang janggal. Jangan-jangan dia sakit atau ada kejadian lain, sedikit rasa cemas mengusik pikiran ku.

Tak terasa mobil Ku telah memasuki halaman rumah. Penataan teras rumah yang dihiasi beberapa tanaman gantung, pot bunga dengan berbagai rupa warna membuat rumah kami tampak asri. Mama memang sedang suka menanam tanaman hias.

Aku memasuki rumah dan berpapasan dengan Mama di dapur, dia menatap dengan pandangan yang tidak biasa seakan ada hal berat yang ingin disampaikan. Mama memegang undangan pernikahan biru muda bertinta perak.

"Undangan dari siapa, Ma?"

"Ini tadi ada kurir yang mengantar undangannya". Mama menyodorkan undangan ditangannya tanpa menjawab pertanyaan yang ku ajukan.

Aku membuka undangan ini untuk selanjutnya mata Ku terbelalak membaca nama yang tertera di undangan biru muda bertinta perak. Nama dua orang yang sangat ku kenal karena mengisi sebagian besar kehidupan Ku. Adiwarna Sucipto dan Cahya Kumala.

Aku terkulai lemas dan menangis sejadinya dalam pelukan Mama. Wanita cantik yang tidak menuruni kecantikan pada diriku.

"Sabar Anggrek. Dia bukan jodoh mu, Nak. Setidaknya ini terjadi ketika kalian belum menikah."

"Tapi mengapa, kenapa, kapan mereka menjalin hubungan?." Aku menjerit meraung menumpahkan sakit hati dengan tangisan seakan semua air mata yang tertumpah bisa menghapus rasa sakit di hati.

"Sudah Anggrek. Ikhlaskan saja ya, Nak." Mama menghapus air mata di pipi ku dengan penuh kasih.

Bagaimana Mama bisa mengatakan hal ini. Setelah apa yang dilakukan Adiwarna dan Cahya di belakang ku. Cahya mengetahui Adiwarna adalah cinta pertama ku hanya Adiwarna lelaki yang mau bersanding dengan Anggrek Maharani.

Begitu pula Adiwarna seharusnya dia tahu lingkaran pertemanan yang ku miliki. Cahya merupakan sahabat terdekat yang aku punya.

Tiba-tiba aku merasakan pandangan gelap. Tubuh ku melemas, sayup-sayup suara Mama terdengar memanggil nama ku.

Hadiah ulang tahun dari Adiwarna dan Cahya telah membuat dunia ku menjadi gelap dan hampa. Lagu 'sadis' menggema di relung hati.

*****

Haii.. Siapa yang pernah ditinggal nikah nih? dan dikhianati sahabat?.. ikutin cerita berikutnya dari kehidupan Anggrek

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

tegar y ... terkadang hidup tidak sesuai ekspetasi...

2024-10-13

0

martina melati

martina melati

untung bukan mata panda /CoolGuy/

2024-10-13

0

martina melati

martina melati

bunga mawar wangi/Rose//Heart//Smile/

2024-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Undangan pernikahan mereka
2 Patah Hati
3 3. Kejutan
4 4. Bangkit
5 5. Hari Baru
6 6. Langkah hari
7 7. Si Pentol
8 08. New Anggrek
9 9. Liburan
10 10. Masa lalu hanya kenangan
11 11. Journey
12 12. Masa Lalu
13 13. Berasa ABG
14 14. Kesalahan
15 15. Satu hari banyak cerita
16 16. Si Tampan lagi
17 17. Pertemuan lagi
18 18. Tahun baru semangat baru
19 19. Cantik atau Pintar manakah yang kau pilih lebih dulu
20 20. Pengakuan itu datang
21 21. Dilema
22 22. Pertemuan Bertiga
23 23. Masalah Datang
24 24. Hadapi.. hadapi
25 25. Siapakah mereka berdua?
26 Peringatan Danar
27 27. Pendekatan Bian
28 28. Mereka Bertemu
29 Dia datang lagi
30 30. Tiga Beradik yang Menawan
31 31. Layu Sebelum Berkembang
32 32. Kau Membayangi ku Selalu
33 33. Sadarkah Kamu Aku Begitu Menyukaimu
34 34. Siapkah Jika Perempuan itu Kamu, Anggrek?
35 35. Diantara Dua Pilihan
36 36. Jangan Pernah Takut Sebelum Melangkah
37 37. Dia Yang Ku Pilih
38 38. Hati Yang Terpaut
39 39. Hari Ini Di Bandara
40 40. Rencana Usaha Anggrek
41 41. Cerita dibalik Cahya dan Adiwarna
42 42. Impian Rumah Tangga
43 43. Keluarga Danny Anugrah
44 44. Satu Kepingan Puzzle Kehidupan lagi
45 45. Aku tak akan mundur
46 46. Aku dan Dia sekarang menjadi kita
47 47. Mencoba selangkah ke depan
48 48. Mencari tahu informasi DAC
49 49. Semangat kembali
50 50. Refreshing
51 51. Parameter kehidupan
52 52. Perjumpaan dengan tante Lusi
53 53. Pendekatan Keluarga
54 54. Masalah atau tantangan?
55 55. Mereka bertemu lagi
56 56. Pendapat Mama
57 57. Langkah Cadangan
58 58. Diakah orangnya?
59 59. Rollercoaster Kehidupan
60 60. Dia pelakunya
61 61. Semua Ada Jalan
62 62.Optimis dan positif?
63 63.Harapan untuk bertahan
64 64. Aku dan kisah ku yang masih berlanjut
65 65. Dia (Plankton) sudah datang lagi
66 66. Akhirnya kabar itu datang
67 67. Hari itu semakin dekat
68 68. Hari itu segera tiba
69 69. Kesalahan kedua kali
70 70.26 tahun
71 71. Langkah baru dalam usia yang baru
72 72. Kisah mereka
73 73. Semua hanya masalah waktu
74 74. Cerita berbeda dari masa lalu
75 75. Seseorang menginginkan pertunjukan
76 76. Cukup satu lengan saja
77 77. Penghargaan Pemuda-Pemudi inspiratif
78 78. Pertanda kembali
79 79. Kau adalah inspirasi ku
80 80. Memulai Komitmen bersama Kenzo
81 81. Kenzo
82 82. Sebuah komitmen
83 83. Dia Datang
84 84. Bian Prasetya
85 85. Singkirkan itu dari ku
86 86. Semua di luar kendali ku
87 87. Dua pria
88 88. Pertemuan pertama dengan keluarga Kenzo
89 89. Aku tahu
90 90. Masalah Miepa
91 91. Hari itu akan datang
92 92. Pertemuan dengan tante Melinda (Mama Ken)
93 93. Cinta itu seperti Angin
94 94. Ujian dan Sabar
95 95. Persiapan Grand Opening Miepa
96 96. Mendekati Grand Opening Restoran
97 97. Semakin mendekati Grand Opening
98 98. Dia terlalu berani
99 99. Menghitung jam untuk Grand Opening
100 100. Grand Opening Miepa
101 101. Riak itu
102 102. Jakarta
103 103. Jakarta hari ke-2 (Dua kutub magnet)
104 104. Jakarta masih hari ke-2
105 105. Hari ke-3 di Jakarta (Kediaman keluarga Tasya)
106 106. Jakarta Hari ke-3 (Kediaman Setya Prasetya)
107 107. Hari ke-tiga (Kediaman Prasetya)
108 108. Kembali bersama
109 109. Hari ku mulai mendekat
110 110. Lamaran
111 111. Persiapan pernikahan
112 112. Menghitung hari-H
113 Pernikahan (Hari Ku)
114 114. Hari pertama Tuan dan Ny. Bian (21+)
115 115. Hari-hari menuju resepsi lagi
116 116. Nyonya Bian Prasetya
117 Pengumuman
118 117. Memulai hari
119 118. Setelah menikah
120 119. Hari-hari sebagai orangtua.
121 120. Kisah ku (Penutup)
122 Part Tambahan ( POV Adiwarna)
123 Part tambahan (POV Cahya)
124 POV (Danar)
125 POV (Kenzo)
126 Pengumuman
127 Pengumuman lagi
128 Novel Baru
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Undangan pernikahan mereka
2
Patah Hati
3
3. Kejutan
4
4. Bangkit
5
5. Hari Baru
6
6. Langkah hari
7
7. Si Pentol
8
08. New Anggrek
9
9. Liburan
10
10. Masa lalu hanya kenangan
11
11. Journey
12
12. Masa Lalu
13
13. Berasa ABG
14
14. Kesalahan
15
15. Satu hari banyak cerita
16
16. Si Tampan lagi
17
17. Pertemuan lagi
18
18. Tahun baru semangat baru
19
19. Cantik atau Pintar manakah yang kau pilih lebih dulu
20
20. Pengakuan itu datang
21
21. Dilema
22
22. Pertemuan Bertiga
23
23. Masalah Datang
24
24. Hadapi.. hadapi
25
25. Siapakah mereka berdua?
26
Peringatan Danar
27
27. Pendekatan Bian
28
28. Mereka Bertemu
29
Dia datang lagi
30
30. Tiga Beradik yang Menawan
31
31. Layu Sebelum Berkembang
32
32. Kau Membayangi ku Selalu
33
33. Sadarkah Kamu Aku Begitu Menyukaimu
34
34. Siapkah Jika Perempuan itu Kamu, Anggrek?
35
35. Diantara Dua Pilihan
36
36. Jangan Pernah Takut Sebelum Melangkah
37
37. Dia Yang Ku Pilih
38
38. Hati Yang Terpaut
39
39. Hari Ini Di Bandara
40
40. Rencana Usaha Anggrek
41
41. Cerita dibalik Cahya dan Adiwarna
42
42. Impian Rumah Tangga
43
43. Keluarga Danny Anugrah
44
44. Satu Kepingan Puzzle Kehidupan lagi
45
45. Aku tak akan mundur
46
46. Aku dan Dia sekarang menjadi kita
47
47. Mencoba selangkah ke depan
48
48. Mencari tahu informasi DAC
49
49. Semangat kembali
50
50. Refreshing
51
51. Parameter kehidupan
52
52. Perjumpaan dengan tante Lusi
53
53. Pendekatan Keluarga
54
54. Masalah atau tantangan?
55
55. Mereka bertemu lagi
56
56. Pendapat Mama
57
57. Langkah Cadangan
58
58. Diakah orangnya?
59
59. Rollercoaster Kehidupan
60
60. Dia pelakunya
61
61. Semua Ada Jalan
62
62.Optimis dan positif?
63
63.Harapan untuk bertahan
64
64. Aku dan kisah ku yang masih berlanjut
65
65. Dia (Plankton) sudah datang lagi
66
66. Akhirnya kabar itu datang
67
67. Hari itu semakin dekat
68
68. Hari itu segera tiba
69
69. Kesalahan kedua kali
70
70.26 tahun
71
71. Langkah baru dalam usia yang baru
72
72. Kisah mereka
73
73. Semua hanya masalah waktu
74
74. Cerita berbeda dari masa lalu
75
75. Seseorang menginginkan pertunjukan
76
76. Cukup satu lengan saja
77
77. Penghargaan Pemuda-Pemudi inspiratif
78
78. Pertanda kembali
79
79. Kau adalah inspirasi ku
80
80. Memulai Komitmen bersama Kenzo
81
81. Kenzo
82
82. Sebuah komitmen
83
83. Dia Datang
84
84. Bian Prasetya
85
85. Singkirkan itu dari ku
86
86. Semua di luar kendali ku
87
87. Dua pria
88
88. Pertemuan pertama dengan keluarga Kenzo
89
89. Aku tahu
90
90. Masalah Miepa
91
91. Hari itu akan datang
92
92. Pertemuan dengan tante Melinda (Mama Ken)
93
93. Cinta itu seperti Angin
94
94. Ujian dan Sabar
95
95. Persiapan Grand Opening Miepa
96
96. Mendekati Grand Opening Restoran
97
97. Semakin mendekati Grand Opening
98
98. Dia terlalu berani
99
99. Menghitung jam untuk Grand Opening
100
100. Grand Opening Miepa
101
101. Riak itu
102
102. Jakarta
103
103. Jakarta hari ke-2 (Dua kutub magnet)
104
104. Jakarta masih hari ke-2
105
105. Hari ke-3 di Jakarta (Kediaman keluarga Tasya)
106
106. Jakarta Hari ke-3 (Kediaman Setya Prasetya)
107
107. Hari ke-tiga (Kediaman Prasetya)
108
108. Kembali bersama
109
109. Hari ku mulai mendekat
110
110. Lamaran
111
111. Persiapan pernikahan
112
112. Menghitung hari-H
113
Pernikahan (Hari Ku)
114
114. Hari pertama Tuan dan Ny. Bian (21+)
115
115. Hari-hari menuju resepsi lagi
116
116. Nyonya Bian Prasetya
117
Pengumuman
118
117. Memulai hari
119
118. Setelah menikah
120
119. Hari-hari sebagai orangtua.
121
120. Kisah ku (Penutup)
122
Part Tambahan ( POV Adiwarna)
123
Part tambahan (POV Cahya)
124
POV (Danar)
125
POV (Kenzo)
126
Pengumuman
127
Pengumuman lagi
128
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!