Sayang, kamu belum siapin sarapan?
*Lihat meja yang kosong
Wanda
*Sibuk mondar mandir
Wanda
Maaf mas, aku gak sempat bikin sarapan!
Wanda
Ini aja udah telat ke kantor.
Mas Rafa
*Muka masam
Wanda
Aku pergi dulu ya!
*pamit buru-buru
Mas Rafa
*Melihat kepergian istrinya
Rafa hanya bisa menerima keadaan saja.
Di kamar anak...
Mas Rafa
*Datang melihat Hildan
Suster sibuk mengurus keperluan Hildan yang baru bangun tidur.
Mas Rafa
Hildannya sudah mandi, sus?
wanita asing
Sudah, pak!
wanita asing
Ini baru mau saya suapin makan.
wanita asing
Pak, saya mau resign.
Mas Rafa
Kenapa tiba-tiba mau resign, sus?
wanita asing
Saya mau pulang kampung pak, ibu saya sakit.
Mas Rafa
Ooo...
Mas Rafa
Nanti saya kasih tau istri saya dulu ya.
wanita asing
Iya, pak!
Mas Rafa
Tolong jaga Hildan baik-baik!
Mas Rafa
Saya harus ke kantor sekarang.
wanita asing
Iya, pak!
Mas Rafa
*Menghampiri Hildan yang sudah wangi minyak telon
Hildan
Papa!
Mas Rafa
Jangan nakal ya, sayang!
*cium kening Hildan
Hildan
*Senyum merekah
......
21.00
Di tempat tidur...
Wanda
*Baru habis mandi
Mas Rafa
*Sedang duduk di atas ranjang sambil membuka laptop
Mas Rafa
Kamu sudah lihat Hildan?
Wanda
Dia udah tidur.
Wanda
*Sibuk cermin dan pakai night cream
Mas Rafa
Tadi suster bilang dia mau resign. Kamu sudah tau?
Wanda
Hadehhhh...
Wanda
Ngapain sih pake acara resign segala?
Wanda
Mana ribet lagi mesti cari yang baru.
Wanda
Mesti ajarin lagi dari awal.
Mas Rafa
Mau gimana lagi.
Mas Rafa
Ibunya sakit, katanya.
Wanda
Ada-ada aja.
Wanda
Oh ya, mas. Aku punya ide.
Mas Rafa
*Nengok ke Wanda
Wanda
Bagaimana kalau kita suruh Wilda kesini aja buat jagain Hildan?
Mas Rafa
Adikmu?
Wanda
Iya!
Wanda
Dia kan udah lulus sekolah. Bisalah dia bantu kita urus anak kita.
Mas Rafa
Emang dia gak ada rencana kuliah?
Wanda
Ada sih, tapi kan kita lagi butuh tenaga buat ekstra jaga anak kita.
Wanda
Emang kamu mau Hildan jatuh ke pengasuh yang abal-abal?
Mas Rafa
Cuma kan gak enak sayang kalau kita desak dia kesini sementara dia mau kuliah.
Wanda
Dia itu penurut, gak mungkin dia nolak permintaanku.
Mas Rafa
Terserah kamu saja lah.
Wanda
Coba ya aku telepon dia sekarang.
Wanda
*Menekan nomor hp Wilda
Wanda
📱Halo, Wilda!
Wilda
📲 Iya, kak! Tumben telepon malam-malam. Ada apa, kak?
Wanda
📱Kakak mau minta tolong nih sama kamu.
Wilda
📲 Minta tolong apa, kak?
Wanda
📱Kakak dan mas Rafa sibuk seharian di kantor. Hildan gak ada yang jaga.
Wilda
📲 Bukannya Hildan selama ini selalu sama suster?
Wanda
📱Susternya resign dan kakak udah nyerah cari suster lagi, karena sekarang cari suster juga gak gampang. Kamu tau kan banyak kasus suster abal-abal yang kurang bertanggung jawab diluar sana.
Wilda
📲 Gimana ya, kak? Aku pengen kuliah juga.
Wanda
📱Please lah bantu kakak, dek!
*suara memelas
Wanda
📱Kasihan loh Hildan jadi terlantar kalau kami sibuk kerja.
Mas Rafa
*Auto lirik Wanda
Wilda
📲 Iya deh! Besok aku kesana.
Wanda
📱Ih baiknya adek kesayanganku ini.
Wilda
📲 Tapi ada liburnya juga, kan?
Wanda
📱Ada! Nanti kita bicarakan lagi pas kamu udah kesini. Oke?
Wilda
📲 Oke!
Wanda
📱Bye, dek!
Percakapan selesai.
Wanda
Lihat, kan?
Wanda
Dia tuh gampang banget dibujuknya.
Mas Rafa
Itu karena dia peduli sama Hildan.
Wanda
Yang penting anak kita sekarang sudah berada ditangan orang yang tepat.
Mas Rafa
*Taruh laptopnya
Wanda
*Baru baik ranjang
Wanda
*Mematikan lampu meja disamping
Mas Rafa
*Memeluk Wanda dari belakang
Mas Rafa
*Tangan mulai menggerayangi gunung kembar Wanda
Mas Rafa
*Kecup bahu Wanda yang terbuka
Mas Rafa
Sayang!
Wanda
*Ngerti maksud suaminya
Wanda
Mas, aku capek!
Mas Rafa
*Menindih tubuh Wanda
Mas Rafa
*Ajak berciuman
Wanda
Mmm!!!
*nolak
Mas Rafa
*Berhenti
Wanda
Mas, tolong dong ngertiin aku!
Wanda
Aku capek seharian kerja. Besok juga aku ada meeting pagi-pagi.
Comments