*Kriiiiiingggggg*
Bel tanda istirahat berbunyi
Kevin membereskan alat tulisnya,hendak pergi keluar kelas, tiba-tiba....
Braakk!!!
"Woiii," Dara yang tiba-tiba muncul dan langsung menggebrak meja.
"Anjirr,kageett," Kevin terkejut dengan kehadiran mendadak Dara.
"Lebay luu," ejek Dara
Kevin menatap Dara dengan sinis
"Hehehe iya-iya maaf," Ucap Dara sambil terkekeh
"ngapain Lo?tumben nyamperin gue." tanya Kevin sambil menyilangkan tangan nya di dada.
"emm...sebenernya guee....
belum sempat Dara menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba ada laki-laki yang merangkul pundak Kevin.
"Cuuss mabroo,kita ngantin,udah di tungguin juga sama anak-anak yang lain."ucap laki-laki tersebut yang tak lain adalah vellos sahabat Kevin yang paling dekat dengan nya.
"kayaknya hari ini gue gak ke kantin deh,gue mau ke suatu tempat,Lo duluan aja".ucap Kevin menolak ajakan sahabatnya itu.
"loh kok gitu sih,udah gak usah dipikirin,kan masih ada gue ada anak-anak yang lain juga,mereka pasti care kok sama Lo."ucap vellos yang sudah tahu keadaan Kevin sekarang.
"Eeehhhh kalian mau kemana sih,kan gue belum selesai ngomong kipiiiiinnnn."celetuk Dara yg masih berada di sana.
"Eeehhh ada bociill,sejak kapan Lo disini?"ejek Vellos,sebenarnya dia sudah tahu kalau ada Dara di sana.
"Udah Los, lu duluan aja, kalau jadi nanti gue nyusul deh," ucap Kevin sambil sedikit mendorong sahabatnya itu.
"oke mabroo, duluan yak," Vellos pergi sambil melambaikan tangan.
"Cepet,katanya mau ngomong," Ucap Kevin sambil menatap dingin wanita yang ada di hadapannya.
"Sebenernya gue mau minta maaf sama Lo," tutur Dara dengan suara kecil.
"Hah?" Kevin merasa sangat kebingungan dengan tingkah Dara.
"Iya,Lo gak salah denger kok,gue mau minta maaf sama Lo perkara semalem, Lo udah nyelametin nyawa gue tapi gue malah ketus sama Lo, maafin gue yaa dan makasih Lo udah nyelamatin gue," ucap Dara dengan senyum tulusnya.
Kevin bertambah bingung dengan suasana itu.
"Bentar deh," Kevin memegang kening Dara.
"Kening lo anget,lo sakit ya?" tanya Kevin sambil mengejek Dara.
"Iihh tuhkan,gue udah minta maaf bener-bener juga, tapi Lo nya malah gini,tau gini mah mending gue gak usah minta maaf," Gerutu Dara sambil membalikan badannya hendak meninggalkan Kevin.
"Heii,tunggu dulu dong," Kevin menarik tangan Dara dengan kencang,sehingga membuat Dara terjatuh di pelukannya,kini posisi mereka sangatlah dekat dan saling bertatapan.
Kevin tersenyum kecil dan berkata "Gue juga minta maaf ya,semalem gue ngeledekin lo sampe buat lo kesel, lo mau kan....maafin gue?"
Seketika Dara mematung dan tidak merespons sedikitpun.
"Dar? Dara, hei."panggil Kevin sambil melambaikan tangan nya di hadapan Dara
"Hah?"seketika Dara tersadar dan langsung mendorong Kevin sehingga membuat Kevin terjatuh.
"Aww..... sakit banget, Lo kenapa sih,sakit tauk."marah Kevin sambil mengusap-usap bokongnya.
"Ehh sorry-sorry ,gue gak sengaja."Dara segera pergi meninggalkan Kevin dan berlari menuju toilet,ia langsung membasuh wajahnya dengan air.
"Aduuhh gue kenapa sih,kok rasanya jadi aneh gini ya," gumamnya,dan tak lama bel tanda istirahat selesai pun berbunyi.
Dara masuk ke kelasnya,Kevin yang berada ditempat duduknya terus memandangi Dara,dan berhasil membuat Dara sedikit salah tingkah.
"Tu anak ngapain sih ngeliatin gue terus,kan gue jadi ngerasa aneh gini," Batin Dara.
Saat pulang sekolah pun tiba,Dara mengambil sepedanya hendak pulang ke rumah.
Tiba-tiba.......
"STOOOPP!!!!"
Kevin menghalangi jalan Dara sambil membentangkan tangannya,sehingga memuat dara spontan menekan Rem sepedanya dengan sekuat tenaga.
"Heh,Lo kenapa sih?gak bisa ya gak ganggu gue sebentar aja."Ucap Dara
"ikut". Ucap Kevin sembari naik ke boncengan belakang sepeda darah
"what? Lu serius? Nggak nggak, gua nggak mau, turun nggak," Dara terus mendorong Kevin untuk turun dari sepedanya.
"gue nebeng," Ucap Kevin dengan santai
"nggak, nggak mau. " tolak Dora
"Biarin gue nebeng atau permintaan maaf lo tadi nggak gue terima."
"Heh lo denger ya, gue nggak pernah ngemis buat lo maafin gue," ucap Dara Ketus sambil menunjuk wajah Kevin.
"lo pelit banget sih, anterin gue, pokoknya lo harus nganterin gue," Kevin semakin maksa membuat darah semakin kesal.
"ah Ya udah deh, daripada gue nggak pulang-pulang" batin Dara
"yaudah, ayoklah," Ajak Dara
"Ayo kalau lo maksa" ucap Kevin sembari naik ke boncengan belakang sepeda Dara dengan santainya.
"What The F\*\*\* ?!!! "
Dara membonceng Kevin dengan sepedanya, diiringi dengan cekcokan-cakcokan yang tak kunjung henti dari keduanya.
"Lo kenapa sih selalu pakai gantungan kunci ini? Kalau nggak salah dari SD kan lo pakai ini, norak tahu kayak anak kecil!!" ujar Kevin sembari memegang gantungan kunci berbentuk kelinci yang ada di resleting tas Dara.
"Heh,jaga ya muncung Lo kalo ngomong,ini tuh gantungan kunci kesayangan gue,nenek gue yang ngasih,sekarang kan beliau sudah meninggal,jadi gue mau ngejaga hadiah dari dia sebaik mungkin," Jawab Dara dengan suara yang agak sedih.
"OH," balas Kevin dengan singkat,ia sengaja ingin membuat Dara kesal.
Tak terima dengan jawaban Kevin,dara langsung menoleh dan menatap dengan sinis ke arah laki-laki itu.
"Lagian lo kenapasih?ikut campur banget jadi orang," Ketus Dara.
"Yaa gak papa sih,gue cuman kepo aja," Jawab Kevin dengan santai.
Saat sedang di perjalanan,Dara menyadari sesuatu."Eh btw,kok ini gue ya yang Bawak sepedanya, enak banget Lo yang numpang cuman duduk manis doang," Gerutu Dara sambil menyindir Kevin yang dari tadi ia bonceng.
"Udah sih,tinggal Bawak aja bawel banget." Ucap Kevin tanpa rasa bersalah.
Dara hanya bisa cemberut,ia sudah lelah berdebat dengan Kevin.
"Lagian motor lo kemana sih?tumben banget gak Bawak motor."tanya Dara yang baru teringat dengan motor Kevin.
"Motor gue lagi di sita sama orang rumah," Kevin menjawab pertanyaan Dara dengan sedikit lesu.
"Sukuriiinn, pasti gara-gara Lo sering balapan," Ucap Dara sedikit tertawa mengejek Kevin
"Bukan lah, sotoy loo."ketus Kevin sambil sedikit mendorong pundak Dara
"Terus gara-gara apa dong?"tanya nya lagi
"panjang ceritanya."jawab Kevin malas
"pendekin." ceplos Dara
"Nggak".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments