Sebulan ini Fero tidak pernah absen mengunjungi Yura dan Aiden baik itu ke cafe maupun ke rumah Vara. Anak kembar itupun sudah mulai dekat dengan Fero yang selalu saja menyenangkan mereka seperti membelikan makanan dan terlebih mainan. Vara yang merasa tidak enak pun acap kali melarang Fero untuk tidak memanjakan anak-anaknya tapi tidak pernah dihiraukannya.
Hari yang ditunggu pun tiba. Hari ini Adit dan Nadia akan melangsungkan pernikahan yang hanya diadakan di rumah Nadia saja. Sesuai kesepakatan bahwa mereka belum mau publik mengetahui pernikahan mereka dengan alasan mau mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Dan akan direncanakan acara resepsi pernikahan yang akan diadakan enam bulan kemudian sekaligus mengumumkan pernikahan mereka.
Nadia sudah tampak cantik dengan balutan kebaya bewarna putih yang dikenakannya. Ketiga sahabatnya pun tampak pangling melihat aura kecantikan Nadia yang keluar di hari pernikahannya. Ketiga sahabatnya pun tak kalah cantiknya ditambah dengan si kembar Aidan yang terlihat tampan degan baju batiknya dan Yura yang terlihat cantik dengan gaun berwarna pastelnya.
"Nadia, ayo turun pengantin prianya sudah sampai." ucap Naila kakak Nadia.
"Ayo Nad, kamu grogi banget ya mau jadi pengantin baru hihihi." ucap Riri terkekeh.
"Sialan kamu Ri! Besok kalian juga bakal ngerasain jadi aku sekarang kaya gimana."
Apakah aku juga bisa merasakan menjadi pengantin seperti Nadia. Batin Vara.
"Ya sudah, ayo turun."
Mereka pun turun dengan menggandeng Nadia yang diikuti Yura dan Aidan dibelakangnya.
Acara akad berlangsung dengan lancar, Adit dan Nadia pun sudah sah menjadi pasangan suami istri.
"Wah, selamat ya sayangku. Cepetan kasih kami ponakan yang lucu kaya anak-anaknya Vara yah hihihi." canda Riri.
"Selamat ya Nad. Semoga kamu langgeng sampai kakek nenek bersama Adit." ucap tulus Vara.
"Iyaa. Pokoknya doa yang terbaik buat kamu ya Nad." ucap Melani dan mereka pun berpelukan.
***
Di lain tempat.
"Wah selamat bro! Udah jadi suami orang aja lo sekarang." ucap Danu terkekeh.
"Jelas. Bentar lagi kita bakalan dapat ponakan nih." lanjut Alex.
"Sialan lo pada." kesal Adit.
"Eh ngomong-ngomong Vara udah bawa anak dua aja kemari, dari tadi gue perhatiin muka anak-anaknya kayak mirip siapa ya... Agh iyaa.. Kok anaknya mirip sama lo Ngga?" ucap Danu keras.
"Pelanin suara lo!! Orang-orang pada liatin kita tuh." kesal Alex.
"Santai dong bro, gue kan kaget. Tapi seriusan gue tuh anak yang laki-laki mirip banget sama lo Ngga," Danu terheran, menyerngitkan dalam keningnya. "Apa waktu hamil anaknya dia ingat lo kali jadi anaknya mirip banget sama lo. Secara kan lo sering banget ngehina dia." lanjutnya lagi.
"Setau gue Vara belum nikah deh, gue juga kaget dia udah bawa anak aja." ucap Alex.
"Apa jangan-jangan itu anak lo lagi Ngga. Wahhh parah lo Ngga." ucap Adit.
"Kok jadi gue? Mana gue tau anaknya mirip sama gue. Perasaan lo aja kali." elak Rangga.
"Eh, tapi gue pernah jumpa Vara dan Fero di mall dan gue dengar anak-anaknya manggil tuh Fero daddy. Atau mungkin mereka nikah diam-diam kali." ucap Alex mengingat saat ia sedang menemani kakaknya berbelanja di mall. "Eh tuh anaknya lagi jalan kesini." lanjut Alex menunjuk Yura dan Aidan yang sedang berjalan ke arah mereka.
"Kakak, Yula mau kue yang itu." tunjuk Yura.
"Ya udah ambil aja. Sini kakak temanin." ajak Aidan.
"Eh dek dek, sini dong." panggil Alex.
"Om manggil kami?" tanya Aidan ketus.
"Iya kalian."
"Kak itu kan om yang Yula tablak kemalin. Yula takut kak." ucap Yura yang menarik tangan Aidan.
"Nanti kita teriak aja kalau om itu mau apa-apain kita." ucap Aidan.
"Kalian kesini sama siapa tadi?" tanya Alex.
"Sama bunda, om." Jawab Yura.
"Loh, ayahnya gak ikut?"
"Ayah masih kelja om, ayah belum ada pulang-pulang kelumah."
"Loh bukannya kemarin om liat kalian sama ayah kalian di mall?"
"Di mall? Ooh bukan om.. Itu daddy Felo, om."
"Oh gitu, emang ayah kalian kerja apa, kok gak pulang-pulang."
"Nda tau, kami belum pelnah jumpa sama ayah, om." Lirih Yura.
Vara yang melihat anak-anaknya bersama Rangga dan teman-temannya pun dengan cepat menghampiri mereka.
"Yura, Aidan. Kalian ngapain di sini? Ayo ikut bunda." ajak Vara yang langsung membawa anaknya pergi dari sana.
Jadi Fero bukan ayah kandung mereka? Kenapa gue merasa ada yang aneh setiap melihat anak-anak itu. Gue harus segera hubungi Jo buat selidiki ini semua. Batin Rangga.
***
Malam hari di kamar Nadia
Kini Adit dan Nadia sudah berada di kamar milik Nadia. Nampak Nadia sedang mengoleskan krim malam pada wajahnya dan Adit hanya memperhatikannya sedari tadi.
"Ngapain lo liat-liatin gue dari tadi?" ketus Nadia.
Eh, ini anak sejak kapan berubah jadi galak? Perasaan kemarin diam-diam aja gue maki-maki juga.
"Kegeeran baget sih lo! Lo senang kan udah jadi istri gue. Secara gue itu tampan, kaya lagi."
"Cih, pede banget lo."
Mendekati Nadia yang sudah berdiri dari meja riasnya dan melingkarkan tangannya ke pinggang Nadia. Menghembuskan nafasnya ke telinga Nadia. "Lo yakin gak senang nikah sama gue?"
"A-apan sih lo! Minggir sana! Lepasi tangan lo!" kesal Nadia.
Membalikkan badan Nadia dan mengangkat dagu Nadia menghadapnya. "Kalau gue gak mau gimana?" goda Adit.
"Rese banget sih lo!! Minggir lo."
"Baru gitu aja sudah gugup lo!! Jujur aja lo emang senang kan nikah sama gue!!"
"Terserah lo mau bilang apa! gue ngga perduli."
"Sok jual mahal banget sih lo! Di luar sana banyak cewek yang tergila-gila dengan gue dan lo! Termasuk orang yang beruntung bisa nikah sama gue."
Cih. Pede sekali dia.
"Terserah lo mau bilang apa! Minggir lo gue mau tidur. Sana lo tidur di sofa. Bukannya lo gak sudi dekat-dekat gue."
"Gue gak mau tidur di sofa! Lo aja sana yang tidur di sofa!! Yang benar aja lo nyuruh gue."
"Enak aja lo! Ini kan kamar gue. Suka-suka gue lah. Emangnya lo siapa??" kesal Nadia.
"Gue? Gue suami lo kalau lo lupa."
"Cih, kayak gini aja bawa-bawa status lo!"
Nadia yang sudah lelah dan malas berdebat pun akhirnya meletakkan dua buah bantal guling di tengah-tengah mereka.
"Awas lo kalau melewati batas." Ancam Nadia seraya melototkan kedua matanya.
"Gak sudi gue!!"
"Baguslah."
Nadia yang sudah lelah seharian pun memejamkan matanya dan tak lama setelah itu ia pun tertidur menuju dunia mimpi. Adit yang melihat Nadia tertidur pun hanya bisa memandanginya yang semakin terlihat cantik ketika tidur.
Dia cantik juga kalau lagi tidur. Sekarang udah berani lagi ngelawan ucapan gue. Agh bisa gila gue dekat-dekat nih anak.
.
.
.
Selamat membaca ^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Wahyu tampan sempurna
gwa 😊 sudah ketebak jalan ceritanya
vara bakal nikah 😊 kawin sama Rangga
gak beda jauh lah ini novel sama kisah " Daniel dan naina
2024-10-22
0
Yuni
kapokk sok kepedean sih jd cowok...
2022-11-12
0
Siti Aisyah
rangga end the geng kan terkenal sok cool nya...pdhl tetep aja klo sdh dekat dgn cewek pecicilan nya kumat..bentar lg kalian bucin dech sama geng nya vara..
2022-05-08
0