Pulang ke desa

Sesampainya di rumah, lampu ruang tamu masih hidup. Menandakan ibu belum tidur, dengan menguatkan seluruh tenaga Vara mengetuk pintu rumah dan tak lama muncullah wajah panik ibu melihat anaknya yang pulang dini hari dalam keadaan berantakan.

Vara pun tak kuasa menahan kesedihannya. Mengapa hidup selalu tidak adil kepadanya. Di peluknya ibu erat-erat menumpahkan air mata yang dari tadi tidak berhenti mengalir derasnya.

Vara masih sesegukan menghentikan tangisnya, ibu pun hanya mengelus punggung Vara menunggu anaknya bercerita apa yang terjadi sebenarnya. Setelah beberapa saat Vara pun memberanikan diri mengangkat kepala menatap ibunya, dengan wajah yang di banjiri air mata.

Vara pun menceritakan apa yang telah terjadi kepedanya. Ibu tampak syok mendengarkan penjelasan dari Vara. Air mata ibu pun mengalir tiba-tiba dan langsung memeluk erat anaknya.

"Ma-maafkan Va-ra bu, se-andainya Va-ra ti-dak i-kut ke a-ca-ra itu. Pas-ti se-mua ti-dak a-kan be-gini akhir-nya." ucap Vara sesegukan.

"Sudahlah nak, jangan pernah di sesali karena itu tidak akan merubah keadaan yang ada hanya menambahkan kesedihan kamu nak." masih dengan mengelus punggung Vara.

"Vara tidak mau tinggal di sini lagi bu, apa kata orang-orang jika tau kondisi Vara. Tidak ada yang bisa di banggakan lagi dari Vara bu."

"Kuliah kamu bagaimana nak?"

"Vara sudah tak memikirkannya lagi bu." tangis Vara pun makin pecah mengingat perjuangannya untuk bisa kuliah. "Kehidupan di kota ini sangat kejam bu, Vara tak mau lagi di sini bu." ucapnya.

"Ya sudah nak, besok kita pulang ke desa saja ke kampung nenek kamu. Kita mulai semuanya di sana nak. Jangan bersedih lagi ibu selalu ada buat kamu nak."

"Terimakasih bu, maafkan Vara yang selalu saja menyusahkan ibu."

"Sudahlah nak, ibu sudah memaafkan segala kesalahan kamu dan kamu tidak pernah menyusahkan ibu." menghela nafas. "Sebaiknya kamu bersihkan tubuh kamu dan tidur karena besok pagi kita harus siapkan barang-barang yang akan di bawa ke kampung."

"Baik bu." beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke kamar.

Kenapa selalu saja ada cobaan yang datang padamu nak. Semoga kamu selalu kuat menghadapi sulitnya hidup ini dan akan ada kebahagiaan yang menantimu suatu hari nanti nak.

***

Pagi itu deringan panggilan telefon dari ponsel Rangga membangunkan ia dari tidur nyenyaknya. Ternyata mama yang menelfon. Tumben sekali fikirknya. Langsung saja ia geser icon bewarna hijau tersebut dan menempelkan ponsel ke telinga.

"Rangga, kamu dimana nak? kenapa tidak pulang semalaman? Cepat kamu siap-siap kita pagi ini harus terbang ke Singapur nenek kamu masuk rumah sakit." saut mama menangis di ujung telfon. "Mama tunggu sekarang di rumah." langsung mematikan telfon tanpa menunggu jawaban dari Rangga.

Nenek, semoga nenek tidak apa-apa.

Rangga pun baru sadar dengan kondisi dirinya pagi itu yang tidak memakai sehelai benang pun. ketika melihat ke samping tempat tidur ia terkejut melihat bercak darah di sana. Rasa sakit di kepalanya pun menyerang. Ia berusaha mengingat kejadian semalam tapi tidak bisa diingatnya sama sekali.

Apa yang terjadi semalam dan siapa gadis yang sudah tidur dengan gue, yang sudah gue rebut keperawanannya? Ah lagian zaman sekarang banyak gadis yang tidak memikirkan hal itu.

Dengan cepat Rangga masuk ke dalam kamar mandi membersihkan tubuhnya dan memakai pakaiannya. Setelah itu ia menyuruh pihak kebersihan club membersihkan kamar yang ditempatinya.

Rangga memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk sampai ke rumahnya. Untung jalanan belum macet pagi itu. Setibanya di rumah ia melihat mamanya yang sudah terisak sambil membereskan barang yang akan di bawa ke Singapura.

"Ayo kita langsung berangkat. Barang kamu sudah mama siapkan. Kita langsung ke bandara sekarang." ujar mama cepat.

"Agh, iya, ma."

Mereka pun bergegas ke bandara pagi itu berangkat ke Singapura menggunakan jet pribadi keluarga Dharma.

Di dalam perjalanan Rangga tak hentinya memanjatkan doa agar keadaan neneknya baik-baik saja karena nenek sangat menyayangi Rangga terlebih di keluarga mama dan papanya Ranggalah cucu laki-laki satu-satunya.

"Kamu kemana saja tadi malam Rangga? Semalaman tidak pulang dan tidak mengabari ke rumah. Kasian mama kamu khawatir dan paginya harus dapat kabar nenek kamu sakit lagi." ujar papa.

"Maaf pa, Rangga tidur di apartemen Alex. Rangga lupa mengabari rumah karena sampai di apartemen, Rangga langsung tidur karena kelelahan acara tadi malam." jawab bohong Rangga.

Tidak mungkin gue jawab yang sejujurnya sama papa. Bisa habis gue. Batin Rangga.

Setelah itu, tidak ada percakapan lagi sampai mereka tiba di Singapura.

.

.

.

Jangan lupa kritik, saran dan dukungannya, terimakasih ^_^

Terpopuler

Comments

Titis Setiyowatiu7

Titis Setiyowatiu7

enk bgt hbs orkause ank org lupa lg

2023-11-17

2

Pisces97

Pisces97

dasar laki² pecundang

2023-05-04

0

mama yuhu

mama yuhu

ibu.... selalu ada buat kita dalam keadaan apapun akan menerima anaknya

2023-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Memutuskan
3 Terlambat
4 Rencana kumpul bersama
5 Tidak akan tergantikan
6 Ujian Selesai
7 Club
8 Lulus seleksi
9 Memilukan
10 Pulang ke desa
11 Jalan terbaik
12 Berkeliling desa
13 AA Cafe
14 Mirip ayah
15 Kenapa bisa mirip?
16 Belum bisa pulang
17 Bertemu kembali
18 Memanggil daddy
19 Pernikahan Nadia
20 Terungkap
21 Penolakan
22 Kekesalan Rangga
23 Dasar pengadu!
24 Gula kapas
25 Kapan menikah?
26 Bertemu Fero
27 Perjodohan konyol
28 Rencana Audi
29 Tidak terima
30 Kenapa lama sekali?
31 Menginap
32 Didi Kelinci
33 Tidak boleh?
34 Reuni
35 Semoga mimpi indah, Ranggga
36 Adik perempuan
37 Melakukan pendekatan
38 Kenapa sering menangis?
39 Lamaran
40 Mengenang masa lalu
41 Merayu ibu
42 Harus bahagia
43 Mencemaskan
44 Kerja sama dengan rival
45 Sungguh memalukan!
46 Kekacauan setelah reuni (Audi)
47 Rencana licik
48 Tidak bisa bilang R
49 Karena kami anak ayah
50 Tante lampir!
51 Terpaksa membohongi
52 Hanya angin berhembus
53 Awal mula permasalahan
54 Menerima tawaran (Nadia)
55 Perkara kaca yang pecah
56 Suka Kakak Rai!
57 Syarat mengejutkan
58 Obat pahit
59 Apa itu sakit?
60 Sungguh tidak pantas
61 Keluarkan saja semuanya
62 Hanya sedikit masalah
63 Bertambah hancur
64 Tidak sadarkan diri
65 Terlalu sering membantu
66 Meninggalkan rumah
67 Terjadi kembali
68 Provokasi Audi
69 Apakah harus sendiri lagi?
70 Jatuh cinta sejak lama
71 Keyakinan Nadia
72 Merindukanmu
73 Adik di perut Bunda
74 Anak siapa?
75 Bagian mana yang harus dimaafkan?
76 Sudah biasa seperti ini
77 Kamu istriku!
78 Tidak semudah itu
79 Sungguh merindu
80 Aku mencintaimu
81 Kacau
82 Memberontak
83 Maafkan aku
84 kembali merasakan
85 Bernasib sama
86 Pria itu!
87 Panik
88 Gara-gara berkas
89 Menanyakan kebenaran
90 Tidak akan membiarkan
91 Memberitahu
92 Selalu saja berlebihan
93 Merasa bersalah
94 Mempertanggungjawabkan
95 Tanpa dirinya
96 Keputusan
97 Pertemuan kembali
98 Belajar melupakan
99 Mengikuti
100 Akan baik-baik saja
101 Melindungi
102 Bertemu tatap
103 Kegundahan sesaat
104 Pelajaran masa lalu
105 Memalukan
106 Rencana jahat
107 Detik terakhir
108 Panik
109 Mencemaskan
110 Lucu dan menggemaskan
111 Adik bayi lagi?
112 Strategi
113 Tanpa sadar
114 Mengkhawatirkanmu dan anak kita
115 Kenapa menangis?
116 Kembali ke rumah
117 Sambutan hangat
118 Cepat menemukanmu
119 Takdir
120 Pernikahan Zia dan Fero
121 Aib yang ditutupi
122 Tidak adil
123 Kesulitan tidur
124 Panik
125 Mengalirkan rasa sakit
126 Pengungkapan Cinta Fero
127 Akhir perjuangan
128 Pengumuman
129 Suasana haru
130 Akhir cerita Vara dan Rangga
131 Prolog (S2)
132 Keputusan
133 Gadis malang
134 Benar dia
135 Pembicaraan penting
136 Pertanyaan Bara
137 Meminta menikah
138 Akan tetap sama
139 Pertemuan keluarga
140 Keputusan mutlak
141 Terlambat
142 Sungguh menyebalkan
143 Hari pernikahan
144 SCN (TAMAT)
145 Bonus chapter (Fero dan Zia)
146 INFO NOVEL AIDAN DAN AYURA
147 Info Novel Terjebak Cinta Tuan Marvel
148 Novel One Night Love Tragedy
149 Istri Figuran
150 Noda menjadi yang ke 2
151 Mahasiswaku Suamiku
152 Jadikan Aku Pengganti Dirinya
153 Menikahi Anak Pembantu
154 Karya Baru - Musuhku, Ternyata Ayah Dari Anakku
155 DIKIRA CUPU TERNYATA RATU
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Prolog
2
Memutuskan
3
Terlambat
4
Rencana kumpul bersama
5
Tidak akan tergantikan
6
Ujian Selesai
7
Club
8
Lulus seleksi
9
Memilukan
10
Pulang ke desa
11
Jalan terbaik
12
Berkeliling desa
13
AA Cafe
14
Mirip ayah
15
Kenapa bisa mirip?
16
Belum bisa pulang
17
Bertemu kembali
18
Memanggil daddy
19
Pernikahan Nadia
20
Terungkap
21
Penolakan
22
Kekesalan Rangga
23
Dasar pengadu!
24
Gula kapas
25
Kapan menikah?
26
Bertemu Fero
27
Perjodohan konyol
28
Rencana Audi
29
Tidak terima
30
Kenapa lama sekali?
31
Menginap
32
Didi Kelinci
33
Tidak boleh?
34
Reuni
35
Semoga mimpi indah, Ranggga
36
Adik perempuan
37
Melakukan pendekatan
38
Kenapa sering menangis?
39
Lamaran
40
Mengenang masa lalu
41
Merayu ibu
42
Harus bahagia
43
Mencemaskan
44
Kerja sama dengan rival
45
Sungguh memalukan!
46
Kekacauan setelah reuni (Audi)
47
Rencana licik
48
Tidak bisa bilang R
49
Karena kami anak ayah
50
Tante lampir!
51
Terpaksa membohongi
52
Hanya angin berhembus
53
Awal mula permasalahan
54
Menerima tawaran (Nadia)
55
Perkara kaca yang pecah
56
Suka Kakak Rai!
57
Syarat mengejutkan
58
Obat pahit
59
Apa itu sakit?
60
Sungguh tidak pantas
61
Keluarkan saja semuanya
62
Hanya sedikit masalah
63
Bertambah hancur
64
Tidak sadarkan diri
65
Terlalu sering membantu
66
Meninggalkan rumah
67
Terjadi kembali
68
Provokasi Audi
69
Apakah harus sendiri lagi?
70
Jatuh cinta sejak lama
71
Keyakinan Nadia
72
Merindukanmu
73
Adik di perut Bunda
74
Anak siapa?
75
Bagian mana yang harus dimaafkan?
76
Sudah biasa seperti ini
77
Kamu istriku!
78
Tidak semudah itu
79
Sungguh merindu
80
Aku mencintaimu
81
Kacau
82
Memberontak
83
Maafkan aku
84
kembali merasakan
85
Bernasib sama
86
Pria itu!
87
Panik
88
Gara-gara berkas
89
Menanyakan kebenaran
90
Tidak akan membiarkan
91
Memberitahu
92
Selalu saja berlebihan
93
Merasa bersalah
94
Mempertanggungjawabkan
95
Tanpa dirinya
96
Keputusan
97
Pertemuan kembali
98
Belajar melupakan
99
Mengikuti
100
Akan baik-baik saja
101
Melindungi
102
Bertemu tatap
103
Kegundahan sesaat
104
Pelajaran masa lalu
105
Memalukan
106
Rencana jahat
107
Detik terakhir
108
Panik
109
Mencemaskan
110
Lucu dan menggemaskan
111
Adik bayi lagi?
112
Strategi
113
Tanpa sadar
114
Mengkhawatirkanmu dan anak kita
115
Kenapa menangis?
116
Kembali ke rumah
117
Sambutan hangat
118
Cepat menemukanmu
119
Takdir
120
Pernikahan Zia dan Fero
121
Aib yang ditutupi
122
Tidak adil
123
Kesulitan tidur
124
Panik
125
Mengalirkan rasa sakit
126
Pengungkapan Cinta Fero
127
Akhir perjuangan
128
Pengumuman
129
Suasana haru
130
Akhir cerita Vara dan Rangga
131
Prolog (S2)
132
Keputusan
133
Gadis malang
134
Benar dia
135
Pembicaraan penting
136
Pertanyaan Bara
137
Meminta menikah
138
Akan tetap sama
139
Pertemuan keluarga
140
Keputusan mutlak
141
Terlambat
142
Sungguh menyebalkan
143
Hari pernikahan
144
SCN (TAMAT)
145
Bonus chapter (Fero dan Zia)
146
INFO NOVEL AIDAN DAN AYURA
147
Info Novel Terjebak Cinta Tuan Marvel
148
Novel One Night Love Tragedy
149
Istri Figuran
150
Noda menjadi yang ke 2
151
Mahasiswaku Suamiku
152
Jadikan Aku Pengganti Dirinya
153
Menikahi Anak Pembantu
154
Karya Baru - Musuhku, Ternyata Ayah Dari Anakku
155
DIKIRA CUPU TERNYATA RATU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!