Acara yang ditunggu datang juga. Sesuai kesepakatan acara prom night tahun ini akan diadakan di club miliki Rey kakak sepupu Rangga. Malam itu Vara tampak cantik dengan dress pink salem yang dipilihkan oleh sahabatnya. Mereka malam ini kompak dengan dress code warna pink sesuai warna kesukaannya.
Hanya dengan sedikit polesan make up hasil karya Riri, menambahkan kesan elegan penampilan Vara malam itu. Vara memang tidak pernah memakai make up selama ini. Cukup memakai bedak saja untuk mencerahkan wajahnya di saat bepergian, katanya. Ketiga sahabatnya pun tidak kalah cantik malam itu. Mereka memang mempersiapkan diri dengan baik untuk acara kali ini karena juga merupakan perpisahan dan entah kapan akan bersua kembali dengan teman-temannya.
Mereka pun tiba di club 10 menit sebelum acara akan diselenggarakan. Semua mata nampak tertuju kepada Vara dan sahabatnya malam itu. Terutama Vara yang tampak beda dari biasanya bagaikan princess di negri dongeng saja. Acara pun di mulai dengan kata sambutan dari ketua panitia. Tampak raut bahagia dari para peserta prom night malam itu menandakan mereka sangat senang dengan konsep acara tahun ini.
Audi yang melihat Vara menjadi pusat perhatian itu pun nampak mendengus kesal. Padahal malam itu ia sudah berpenampilan sesempurna mungkin untuk menjadi pusat perhatian, tapi tetap saja kalah dengan keanggunan yang dimiliki Vara.
Cih, apa bagusnya sih dia! Awas saja kamu Vara. Kesal Audi.
Acara diiringi dengan dentuman musik yang begitu keras dengan lampu yang berkelap-kelip. Banyak juga di antara mereka menikmati acara malam ini dengan beberapa gelas wine yang sudah tersedia di depan meja mereka. Vara tampak tidak nyaman dengan acara itu, baru kali ini ia mendatangi acara yang seperti ini dan menjadi peserta di dalamnya.
Di sudut ruangan Rangga yang melihat Vara pun terkesima dengan penampilannya malam itu, tapi dengan cepat ditepisnya pemikiran itu.
Sudah menampakkan jati diri yang sebenarnya rupanya. Batin Rangga.
***
Acara pun semakin berlanjut. Nadia dan Riri nampak berkumpul dengan yang lainnya. Melani dan Vara memutuskan hanya duduk di bangku yang di sediakan saja sembari menikmati beberapa cemilan. Sesekali Vara nampak memijit pelipisnya. Semakin malam semakin heboh saja membuat Vara semakin risih berada di sana. Vara pun memutuskan untuk pergi ke toilet berniat membasuh muka menghilangkan pusing yang menyerang di kepalanya akibat dentuman musik yang begitu kuatnya.
"Mel aku ke toilet bentar ya. Mau basuh muka, pusing banget nih kepala aku. Musiknya berisik banget." keluh Vara
"Ya udah aku temenin aja Ra, nanti kamu kenapa-napa lagi." cemas Melani.
"Eh, gak usah Mel aku sendiri aja. Bentaran doang kok. Kamu di sini aja nikmatin makanannya."
"Oke deh, hati-hati ya Ra. Kalau ada apa-apa kabari aku."
"Iya Mel." Vara bangkit dari tempat duduknya dan pergi mencari toilet melewati kerumunan teman-temannya.
"Dimana sih toiletnya. Duh mana aku sendiri lagi, gelap bikin merinding aja nih tempatnya. Kayaknya di depan deh, jalan lagi aja dulu apa ya." gumam Vara.
Di sisi lain Rangga yang terlalu banyak minum pun sudah mulai nampak mabuk dan merasakan pusing di kepalanya. Rangga pun memutuskan untuk bangkit dari tempat duduknya pergi ke kamar yang memang biasa di tempatinya jika pergi ke club sepupunya ini.
"Gue ke kamar dulu deh, pusing banget kepala gue mau baring bentar." ujar Rangga yang mulai hilang kesadaran.
"Sip bro, masing bisa jalan kan lo?" ujar Adit.
"Bisa lah, santai aja lo. Dah biasa juga gue di sini." lanjut Rangga dan berlalu pergi ke kamar yang biasa di tempatinya.
***
Di tengah jalan hendak ke kamar Rangga pun yang sudah mulai hilang kesadarannya samar-samar melihat Vara di dekat kamar yang akan di tujunya. Dengan langkah cepat ia pun menghampiri Vara yang nampak celingak-celinguk mencari sesuatu.
"Ngapain lo di sini? Apa lo gak tau club ini dah di booking buat acara kita jadi gak kan ada om-om buat lo goda." bentak Rangga.
"Aku cuma lagi cari toilet Rangga. Aku tidak seperti yang kamu tuduhkan itu." ujar Vara yang mulai berkaca-kaca.
Rangga pun tidak menghiraukan ucapan Vara. Langsung saja Rangga menarik tangan Vara dan diseret masuk ke dalam kamar yang di tempatinya. Sesampainya di kamar Rangga langsung menghempaskan tubuh kecil Vara ke atas ranjang dengan kasar. Rangga yang sudah di bawah pengaruh alkohol pun sudah kehilangan akal sehatnya. Langsung saja Rangga mencium paksa bibir Vara dan mulai melucuti pakaian yang dikenakan Vara dengan kasar. Teriakan dan Jeritan Vara pun seolah tidak didengarkan olehnya.
"Lepasin Rangga, jangan seperti ini." teriak Vara yang sudah mulai ketakutan melihat Wajah Rangga yang sudah diliputi gairah.
"Diam lo! Bukannya udah biasa lo ngelakuin hal kaya gini." bentak Rangga.
Vara pun tidak dapat melanjutkan kata-katanya lagi karena Rangga sudah dulu membungkam bibir Vara dan tangannya yang sudah berkeliaran kemana-mana. Rangga pun langsung melakukan aksi bejadnya di luar kesadaran. Malam itu Rangga melakukannya dengan kasar dengan di liputi api gairah membuat Vara yang berada di bawah kungkuhannya tampak tak berdaya.
Rangga pun terlelap di samping Vara sehabis melakukan aksi bejadnya begitupun dengan Vara yang sudah kelelahan. Tengah malam Vara pun terbangun dengan kondisi yang mengenaskan. Rambut yang sudah acak-acakan, tanda merah bahkan bekas gigitan Rangga nampak membekas di kulit putihnya. Langsung saja Vara bangkit dari tempat tidur dengan menahan rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya.
Vara pun langsung memakai pakaiannya kembali yang sudah berserakan di lantai kamar. Dengan langkah lunglai Vara pun keluar dari kamar terkutuk itu dengan deraian air mata di wajahnya. Rasa sakit di tubuhnya mengalahkan rasa sakit hatinya atas perlakuan dan kata kasar Rangga yang begitu menyakitinya.
Vara pun langsung memesan taxi online untuk pulang ke rumahnya. Di dalam perjalanan Vara hanya bisa menangisi hidupnya yang begitu memilukan. Supir taksi pun hanya diam tidak berani menyakan apa yang terjadi dengan gadis yang berada di belakangnya.
.
.
.
Jangan lupa kritik, saran dan dukungannya, terimakasih ^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Alaina Sulifa Kaplale
apaan sih ni rangga..
2023-05-22
0
Amalia Khaer
nyinyir amat lu bang.
2022-09-21
0
Lusy Yana
kasian banget
2022-08-19
0