Pagi ini tidak secerah biasanya, matahari tampak malu-malu menunjukkan sinarnya atau awan hitam menutupi keindahan dari sang pencerah bumi. Sepertinya bakal turun hujan. Di sebuah kamar kecil nampak Vara sedang melihat ke luar jendela sambil termenung. Entah apa yang difikirkannya.
Setelah pengumuman kelulusan Vara sudah tidak ada lagi ke sekolah sekedar menyapa guru ataupun adik kelas maupun menikmati jajanan favorit di kantin, hanya sesekali bertemu dengan para sahabatnya saja di luar sekolah. Sembari menunggu ijazah keluar Vara hanya disibukkan dengan membantu ibunya berjualan. Harap-harap cemas melanda Vara, menanti hasil dari seleksi nasional untuk masuk keperguruan tinggi dengan beasiswa. Dari info yang didapatkan hari ini pukul 17.00 Wib adalah pengumuman hasil seleksi nasional masuk PTN tersebut.
Kedai nasi ibu tidak buka hari itu. Menambah kegelisahan Vara karena tidak melakukan apa-apa untuk mengalihkan rasa gugupnya menunggu pengumuman nanti sore. Biasanya dengan membantu ibu berjualan, beban fikiran yang dijunjungnya bisa hilang dengan melayani para pembeli. Vara hanya melamun sesekali meremas tangannya untuk menghilangkan kegelisahannya.
Bagaimanapun juga hasil ini sangat dinanti olehnya. Apakah dapat melanjutkan pendidikan atau tidak. Vara sadar ibunya tidak akan mampu membiayai uang kuliahnya jika tidak melawati jalur beasiswa. Jika tidak lulus seleksi, Vara pun sudah memikirkan untuk bekerja saja membantu ibunya supaya tidak lagi kesusahan membiayai kebutuhan sehari-hari.
Ibu pun masuk ke kamar anaknya, dilihatnya Vara sedang termenung menghadap luar jendela. Terlihat juga oleh ibu sesekali Vara meremas tangannya dan menghela nafas kasar. Ibu tau anaknya itu sedah gelisah menunggu hasil pengumuman nanti sore yang kurang dari beberapa jam lagi.
"Ra, makan dulu yuk. Kamu dari pagi belum ada makan loh Ra cuma makan roti saja. Nanti mag kamu kambuh lagi."
"Eh, iya bu. Ibu sudah makan?"
"Sudah, nungguin kamu gak keluar dari kamar. Ibu kirain kamu lagi tidur siang tadi. Ya sudah kamu makan dulu ibu mau istirahat di kamar ya Ra." lanjut ibu.
"Baik bu, terimakasih ya bu."
"Iya sama-sama nak." ibu keluar dari kamar Vara menuju kamarnya untuk beristirahat.
***
Yang dinanti pun tiba juga, Vara sangat lega melihat hasil pengumuman bahwa ia diterima di salah satu universitas terbaik di kotanya dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Ibu pun tampak senang dengan hasil yang Vara dapatkan. Para sahabatnya pun tak lupa memberi ucapan selamat kepada Vara atas keberhasilannya memasukin PTN yang diimpikannya sejak dulu.
Sekarang Vara hanya menunggu jadwal untuk melakukan pendaftaran ulang di universitas tersebut. Nanti malam ketiga sahabatnya akan datang ke rumah untuk menginap dan makan bersama karena sudah rindu dengan masakan ibu Vara, katanya. Vara pun tampak senang dengan kehadiran sahabatnya yang menambah kebahagiaannya hari itu.
Malam pun tiba. Sahabat Vara pun sudah sampai dengan menggunakan mobil Nadia seperti biasanya. Sehabis makan malam bersama, kini mereka tengah berbincang-bincang di dalam kamar Vara.
"Buat acara prom night malam minggu besok, katanya tidak jadi di hotel melainkan di club malam ya gais?" tanya Melani.
"Eh iya, katanya biar ganti suasana gitu. Dari tahun ke tahun acaranya kan sering dilakukan di hotel aja." jawab Nadia.
"Iya sih, kayaknya seru juga tuh di club. Kapan lagi kan kita kesana. Lagian ramai juga nantinya dan katanya juga tidak ada orang lain di sana kecuali murid sekolah kita saja. Jadi amanlah." ujar Riri.
"Kamu jadi ikut kan Ra? Nanti kami yang minta izin sama ibu kamu buat bisa pergi. Kamu tenang aja Ra. Sekalian acara perpisahan kita juga kan aku mau pergi ke tempat nenek setelah acara itu." saut Melani sedih.
"Iya aku ikut deh. Tapi kalian kan tau aku mana ada baju buat ke acara begituan. Aku juga jarang pergi ke pesta gitu." jawab Vara bingung.
"Tenang aja Ra. Kemarin kami sudah belikan baju buat kamu kok. Nanti juga Riri yang bakal dandanin kamu. Pasti kamu bakalan cantik banget deh pakai gaun yang kami pilih." ujar Nadia.
"Hemmm, terimakasih ya gais. Kalian emang yang terbaik."
"Biasa aja kali Ra. Namanya juga sabahat." ujar Melani.
Setelah berbincang-bincang merekapun memutuskan untuk tidur dan terbang ke mimpi masing-masing.
.
.
.
Jangan lupa kritik, saran dan dukungannya, terimakasih ^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Siti Aisyah
prom night nya di club...jgn.jgn derita vara dimulai nya disini...😔
2022-05-08
0
Sweet Girl
mau dong.... nyicipin masakan ibunya Cara juga ....
2022-04-15
0
Nisma Yanti
suka
2022-03-04
0