BAB 2 : Jika Percaya Maka Jangan Goyah

Valeri Evania Zoe mengerjakan pekerjaannya dengan sangat memuaskan. Dia menyanyikan empat lagu dalam acara ulang tahun pernikahan Robert dan Rose Davidson yang kedua puluh lima tahun. Robert Davidson sendiri adalah seorang kolektor ternama. Dia bahkan memiliki museum sendiri sebagai salah satu tempat menyimpan semua koleksinya, baik lukisan, patung, dan banyak karya seni lainnya.

Sehingga wajar jika yang hadir dalam acaranya bukan hanya seniman, namun juga banyak pebisnis yang mengenalnya. Juga tak sedikit selebritis yang diundang dalam acara megah ini. Valeri sendiri berbaur dengan tamu yang lain setelah dia menyelesaikan pekerjaannya.

“Oh Penyanyi cantik nona Valeri Evania!” sapa Robert Davidson

Valeri tersenyum cantik, “Selamat ulang tahun pernikahan tuan dan nyonya Davidson” ucapnya lembut

“Oh terima kasih Valeri. Aku senang sekali ketika Robert bilang berhasil mengundangmu dalam acara kami” ucap Rose Davidson

Valeri tersenyum manis, “aku sungguh tersanjung nyonya.”

“Panggil saja Rose sayang. Aku adalah salah satu penggemarmu. Bahkan aku memiliki semua album mu sejak debut pertamamu” ucap Rose bangga

Valeri tersenyum semakin lebar, “Waahhhh aku benar-benar tak menyangka akan memiliki penggemar sehebat dirimu”

“Robert?” sapa sebuah suara rendah yang tiba-tiba menginterupsi percakapan Valeri dan pasangan berbahagia itu.

Semua orang menoleh dan Robert Davidson yang pertama kali bereaksi dan menyambut pelukan dari lelaki itu dengan begitu hangat.

“Ah, Jeriko Sky kau sudah datang rupanya!” seru Robert Davidson bahagia

Lelaki yang disapa Jeriko Sky itu tersenyum kecil dan mengangguk, “Selamat atas ulang tahun pernikahanmu dan Rose” Jeriko Sky juga memberikan buket bunga tulip putih yang sangat cantik untuk diberikan pada Rose Davidson, dan langsung disambut dengan senyum lebar dari Rose Davidson.

“Terima kasih Jeriko. Kami senang kamu bisa menyempatkan hadir” ujar Rose Davidson

Jeriko mengangguk, “Tentu saja aku hadir. Aku tak mungkin melewatkan pesta kalian.”

Robert Davidson terkekeh mendengar bualan Jeriko, “Ah, kenalkan. Ini adalah penyanyi cantik bernama Valeri Evania. Kau pasti mengenalnya. Dia sangat luar biasa pekerja keras dan cantik tentu saja. Kalian akan jadi pasangan yang serasi bila bersama” ucap Robert Davidson

Jeriko menaikkan alisnya mendengar ucapan Robert Davidson, namun berbeda dengan Valeri yang tampak kikuk dengan ucapan Robert Davidson. Rose Davidson langsung berusaha menyelamatkan momen canggung di hadapannya itu.

“Sayang, jangan begitu. Valeri sudah memiliki kekasih” tegur Rose Davidson

Robert Davidson menaikkan alisnya tampak terkejut, “Benarkah? Oh apakah dengan seorang pebisnis dan produser yang menghalalkan segala cara itu?! Apakah kalian masih berhubungan?” tanyanya pada Valeri tanpa rasa bersalah

Valeri langsung mengernyitkan alisnya, “Maaf tuan? Apa maksud anda? Anda mengenal kekasih saya? Arthur Calvin?”

Jeriko yang awalnya tidak mengerti jadi mendengus dan tertawa sinis saat mendengar Valeri menyebutkan nama Arthur Calvin sebagai kekasihnya. Dan senyum mengejek itu ditangkap dengan sangat jelas oleh Valeri.

“Maaf tuan, apa maksud anda dengan tersenyum seperti itu?!” tegurnya menatap tajam Jeriko

“Oops maaf nona. Saya hanya tertawa mendengar gurauan tuan Robert yang sepertinya lucu. Maafkan saya jika itu menyinggung anda” ucap Jeriko santai

Rose Davidson langsung mencubit pinggang suaminya, untuk menyelamatkan suasana ini. Tapi suaminya seperti batu yang tidak mengerti dengan kode yang diberikan oleh isterinya. Suaminya justru dengan tanpa dosa mengajak isterinya berkeliling lagi untuk menyambut tamu undangan yang lain.

Sepeninggalan Robert dan Rose Davidson, tersisa Valeri dan Jeriko yang masih berdiri di sana. Jeriko dengan santai menikmati minumannya yang dia ambil dari nampan salah satu pelayan yang lewat. Tanpa menghiraukan kehadiran Valeri yang seperti masih menunggu klarifikasi darinya.

“Maaf tuan Jeriko, apakah anda mengenal kekasih saya?” tanya Valeri pelan

Jeriko menoleh menatap Valeri, “Maksudmu Arthur Calvin?”

Valeri mengangguk pelan tanpa menjawab.

Jeriko mengangguk, “Siapa yang tidak mengenal Arthur Calvin? Bukankah dia pebisnis sekaligus produser seperti yang dikatakan tuan Robert?”

Valeri terdiam mendengar jawaban diplomatis yang dilontarkan oleh lelaki di hadapannya. Jeriko menghentikan satu pelayan dan mengambil segelas sampanye lalu memberikan pada Valeri yang masih terdiam dan memilih menatap hal lain. Valeri menoleh melihat uluran gelas itu dan menggeleng pelan.

“Maaf saya tidak minum tuan” jawab Valeri lembut

Jeriko menaikkan alisnya, “Kau tak minum alcohol? Masih ada penyanyi yang tidak minum alcohol?” tanyanya

Valeri tersenyum, “Saya hanya sedang tak ingin mabuk malam ini” jawabnya sopan

Jeriko mengangguk pelan lalu meletakkan gelasnya di meja kecil di dekatnya. Dia kembali mengalihkan pandangannya ke depan, namun sesekali dia melirik Valeri yang masih betah diam.

“Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki” ujar Jeriko tiba-tiba

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!