Kabar Duka

Hari yang sama

Aleena masuk ke dalam kelas, begitu pun dengan sam yang langsung pergi menuju kelas nya.

Tak lama setelah Aleena masuk guru biologi pun datang memberikan materi. Aleena yang sedari tadi asik bermain dengan lamunan nya tidak memperhatikan materi yang di berikan guru nya.

"brak" di gebrak nya meja Aleena oleh pak Agus yang merupakan guru biologi Aleena.

"apa yang kamu pikirkan?" tanya pak Agus.

"Samuel" jawab Aleena dengan lantang.

sontak semua murid yang ada dalam kelas tertawa mendengar jawaban Aleena yang menyebut nama Samuel, begitu juga dengan Devita yang selaku sahabat nya Aleena ikut menertawakan tingkah sahabat nya itu.

Dengan tegas pak Agus menyuruh Aleena keluar kelas dan berdiri di depan kelas selama jam pelajaran nya berlangsung, Aleena segera berdiri dan berjalan menuju luar kelas.

Saat sedang berdiri di depan kelas tiba-tiba pak Ruli yang selaku sopir Aleena datang menghampiri Aleena.

"loh pak Ruli kok disini, ada apa?" tanya Aleena.

"anu itu non, nyonya Regina" ucapan terputus.

"mama kenapa pak? kenapa bapak panik?" tanya Aleena dengan penasaran.

"nyonya kecelakaan dan sekarang kritis di rumah sakit" jawab pak Ruli.

"astaga mama..!" sontak Aleena pun kaget mendengar apa yang di katakan pak Ruli.

Aleena langsung pergi menuju parkiran tanpa berpamitan pada guru nya dan bahkan ia meninggalkan semua barang nya di kelas.

Pak Ruli yang selaku sopir Aleena segera melajukan mobil nya menuju rumah sakit.

Sesampai nya di rumah sakit Aleena berlari menuju ruang UGD dengan air mata yang menetes di pipinya.

"brak" Aleena langsung masuk ruangan UGD tanpa menunggu persetujuan dari dokter atau pun suster. Di lihat nya seorang wanita cantik yang terbaring lemah yang tak lain dan tak bukan adalah mama Aleena. Dengan perlahan Aleena menghampiri mama nya.

"Aleena sayang, maafin mama nak, jadilah anak baik patuhi papa kamu" ucap mama Aleena dengan nada berat dan berusaha tersenyum.

"ma.. kenapa jadi seperti ini? mama harus kuat demi aku, demi papa" jawab Aleena sambil berderai air mata.

"maafin mama sayang, mama gak kuat mungkin udah saat nya mama harus pergi" ucap mama Aleena yang tak lama menutup mata untuk selamanya.

Tiiiiiitttttt.....

"mamaaaa...."teriak Aleena.

Tangis Aleena pun pecah dalam pelukan mama nya, begitu pun dengan papa Aleena yang sedari tadi berada di samping istri nya.

"ma.. mama gak boleh tinggalin Aleena, mama gak boleh pergi" tangis Aleena semakin menjadi.

"pa, kenapa harus mama pa, kenapa?"

Di peluk nya Aleena oleh papa nya.

"ikhlaskan sayang, mungkin ini yang terbaik untuk mama kamu, Tuhan lebih sayang mama kamu" ucap papa Aleena dengan deraian air mata.

**

Di sekolah

Bel waktu pulang sekolah berbunyi, Devita yang merasa kehilangan Aleena mencari ke semua pelosok sekolah, namun tak ada seorang Aleena yang ia cari, hingga akhir nya Devita bertemu dengan Sam.

"kak Sam" panggil Devi.

"ya?" jawab Sam.

"apa kakak melihat Aleena?" tanya Devi.

"tadi aku mengantar nya sampai kelas, setelah itu aku gak lihat dia" jawab Sam dengan perasaan cemas.

Devita menceritakan kejadian beberapa jam lalu di kelas nya, tak lama setelah bercerita, terdengar suara pengumuman yang di umumkan oleh kepala sekolah mengenai apa yang terjadi pada Aleena, dan tentu saja kabar tersebut membuat Devita, Sam dan murid lain nya kaget. Tanpa pikir panjang Sam segera menuju parkiran menuju mobil nya dan di ikuti oleh Devita.

Dan benar saja setelah sampai di kediaman Tuan Danial, semua orang telah berkerumun serta berjejer ucapan duka dari semua kerabat dan keluarga, Sam dan Devita pun berjalan masuk ke dalam rumah Aleena. Terlihat lah Aleena yang sedang menangis lemas sambil menatap foto mama nya.

"Al.. yang sabar ya, biarkan mama kamu pergi dengan tenang" ucap Sam.

"Al.. kamu yang kuat ya, aku turut berduka, kamu masih punya papa, aku dan juga kak Sam" ucap Devita sambil memeluk Aleena.

"aku gak tau, kehidupan aku selanjutnya seperti apa? Tanpa seorang ibu di samping aku, kenapa harus secepat ini Dev?" ucap Aleena yang terus menangis.

Perlahan Sam memeluk Aleena dengan penuh kehangatan dan kasih sayang.

hari mulai gelap semua orang mulai berpamitan hingga kini tinggal lah Devita Sam Aleena dan papa nya.

"kalian pulang lah, hari sudah mulai gelap, biar Aleena om yang jaga" ucap papa Aleena.

"aku pamit dulu, berhentilah menangis, masih ada aku yang akan menjaga kamu, aku janji sampai kapan pun akan selalu ada buat kamu" ucap Sam.

Aleena hanya mengangguk tanpa sepatah kata yang dia ucapkan.

"tersenyumlah" ucap Sam sambil menghapus air mata Aleena yang terus mengalir.

Sam pun segera berdiri dari duduk nya dan melangkahkan kaki nya meninggalkan Aleena, namun tidak dengan Devita yang tetap diam di samping Aleena sambil terus menenangkan nya.

"om apa aku boleh menginap disini?" tanya Devi.

papa Aleena hanya mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan Devi, karna bagaimana pun Aleena sangat membutuhkan seorang teman untuk selalu menghiburnya agar tidak terus berlarut dalam kesedihan yang mendalam.

Devi menuntun Aleena berjalan menuju kamar nya untuk istirahat.

"Al.. istirahatlah, udah Berjam jam kamu menangis, biarkan mata mu beristirahat" ucap Devi.

"makasih Dev, tapi aku masih belum bisa menerima kepergian mama, aku merindukan nya aku ingin mama kembali Dev" ucap Aleena sambil terus menangis.

"astaga Al.. apa kamu sadar apa yang kamu ucapkan barusan? masih ada papa kamu, masih ada aku ingat kamu gak sendiri" ucap Devi dengan tegas.

"tidurlah aku akan menjaga mu" sambung Devi.

Setelah mendengar apa yang di ucapkan Devi, Aleena mulai tersadar kalau apa yang di ucapkan Devi itu ada benar nya, dia harus kuat menjalani semua nya dan bahkan benar Aleena gak sendiri dia masih memliki papa, dan juga banyak teman nya yang akan selalu mendukung nya serta Sam yang selalu membuatnya semangat.

Tak lama setelah Devi bicara Aleena pun mencoba memejamkan matanya berharap bahwa semua itu hanya mimpi buruk.

"aku yakin kamu bisa Al, aku tau perasaan kamu sekarang seperti apa, aku bisa merasakan kesakitan mu, tidurlah yang nyenyak, semoga esok hari menjadi hari yang baik buat kamu" ucap Devita sambil menatap Aleena yang telah terlelap tidur.

Devi mengambil foto mama Aleena yang sedari tadi di peluk nya, dan menyimpan nya di meja samping tempat tidur Aleena. Di matikan nya lampu kamar Aleena, Devi yang mulai ngantuk mencoba memejamkan mata nya dan tidur di samping Aleena.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

📀♧Ⓗⓐⓢⓝⓐ♧

📀♧Ⓗⓐⓢⓝⓐ♧

♡ ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━┓
♡ bagus 。 ♡
┗━━━━━━━┛

2020-11-08

1

❥︎𝐦𝐢𝐧 al

❥︎𝐦𝐢𝐧 al

komen

2020-11-06

0

❥𝐌𝐢𝐧𝐉𝐮𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐩𝐚𝐢🐿~•

❥𝐌𝐢𝐧𝐉𝐮𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐩𝐚𝐢🐿~•

aku ngakak

2020-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!