Bukan kepalang kagetnya ketiga orang itu saat mendengar suara tawa membahana yang mengguncangkan seantero tempat itu, bersamaan ketiganya menoleh ke belakang, dari sana terlihat satu sosok tinggi besar luar biasa mendatangi dengan langkah berat hingga timbulkan suara berdebum di bumi.!
Saat sampai disana barulah terlihat jelas sosoknya.,
Dari pada disebut sebagai manusia, orang yang baru datang ini lebih pantas dibilang raksasa, ukuran tubuhnya mungkin 2-3 kali lipat lebih besar dan tinggi dari manusia umumnya, tampangnya seram dan hitam berminyak, matanya tinggal sebelah kiri dan selalu melotot, hidung besar beringus, gigi tongos bersiung dan berambut gimbal. lelaki raksasa ini memakai pakaian dari kulit serigala yang kancingnya terbuat dari tulang, dia memanggul sebuah gada besi berduri yang sangat besar, bau busuk apek tercium dari tubuhnya, mungkin mahluk ini sudah lebih sebulan tidak mandi.
Tanpa sadar ketiganya menyurut mundur, ''Setan alas dari mana ini, sudah jelek nggak ketulungan dan bau lagi..'' batin ketiganya. meski merasa sebal dan muak, mereka juga ngeri melihat sosok raksasa di depannya.
Ternyata mahluk raksasa itu hanya berhenti sebentar saja didepan mereka lalu melangkah mendekati tubuh Si Ular Sakti yang baru bangkit dan kini sedang duduk bersila sambil berusaha mengobati lukanya. dia seakan tidak melihat kedatangan raksasa bergada besi ini.
''Dari dulu aku paling benci denganmu, Sudah terluka begini tapi sikapmu tetap saja menganggap remeh diriku, kalau sekarang tidak kuberi pelajaran kesombonganmu akan semakin menjadi.!'' tegur si raksasa dengan suaranya yang keras bergemuruh seperti guntur, dari ucapannya sepertinya mereka sudah saling kenal.
Si Ular Sakti terbatuk-batuk lalu membuang ludah bercampur darah, dia seakan sengaja meludah diatas kaki si raksasa, karuan raksasa ini menjadi gusar dan mengamuk, tapi tiga orang cepat menahannya, ''Jangan berani melakukan apapun padanya, orang ini sudah jadi milik kami bertiga.!''
''Kepalanya berharga mahal., dan kita tidak berniat membaginya denganmu.!''
''Cepatlah minggat dari sini, lebih baik lagi kalau kau mandi, bau badanmu membuat kami mau muntah.'' kata Sabarewang si wakil perkumpulan Garuda Merah dan kawannya menghadang sambil lintangkan senjata.
Mahluk besar ini balikkan badannya, mulutnya menyeringai lebar menunjukkan giginya yang tongos dan kotor lalu tertawa bergelak. ''Jahanam busuk, apa yang sedang kau tertawakan,?'' bentak orang yang berdiri disebelah kanan Sabarewang.
Sebagai jawabannya Gada besi berduri tajam yang terpanggul dibahu kanan si raksasa diayunkan kedepan, 'Whuut.,whuut, whuuut.!'
Ketiga orang ini sama sekali tidak menduga kalau raksasa ini akan menyerang, sebisanya mereka menghindar, meski kepala ketiganya selamat, tapi tubuh mereka sampai jatuh terjengkang dihempas angin serangan gada yang keras bagai hembusan topan, serentak mereka bangkit menerjang dari tiga penjuru, dua golok membabat pinggang, sementara pedang buntung Sabarewang langsung menusuk perut si raksasa,!'
'Traakh.,traang. !'
Yang diserang bukannya terluka, malah senjata ketiga orang itu laksana membentur batu gunung.
''Edan., raksasa keparat ini punya ilmu kebal.!'' seru Sabarewang kaget sekaligus ngeri kala mendapati senjata ketiganya tidak mampu menembus kulit tubuh mahluk itu. ''Apa yang harus kita perbuat sekarang,?'' tanya lainnya tak kalah bingung dan takut, tangannya sakit kesemutan, goloknya sampai gempil dan hampir lepas.
''Kalau masih sayang nyawa secepatnya kalian kabur, dia bukan tandingan kalian bertiga,!'' ujar Si Ular Sakti yang telah bediri sambil terbatuk-batuk, mungkin lukanya belum sembuh benar, caping bambunya yang terlepas membuat wajah aslinya terlihat jelas.
Kalau dibilang sangat tampan, pemuda yang mungkin baru berumur dua puluh lima tahunan ini juga tidak termasuk, apalagi air mukanya dingin dan agak pucat, selembar ikat kepala kulit ular hitam melilit dahi dan rambutnya yang juga hitam dan gondrong. tapi kalau sebut jelek juga kebangetan, Mungkin bisa dibilang pemuda bergelar 'Ular Sakti Berpedang Iblis' ini adalah seorang pemuda yang menarik, wajahnya seakan memancarkan perpaduan antara kebaikan dan kejahatan, kekerasan dengan kelembutan, kekejaman juga welas asih.
''Diantara 13 Pebunuh, raksasa buas ini yang paling gemar memecahkan kepala orang, bahkan kalau sedang kelaparan dan kumat gilanya dia juga suka memakan daging korbannya.!''sambung si Ular Sakti.
Kalau yang dua orang hanya saling pandang tak mengerti, lain halnya Sabarewang, dia cepat menyadari siapa adanya raksasa ini, mukanya yang ketakutan membuatnya semakin bertambah jelek, ''Celaka., sial benar nasibku, seharusnya aku sudah tahu siapa adanya raksasa ini dari awal, aku harus segera kabur darinya..'' batinnya kebat-kebit, lalu putar tubuhnya dan lari terbirit disusul kedua temannya.
''Huaa, haa ha'.,kalian hendak kabur,? Sudah terlambat.,!'' mulut bicara tubuhnya melompat, jangan dikira badannya sangat besar, gerakannya ternyata cukup enteng, saat melewati kepala orang, gadanya bergerak mengayun, 'Prak.,Krak.!' tanpa sempat bersuara dua orang langsung tumbang dengan batok kepala rengkah dan darah otak berhamburan.
''Ampun., jangaan.!'' rengek si wakil sambil berlutut menyembah-nyembah minta ampun karena sadar tidak ada gunanya melarikan diri.
''Hek.,heek.,' Apa kau sudah tahu siapa aku.?''
''Iya.,tentu hamba tahu siapa tuan besar yang gagah perkasa dan tanpa tandingan ini.!'' jawab si wakil terbata.
''Huaa.,haa, haak., Bagus.,bagus., katakan siapa aku.?'' tanya raksasa itu, sepertinya pujian Tuan besar gagah perkasa dan tanpa tanding itu telah menyenangkan hatinya.
''Tuan adalah 'Si Gada Rahwana' orang ke enam dari kelompok 13 Pembunuh.!''
Seandainya saja ada orang rimba persilatan mendengarnya, hampir pasti mereka akan menjauh atau kabur dari sana, bagaimana tidak 'Gada Rahwana' adalah nama yang sangat ditakuti karena kekejamannya yang diluar batas kemanusiaan, selain itu otaknya agak bebal dan gila hingga suka berbuat semaunya, jangankan dari golongan putih, kaum pesilat kalangan hitam saja malas berurusan dengannya, dari 13 Pembunuh kabarnya raksasa ini yang paling buas.
''Kau sudah menyenangkan hatiku, sekarang kuijinkan dirimu untuk bunuh diri.!''
Lemas sudah si wakil, dipikirnya dengan menyanjung Gada Rahwana, dia bisa lolos dari kematian, akhirnya dengan nekat dia menerjang kemuka, jurus 'Lima Sambaran Petir Maut' kembali digunakan, lima tusukan pedangnya berhasil mengenai tubuh 'Gada Rahwana' tapi tak mampu menembus kulit. dengan sebelah tangan Gada Rahwana menangkap tangan Sabarewang.yang memegang pedang, meremas sekaligus membantingnya ke tanah.
Orang itu meraung kesakitan tangannya remuk, bantingan tadi juga mematahkan bahunya.
Dia pasrah saat lawan hendak mengepruk, sesaat lagi kepalanya pecah, selarik kilatan cahaya hitam menyambar lewat memotong.
'Wuut.,Traang.,!'
''Bocah hina., kau berani menantangku,?'' rutuk Gada Rahwana murka, karena serangan tadi bukan hanya menghadang gadanya tapi juga mampu melukai jarinya, ''Orang menyebutku 'Ular Sakti Berpedang Iblis' karena senjataku ini bukan pedang sembarangan, dia mampu memotong apapun, termasuk juga batang lehermu, lepaskan saja dia, hari ini sudah terlalu banyak orang yang mati terbunuh.,!''
''Apakah kau mau menentang perintah
'Si Nomor Satu., Ketua yang memberi perintah padaku mengurusi masalah ini tapi kau berani mencampurinya, kau belum kapok.?'' Bentak Si Ular Sakti menuding mata kanan Gada Rahwana yang tinggal rongga.
Gada Rahwana tersurut mundur, marah bercampur takut ''Ketua sudah kembali muncul, kenapa aku belum pernah dengar berita ini.,?''
''Hemm.,rupanya kejadian Ketua mencongkel sebelah matanya beberapa tahun silam membuatnya takut benar dengan Si Nomer Satu..'' Batin Ular sakti.
''Meskipun kau ini gila, tapi bukan raksasa dungu yang ingin mengalami hal yang sama kedua kalinya. segeralah menyingkir dan jangan pernah muncul lagi,!''
Diluar dugaan Gada Rahwana menurut saja, dia melangkah pergi dengan lesu, tapi baru beberapa tombak jauhnya dia mendadak hentikan kakinya. ''Kau benar. aku mungkin gila, tapi jangan pikir dapat menipuku bocah keparat, Nomor Satu yang menyebut dirinya Ketua 'Kelompok13 Pembunuh' itu sudah lama menghilang, mati hidupnyapun tak ada kabarnya, lagi pula kita tidak pernah tahu siapa manusia setan itu sesungguhnya..''
''Jadi kenapa aku mesti takut.,?'' bantah Gada Rahwana seraya balikkan badan. 'Lagi pula luka dalammu belum pulih benar, jadi akan lebih mudah bagiku untuk menghabisimu.!'
''Kau takkan sanggup membunuhku.'' ujar Ular Sakti sembari terkekeh.
''Kenapa tidak.,?'' Gada Rahwana menggembor marah sambil putar gadanya keatas kepala menimbulkan gulungan angin kencang laksana topan beliung lalu dihantamkan ke bumi. 'Whuuuk.,whuuk.,Glaaar.!'
Tanah bebatuan ditempat itu porak-poranda dilanda amukan Gada Rahwana, kekuatannya sampai membuat pinggiran hutan jati ikut bergetar nyaris tumbang, belasan mayat angota Garuda Merah bermentalan, jalanan itu seperti diterpa angin beliung dahsyat, inilah ilmu 'Rahwana Ngalebur Jagat' andalan Si Gada Rahwana.!'
Ular Sakti jejakkan kakinya sampai amblas ke tanah, dia tahu betul disaat begini hanya punya satu kesempatan untuk menyerang balik, dia harus bertahan sampai jarak dirasa cukup, tapi ini bukan hal yang mudah, sebenarnya dia bisa menghantam dengan pukulan 'Kobra Penggerogot Mayat' tapi tenaga dalamnya belum pulih, dia cuma bisa andalkan pedangnya.
Saat lawan semakin dekat dan angin topan makin mendesak hebat, Ular Sakti salurkan seluruh tenaga dalam ke pedang Iblisnya. lalu dilempar kedepan, sasarannya hanya satu titik, hidup matinya ditentukan dalam satu serangan ini.
Tubuh Si Ular Sakti yang kehabisan tenaga terhempas keras hingga menabrak sebuah pohon jati, pedang Iblis hitamnya meluncur secepat halilintar menembus gulungan angin topan Gada Rahwana, hanya terdengar jeritan parau saat pedang menusuk mata kiri raksasa itu sampai tembus ke belakang kepala, tubuhnya berputar-putar lalu jatuh terkapar, pertarungan para pesilat kelas atas kadang malah tidak berlangsung lama. hidup mati, kalah menang bisa ditentukan hanya dalam sekejab mata.
Sabarewang ternganga, seumur hidupnya baru sekarang dia mengalami kejadian sehebat ini, dengan merangkak dia berusaha mendekati tubuh Si Ular Sakti, meski tergeletak luka dalam tapi jelas masih bernafas. ''Luar biasa pemuda ini, sampai begini rupa, tapi dia masih sanggup bertahan hidup.,'' batin orang itu kagum, lalu berusaha menyadarkan si pemuda, dan usahanya berhasil, perlahan sepasang mata Si Ular Sakti terbuka. ''Sepertinya kepalaku memang menjadi milikmu,,'' katanya sambil terbatuk.
''Saudara kau jangan banyak bicara dulu, sebaiknya cepat pulihkan tenagamu.''
''Apa kau tidak menyesal kalau nanti aku pulih bakal menghabisimu, tidak tertarik lagi dengan harga kepalaku,?'' tanya Si Ular Sakti.
''Kalau tidak karena pertolonganmu, apakah kepalaku masih utuh ditempatnya.? meski aku bukan manusia suci, tapi masih tahu balas budi..!"
''Tanganmu remuk, lukanya parah mungkin kau akan cacat,!'' kata sipemuda lalu ambil tiga butir obat berwarna merah dari sakunya dan langsung ditelannya. dengan bersila dia atur pernafasan, dari ubun-ubun kepalanya keluar asap tipis berwarna kemerahan, keringat membasahi tubuhnya, sepeminum teh kemudian dia membuka matanya, air mukanya yang pucat terlihat lebih segar.
Perlahan dia bangkit lalu berjalan menghampiri mayat Gada Rahwana, dengan menghela nafas dia cabut pedangnya yang menancap di mata kiri Gada Rahwana sambil membatin ''Walau bagaimanapun juga kau tetap rekanku satu perkumpulan, aku tidak ingin membunuhmu tapi kau yang memaksa.!''
Saat melihat wajah buruk Gada Rahwana dia jadi tertawa sendiri. ''Tadi kau bertanya kenapa tidak akan sanggup mengalahkan aku.?'' jawabannya mungkin karena aku jauh lebih tampan darimu, ''Hee hee he.!''
''Dari dulu Si Ular Sakti Berpedang Iblis, Si Nomor Tiga Belas dari Kelompok 13 Pembunuh' adalah seorang yang dingin angkuh, tapi tidak kusangka dia juga percaya diri menyebut wajahnya sendiri tampan, membuat orang ingin tertawa' Hii.,hi, hi., lucu banget.,!''
Satu suara berseling tawa merdu menggema menggetarkan sukma, dari suaranya jelas dia seorang wanita. hebatnya suara tawa mengikik ini seakan terdengar dari delapan penjuru membuat orang sukar menebak asal suara, pertanda pemiliknya punya kemampuan tinggi.
Si Ular Sakti terdiam kaku, aliran darahnya seakan dingin membeku, meski sudah lama tidak bertemu, tapi dia tahu betul siapa wanita pemilik suara itu, karena orang ini juga pernah menjadi bagian dari masa lalunya, bahkan mungkin pernah menggores hatinya.
''Sungguh tidak kusangka hari ini aku bisa berjumpa lagi dengan dua kawan lama.' sayang tidak ada tuak atau makanan lezat untuk merayakannya.'' kata Si Ular Sakti setelah tenangkan hatinya.
''Hiik hi, hii, sejak kapan nomor tiga belas yang paling tidak berperasaan berubah ramah.?''
''Sejak kapan pula 'Dewi Malam Beracun' Si Nomor Dua belas' Kelompok '13 Pembunuh' main rahasia dan ikut campur urusan orang.?'' Balas Si Ular Sakti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
🐼𝓐𝓡 -𝓡𝓾𝓶𝓲
hahaha 😅
si Ratu Narsis Beracun sudah datang 🤭 Roro Wulandari "Dewi Malam Beracun" 😂😅
2024-07-27
1
MATADEWA
13 minus 1.....
2023-12-25
0
yamink oi
mampir kak,, ceritanya mantapp 👍👍👍👍👍
2023-07-23
2