Orang ke 6, 12 dan 13

Bukan kepalang kagetnya ketiga orang itu saat mendengar suara tawa membahana yang mengguncangkan seantero tempat itu, bersamaan ketiganya menoleh ke belakang, dari sana terlihat satu sosok tinggi besar luar biasa mendatangi dengan langkah berat hingga timbulkan suara berdebum di bumi.!

Saat sampai disana barulah terlihat jelas sosoknya.,

Dari pada disebut sebagai manusia, orang yang baru datang ini lebih pantas dibilang raksasa, ukuran tubuhnya mungkin 2-3 kali lipat lebih besar dan tinggi dari manusia umumnya, tampangnya seram dan hitam berminyak, matanya tinggal sebelah kiri dan selalu melotot, hidung besar beringus, gigi tongos bersiung dan berambut gimbal. lelaki raksasa ini memakai pakaian dari kulit serigala yang kancingnya terbuat dari tulang, dia memanggul sebuah gada besi berduri yang sangat besar, bau busuk apek tercium dari tubuhnya, mungkin mahluk ini sudah lebih sebulan tidak mandi.

Tanpa sadar ketiganya menyurut mundur, ''Setan alas dari mana ini, sudah jelek nggak ketulungan dan bau lagi..'' batin ketiganya. meski merasa sebal dan muak, mereka juga ngeri melihat sosok raksasa di depannya.

Ternyata mahluk raksasa itu hanya berhenti sebentar saja didepan mereka lalu melangkah mendekati tubuh Si Ular Sakti yang baru bangkit dan kini sedang duduk bersila sambil berusaha mengobati lukanya. dia seakan tidak melihat kedatangan raksasa bergada besi ini.

''Dari dulu aku paling benci denganmu, Sudah terluka begini tapi sikapmu tetap saja menganggap remeh diriku, kalau sekarang tidak kuberi pelajaran kesombonganmu akan semakin menjadi.!'' tegur si raksasa dengan suaranya yang keras bergemuruh seperti guntur, dari ucapannya sepertinya mereka sudah saling kenal.

Si Ular Sakti terbatuk-batuk lalu membuang ludah bercampur darah, dia seakan sengaja meludah diatas kaki si raksasa, karuan raksasa ini menjadi gusar dan mengamuk, tapi tiga orang cepat menahannya, ''Jangan berani melakukan apapun padanya, orang ini sudah jadi milik kami bertiga.!''

''Kepalanya berharga mahal., dan kita tidak berniat membaginya denganmu.!''

''Cepatlah minggat dari sini, lebih baik lagi kalau kau mandi, bau badanmu membuat kami mau muntah.'' kata Sabarewang si wakil perkumpulan Garuda Merah dan kawannya menghadang sambil lintangkan senjata.

Mahluk besar ini balikkan badannya, mulutnya menyeringai lebar menunjukkan giginya yang tongos dan kotor lalu tertawa bergelak. ''Jahanam busuk, apa yang sedang kau tertawakan,?'' bentak orang yang berdiri disebelah kanan Sabarewang.

Sebagai jawabannya Gada besi berduri tajam yang terpanggul dibahu kanan si raksasa diayunkan kedepan, 'Whuut.,whuut, whuuut.!'

Ketiga orang ini sama sekali tidak menduga kalau raksasa ini akan menyerang, sebisanya mereka menghindar, meski kepala ketiganya selamat, tapi tubuh mereka sampai jatuh terjengkang dihempas angin serangan gada yang keras bagai hembusan topan, serentak mereka bangkit menerjang dari tiga penjuru, dua golok membabat pinggang, sementara pedang buntung Sabarewang langsung menusuk perut si raksasa,!'

'Traakh.,traang. !'

Yang diserang bukannya terluka, malah senjata ketiga orang itu laksana membentur batu gunung.

''Edan., raksasa keparat ini punya ilmu kebal.!'' seru Sabarewang kaget sekaligus ngeri kala mendapati senjata ketiganya tidak mampu menembus kulit tubuh mahluk itu. ''Apa yang harus kita perbuat sekarang,?'' tanya lainnya tak kalah bingung dan takut, tangannya sakit kesemutan, goloknya sampai gempil dan hampir lepas.

''Kalau masih sayang nyawa secepatnya kalian kabur, dia bukan tandingan kalian bertiga,!'' ujar Si Ular Sakti yang telah bediri sambil terbatuk-batuk, mungkin lukanya belum sembuh benar, caping bambunya yang terlepas membuat wajah aslinya terlihat jelas.

Kalau dibilang sangat tampan, pemuda yang mungkin baru berumur dua puluh lima tahunan ini juga tidak termasuk, apalagi air mukanya dingin dan agak pucat, selembar ikat kepala kulit ular hitam melilit dahi dan rambutnya yang juga hitam dan gondrong. tapi kalau sebut jelek juga kebangetan, Mungkin bisa dibilang pemuda bergelar 'Ular Sakti Berpedang Iblis' ini adalah seorang pemuda yang menarik, wajahnya seakan memancarkan perpaduan antara kebaikan dan kejahatan, kekerasan dengan kelembutan, kekejaman juga welas asih.

''Diantara 13 Pebunuh, raksasa buas ini yang paling gemar memecahkan kepala orang, bahkan kalau sedang kelaparan dan kumat gilanya dia juga suka memakan daging korbannya.!''sambung si Ular Sakti.

Kalau yang dua orang hanya saling pandang tak mengerti, lain halnya Sabarewang, dia cepat menyadari siapa adanya raksasa ini, mukanya yang ketakutan membuatnya semakin bertambah jelek, ''Celaka., sial benar nasibku, seharusnya aku sudah tahu siapa adanya raksasa ini dari awal, aku harus segera kabur darinya..'' batinnya kebat-kebit, lalu putar tubuhnya dan lari terbirit disusul kedua temannya.

''Huaa, haa ha'.,kalian hendak kabur,? Sudah terlambat.,!'' mulut bicara tubuhnya melompat, jangan dikira badannya sangat besar, gerakannya ternyata cukup enteng, saat melewati kepala orang, gadanya bergerak mengayun, 'Prak.,Krak.!' tanpa sempat bersuara dua orang langsung tumbang dengan batok kepala rengkah dan darah otak berhamburan.

''Ampun., jangaan.!'' rengek si wakil sambil berlutut menyembah-nyembah minta ampun karena sadar tidak ada gunanya melarikan diri.

''Hek.,heek.,' Apa kau sudah tahu siapa aku.?''

''Iya.,tentu hamba tahu siapa tuan besar yang gagah perkasa dan tanpa tandingan ini.!'' jawab si wakil terbata.

''Huaa.,haa, haak., Bagus.,bagus., katakan siapa aku.?'' tanya raksasa itu, sepertinya pujian Tuan besar gagah perkasa dan tanpa tanding itu telah menyenangkan hatinya.

''Tuan adalah 'Si Gada Rahwana' orang ke enam dari kelompok 13 Pembunuh.!''

Seandainya saja ada orang rimba persilatan mendengarnya, hampir pasti mereka akan menjauh atau kabur dari sana, bagaimana tidak 'Gada Rahwana' adalah nama yang sangat ditakuti karena kekejamannya yang diluar batas kemanusiaan, selain itu otaknya agak bebal dan gila hingga suka berbuat semaunya, jangankan dari golongan putih, kaum pesilat kalangan hitam saja malas berurusan dengannya, dari 13 Pembunuh kabarnya raksasa ini yang paling buas.

''Kau sudah menyenangkan hatiku, sekarang kuijinkan dirimu untuk bunuh diri.!''

Lemas sudah si wakil, dipikirnya dengan menyanjung Gada Rahwana, dia bisa lolos dari kematian, akhirnya dengan nekat dia menerjang kemuka, jurus 'Lima Sambaran Petir Maut' kembali digunakan, lima tusukan pedangnya berhasil mengenai tubuh 'Gada Rahwana' tapi tak mampu menembus kulit. dengan sebelah tangan Gada Rahwana menangkap tangan Sabarewang.yang memegang pedang, meremas sekaligus membantingnya ke tanah.

Orang itu meraung kesakitan tangannya remuk, bantingan tadi juga mematahkan bahunya.

Dia pasrah saat lawan hendak mengepruk, sesaat lagi kepalanya pecah, selarik kilatan cahaya hitam menyambar lewat memotong.

'Wuut.,Traang.,!'

''Bocah hina., kau berani menantangku,?'' rutuk Gada Rahwana murka, karena serangan tadi bukan hanya menghadang gadanya tapi juga mampu melukai jarinya, ''Orang menyebutku 'Ular Sakti Berpedang Iblis' karena senjataku ini bukan pedang sembarangan, dia mampu memotong apapun, termasuk juga batang lehermu, lepaskan saja dia, hari ini sudah terlalu banyak orang yang mati terbunuh.,!''

''Apakah kau mau menentang perintah

'Si Nomor Satu., Ketua yang memberi perintah padaku mengurusi masalah ini tapi kau berani mencampurinya, kau belum kapok.?'' Bentak Si Ular Sakti menuding mata kanan Gada Rahwana yang tinggal rongga.

Gada Rahwana tersurut mundur, marah bercampur takut ''Ketua sudah kembali muncul, kenapa aku belum pernah dengar berita ini.,?''

''Hemm.,rupanya kejadian Ketua mencongkel sebelah matanya beberapa tahun silam membuatnya takut benar dengan Si Nomer Satu..'' Batin Ular sakti.

''Meskipun kau ini gila, tapi bukan raksasa dungu yang ingin mengalami hal yang sama kedua kalinya. segeralah menyingkir dan jangan pernah muncul lagi,!''

Diluar dugaan Gada Rahwana menurut saja, dia melangkah pergi dengan lesu, tapi baru beberapa tombak jauhnya dia mendadak hentikan kakinya. ''Kau benar. aku mungkin gila, tapi jangan pikir dapat menipuku bocah keparat, Nomor Satu yang menyebut dirinya Ketua 'Kelompok13 Pembunuh' itu sudah lama menghilang, mati hidupnyapun tak ada kabarnya, lagi pula kita tidak pernah tahu siapa manusia setan itu sesungguhnya..''

''Jadi kenapa aku mesti takut.,?'' bantah Gada Rahwana seraya balikkan badan. 'Lagi pula luka dalammu belum pulih benar, jadi akan lebih mudah bagiku untuk menghabisimu.!'

''Kau takkan sanggup membunuhku.'' ujar Ular Sakti sembari terkekeh.

''Kenapa tidak.,?'' Gada Rahwana menggembor marah sambil putar gadanya keatas kepala menimbulkan gulungan angin kencang laksana topan beliung lalu dihantamkan ke bumi. 'Whuuuk.,whuuk.,Glaaar.!'

Tanah bebatuan ditempat itu porak-poranda dilanda amukan Gada Rahwana, kekuatannya sampai membuat pinggiran hutan jati ikut bergetar nyaris tumbang, belasan mayat angota Garuda Merah bermentalan, jalanan itu seperti diterpa angin beliung dahsyat, inilah ilmu 'Rahwana Ngalebur Jagat' andalan Si Gada Rahwana.!'

Ular Sakti jejakkan kakinya sampai amblas ke tanah, dia tahu betul disaat begini hanya punya satu kesempatan untuk menyerang balik, dia harus bertahan sampai jarak dirasa cukup, tapi ini bukan hal yang mudah, sebenarnya dia bisa menghantam dengan pukulan 'Kobra Penggerogot Mayat' tapi tenaga dalamnya belum pulih, dia cuma bisa andalkan pedangnya.

Saat lawan semakin dekat dan angin topan makin mendesak hebat, Ular Sakti salurkan seluruh tenaga dalam ke pedang Iblisnya. lalu dilempar kedepan, sasarannya hanya satu titik, hidup matinya ditentukan dalam satu serangan ini.

Tubuh Si Ular Sakti yang kehabisan tenaga terhempas keras hingga menabrak sebuah pohon jati, pedang Iblis hitamnya meluncur secepat halilintar menembus gulungan angin topan Gada Rahwana, hanya terdengar jeritan parau saat pedang menusuk mata kiri raksasa itu sampai tembus ke belakang kepala, tubuhnya berputar-putar lalu jatuh terkapar, pertarungan para pesilat kelas atas kadang malah tidak berlangsung lama. hidup mati, kalah menang bisa ditentukan hanya dalam sekejab mata.

Sabarewang ternganga, seumur hidupnya baru sekarang dia mengalami kejadian sehebat ini, dengan merangkak dia berusaha mendekati tubuh Si Ular Sakti, meski tergeletak luka dalam tapi jelas masih bernafas. ''Luar biasa pemuda ini, sampai begini rupa, tapi dia masih sanggup bertahan hidup.,'' batin orang itu kagum, lalu berusaha menyadarkan si pemuda, dan usahanya berhasil, perlahan sepasang mata Si Ular Sakti terbuka. ''Sepertinya kepalaku memang menjadi milikmu,,'' katanya sambil terbatuk.

''Saudara kau jangan banyak bicara dulu, sebaiknya cepat pulihkan tenagamu.''

''Apa kau tidak menyesal kalau nanti aku pulih bakal menghabisimu, tidak tertarik lagi dengan harga kepalaku,?'' tanya Si Ular Sakti.

''Kalau tidak karena pertolonganmu, apakah kepalaku masih utuh ditempatnya.? meski aku bukan manusia suci, tapi masih tahu balas budi..!"

''Tanganmu remuk, lukanya parah mungkin kau akan cacat,!'' kata sipemuda lalu ambil tiga butir obat berwarna merah dari sakunya dan langsung ditelannya. dengan bersila dia atur pernafasan, dari ubun-ubun kepalanya keluar asap tipis berwarna kemerahan, keringat membasahi tubuhnya, sepeminum teh kemudian dia membuka matanya, air mukanya yang pucat terlihat lebih segar.

Perlahan dia bangkit lalu berjalan menghampiri mayat Gada Rahwana, dengan menghela nafas dia cabut pedangnya yang menancap di mata kiri Gada Rahwana sambil membatin ''Walau bagaimanapun juga kau tetap rekanku satu perkumpulan, aku tidak ingin membunuhmu tapi kau yang memaksa.!''

Saat melihat wajah buruk Gada Rahwana dia jadi tertawa sendiri. ''Tadi kau bertanya kenapa tidak akan sanggup mengalahkan aku.?'' jawabannya mungkin karena aku jauh lebih tampan darimu, ''Hee hee he.!''

''Dari dulu Si Ular Sakti Berpedang Iblis, Si Nomor Tiga Belas dari Kelompok 13 Pembunuh' adalah seorang yang dingin angkuh, tapi tidak kusangka dia juga percaya diri menyebut wajahnya sendiri tampan, membuat orang ingin tertawa' Hii.,hi, hi., lucu banget.,!''

Satu suara berseling tawa merdu menggema menggetarkan sukma, dari suaranya jelas dia seorang wanita. hebatnya suara tawa mengikik ini seakan terdengar dari delapan penjuru membuat orang sukar menebak asal suara, pertanda pemiliknya punya kemampuan tinggi.

Si Ular Sakti terdiam kaku, aliran darahnya seakan dingin membeku, meski sudah lama tidak bertemu, tapi dia tahu betul siapa wanita pemilik suara itu, karena orang ini juga pernah menjadi bagian dari masa lalunya, bahkan mungkin pernah menggores hatinya.

''Sungguh tidak kusangka hari ini aku bisa berjumpa lagi dengan dua kawan lama.' sayang tidak ada tuak atau makanan lezat untuk merayakannya.'' kata Si Ular Sakti setelah tenangkan hatinya.

''Hiik hi, hii, sejak kapan nomor tiga belas yang paling tidak berperasaan berubah ramah.?''

''Sejak kapan pula 'Dewi Malam Beracun' Si Nomor Dua belas' Kelompok '13 Pembunuh' main rahasia dan ikut campur urusan orang.?'' Balas Si Ular Sakti.

Terpopuler

Comments

🐼𝓐𝓡 -𝓡𝓾𝓶𝓲

🐼𝓐𝓡 -𝓡𝓾𝓶𝓲

hahaha 😅
si Ratu Narsis Beracun sudah datang 🤭 Roro Wulandari "Dewi Malam Beracun" 😂😅

2024-07-27

1

MATADEWA

MATADEWA

13 minus 1.....

2023-12-25

0

yamink oi

yamink oi

mampir kak,, ceritanya mantapp 👍👍👍👍👍

2023-07-23

2

lihat semua
Episodes
1 Pembunuhan di simpang jalan
2 Garuda melawan ular
3 Orang ke 6, 12 dan 13
4 Barang kawalan yang aneh.
5 Rahasia sebuah kotak kayu
6 Bayi titipan
7 Bentrok di punggingan
8 Gadis pencuri
9 Jagal terpendam
10 Munculnya Nyai Bawang
11 Orang Paling Kejam
12 Awal kebangkitan dan bencana
13 Dimulainya kegemparan
14 Pertemuan pertama (bag 1)
15 Pertemuan pertama (bag 2)
16 Berlatih atau bertarung,?
17 Bertemu teman lama (bag 1)
18 Bertemu teman lama (bag 2)
19 Dendam di hutan bambu
20 Mulai saling percaya
21 Satriyana berkisah
22 Kereta kuda maut
23 Gadis cantik yang sombong
24 Pusaran petir tunggal
25 Sisi gelap yang jahat
26 Permainan muslihat
27 Penghadangan (bag 1)
28 Penghadangan (bag 2)
29 Sabit perak pencabut nyawa
30 Rahasia darah keramat
31 Cerita kelam masa lalu
32 Serbuan begal Jalak Gandos
33 Sang kepala rampok
34 Bertahan hidup
35 Titik balik kehidupan si cantik
36 Kamar terkutuk
37 Nenek tua bisu tuli
38 Bangkit dari kubur
39 Rahasia rumah neraka
40 Teman dan musuh
41 Menari di atas genangan darah
42 Ilmu curian, cakar tengkorak darah.
43 Menuntut balas
44 Pembalasan si Cantik (bag 1)
45 Pembalasan si Cantik (bag 2)
46 Rumilah, Tabib Mata Hati
47 Kolam rahasia
48 Bekas murid dan Serikat Kalong Hitam
49 Cerdik dan genit
50 Ledakan dendam 13 Pembunuh
51 Siasat dibalik perpisahan
52 Panglima Istana Tengah
53 Lima Hantu Ungu Berkepang Maut
54 Amukan Dua Panglima
55 Kitab Wasiat Ki Mijun (bag 1)
56 Kitab Wasiat Ki Mijun (bag 2)
57 Masih., Bertahan Hidup.
58 Pencuri Tua Berjari Buntung
59 Menyusup, Membakar lalu Menghilang.
60 Guratan Pesan Terakhir
61 Mandi di sungai
62 Satriyana., cerdik atau licik.?
63 Roh Kobra Kegelapan.
64 Ungkapan Hati
65 Perkumpulan Pengemis Sembilan Tambalan
66 Pengemis pengkhianat.
67 Nyi Sira, Mambang Wanita Buta.
68 Gadis Persembahan
69 Rahasia bukit Lading (bag1)
70 Rahasia bukit Lading (bag 2)
71 Mulai berlatih.
72 Bertemu nenek penjual bawang
73 Para pembunuh mulai muncul.
74 Kurungan dan Perangkap
75 Nyai Bawang yang menakutkan.
76 Belatung Darah., Belatung Maut Biru.
77 Musnahnya Belatung Maut Biru.
78 Keracunan.
79 Lembah Seruni.
80 Dua Dewi Mabuk
81 Pembunuh licik dan pembunuh jalang.
82 Kau bisa menggoda setan di neraka.
83 Mawar layu.
84 Orang Ke Empat.
85 Rencana Roro (bag 1)
86 Rencana Roro (bag 2)
87 Si Pentung Sakti.
88 Kisah Birunaka.
89 Rengkah Langit Bumi., Panah Langit Petir Ungu.
90 Jari kakinya.,
91 Kenangan yang terakhir
92 Keturunan
93 Rahasia Si Maling Nyawa.
94 Kotak Kayunya., Palsu.
95 Terkepung.
96 Pembunuh nomor tujuh.
97 Orang yang sama.
98 Ki Ageng Bronto
99 Kurebut Nomor Sembilan.
100 Pertarungan di lorong.
101 Pisau Pengukir Boneka.
102 Darah keabadian.
103 Dasar Pengintip.,
104 Nomor tiga., si Kaki Tumbal.
105 Sepenggal cerita pengkhianatan.
106 Menuju Wonokerto.
107 Klewang Pemburu Kepala.
108 Si Pincang Yang Aneh
109 Respati Berkisah.
110 Kipas Bayangan Pengejar Sukma.
111 Cahaya Api Langit.
112 Persekutuan Bulan Perak.
113 Dua pembunuh kawakan.
114 Pertemuan kaum pembunuh.
115 Kunci Wasiat.
116 Kecurigaan.
117 Pedang buntung si kusir kuda.
118 Mengail Di Air Keruh.
119 Sisik Besi Ular Darah.
120 Wujud Siluman Ular Darah.
121 Ular yang berganti kulit.
122 Bocah Perempuan Iblis.
123 Siluman bermata tiga penghisap darah (bag1)
124 Siluman bermata tiga penghisap darah (bag2)
125 I Gede Kalacandra, si Dewa Serba Putih.
126 Kyai Jabar Seto.
127 Dua orang dari masa lalu.
128 Merekalah Keluargaku.,
129 Api Iblis.
130 Akhir pertarungan.
131 Pengobatan.
132 Si Nomor Dua.
133 Dalam Goa Rahasia.
134 Geger di Wonokerto.
135 Banjir darah di Wonokerto (bag1)
136 Banjir darah di Wonokerto (bag 2)
137 Semuanya tertipu.
138 Menguji orang baru.
139 Empat pembunuh bertemu.
140 Laba- Laba Buntung.
141 Kabar dari mata- mata.
142 Buronan.
143 Kaum pengemis dan pembunuh.
144 Ilmu pukulan yang terlupakan.
145 Tipuan di ujung kemarau.
146 Menuju Gerbang Barat.
147 Berpisah sementara atau selamanya.?
148 Pembantaian yang mengerikan.
149 Pemikat jiwa.
150 Penipu yang tertipu.
151 Wajah Cermin.
152 Pisau di alas kakinya.
153 Perjumpaan nomor dua belas.
154 Takdir Pertarungan.
155 Wujud Terpendam Roro.
156 Persyaratan sebuah ilmu hitam.
157 Pengumuman.,
158 Dalam Lorong Gelap.
159 Jebakan dan kenangan.
160 Di pelataran luar.
161 Dia tidak sendirian.
162 Muslihat bercinta.
163 Siasat yang terakhir (bag 1)
164 Siasat yang terakhir (bag2)
165 Siasat yang terakhir (bag3)
166 Lorong bawah tanah.
167 Mainan Kecil Roro.
168 Pertemuan.
169 Pisau Kelembutan., membunuh dengan senyuman.
170 Dalam pelukan maut.
171 Belenggu jiwa.
172 Pedang pembunuh mata buta.
173 Dendam buta Nyi Sira (bag1)
174 Dendam buta Nyi Sira (bag2)
175 Dendam buta Nyi Sira (bag3)
176 Dendam buta Nyi Sira (bag akhir)
177 Tandu dan rakit.
178 Di balik lorong buntu.
179 Mereka menghilang.
180 Kisah kelam si penculik bayi.
181 Jurus pedang pembunuh.
182 Ilmu terlarang si Putri Penjerat.
183 Adu domba.
184 Ancaman.
185 Orang- orang di lingkaran meja bundar.
186 Wanita itulah otaknya.!
187 Hanya main- main.
188 Dupa Pemabuk.
189 Dendam dua panglima.
190 Jaring umpan tuan sesepuh.
191 Warung makan., Nagih Roso.
192 Tipuan kecil di warung makan.
193 Terbongkar.
194 Ketukan rahasia, 3 panjang., 3 pendek.
195 Keluar dari persembunyian.
196 Panah berapi.
197 Mau bertarung atau berunding., Terserah kalian.!
198 Topeng.
199 Topeng ke dua.
200 Membagi Gelombang Nada Memecah Suara.
201 Musuh dalam selimut.
202 Dia telah datang.!
203 Lembah pembantaian.
204 Pertarungan besar di lembah sunyi (bag1)
205 Pertarungan besar di lembah sunyi (bag2)
206 Pertarungan besar di lembah sunyi (bag3)
207 Pertarungan besar di lembah sunyi (bag4)
208 Pertarungan besar di lembah sunyi (bag4)
209 Wajah setan di balik topeng.
210 Pedang payung, kipas perak.
211 Naga merana.
212 Provokator.
213 Api iblis yang kedua.
214 Pemanah.
215 Doping.
216 Jiwa golok Jurata.
217 Mulut wanita dan sebutir obat.
218 Roro juga bisa bingung.
219 Seperti mayat hidup.
220 Kau masih manusia ataukah., setan.?
221 Rahasia ilmu terlarang (bag 1)
222 Rahasia ilmu terlarang (bag2)
223 Rahasia ilmu terlarang (bag3)
224 Rahasia ilmu terlarang (bag akhir)
225 Maling Nyawa dan pemuda pincang.
226 Bantuan datang.
227 Siulan kematian yang menyedihkan.
228 Gelang rantai perak berbandul tengkorak.
229 Partai silat 'Kipas Sangkala.!'
230 Pertemuan yang aneh.
231 Jejak- Jejak dalam hujan.
232 Mata hitam yang bertanya pada langit.
233 Kipas Darah Bulan Mentari.
234 Darah pembangkit pusaka.
235 Guru dan muridnya.
236 Sisi lain si Maling Nyawa.
237 Angonan Mayit Sewu., Penggembala Seribu Mayat. (bag1)
238 Angonan Mayit Sewu., Penggembala Seribu Mayat. (bag2)
239 Akhir pertempuran besar.
240 Sejak kapan kau menjadi kakek.?
241 Pisau dalam kotak kayu.
242 Gentong air wangi.
243 Geger di Kembangsoka. (bag1)
244 Geger di Kembangsoka (bag2)
245 Geger di Kembangsoka. (bag3) - Kisah Cinta (muka) Monyet.
246 Geger di Kembangsoka (bag4).
247 Geger di Kembangsoka. (bag5) Adu ilmu pedang
248 Geger di Kembangsoka. (bag6).
249 Munculnya barang incaran.
250 Nyi Sapta Kenanga.
251 Makan malam.
252 Nge., praank.!
253 Seringai Si Tua Buntung.
254 Ooohh.,
255 Mulut sombong, usil dan nyinyir.
256 Rahasia dalam kotak kayu.
257 Sapi perahan.
258 Tipuan mata- mata.
259 Rahasia Istana Angsa Emas. (bag1)
260 Rahasia Istana Angsa Emas. (bag2)
261 Rahasia Istana Angsa Emas. (bag3)
262 Kesetiaan dan tipu muslihat.
263 Rahasia Pulau Seribu Bisa.
264 Pengumuman.
265 Mayat Abadi.
266 Kabut Sihir Dingin Gaib.
267 Gerombolan berbaju biru.
268 Nyi Sendang Inten dan Nyi Rumilah. (bag1)
269 Nyi Sendang Inten dan Nyi Rumilah. (bag2)
270 Wasiat.
271 Ki Kala Mayit.
272 Pancingan Maut.
273 Tawa para durjana.
274 Mereka mulai datang.!
275 Penjara terkutuk.
276 Pertempuran di lautan.
277 Pemimpin.
278 Pemuda pemalas yang misterius.
279 Penghalang kabut gaib.
280 Mulai menyusup.
281 Orang lama dan baru di meja bundar. (bag1)
282 Orang lama dan baru di meja bundar. (bag2)
283 Penyerbuan. (bag1)
284 Penyerbuan. (bag2)
285 Penyerbuan. (bag3)
286 Penyerbuan. (bag4)
287 Penyerbuan. (bag5)
288 Penyerbuan. (bag6)
289 Alasan menjadi wanita bejat.
290 Cermin mata sihir. (bag1)
291 Cermin Mata Sihir. (bag2)
292 Gelap menghisap, Terang membakar.
293 Roro kalah.?
294 Di ujung kekalahan. (bag1)
295 Di ujung kekalahan. (bag2)
296 Wong koplak.
297 Ledakan di ujung lorong goa.
298 Mangsa pertama.
299 Lorong rahasia si Maling Nyawa. (bag1)
300 Lorong rahasia si Maling Nyawa. (bag2)
301 Rahasia si pemalas.
302 Pasukan mayat hidup. (bag1)
303 Pasukan mayat hidup. (bag2)
304 XXX...?
305 Penyesalan.
306 Membebaskan tawanan.
307 Cinta yang ruwet.
308 Menunggu pagi hari.
309 Kaki Tangan Besi.
310 Pagi kematian.
311 Puji Seruni., gagal pamer.
312 Sebilah pedang hitam.
313 Pertarungan si pincang.
314 Si pincang menipu si pemalas.
315 Kepingan batu.
316 Terhasut.
317 Nostalgia.
318 Roro juga pingin.?
319 Datuk Naga Wisa.
320 Muslihat si buntung.
321 Pertarungan si buntung.
322 Pertarungan Roro. (bag1)
323 Pertarungan Roro. (bag2)
324 Akhir pertarungan si buntung.
325 Nisan Kuburan Membeku., Jaring Petir Malapetaka.!
326 Satu tangan yang terpotong.
327 Salah paham.
328 Prahara di Pulau Seribu Bisa. (bag1)
329 Prahara di pulau Seribu Bisa. (bag2)
330 Prahara di pulau Seribu Bisa. (bag3)
331 Dia tukang masak.?
332 Kapal wajan.
333 Wajan terbang 326.
334 Tungku Meletus.
335 Satu lawan empat.
336 Neraka di pulau Seribu Bisa. (bag1)
337 Neraka di pulau Seribu Bisa. (bag2)
338 Neraka di pulau Seribu Bisa. (bag3)
339 Neraka di pulau Seribu Bisa. (bag4)
340 Aku telah membunuhnya.!
341 Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag1)
342 Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag2)
343 Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag3)
344 Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag4)
345 Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag5)
346 Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag6)
347 Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag7)
348 Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag8)
349 Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag9)
350 Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag10)..... Tamat.?
351 Cerita tambahan.., (Maaf kalau kurang pantas)
Episodes

Updated 351 Episodes

1
Pembunuhan di simpang jalan
2
Garuda melawan ular
3
Orang ke 6, 12 dan 13
4
Barang kawalan yang aneh.
5
Rahasia sebuah kotak kayu
6
Bayi titipan
7
Bentrok di punggingan
8
Gadis pencuri
9
Jagal terpendam
10
Munculnya Nyai Bawang
11
Orang Paling Kejam
12
Awal kebangkitan dan bencana
13
Dimulainya kegemparan
14
Pertemuan pertama (bag 1)
15
Pertemuan pertama (bag 2)
16
Berlatih atau bertarung,?
17
Bertemu teman lama (bag 1)
18
Bertemu teman lama (bag 2)
19
Dendam di hutan bambu
20
Mulai saling percaya
21
Satriyana berkisah
22
Kereta kuda maut
23
Gadis cantik yang sombong
24
Pusaran petir tunggal
25
Sisi gelap yang jahat
26
Permainan muslihat
27
Penghadangan (bag 1)
28
Penghadangan (bag 2)
29
Sabit perak pencabut nyawa
30
Rahasia darah keramat
31
Cerita kelam masa lalu
32
Serbuan begal Jalak Gandos
33
Sang kepala rampok
34
Bertahan hidup
35
Titik balik kehidupan si cantik
36
Kamar terkutuk
37
Nenek tua bisu tuli
38
Bangkit dari kubur
39
Rahasia rumah neraka
40
Teman dan musuh
41
Menari di atas genangan darah
42
Ilmu curian, cakar tengkorak darah.
43
Menuntut balas
44
Pembalasan si Cantik (bag 1)
45
Pembalasan si Cantik (bag 2)
46
Rumilah, Tabib Mata Hati
47
Kolam rahasia
48
Bekas murid dan Serikat Kalong Hitam
49
Cerdik dan genit
50
Ledakan dendam 13 Pembunuh
51
Siasat dibalik perpisahan
52
Panglima Istana Tengah
53
Lima Hantu Ungu Berkepang Maut
54
Amukan Dua Panglima
55
Kitab Wasiat Ki Mijun (bag 1)
56
Kitab Wasiat Ki Mijun (bag 2)
57
Masih., Bertahan Hidup.
58
Pencuri Tua Berjari Buntung
59
Menyusup, Membakar lalu Menghilang.
60
Guratan Pesan Terakhir
61
Mandi di sungai
62
Satriyana., cerdik atau licik.?
63
Roh Kobra Kegelapan.
64
Ungkapan Hati
65
Perkumpulan Pengemis Sembilan Tambalan
66
Pengemis pengkhianat.
67
Nyi Sira, Mambang Wanita Buta.
68
Gadis Persembahan
69
Rahasia bukit Lading (bag1)
70
Rahasia bukit Lading (bag 2)
71
Mulai berlatih.
72
Bertemu nenek penjual bawang
73
Para pembunuh mulai muncul.
74
Kurungan dan Perangkap
75
Nyai Bawang yang menakutkan.
76
Belatung Darah., Belatung Maut Biru.
77
Musnahnya Belatung Maut Biru.
78
Keracunan.
79
Lembah Seruni.
80
Dua Dewi Mabuk
81
Pembunuh licik dan pembunuh jalang.
82
Kau bisa menggoda setan di neraka.
83
Mawar layu.
84
Orang Ke Empat.
85
Rencana Roro (bag 1)
86
Rencana Roro (bag 2)
87
Si Pentung Sakti.
88
Kisah Birunaka.
89
Rengkah Langit Bumi., Panah Langit Petir Ungu.
90
Jari kakinya.,
91
Kenangan yang terakhir
92
Keturunan
93
Rahasia Si Maling Nyawa.
94
Kotak Kayunya., Palsu.
95
Terkepung.
96
Pembunuh nomor tujuh.
97
Orang yang sama.
98
Ki Ageng Bronto
99
Kurebut Nomor Sembilan.
100
Pertarungan di lorong.
101
Pisau Pengukir Boneka.
102
Darah keabadian.
103
Dasar Pengintip.,
104
Nomor tiga., si Kaki Tumbal.
105
Sepenggal cerita pengkhianatan.
106
Menuju Wonokerto.
107
Klewang Pemburu Kepala.
108
Si Pincang Yang Aneh
109
Respati Berkisah.
110
Kipas Bayangan Pengejar Sukma.
111
Cahaya Api Langit.
112
Persekutuan Bulan Perak.
113
Dua pembunuh kawakan.
114
Pertemuan kaum pembunuh.
115
Kunci Wasiat.
116
Kecurigaan.
117
Pedang buntung si kusir kuda.
118
Mengail Di Air Keruh.
119
Sisik Besi Ular Darah.
120
Wujud Siluman Ular Darah.
121
Ular yang berganti kulit.
122
Bocah Perempuan Iblis.
123
Siluman bermata tiga penghisap darah (bag1)
124
Siluman bermata tiga penghisap darah (bag2)
125
I Gede Kalacandra, si Dewa Serba Putih.
126
Kyai Jabar Seto.
127
Dua orang dari masa lalu.
128
Merekalah Keluargaku.,
129
Api Iblis.
130
Akhir pertarungan.
131
Pengobatan.
132
Si Nomor Dua.
133
Dalam Goa Rahasia.
134
Geger di Wonokerto.
135
Banjir darah di Wonokerto (bag1)
136
Banjir darah di Wonokerto (bag 2)
137
Semuanya tertipu.
138
Menguji orang baru.
139
Empat pembunuh bertemu.
140
Laba- Laba Buntung.
141
Kabar dari mata- mata.
142
Buronan.
143
Kaum pengemis dan pembunuh.
144
Ilmu pukulan yang terlupakan.
145
Tipuan di ujung kemarau.
146
Menuju Gerbang Barat.
147
Berpisah sementara atau selamanya.?
148
Pembantaian yang mengerikan.
149
Pemikat jiwa.
150
Penipu yang tertipu.
151
Wajah Cermin.
152
Pisau di alas kakinya.
153
Perjumpaan nomor dua belas.
154
Takdir Pertarungan.
155
Wujud Terpendam Roro.
156
Persyaratan sebuah ilmu hitam.
157
Pengumuman.,
158
Dalam Lorong Gelap.
159
Jebakan dan kenangan.
160
Di pelataran luar.
161
Dia tidak sendirian.
162
Muslihat bercinta.
163
Siasat yang terakhir (bag 1)
164
Siasat yang terakhir (bag2)
165
Siasat yang terakhir (bag3)
166
Lorong bawah tanah.
167
Mainan Kecil Roro.
168
Pertemuan.
169
Pisau Kelembutan., membunuh dengan senyuman.
170
Dalam pelukan maut.
171
Belenggu jiwa.
172
Pedang pembunuh mata buta.
173
Dendam buta Nyi Sira (bag1)
174
Dendam buta Nyi Sira (bag2)
175
Dendam buta Nyi Sira (bag3)
176
Dendam buta Nyi Sira (bag akhir)
177
Tandu dan rakit.
178
Di balik lorong buntu.
179
Mereka menghilang.
180
Kisah kelam si penculik bayi.
181
Jurus pedang pembunuh.
182
Ilmu terlarang si Putri Penjerat.
183
Adu domba.
184
Ancaman.
185
Orang- orang di lingkaran meja bundar.
186
Wanita itulah otaknya.!
187
Hanya main- main.
188
Dupa Pemabuk.
189
Dendam dua panglima.
190
Jaring umpan tuan sesepuh.
191
Warung makan., Nagih Roso.
192
Tipuan kecil di warung makan.
193
Terbongkar.
194
Ketukan rahasia, 3 panjang., 3 pendek.
195
Keluar dari persembunyian.
196
Panah berapi.
197
Mau bertarung atau berunding., Terserah kalian.!
198
Topeng.
199
Topeng ke dua.
200
Membagi Gelombang Nada Memecah Suara.
201
Musuh dalam selimut.
202
Dia telah datang.!
203
Lembah pembantaian.
204
Pertarungan besar di lembah sunyi (bag1)
205
Pertarungan besar di lembah sunyi (bag2)
206
Pertarungan besar di lembah sunyi (bag3)
207
Pertarungan besar di lembah sunyi (bag4)
208
Pertarungan besar di lembah sunyi (bag4)
209
Wajah setan di balik topeng.
210
Pedang payung, kipas perak.
211
Naga merana.
212
Provokator.
213
Api iblis yang kedua.
214
Pemanah.
215
Doping.
216
Jiwa golok Jurata.
217
Mulut wanita dan sebutir obat.
218
Roro juga bisa bingung.
219
Seperti mayat hidup.
220
Kau masih manusia ataukah., setan.?
221
Rahasia ilmu terlarang (bag 1)
222
Rahasia ilmu terlarang (bag2)
223
Rahasia ilmu terlarang (bag3)
224
Rahasia ilmu terlarang (bag akhir)
225
Maling Nyawa dan pemuda pincang.
226
Bantuan datang.
227
Siulan kematian yang menyedihkan.
228
Gelang rantai perak berbandul tengkorak.
229
Partai silat 'Kipas Sangkala.!'
230
Pertemuan yang aneh.
231
Jejak- Jejak dalam hujan.
232
Mata hitam yang bertanya pada langit.
233
Kipas Darah Bulan Mentari.
234
Darah pembangkit pusaka.
235
Guru dan muridnya.
236
Sisi lain si Maling Nyawa.
237
Angonan Mayit Sewu., Penggembala Seribu Mayat. (bag1)
238
Angonan Mayit Sewu., Penggembala Seribu Mayat. (bag2)
239
Akhir pertempuran besar.
240
Sejak kapan kau menjadi kakek.?
241
Pisau dalam kotak kayu.
242
Gentong air wangi.
243
Geger di Kembangsoka. (bag1)
244
Geger di Kembangsoka (bag2)
245
Geger di Kembangsoka. (bag3) - Kisah Cinta (muka) Monyet.
246
Geger di Kembangsoka (bag4).
247
Geger di Kembangsoka. (bag5) Adu ilmu pedang
248
Geger di Kembangsoka. (bag6).
249
Munculnya barang incaran.
250
Nyi Sapta Kenanga.
251
Makan malam.
252
Nge., praank.!
253
Seringai Si Tua Buntung.
254
Ooohh.,
255
Mulut sombong, usil dan nyinyir.
256
Rahasia dalam kotak kayu.
257
Sapi perahan.
258
Tipuan mata- mata.
259
Rahasia Istana Angsa Emas. (bag1)
260
Rahasia Istana Angsa Emas. (bag2)
261
Rahasia Istana Angsa Emas. (bag3)
262
Kesetiaan dan tipu muslihat.
263
Rahasia Pulau Seribu Bisa.
264
Pengumuman.
265
Mayat Abadi.
266
Kabut Sihir Dingin Gaib.
267
Gerombolan berbaju biru.
268
Nyi Sendang Inten dan Nyi Rumilah. (bag1)
269
Nyi Sendang Inten dan Nyi Rumilah. (bag2)
270
Wasiat.
271
Ki Kala Mayit.
272
Pancingan Maut.
273
Tawa para durjana.
274
Mereka mulai datang.!
275
Penjara terkutuk.
276
Pertempuran di lautan.
277
Pemimpin.
278
Pemuda pemalas yang misterius.
279
Penghalang kabut gaib.
280
Mulai menyusup.
281
Orang lama dan baru di meja bundar. (bag1)
282
Orang lama dan baru di meja bundar. (bag2)
283
Penyerbuan. (bag1)
284
Penyerbuan. (bag2)
285
Penyerbuan. (bag3)
286
Penyerbuan. (bag4)
287
Penyerbuan. (bag5)
288
Penyerbuan. (bag6)
289
Alasan menjadi wanita bejat.
290
Cermin mata sihir. (bag1)
291
Cermin Mata Sihir. (bag2)
292
Gelap menghisap, Terang membakar.
293
Roro kalah.?
294
Di ujung kekalahan. (bag1)
295
Di ujung kekalahan. (bag2)
296
Wong koplak.
297
Ledakan di ujung lorong goa.
298
Mangsa pertama.
299
Lorong rahasia si Maling Nyawa. (bag1)
300
Lorong rahasia si Maling Nyawa. (bag2)
301
Rahasia si pemalas.
302
Pasukan mayat hidup. (bag1)
303
Pasukan mayat hidup. (bag2)
304
XXX...?
305
Penyesalan.
306
Membebaskan tawanan.
307
Cinta yang ruwet.
308
Menunggu pagi hari.
309
Kaki Tangan Besi.
310
Pagi kematian.
311
Puji Seruni., gagal pamer.
312
Sebilah pedang hitam.
313
Pertarungan si pincang.
314
Si pincang menipu si pemalas.
315
Kepingan batu.
316
Terhasut.
317
Nostalgia.
318
Roro juga pingin.?
319
Datuk Naga Wisa.
320
Muslihat si buntung.
321
Pertarungan si buntung.
322
Pertarungan Roro. (bag1)
323
Pertarungan Roro. (bag2)
324
Akhir pertarungan si buntung.
325
Nisan Kuburan Membeku., Jaring Petir Malapetaka.!
326
Satu tangan yang terpotong.
327
Salah paham.
328
Prahara di Pulau Seribu Bisa. (bag1)
329
Prahara di pulau Seribu Bisa. (bag2)
330
Prahara di pulau Seribu Bisa. (bag3)
331
Dia tukang masak.?
332
Kapal wajan.
333
Wajan terbang 326.
334
Tungku Meletus.
335
Satu lawan empat.
336
Neraka di pulau Seribu Bisa. (bag1)
337
Neraka di pulau Seribu Bisa. (bag2)
338
Neraka di pulau Seribu Bisa. (bag3)
339
Neraka di pulau Seribu Bisa. (bag4)
340
Aku telah membunuhnya.!
341
Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag1)
342
Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag2)
343
Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag3)
344
Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag4)
345
Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag5)
346
Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag6)
347
Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag7)
348
Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag8)
349
Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag9)
350
Beberapa bulan kemudian., (Akhir kisah. bag10)..... Tamat.?
351
Cerita tambahan.., (Maaf kalau kurang pantas)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!