Balas Dendam

"Tapi, Rin ...."

"Enggak usah tapi-tapian," sahut si kakek. "Kamu bisa hidup enak kalau mau nurut sama saya."

"Kalau mau, saya temui kamu sekarang juga, sama anak bungsu saya!"

"Apa?" kaget Sashi.

"Ey. Kamu enggak mikir kalau saya yang mau nikah bukan?" tanya si kakek. "Saya Basuki Tjahaja Anggoro. Mau ya jadi menantu saya? Anak saya jomblo, kok. Yuk ikut."

"Tapi, Kek. Tunggu dulu!" kata Sashi sambil menahan tangan kakek tua yang menuntunnya.

"Udah sana! Aku yang urus keluarga kamu," kata Rindu sambil mengedipkan mata. Dia mendorong Sashi membuat Sashi tidak bisa berkutik. "Eyang Basuki bisa bantu ayah kamu, sok ikut! Beneran enggak bohong. Mereka orang baik."

Sebetulnya, di dalam hati, Sashi terus mendumel. Kalau memang Rindu sangat yakin mereka orang baik, Kalau Rindu begitu yakin jika Eyang Basuki adalah orang kaya, seharusnya dia sendiri yang menjadi cucu menantunya, malah menjualnya dengan cara seperti ini. Namun, saat mengingat bagaimana keadaan ayahnya dan cita-cita ayahnya, dia ingin mencoba. Entah mendapat bisikan dari mana, Sashi ingin menerima perjodohan ini.

** **

Hari itu ....

Ayah," panggil Sashi lirih.

Di sudut bangunan masjid besar, berdirilah seorang pria tua dengan sebelah kaki. Ia menyapu halaman dengan sabar.

Saat itu Sashi berdiri di depan gerbang masjid, diam tak mampu melangkah lebih dekat. Ia memandangi punggung itu. Pria yang pernah begitu kuat, begitu gagah, begitu penuh semangat dalam hidupnya. Dulu, sebelum malam kelam dan botol-botol keras merenggut segalanya. Dulu, sebelum sebuah pukulan di perkelahian mabuk membuat kaki kirinya remuk dan harus diamputasi.

Kini, pria itu adalah marbot masjid. Hidup dari gajinya sebagai pengurus masjid, tinggal di ruangan sempit di belakang bangunan utama. Namun, ketika ia menoleh dan melihat Sashi berdiri di sana, senyumnya merekah seperti fajar.

"Masyaallah, anak cantik ayah!" katanya sambil melompat, tapi karena terlalu bersemangat, Pak Hasan jatuh tersungkur, membuat Sashi menjerit menghampirinya.

"Ayahhhhh!"

Sashi menelan ludah. Air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya tumpah juga. Tapi ia segera mengusapnya, menggantikan tangis itu dengan senyum kecil penuh cinta.

"Ayah…," panggilnya lirih sambil membantu Pak Hasan untuk bangun. "Pelan-pelan atuh, Yah."

"Maaf, Neng. Ayah teh kangen banget sama kamu."

Sashi mengangguk. "Maafin Sashi, Yah. Sashi lagi sibuk di rumah sakit."

"Enggak papa, Ayah juga tahu. Tapi, kenapa kamu ke sini? Bukannya seharusnya kamu dipingit sekarang? Minggu depan nikah, kan?"

Sashi tersenyum hambar, duduk di bangku panjang tak jauh dari teras masjid, mencoba menyembunyikan duka yang masih mengendap di tenggorokannya. "Enggak, Yah. Nggak jadi."

Pak Hasan langsung mematung, ia bingung dan tidak mengerti.

"Apa… maksudmu, Neng?"

"Aku… batal menikah, Yah. Aku pikir, aku nggak cocok sama Mas Azka."

Ayah Hasan tahu dan mengerti, dia mengusap kepala Sashi, jemarinya kasar tapi lembut saat menyentuh kerudung anaknya. "Neng … kamu ini anak baik. Kamu cerdas. Kamu tulus dalam semua hal. Kamu kuat. Ayah yakin kamu akan baik-baik saja."

Mata Sashi memejam, merasakan betapa tulusnya pria ini. Andai, andai saja dia tidak harus membayar hutang-hutang bekas sekolahnya, dia akan mengajak ayahnya untuk tinggal berdua, mengontrak meskipun hanya di gang sempit.

"Kalau dia bukan jodohmu," lanjut Ayah Hasan pelan, "berarti Allah sedang menyelamatkanmu. InsyaAllah, akan datang jodoh yang jauh lebih baik. Ayah doakan tiap malam, Sashi. Semoga Allah dengar do'a ayah, Nak."

Air mata Sashi menetes lagi, membasahi telapak tangan ayahnya. Ingin sekali dia menyalahkan keadaan, dulu saat hidup mereka masih sangat-sangat enak, ayahnya yang bermasalah. Ayahnya sangat menyayanginya tapi ada hal-hal yang sebetulnya masih menjadikan jalan di hati Sashi.

Dia selalu berandai-andai, andaikan ayahnya dulu bukan pem4buk, andaikan dulu ayahnya tidak terlalu arogan, andaikan dulu ayahnya tidak suka main jud! online untuk bersenang-senang, mungkin kehidupan mereka tidak akan seperti ini.

Namun Roda kehidupan terus berputar, bahkan dari kejadian itu, hal baik yang terjadi adalah, ayahnya menjadi lebih dekat dengan Allah, sorot matanya lebih teduh, dan sekarang meskipun dengan fisik yang tidak sempurna, tapi mungkin ayahnya lebih sempurna di mata Allah dibandingkan orang-orang sepertinya.

"Ayah aku minta maaf, aku udah janji mau beliin ayah kaki palsu, tapi belum cukup uangnya, Yah." Sashi semakin menangis. Dia bekerja menjadi bidan pun sekarang belum lama, dia harus membayar semua biaya kuliahnya, meskipun Tak semuanya karena dia juga mendapatkan beasiswa.

Ayah Hasan memeluknya. Peluk seorang ayah yang tak sempurna, tapi mencintai anaknya lebih dari seluruh dunia yang pernah ia sesali.

** **

"Nak!" panggil Pak Basuki. "Masih belum rela, ya. Calon suami kamu diambil kakak kamu sendiri?"

Sebuah senyum tersungging di bibir Sashi, saat ini mereka sudah ada di sebuah restoran untuk menunggu seseorang.

"Ya udah, mending sama anak saya daripada sama cucu saya," kata sang kakek.

"Hah?" kaget Sashi. "Cucu? Maksudnya, Mas Azka cucu eyang, jadi, anaknya eyang paman Mas Azka?"

"Hei! Jangan panggil Eyang, panggil ayah saja. Kamu kan mau jadi menantu saya."

Mat!lah Sashi, rasanya dia benar-benar tercekik dalam situasi ini. Bagaimana mungkin? Maksudnya, dia harus menjadi adik ipar Pak Jendral yang sudah membuangnya? Dan juga menjadi Bibi dari mantan calon suaminya? Sungguh, ini benar-benar spektakuler ....

"Gacor ini mah," batin Sashi sambil tersenyum.

"Nah, itu dia, itu anak saya." Pak Basuki menoleh ke arah pintu masuk.

Terpopuler

Comments

DianWulanDari

DianWulanDari

jgn2 sebenarnya ank si kakek sudah lama taruh hati sama sahsi 🤔

2025-06-08

0

D_wiwied

D_wiwied

wooo kirain buat si aki, ternyata nyariin jodoh buat anaknya toh 😅🤭

2025-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Calon Suami
2 Balas Dendam
3 Menikah
4 Langsung Sah
5 Pertemuan Pertama
6 Hangat Pelukannya
7 Insiden Cium4n
8 Situasi Genting
9 Perhatian
10 Seperti Suami Sungguhan
11 Takut Jatuh Cinta
12 Bukan Perempuan Murahan
13 Suamiku?
14 Minta Istri komandan
15 Dia Istri Saya
16 Dia Cuek
17 Masih Direndahkan
18 Kamu yang Selingkuh
19 Lepasin Aku, Mas
20 Fitnah Darinya
21 Jangan Sentuh Saya
22 Jangan Ganggu Kami
23 Aku Suamimu
24 Jantungku berdebar
25 Ciuman sang Penggoda
26 Berhenti Panggil Saya Komandan
27 Kena Batunya
28 Satu Ranjang
29 Selingkuhan?
30 Cemburu dan Iri hati
31 Sehati
32 Dipecat?
33 Ciuman di Kening
34 Kesan Pertama Ibu Mertua
35 Sayap seorang suami
36 Minta Cucu?
37 Sikap Aneh Sashi
38 Kami Mau Buat Cucu
39 Piyama sutra
40 Mandi Malam
41 Tidak Sepadan
42 Tuduhan Azka
43 Rasa Kasihkan?
44 Tidak Mau Kalah
45 Aku yang Tercekik
46 Punya Pacar Kamu, Mas!
47 Kiss Me!
48 Marahnya Dirga
49 Harusnya Aku
50 Hukuman
51 Apa Tujuanmu?
52 Pengakuan Asli atau Menyembunyikan Niat Sesungguhnya?
53 Pengkhianat
54 Orang Selundupan ?
55 Bermuka Dua
56 Malam Pertama
57 Ketagihan
58 Fitnah Mantan Edan
59 Tuhan Tidak Tidur
60 Apa Niatmu?
61 Apa Lagi?
62 Menyesal
63 Kecelakaan
64 Ingin Bayi tapi Tugas Menanti
65 Orang-Orang Aneh
66 Berseteru
67 Gatal Teriak Gatal
68 Ayah Bangun!
69 Sama-sama Keos
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Pernikahan Calon Suami
2
Balas Dendam
3
Menikah
4
Langsung Sah
5
Pertemuan Pertama
6
Hangat Pelukannya
7
Insiden Cium4n
8
Situasi Genting
9
Perhatian
10
Seperti Suami Sungguhan
11
Takut Jatuh Cinta
12
Bukan Perempuan Murahan
13
Suamiku?
14
Minta Istri komandan
15
Dia Istri Saya
16
Dia Cuek
17
Masih Direndahkan
18
Kamu yang Selingkuh
19
Lepasin Aku, Mas
20
Fitnah Darinya
21
Jangan Sentuh Saya
22
Jangan Ganggu Kami
23
Aku Suamimu
24
Jantungku berdebar
25
Ciuman sang Penggoda
26
Berhenti Panggil Saya Komandan
27
Kena Batunya
28
Satu Ranjang
29
Selingkuhan?
30
Cemburu dan Iri hati
31
Sehati
32
Dipecat?
33
Ciuman di Kening
34
Kesan Pertama Ibu Mertua
35
Sayap seorang suami
36
Minta Cucu?
37
Sikap Aneh Sashi
38
Kami Mau Buat Cucu
39
Piyama sutra
40
Mandi Malam
41
Tidak Sepadan
42
Tuduhan Azka
43
Rasa Kasihkan?
44
Tidak Mau Kalah
45
Aku yang Tercekik
46
Punya Pacar Kamu, Mas!
47
Kiss Me!
48
Marahnya Dirga
49
Harusnya Aku
50
Hukuman
51
Apa Tujuanmu?
52
Pengakuan Asli atau Menyembunyikan Niat Sesungguhnya?
53
Pengkhianat
54
Orang Selundupan ?
55
Bermuka Dua
56
Malam Pertama
57
Ketagihan
58
Fitnah Mantan Edan
59
Tuhan Tidak Tidur
60
Apa Niatmu?
61
Apa Lagi?
62
Menyesal
63
Kecelakaan
64
Ingin Bayi tapi Tugas Menanti
65
Orang-Orang Aneh
66
Berseteru
67
Gatal Teriak Gatal
68
Ayah Bangun!
69
Sama-sama Keos

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!