Hari-hari Zahra terasa bahagia, dia selalu menerbitkan senyum indahnya. Keinginan untuk bisa dicium dan bermanja-manja pada mamanya telah terwujud, enam bulan berjalan kebahagiaan yang dirasakan Zahra. Penyakit mamanya berangsur membaik, keluarga rukun dan damai semua itu ada peran Hassan didalamnya.
Kedua orangtua Zahra ada undangan saudaranya kebandung, Zahra tidak bisa ikut karena pekerjaannya banyak. Proyek yang didapat kantornya lagi banyak-banyaknya, padahal Hassan sudah meminta Zahra untuk berhenti dari pekerjaannya. Tetapi Zahra belum bisa, dia nggak mau bergantung pada Hassan yang belum berstatus jelas dengan dirinya.
Setiap hari Hassan menjemput dan mengantarnya pulang kerja, pagi ini Hassan dibuat kesal dengan seseorang yang datang kerumah Zahra. Hassan melihat ada mobil didepan rumah Zahra, ternyata seorang lelaki yang menaruh hati pada kekasihnya
"Assalamualaikum" Ucap Hassan, Adelia keluar langsung menyambut kedatangannya, dia menatap Adelia lalu melirik tamu yang duduk diteras
"Wa'alaikumussalam mas, masuk, itu cowo yang selalu ngejar mbak Zahra" Jelas Adelia
"Terus mbakmu udah Tau sikampret datang?!" Keselnya Hassan, Adelia tertawa menutup mulutnya dengan tangan "Udah tapi nunggu mas datang dulu" Jawab Adelia "Nice!" Hassan berjalan diteras menghampiri
"Anda siapa?kenal dimana dengan Zahra?!" Tanya Hassan dengan suara lantang.
"Saya David, kami kenal saat meeting sekarang ini kami sedang ada proyek bersama" Tegas David dengan wajah dingin
Baru Hassan hendak menjawabnya lagi, Zahra sudah keluar Dari kamarnya. lalu Zahra langsung berkata pada tamunya
"Maaf David, saya harus segera kekantor, ini tunangan saya sudah jemput. Ayoo yank!" Zahra langsung menarik tangan Hassan, Hassan tertawa mengejek kearah David.
Hassan memasangkan helm untuk Zahra, dia langsung menyalakan motor masih mengejek David dengan memainkan suara motornya Brumm...Brumm...Brumm mereka pergi, Buzzz, sedangkan David merasa tertantang dengan kondisi ini 'Aku balas kamu!' Dalam hati David.
Sepulang kantor seperti biasa Hassan menjemputnya, Zahra yang sedang terburu-buru berkata
"Yank, aku ada meeting didarmawangsa, kamu pulang aja yaa biar aku na..." Telunjuk Hassan mendarat dibibir Zahra
"Aku antar, aku temani sampai selesai !Ga ada debat! Naik sayang" Tegas Hassan, Zahra tidak membantah, sejak kejadian tadi pagi perasaan Hassan tidak karuan.
Selama perjalanan tidak ada obrolan apapun, Hassan memegangi tangan kekasihnya yang memeluk pinggangnya, lalu melihatnya Dari kaca spion. Setelah perjalanan empat puluh menit mereka sampai, Hassan membukakan helm Zahra. Lalu berjalan kedalam gedung.
"aku disana yaa sayang" Ucap Hassan menunjuk tempat dia menunggu
",Iyaa yank, itu klien aku" Jelas Zahra, Hassan mengangguk, Hassan menuju tempat duduknya memesan makanan kecil Dan minuman. Hassan membuka laptopnya, sesekali matanya melihat kearah Zahra yang sedang meeting.
Setelah menunggu Zahra selama satu jam, Hassan baru balik dari shalat magrib. Zahra berjalan kearahnya, Hassan langsung memegang lengan Zahra untuk duduk.
"capek sayang?" Hassan merapikan rambut Zahra ke samping "Sedikit yank" Jawab Zahra sambil membereskan file yang tadi diprentasikan, Hassan menyuapi Zahra yang masih sibuk dengan pekerjaannya
"Aku mau kamu berhenti kerja sayang!" Tegas Hassan, walau dia tau pembicaraan ini akan berimbas pada keributan. Tetapi dia juga nggak mau terus menerus merasakan sakit menahan rasa cemburu. Zahra langsung menghentikan kerjaannya dan menatap kekasihnya lalu dia menarik nafas pelan
"Aku tau kamu lagi kesal sama aku karena kejadian tadi pagi, beri aku waktu untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang menjadi tanggung Jawab aku, sebentar lagi yaa sayang..bisakan untuk sabar? Aku pasti berhenti" Jelas Zahra dengan lembut, Hassan tersenyum menganggukkan kepala dan mencium kening kekasihnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments