Kini Rama sudah berada di dalam ruang kerja Tuan Mahesa.
" Rama, tolong maafkan kelakuan putriku, Mayang memang sedari dulu memiliki sifat yang buruk, dia sombong dan juga angkuh, serta senang sekali merendahkan orang lain, dan akupun tahu jika tadi Mayang telah menyinggung perasaanmu! Ku harap bersama mu nanti, sedikit demi sedikit Putriku bisa merubah sikap dan juga sifatnya." Tuan Mahesa merasa malu terhadap Rama, karena ia merasa telah gagal mendidik putrinya, memang tidaklah mudah merawat anak seorang diri tanpa hadirnya sosok seorang istri, dan Mayang contoh salah satu anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya, apalagi Tuan Mahesa selalu di sibukkan oleh pekerjaannya, sehingga membuatnya jarang memiliki waktu bersama dengan putrinya. Dan Mayang sedari kecil di urus oleh pengasuhnya, yakni Ibu Linda.
"Saya bisa mengerti dengan keadaan Nona Mayang, Tuan! Semoga lambat laun Nona Mayang bisa berubah, dan menjadi pribadi yang baik lagi!" ucapnya tulus
Tuan Mahesa yang saat ini duduk bersebelahan dengan Rama, ia sempat merangkulnya bahunya, kemudian menepuk punggungnya.
"Kupercayakan Mayang padamu Rama! Oh iya, ada hal penting juga yang ingin aku sampaikan padamu, ini mengenai surat perjanjian yang akan kita sepakati bersama!"
" Boleh saya lihat surat perjanjian yang telah anda buat, Tuan?" tanyanya cukup penasaran.
"Off course Rama, sebelum kau tanda tangan, alangkah baiknya kau baca dulu isi dari surat perjanjian ini!" Lalu Tuan Mahesa menyerahkan dua lembar surat perjanjian tersebut, Rama langsung meraihnya dan segera membacanya.
Namun ada dua poin yang membuat Rama sampai mengerutkan dahi.
"Apakah saya harus merahasiakan pernikahan saya dengan Jihan, Tuan?"tanyanya masih fokus dengn dua lembar kertas di tangannya
"Betul sekali Rama, tidak ada yang boleh tahu jika kau sudah menikah dan memiliki seorang anak, selama dua tahun ini kau harus merahasiakannya." tegasnya menatap dalam Rama.
Rama sempat menghela napas panjangnya, ia tidak habis pikir jika harus melakukan hal ini.
"Lantas mengapa di surat perjanjian ini, Saya akan beralih profesi sebagai seorang CEO di salah satu perusahaan milik anda, Tuan? Saya sepertinya tidak bisa melakukan hal ini, anda kan tahu sebelumnya profesi saya itu seperti apa, Tuan Mahesa!" Rama benar-benar tidak abis pikir dengan isi surat perjanjian yang cukup berat untuk ia jalankan.
Mendengar Rama berkata seperti itu, Tuan Mahesa malah tersenyum tipis.
"Aku sudah tahu semuanya Rama, kau itu sebenarnya adalah lulusan sarjana Bisnis Management, bukankah begitu?"
Deg!
Rama sampai terpaku atas perkataan dari Tuan Mahesa.
"Maaf Tuan, darimana anda bisa tahu tentang ini? Saya tidak pernah menceritakan kepada siapapun soal ini semua, dan saat saya melamar pekerjaan kepada Tuan, ijazah yang saya pakai hanyalah Ijazah SMU!" tuturnya.
Lagi-lagi Tuan Mahesa menghela napas." kau tidak tahu seberapa hebat diriku ini, aku bisa mengutus orang-orang ku untuk mencari tahu tentang asal-usul mu, bahkan aku tahu jika keluargamu dulunya adalah seorang pengusaha, bukankah begitu, Ramadhan Permana Reksa Adipati!" ucapnya sambil tersenyum puas.
Lagi-lagi Rama dibuat tercengang atas perkataan dari Tuannya.
"Darimana Tuan bisa tahu nama keluargaku?"
"Kan barusan aku sudah bilang padamu Rama, bahwa aku sangat berkuasa, dan banyak orang-orang ku yang bisa aku andalkan apalagi masalah kecil seperti ini, mengapa kau menghapus nama besar keluargamu itu, Rama?" Tuan Mahesa terlihat penasaran, seolah meminta Rama untuk menceritakannya.
Akhirnya Rama mulai menceritakan semuanya kepada Tuan Mahesa, matanya menerawang jauh, mengingat kembali kenangan pahit akan dirinya dimasalalu.
"Dulu keluargaku adalah seorang pengusaha sukses, dan pernah berjaya dimasanya.
Kedua orangtua Saya menginginkan Saya untuk melanjutkan kuliah keluar Negeri, namun Saya menolaknya dan lebih memilih untuk melanjutkan kuliah di dalam Negeri, karena saya tahu pada saat itu perusahaan Papah sudah mulai goyah, dan menjelang saya kuliah di semester akhir, ternyata perusahaan Papah terkena tipu dan terpaksa seluruh aset perusahaan diambil alih oleh pihak bank karena tidak sanggup membayar hutang, Saya sempat cuti kuliah pada saat itu bahkan hampir berhenti dan tidak melanjutkan, namun dari pihak kampus, pada akhirnya saya mendapatkan beasiswa, karena saya termasuk salah satu Mahasiswa berprestasi.
Singkat cerita setelah keluarga kami bangkrut, tak lama Papah meninggal karena sakit dan kemudian Ibu saya juga telah menyusulnya.
itu adalah masa paling pahit dan menyedihkan dalam hidup Saya, Tuan! Disaat Saya akan diwisuda, kedua orangtua Saya kini telah tiada, dan entah Kenapa setelah saya lulus kuliah dan mencoba melamar pekerjaan di setiap perusahaan, lamaran pekerjaan saya selalu saja di tolak, ternyata nama besar Reksa Adipati telah di blacklist dari seluruh perusahaan di Negeri ini, hingga Pada akhirnya saya Kesulitan mencari pekerjaan, itulah sebagian kehidupan saya yang sangat pahit Tuan, dan Saya lebih nyaman bekerja sebagai Sopir pribadinya Tuan!" ujarnya dengan nada rendah tapi penuh ketegasan.
Tuan Mahesa yang mendengar cerita dari Rama, ia sangat terenyuh dan juga iba, ternyata Rama adalah pria yang kuat, tangguh dan juga tegar, serta tidak mudah menyerah dengan keadaan, pada akhirnya Tuan Mahesa semakin yakin dan mantap untuk menjadikan Rama sebagai CEO di salah satu perusahaan miliknya tanpa sepengetahuan Keluarga besar Lesmana, perusahaan ini telah ia rintis dari nol, dan tanpa ada sangkut pautnya dengan perusahaan milik keluarga Lesmana.
"Kalau begitu, mulai besok bersiaplah untuk mempelajari tentang perusahaan otomotif milikku yang berada di kawasan Jakarta Pusat, aku percaya padamu, Rama!"
Rama sampai mengerutkan dahi."Tapi Tuan, saya belum pernah menjabat sebagai seorang CEO? Saya masih minim pengetahuan, dan Saya takut akan mengecewakan anda di kemudian hari, lantas mengapa Tuan ingin menjadikan saya sebagai seorang CEO?" begitu banyak pertanyaan yang telah Rama lontarkan kepada Tuan Mahesa.
hingga pada akhirnya memaksakan Tuan Mahesa untuk menceritakan bagaimana tentang keluarga besar Lesmana kepada Rama.
"Keluarga Lesmana merupakan keluarga yang sangat terhormat dan terpandang di Negeri ini, apalagi masalah yang berkaitan tentang jodoh, mereka pasti akan mempertanyakan soal bibit, bebet dan bobot seseorang yang akan menjadi bagian dari keluarga Lesmana, terutama kedua orangtuaku, mereka sangat sensitif mengenai hal ini dan tidak ingin sampai salah satu anggota keluarganya menikah dengan seseorang yang tidak satu level, itu sebabnya aku ingin menjadikan kamu sebagai seorang CEO di salah satu perusahaan milikku, dan kamu tenang saja Rama, perusahaan otomotif milikku tidak ada yang mengetahuinya selain aku dan juga Hans! Semua ini sudah menjadi rencana ku, dan ku harap kau tidak akan menolaknya, kau tidak akan mundur kan Rama? Setelah kau menandatangani surat perjanjian ini, maka akan aku transfer separuh uang yang telah aku janjikan padamu, setelah kau menikah dengan putriku, maka akan aku bayar sisanya, bagaimana, Deal?" Tuan Mahesa sampai mengulurkan tangan kanannya.
Rama sempat terdiam sejenak dan ia kembali berpikir, rasanya mundur pun percuma karena saat ini ia sangat membutuhkan uang tersebut untuk biaya berobat putranya.
Pada akhirnya Rama meraih tangan Tuan Mahesa dan mereka bersalaman sebagai tanda bahwa Rama menyetujui semua isi dari surat perjanjian dan akhirnya ia menandatangani surat perjanjian tersebut.
Setelah Tuan Mahesa mentransfer uang padanya, Rama bergegas untuk kembali ke Rumah Sakit untuk mengurus kepindahan putranya untuk di rawat di Rumah sakit Edelweis, dan Tuan Mahesa pun tahu akan hal itu.
'Aku yakin di kemudian hari, kau akan menjadi pria yang sukses, dan pastinya aku akan membantumu Ramadhan!' ungkapnya dalam hati.
Bersambung...
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Nar Sih
cerita nya bagus kak ,dimana seorang suami harus rela berkorban persaan demi putra nya
2025-06-13
1