"Siapa diantara kalian yang akan memainkannya."
Diablo menunjukan senyuman yang sangat amat bahagia. Disisi lain, para pahlawan dan orang orang yang menjadi taruhan mulai merasa ketakutan. Untuk menyelamatkan banyak orang, dibutuhkan satu orang untuk bermain. Satu orang itulah yang akan menyelamatkan sekaligus menjadi tumbal yang akan menanggung kutukan dari kotak pandora.
Melihat wajah semua orang termasuk pahlawan yang lain menggelap. Rigel yang tangan kirinya masih terluka cukup parah karena pertarungan melawan Naga dan terkena serangan amaterasu dari Diablo.
Rigel melangkah maju di depan semua orang. Para pahlawan yang melihat rigel melangkah maju untuk menjadi pemain yang akan menyelamatkan semua orang.
"tu-tunggu Rigel! A-apa kau yakin akan menjadi orang yang bermain?! Kau bisa mati jika melakukannya!"
Tirith berteriak. Sementara para pahlawan yang lain hanya menatap dalam diam.
Rigel berhenti berjalan.
"Jika bukan aku, lalu siapa yang akan bermain? Siapa yang akan menyelamatkan kalian? Dan siapa yang akan menyelamatkanmu...!!!" Rigel berteriak.
"Tapi, kau tidak harus mengorbankan dirimu! Bukankah kau berjanji akan membawaku melihat bintang lebih dekat?! Apa kau akan mengingkari janji itu begitu saja?!"
"Aku pasti akan menempati janji itu!"
Mendengar itu Tirith tersentak. Rigel melanjutkan langkahnya "Aku tidak akan mati hanya karena kutukan itu. Aku pasti akan menyelamatkan semua orang!"
"Ara-ara. Kau benar benar seperti pahlawan sejati padahal kau sangatlah lemah." Diablo mencibir "tetapi aku mengakui keberanian dan keteguhan hatimu itu." Diablo memberi hormat dengan menundukan kepalanya.
Rigel berfikir... 'Karena aku lemah hanya ini yang bisa kulakukan sebagai pahlawan.'
Jika misalnya dia mati disini setidaknya Takatsumi dan yang lainnya masih dapat kembali hidup-hidup. 'Dan juga Tirith, maafkan aku jika aku tidak bisa menempati janjiku.'
Rigel menguatkan hatinya dan berdiri berhadap-hadapan dengan Diablo.
"Jadi, bagaimana dengan permainan dan peraturannya."
"Mudah saja. Untuk menghormati keberanianmu, jika kau bisa bertahan setelah mengambil isi dari guci ini sebanyak 3 kali, aku akan membiarkan teman temanmu pergi."
"Apakah kau bisa menjamin keselamatan mereka jika aku menenangkan permainan ini?" Rigel menatap tajam Diablo.
Ahhh~ meskipun dia lemah tapi tatapannya sangatlah luar biasa, itu membuatku merinding. Pikir Diablo yang melihat tatapan tajam Rigel dengan senyuman yang aneh.
"Yaa~, aku bisa menjamin hal itu. Kalau begitu kita buat kontraknya sekarang." Diablo mengulurkan tangannya dan muncul lingkaran sihir di depan Rigel dan Diablo.
Untuk membuat kontrak sihir, mereka harus menggunakan beberapa tetes darah mereka agar kontraknya dapat berkerja. Isi dari kontraknya berupa :
- membiarkan orang orang yang di pertaruhkan kembali hidup hidu.
- tidak boleh menyerang orang yang di pertaruhkan.
-apapun yang keluar dari kotak pandora, kedua pemain tidak di izinkan mengarahkannya kepemain lain.
-pemain tidak diizinkan meminta bantuan pihak ketiga.
Dan seperti itulah, kontrak sihir telah terbentuk.
"Kalau begitu kita mulai saja permainannya. Kau boleh mengambilnya terlebih dahulu. Jika kau bertahan setelah mengambilnya sebanyak 3x maka orang yang di pertaruhkan dapat pulang." Diablo tersenyum licik.
Rigel menatap tajam guci itu. Sambil berdoa agar isi dan kutukan guci itu tidak terlalu berat. Rigel memejamkan matanya dan memasukan tangan kirinya yang terluka untuk mengambil isi dari guci itu dan—
Yang dia dapatkan bukanlah sebuah perintah. Melainkan, sebuah batu sihir yang telah diberikan mana dalam waktu yang cukup lama.
"ini?" Rigel bingung.
"kuhahahaha. Keberuntunganmu sepertinya cukup bagus! Kau mendapatkan batu sihir yang sangat kuat seperti itu. Namun, aku tidak mengerti kenapa kau tidak terkena kutukannya? Sudah banyak anak buahku yang kuperintahkan untuk mengambil isi dari guci ini dan terkena kutukan tanpa terkecuali." Diablo menatap tajam Rigel.
'mungkinkah?'
Diablo mengaktifkan mata iblisnya. Dia dapat melihat aliran mana milik Rigel dengan mata iblisnya. Namun bukan itu tujuan Diablo mengaktifkan matanya.
"wah wah, sekarang aku mengerti kenapa kau tidak terkena kutukan itu." Diablo memegang kepalanya seperti orang yang sakit kepala.
"kau, memiliki Divine protection yang dimiliki para pahlawan. Jadi, cahaya itu, yang memblokir kutukan dari guci ini." Diablo tertawa.
"cahaya ilahi?? Divine protection?? melindungiku dari kutukan?"
"yaa, namun, bukan berarti itu akan selamanya melindungimu. Aku dapat melihatnya dengan jelas, kalau cahaya itu perlahan memudar karna kutukan dari guci ini. Sepertinya, semakin kuat kutukan yang kau terima, semakin cepat cahayanya menghilang."
Semua orang tercengang sekaligus menghembuskan lega karena Rigel tidak terkena kutukan dan juga dia mendapatkan barang yang bagus.
Rigel menaruh batu sihir itu ke dalam infertory miliknya.
"kau memiliki 2 kesempatan lagi agar yang lain dapat pulang dengan selamat. Saa, ayo kita lanjutkan permainannya! "
Diablo merentangkan tangannya dan menatap kelangit.
Cih! Dia benar benar iblis yang sangat keji!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
John Singgih
keberuntungan disaat pertama
2021-09-24
0
Pendekar
ke 1 dapat batu sihir
2021-08-05
0
jho
next update
2021-03-13
0