Di Bumi, Pandora merupakan seorang gadis pertama yang diciptakan dewa atas perintah zeus.Gadis itu berperan sebagai orang yang membuka kotak yang berisi semua keburukan manusia karna ke ingin tahuannya yang besar.
Permainan yang diajukan Diablo mungkin tidak jauh berbeda dengan kotak Pandora.
"Apa kita benar benar bisa mempercayai iblis ini?!" Ujar Yuri, tidak percaya.
"Entahlah, aku tidak mengetahui kontrak atau apapun itu yang dia maksud. Pengetahuanku tentang sihir dan iblis masih sangat sedikit.
Yang aku tahu iblis mengkonsumsi emosi negatif manusia untuk tetap berada di dunia ini." Ujar Takatsumi.
"Apakah kau mengetahui sesuatu tentang kontrak yang disebutkan iblis itu, tuan putri?" Tanya Takumi.
"Ya, aku mengetahuinya. Kontrak merupakan sebuah perjanjian mutlak yang akan mengikat hidupmu dengan sihir. Kontrak ini bersifat netral. Jika kau berkhianat maka kontrak itu akan menghancurkan energi hidupmu tanpa pandang bulu. Jadi, pada dasarnya, orang yang melanggar kontrak yang dibuat akan mati. Bahkan iblis akan mati jika melanggarnya." Tirith menjelaskan.
Diablo tersenyum karena dia tidak perlu bersusah payah menjelaskan tentang kontrak.
"Seperti yang dikatakan gadis itu. Kontrak sihir merupakan hal yang sangat mutlak dan tidak akan bisa kau hindari jika melanggarnya.
Bahkan bangsawan iblis tingkat tinggi sepertiku akan kehilangan nyawa jika melanggarnya." Diablo mulai merentangkan tangannya dan—
"Jadi, ayolah bermain denganku. Aku sudah sangat bosan menunggu perang itu datang~ karena itu bermainlah denganku.
Jika kalian melakukannya aku bisa menjamin kalian orang-orang yang dijadikan taruhan akan pulang hidup hidup. Lagian juga, kalau kalian bertarung denganku dengan kondisi seperti itu, kalian hanya akan mati konyol bukan? " Diablo tersenyum mengejek Rigel dan yang lainnya.
Takatsumi, orang yang telah menilai situasi saat ini dengan baik mulai berkata.
"Permainan macam apa yang ingin kau mainkan?! " Takatsumi membuat wajah marah yang menyeramkan.
"Whoahahaha. Seram, aku hampir saja merinding tadi." ucap Diablo yang tertawa riang.
"Seperti yang kukatakan tadi. Kita akan bermain 'kotak pandora'. Kita akan menggunakan artefak kuno yang terkutuk untuk permainan ini." Diablo menjentikan jarinya dan muncul sebuah guci berukuran sedang serta sebuah meja.
Diablo turun dari langit dan berdiri di satu sisi meja itu.
Rigel dan pahlawan lainnya serta Tirith terkejut melihat itu.
Rigel mendekati Tirith dan mulai berbisik.
"Nah, Tirith. Apa kau tahu apa itu artefak kuno?"
Tirith mengangguk karna pertanyaan Rigel, dia memejamkan matanya sebentar dan membukanya lagi.
"Artefak kuno merupakan peninggalan dari zaman kuno yang diciptakan para dewa, jauh sebelum manusia mengenal sihir. Artefak kuno memiliki kekuatan yang sangat dahsyat bahkan ada yang dapat menghancurkan sebuah gunung. Namun, hanya ada sedikit dari Artefak kuno yang telah ditemukan dan dapat digunakan. Ada beberapa Artefak yang terkutuk."
"terkutuk? Apa maksudmu? " Takumi bertanya kepada Tirith.
"Ya, Artefak terkutuk itu bagai pisau bermata dua- tidak bahkan lebih buruk. Misalnya jika kau menggunakan artefak terkutuk dan mengeluarkan kekuatan yang dahsyat, kau juga akan di kutuk oleh artefak itu. Kutukannya bermacam-macam. Bahkan ada yang lebih menyeramkan daripada kematian."
Jadi seperti itu. Artefak terkutuk dapat mengutuk orang yang menggunakan kekuatannya. Rigel sedikit penasaran dengan kutukan yang lebih menyeramkan daripada kematian. Menilai bahwa mereka telah mengetahui tentang Artefak terkutu. Diablo mulai menjelaskan aturan dan cara permainannya.
"Permainannya cukup mudah. Kita akan menggunakan artefak yang telah kumiliki selama puluhan tahun ini. Jika kau memasukan tanganmu ke guci itu, kau akan mendapatkan sebuah perintah atau barang."
"Sebuah perintah?"
"Yaa, guci ini merupakan pedang bermata dua. Selain kutukan yang kau terima saat menggunakannya, perintahnya pun sangat tidak masuk akal. Namun terkadang ada hal lain yang didapatkan selain perintah."
"Apa maksudmu?"tanya Takumi.
"Saat aku menyuruh bawahanku untuk mengambil isi dari guci ini. Dia mendapatkan sebuah pedang sihir yang sangat kuat. Namun, hal seperti itu tidak selalu terjadi."
Jadi itu hanya bergantung kepada keberuntungan.
"la-lalu, bagaimana dengan kutukan guci itu?!"
"Sejauh yang kuselidiki, kutukannya tidak terlalu kuat. yang aku tahu kutukan terburuk adalah mengambil ragamu."
Dia bilang kutukannya tidak terlalu kuat? Sudah jelas bodoh! Karena pada umumnya iblis memang tidak memiliki raga! Iblis terwujud karena kumpulan energi gelap dan jiwa saja. Jadi wajar saja jika kutukan yang mengambil ragamu tidak akan terpengaruh.
Berbeda dengan iblis. Kutukan itu akan sangat buruk jika diterima manusia. Jika raga yang menjadi wadah dari jiwa diambil.
maka hanya akan menjadi jiwa yang kosong dan merasakan rasa sakit yang perlahan menggerogoti jiwamu.
"Meskipun aku bilang begitu, sebaiknya kalian jangan terlalu mempercayainya. Aku juga masih memiliki keraguan besar terhadap kutukan apa saja yang dapat terjadi." ucap Diablo yang melirik guci itu.
Jika Rigel mengikuti permainannya, peluang untuk hidup akan lebih tinggi. Namun, jika bermain, berarti akan ada salah satu diantara mereka yang harus bermain dan menerima kutukannya.
"kukuku. Sekarang, siapa diantara kalian yang akan bermain permainan ini."
Diablo membuat ekspresi yang terlihat sangat bahagia.
Permainan yang menentukan hidup dan mati kami akan segera dimulai—
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
John Singgih
permainan yang berbahaya
2021-09-24
0
(○_●)
Nah gue penasaran siapa "Zeus" itu? bisa memerintahkan dewa untuk membuat orang, pasti kedudukanya lebih tinggi dari dewa.
2021-09-02
0
Pendekar
akan bermain dengan iblis
2021-08-05
0