Setelah berbincang bincang mengenai adanya pihak ketiga yang mencampur tangan pertarungan Rigel dan pahlawan lain melawan Naga, Takatsumi memilih untuk kembali ke kamarnya untuk mempersiapkan barang bawaan sementara Tirith dan Rigel ingin berjalan jalan bersama.
Tirith bergumam "Haahh~ dunia di luar istana memang sangat menakjubkan."
"Memangnya kau tidak pernah keluar istana?"
"Yah, kau tahu aku ini putri kan? Aku tidak bisa keluar istana atas ke egoisanku sendiri. bukan berarti aku tidak pernah keluar istana.
Biasanya aku hanya keluar jika ada hal penting yang harus kutangani seperti urusan diplomatik dan lainnya. Terkadang juga aku menyelinap keluar diam diam sampai sampai membuat istana gempar karena aku menghilang."
Rigel dan tirith tertawa bersamaan.
"Mereka pasti kesulitan ya harus menjaga tuan putri yang nakal dan egois." Rigel mengejek Tirith selagi dia masih sedikit tertawa.
"Ehm..." Tirith cemberut mendengar kata kata Rigel. "sifatku ini menurun dari mendiang ibuku kau tahu!" Tirith sedikit marah.
"Dari ibumu? Memangnya orang seperti apa ibumu? "
"Kau tahu, dia itu meski sudah dewasa tapi sifatnya seperti anak anak, dulu saat malam hari aku pernah menyelinap kedapur bersama ibuku untuk mengambil cemilan. Karena ayah melarang ibuku untuk memakan cemilan di malam hari karena dapat membuatnya gemuk, namun ibuku tidak mendengarkan dan malah menyelinap. Saat itu diketahui oleh ayah, ibu di marahi habis habisan oleh ayah. mereka lebih mirip seorang ayah yang memarahi anaknya dari pada suami istri."
Tirith tertawa sambil bernostalgia.
Rigel tersenyum menyaksikan Tirith yang dengan senang bercerita tentang masa lalunya.
Rigel berfikir betapa enaknya memiliki orang tua, sementara semasa kecil Rigel hanya di penuhi kesengsaraan tinggal di panti asuhan kecil.
Sambil terus berjalan di tepi jurang itu, Rigel dengan senang mendengarkan cerita Tirith. Rigel terkadang membayangkan jika dirinya mengalami hal hal yang sama seperti Tirith.
"Sekarang giliranmu bercerita tentang duniamu, Rigel...!!! hal apa saja yang kau lakukan sebelum kesini Rigel...?!"
Dia seperti anak kecil yang sangat menginginkan sesuatu.
Rigel tersenyum dan mulai menceritakan hal hal yang menurutnya menyenangkan daripada menceritakan hal menyedihkan di tengah suasana bagus ini.
"Sepertinya menyenangkan ya bersekolah." gumam tirith.
"Memangnya di negri ini tidak ada sekolah?"
"Ada, sih... Namun itu sangat berbeda dengan sekolah di duniamu. Di Britannia hanya orang golongan atas seperti bangsawan dan orang orang kaya yang dapat bersekolah. Bahkan, untuk terlihat baik di depan semua orang ada beberapa anak menindas yang lemah."
Jadi seperti bullying, ya. Di manapun kau berada, diskriminasi akan selalu ada. Pada umumnya manusia itu mahkluk yang rapuh.
Mereka harus menginjak yang lemah agar tampak kuat.
Rigel dan Tirith sudah berjalan cukup jauh dari perkemahan, jadi mereka memutuskan untuk kembali.
Saat perjalanan kembali, Rigel dan Tirith dapat merasakan sebuah aura dingin dan sangat menjijikan namun begitu mengintimindasi datang dari arah perkemahan.
"A-Apa-apaan dengan energi sihir yang sangat kuat ini!!"
Tirith juga merasakannya. Asalnya dari perkemahan!!
Rigel dan Tirith bergegas menuju ke perkemahan.
Disana ada sosok yang terbang di langit. Dia memiliki sepasang sayap kelelawar, matanya berwarna kuning, rambutnya yang dikuncir rapih dan tanduk kambing di kepalanya.
Bahkan, meskipun Rigel belum pernah bertemu dengannya, Rigel dapat tahu jika kemungkinan besar dia adalah seorang iblis. Yang lebih buruknya, Pilar iblis.
Rigel dan tirith bergegas berkumpul bersama pahlawan lainnya. Selagi menghampiri Takatsumi dan yang lainnya, Rigel bertanya.
"Apa yang terjadi?! Siapa iblis itu?!"
Iblis yang sedari tadi terbang itu perlahan turun dan menunduk dengan sopan.
"Salam kenal wahai para Pahlawan sekalian. Aku hanyalah iblis kecil yang sedang berkeliling dan merasakan energi sihir yang kuat, jadi aku datang untuk melihatnya.
Namun tak kusangka aku bertemu dengan para hero." iblis itu tertawa "bisakah aku mengetahui nama kalian? Raja kami mungkin tertarik dengan nama para hero di era ini." lanjutnya.
"Sebelum menanyakan nama seseorang, kau harus memberitahu namamu..."
Takumi membentak iblis yang sangat mengerikan ini. Dia mulai tertawa dengan aneh dan meminta maaf.
"Hahaha. Maafkan atas ke tidak sopananku ini. Namaku Diablo, aku adalah kaki tangan dari Raja kami yang agung, tuan Lucifer sekaligus salah satu dari 12 pilar iblis."
"Ti-tidak mungkin!"
Gumam tirith.
"Memangnya apa itu 12 pilar iblis tuan putri?!" tanya Takumi.
"12 pilar iblis adalah 12 iblis dengan kekuatan dahsyat yang dapat menyaingi para pahlawan. Mereka adalah orang orang terpercaya yang di akui raja dunia bawah, lucifer. Dari 12 iblis ada 4 iblis yang menjadi bencana berjalan...Dia adalah salah satunya!!“
"untuk ukuran wanita, kau sepertinya tahu banyak ya. Aku jadi tidak perlu repot repot menjelaskannya." diablo menatap para pahlawan satu persatu. Tatapannya berakhir pada Rigel yang tubuhnya di balut perban.
"Hahahha... Sepertinya kalian masih sangat sangatlah lemah bahkan ada yang terluka. Mungkinkah aku harus melenyapkan salah satu dari kalian? Atau kulenyapkan saja semuanya? Yah aku tidak peduli. Bersiaplah para hero sekalian!! " Diablo terbang dan merentangkan tangannya.
Para Pahlawan yang sekarang tidak akan mampu menghadapi eksistensi seperti itu!
"Kalau begitu, permainan dimulai--"
***
📌Memberikan Like tidak akan membuatmu Rugi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
John Singgih
serangan dari salah satu pilar iblis, disblo
2021-09-24
0
Pendekar
Diablo mau lawan pahlawan
2021-08-05
1
jho
next update terbaru
2021-03-13
1