Pagi hari telah tiba.
Rigel dan yang lainnya sudah bersiap untuk pertempuran. Rigel menggunakan armor dada dan jubah anti api untuk menghindari nafas api Naga.
Karena menurut beberapa saksi, Naga itu dapat menyemburkan api,dan raja menyimpulkan bahwa Naga yang akan kami hadapi adalah fire Dragon. Untuk itulah seluruh pasukan di haruskan menggunakan jubah api.
"Hmmm, aku tidak yakin apakah jubah ini benar benar dapat menahan api?"
Yuri nampak bingung dan melihat lihat bagian bagian dari jubah yang dia gunakan. Rigel membalas...
"Entahlah. Karena dunia ini sangat berbeda dengan bumi jadi mungkin saja ini memang bisa menahan api?"
"Tenang saja Tuan pahlawan. Jubah ini terbuat dari kulit Salamander dan kain sutra dari ular racun. Jadi dapat dipastikan jubah ini dapat menahan kita dari serangan berbasis elemen api."
Seorang penyihir di pasukan Rigel menyela percakapan mereka dan menjelaskan hal yang tidak di ketahui Rigel dan Yuri. Rigel bekata...
"Ohh, begitu. Salamander itu kalau tidak salah cicak atau kadal?"
"Yaa, itu bisa di bilang benar. Salamander adalah monster tipe Kadal atau Cicak raksasa yang hidup didaerah dengan suhu yang tinggi. Mereka dapat melahap api apapun dan ketahanan mereka terhadap panas sangatlah tinggi."
Rigek pernah memainkan game yang memiliki bos monster seekor Salamander. Mereka adalah mahkluk unik yang berkembang biak di tempat dengan suhu tinggi, contohnya adalah gunung berapi. Jadi jubah ini berasal dari kulitnya. Rigel berfikir jika mungkin saja dia bisa membuatnya asalkan memiliki bahan yang di perlukan.
Selagi Rigel terus berfikir, tim yang akan memancing Naga ke tempat yang telah di rencanakan telah berangkat menuju kesarang Naga. Tim itu di pimpin oleh Takumi. Selagi menunggu, Rigel dengan santainya berjalan ke tepi jurang yang tidaj jauh dari tempat mereka berada.
"Hmm, aku penasaran seberapa dalam jurang ini."
Rigel mencari sebuah batu untuk di lemparkan ke dalam jurang. Saat dia melemparkannya, Rigel menunggu suara batu menyentuh dasar namun...
...
...
...
Lima menit berlalu, namun sama sekali tidak ada suara apapun dari jurang. Nampaknya jurang ini sangatlah dalam jadi mustahil untuk mengetahui seberapa dalam ini hanya dengan menggunakan sebuah batu. Lalu, rekan separty Rigel yang bernama Misa menghampirinya.
"Emm, Tuan Rigel? Apa yang sedang kau lakukan?"
"Aku hanya penasaran seberapa dalam jurang ini dan melemparkan batu kedalamnya. Namun aku tidak mendengat suara batu itu menyentuh dasar dari jurang ini."
Mendengar percakapan Rigel dan Misa, Yuri nampak tertarik dan bergabung dalam pembicaraan.
"Jadi begitu. Memang melemparkan batu merupakan sebuah pilihan untuk mengetahui seberapa dalam itu. Namun, jurang ini tidak memiliki dasar jadi kau tidak akan bisa mengetahui seberapa dalam jurang ini."
Yuri dan Rigel sama sama mengangkat alis karena bingung. Lalu, Misa mulai melanjutkan ceritanya seolah menjawab ekspresi bingung Yuri dan Rigel.
"Dahulu, ada seorang Arkeolog yang sedang meneliti jurang ini. Jurang ini di penuhi misteri, namun banyak yang mengungkapkan jika ini adalah jejak yang di tinggalkan para dewa. Untuk mengetahui seberapa dalam jurang, Arkeolog itu menggunakan sihir kuno untuk membagi dua tubuhnya. Yang satu akan menunggu di daratan Dan tubuh yang lainnya terjun ke jurang untuk mencari informasi. Namun setelah dua tahun berlalu tubuh yang menuruni jurang tidak juga menyentuh dasar hingga membuat penyihir itu putus asa dan menyatakan bahwa jurang ini tidak memiliki dasar."
Dua tahun menuruni jurang ini?!
Bahkan jika jurang ini di sebabkan karna gempa seharusnya dasar jurangnya tidak sedalam itu sampai sampai jika terjun selama dua tahun kau tidak menyentuh dasar.
Rigel memaklumi hal yang sangat aneh ini karena bagaimanapun, dunia ini adalah dunia sihir. Apapun bisa terjadi di dunia yang mungkin akan membuat gila para penolak keberadaan okultisme.
"Ada legenda yang menceritakan tentang jurang ini. Di dasar jurang ini ada kekuatan yang sangat besar sedang tertidur di dasarnya dan hanya orang yang terpilih yang dapat mencapai dasar. Untuk memastikan legenda itu ada banyak petualang yang mencoba menuruni jurang. Di jurang terdapat jalan yang bisa kau lalui dan juga dipenuhi oleh monster sehingga memperkuat legenda tentang kekuatan itu. Konon, jika seseorang berhasil mencapai dasar jurang, mereka akan bertemu seorang dewa yang akan memberinya kekuatan."
Misa terus bercerita untuk memperjelas hal ini kepada Rigel dan Yuri. Mereka masih memiliki sedikit pengetahuan dari dunia ini jadi mereka harus mempelajarinya sebanyak mungkin.
"Kekuatan yang tertidur? Jika kami para pahlawan turun dan mendapatkan kekuatan itu bukankah kami akan menjadi sangat kuat dan dapat menjadi kekuata terbesar umat manusia saat perang besar?! "
"Ya, namun tidak ada kepastian apakah itu benar benar ada. Selain itu bahkan sebelum perang dimulai terkadang para iblis menyerang umat manusia untuk mengurangi kekuatan manusia sebelum perang terjadi."
"Hmm. Itu masuk akal, Karena jika kami menuruni jurang maka tidak akan ada yang dapat di andalkan negri ini jika iblis menyerang."
Para iblis menggunakan strategi yang hina. Dengan mengurangi kekuatan tempur sebanyak mungkin sebelum ragnarok,
maka musuh yang harus mereka khawatirkan hanyalah para malaikat. Dan juga jika Rigel dan pahlawan lain menuruni jurang namun tidak berhasil mendapatkan kekuatan itu maka itu hanya buang buang waktu. Selain itu, mungkin saat mereka masih berada di jurang perang ragnarok telah dimulai. Kekurangan satu orang saja pahlawan saat perang dapat membuat pengaruh yang sangat besar bagi umat manusia.
Lalu, selagi Rigel, Yuri dan Misa berbincang bincang, tim yang memancing naga keluar dari sarangnya telah tiba.
Mereka kembali keposisi masing masing dan sebuah auman monster yang sangat mengerikan. Lalu ada sosok yang terbang di antara hutan itu.
Itulah Naganya, dengan kulit berwarna merah kehitaman dan tubuhnya yang besar seperti kadal raksasa bersayap kelelawar. Itu adalah mahkluk yang hanya bisa Rigel temui di film atau manga. Namun, sekarang sosok fiksi itu benar benar ada di depannya saat ini.
Rigel dapat merasakan seluruh bulu kuduknya berdiri karena merinding. Dia sedikit gemetar karena Naga itu lebih mengerikan dari pada yang dia bayangkan.
Roaaaaaarrrrr...!!!
Aumannya memekikan telinga. Tidak ada yang perlu di khawatirkan, begitulah pikir Rigel. Dia tidak sendirian, ada pahlawan lain dan cukup banyak orang yang akam bertarung bersama mereka. Rigel hanya harus bertarung sekuat tenaga dan menghabisi monster yang membuat kekacauan di banyak tempat. Rigel memaksakan bibirnya untuk tersenyum berani ke arah Naga yang mengamuk karena termakan jebakan. Semua orang sudah berada di posisi masing masing dan bersiap bertempur. Rigel berkata...
"Baiklah... Mari kita lihat siapa yang akan membunuh siapa...!!!"
***
📌Memberikan Like tidak akan membuatmu Rugi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Semangat thor up nya!?
2023-02-20
1
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Hmm sebentar lagi..
2023-02-20
1
dsnbl
terlalu belibet sih menurut gw ceritanya Thor,
kepanjangan penjelasan
2022-10-14
1