ANDAI WAKTU BISA DIPUTAR KEMBALI

Ada rasa sakit di hati Meru kala melihat dari kaca spion, Ara mengejar mobilnya. Namun ia tak membiarkan rasa sakit itu menggoyahkan keteguhan hatinya. Kembali ia mengingat masa lalu yang membuatnya membenci Ara, hingga rasa kasihan itu, berubah menjadi amarah yang begitu besar, menginjak gas makin dalam, menambah kecepatan.

Tak akan pernah lekang dari ingatan Meru, peristiwa 7 tahun yang lalu yang membuat ia menjatuhkan talak pada Ara. Niat hati ingin memberi surprise pada Ara, datang ke Jogja diam-diam dengan membawa Cilla yang masih bayi. Namun keadaan justru berbalik, ialah yang mendapati surprise, melihat Ara bersama laki-laki di dalam kamar kos nya.

"Pah, Tante Ara ngejar mobil kita," sejak tadi, Lala juga memperhatikan Ara dari kaca spion.

"Biarkan saja."

Lala masih terus melihat Ara yang tak berhenti mengejar mobilnya. Jarak mereka sudah lumayan jauh, tapi Ara terlihat belum berhenti juga berlari. Wanita itu bahkan sampai terjatuh, namun bangkit lagi dan kembali berlari.

"Tante Ara jatuh, Pah," Lala tak sampai hati melihatnya. Matanya tiba-tiba terasa panas, ingin menangis.

"Jangan perhatikan dia!" Semeru sedikit membentak.

Mobil melaju makin kencang, hingga Ara tak lagi terlihat di kaca spion. Entah wanita itu masih mengejar atau tidak, Meru tak lagi peduli, namun Lala, gadis kecil itu merasakan kesedihan dalam hatinya.

"Pah," Lala menoleh ke arah papanya. "Kenapa tadi Tante Ara bilang, kalau dia adalah mamaku?"

"Jangan dengarkan ucapannya, dia hanya wanita depresi yang kehilangan anaknya," jawab Meru tanpa melihat Lala, fokus menatap jalanan. "Kamu dengarkan tadi, dia menyebut kamu Cilla. Dia hanya wanita depresi, jangan dengarkan ucapannya."

"Depresi itu apa?" Lala belum familiar dengan kata tersebut.

"Em.... " Meru tampak sedikit ragu untuk mengatakan. "Gila."

"Hah, gila!" Lala tercengang, mulutnya sampai menganga untuk beberapa saat. Ia menunduk, menatap olaf yang ada di tangannya, hiasan cake dari fondant yang tadi ia buat bersama Ara. Benarkah wanita cantik dan ramah yang tadi mengajarinya membuat hiasan cake, adalah wanita gila? Tanpa sadar, Lala menggeleng, rasa tidak percaya, memenuhi hatinya. "Gak mungkin Tante Ara gila? Mana ada orang gila cantik dan pintar membuat cake?"

Meru tak menanggapi, sadar jika Lala tidaklah sebodoh itu untuk ia bohongi.

"Papa kenal dengan Tante Ara?" Seperti kebanyakan anak, Lala masih terus bertanya sebelum semua rasa penasarannya terjawab.

"Enggak!"

"Tapi kenapa kalian berantem? Dia juga manggil nama Papa."

"Cukup Lala, jangan bahas dia lagi," Meru tak sanggup mengarang kebohongan lainnya. Disaat bersamaan, ia melihat sebuah toko kue. "Ada toko kue, kita beli cake ulang tahun disana saja." Tanpa menunggu persetujuan Lala, Semeru membelokkan mobilnya ke halaman toko kue tersebut.

"Padahal di toko Tante Ara tadi, Lala mau dikasih cake gratis loh, Pah. Gak perlu beli." Lala teringat kembali cake frozen yang menjadi pilihannya tadi. Cake tadi pasti sangat sempurna setelah ditambah hiasan olaf.

"Ngapain cari yang gratis, uang Papa banyak, kita bisa beli," Meru melepas seatbeltnya.

"Gak boleh sombong, Papa," Lala mengingatkan sambil berkacak pinggang, melotot dengan bibir mengerucut ke depan.

"Gak papa sombong, kalau beneran kaya. Yang gak boleh itu, sombong tapi hanya pura-pura kaya saja."

"Nope!" Lala menggeleng cepat. "Kata Bu Guru, mau kaya, cantik, pintar, atau apapun, tetap gak boleh sombong, karena semua itu hanya titipan Allah."

"Astaga! Papa lupa kalau anak papa ini, udah makin pinter sekarang," Meru tersenyum, mengacak puncak rambut Lala. Dan seperti biasa, Lala akan langsung kesal, menyingkirkan tangan papanya, karena itu bisa membuat rambutnya berantakan. "Ok, papa gak akan sombong lagi," mencondongkan badan ke arah Lala, membantunya melepas seatbelt. "Buruan yuk, uang Papa udah gak sabar pengen dikeluarin, kepenuhan soalnya."

"Papa!" Lala berdecak kesal, kembali memelototi papanya. "Baru aja bilang gak mau sombong lagi."

"Astaga! Papa amnesia," Semeru tergelak, membuka pintu mobil lalu keluar.

...----------------...

Putri yang hendak menuju Aras Bakery, terkejut melihat sahabatnya duduk di trotoar sambil menangis. Ia sampai mengucek mata, takut salah melihat, tapi ia tak salah, itu memang Ara. Buru-buru ia menepikan mobil, keluar lalu menghampiri Ara.

"Ra," panggil Putri, menatap sahabatnya yang terlihat menyedihkan. Duduk di trotoar, menangis, pakaian kotor, dan lutut serta siku yang terluka dan mengeluarkan darah. "Kamu kenapa?" mendekat, ikut duduk di sebelah Ara.

"Put," Ara menggenggam tangan Putri, menatap mata sahabat baiknya itu. "Aku, aku barusan ketemu Cilla. Aku ketemu anakku, Put," tangis Ara kembali pecah.

Melihat situasi yang kurang kondusif dan beberapa orang yang melihat ke arah mereka, Putri gegas berdiri. "Cerita di rumah aja," memegang kedua bahu Ara, membantunya berdiri. Tidak lucu jika mereka menjadi tontonan, apalagi zaman sekarang, takut ada yang diam-diam mem videokan, lalu meng uploud dengan narasi ngawur demi fyp.

Sesampainya di ruko, keduanya langsung naik ke atas, masuk ke kamar Ara. Sebelum naik tadi, Putri sempat meminta Via untuk membawakan kotak P3K ke kamar Ara.

Ara membuka laptop, melihat rekaman CCTV toko yang bisa ia akses dari sana. "Ini Cilla, Put, ini anak aku," dengan tangan gemetar dan air mata yang tak mau berhenti mengalir, Ara menunjuk Cilla yang sedang membuat olaf bersamanya. "Anak aku udah gede, Put. Dia sangat cantik."

"Hem, dia cantik sekali, kayak kamu Ra."

Ara menggeleng. "Dia mirip papanya." Ia memperhatikan Cilla, semakin dilihat, putrinya itu semakin terlihat mirip dengan sang mantan suami. Jemarinya bergerak, menyentuh Cilla pada layar laptop, memejamkan mata, membayangkan jika saat ini, ia benar-benar menyentuh Cilla, memeluknya.

Tok tok tok

Suara ketukan membuat Putri segera bangkit dari duduknya untuk membuka pintu. Ada Via di depan pintu, membawa kotak P3K seperti permintaannya.

"Makasih ya, Vi," ujar Putri setelah menerima kotak P3K tersebut.

"Sama-sama Mbak. Kalau butuh apa-apa lagi, jangan sungkan nyuruh Via."

Putri mengangguk, lalu masuk dan menutup pintu kembali. Menarik kursi rias ke dekat ranjang, mulai mengobati luka di lutut dan siku Ara.

"Kalau saja waktu bisa diputar ulang, aku gak akan ke Yogja. Aku akan jagain Cilla. Aku akan jadi ibu yang baik, menyusuinya hingga 2 tahun, merawat dan menemani tumbuh kembangnya. Dan kejadian itu," Ara tersenyum getir saat ingat peristiwa yang membuat Meru menjatuhkan talak padanya. "Tak mungkin terjadi jika aku tidak memutuskan untuk kuliah di Jogja. Kesalahan terbesarku, adalah pergi ke Jogja."

"Sayangnya waktu gak bisa diputar ulang, Ra. Di kehidupan ini gak ada doraemon, yang punya kantong ajaib yang bisa ngeluarin alat untuk kembali ke masa lalu. Jangan terlalu meratapi masa lalu, yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Hidup terus berlanjut. Daripada meratapi yang sudah lalu, lebih baik kamu berusaha untuk kembali mengambil hati mantan suami kamu. Tebus kesalahan kamu di masa lalu, jadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak kamu. Kamu masih mencintainya kan?"

Ara tergelak mendengar ide Putri. Terdengar bagus, tapi rasanya mustahil. Ia masih belum lupa seperti apa tatapan Meru tadi padanya. Laki-laki itu membencinya.

"Kenapa?" Putri menatap Ara bingung.

"Mengambil hati Meru?" Ara tertawa sambil menangis. "Rasanya mustahil, Put. Dia sangat membenciku."

Putri membuang nafas kasar, diam sambil bersedekap, menatap Ara untuk beberapa saat. "Gak ada yang mustahil di dunia ini jika kita mau berusaha, Ra. Kecuali mantan suami kamu udah nikah lagi. Kalau belum, tidak mustahil kamu bisa kembali mengambil hatinya. Apalagi sebab perceraian kalian hanyalah kesalah pahaman. Buat dia faham, jika kamu tak pernah selingkuh. Dan yang paling perlu dia tahu, sampai detik ini, kamu masih mencintainya. Aku ada kabar bagus buat kamu."

"Apa?"

"Ada lowongan di perusahaan tempat Semeru kerja. Coba kamu melamar disana. Kata Desi, perusahaan mereka mengembangkan usahanya, mulai memproduksi alat-alat olahraga. Katanya sih butuh banyak karyawan baru untuk dibentuk ke dalam tim-tim gitu. Ah, aku gak faham, Desi yang lebih faham."

"Tapi kerjaan aku sekarang gimana? Apply resign harus sebulan sebelumnya. Aku bisa kena penalty jika resign mendadak."

"Ya terserah kamu sih Ra, semua keputusan ada pada kamu. Aku yakin, kamu bisa berfikir, dan tahu apa yang terbaik."

Terpopuler

Comments

Yati Siauce

Yati Siauce

kalo boleh tau noh kak semeru scuel dri novel yg mana...aq blum baca

2025-06-02

2

Ais

Ais

duh senang banget pny sahabat macam
putri begini bnr ra klo kamu emang ngak selingkuh ngapain takut buat ambil hati mantan suami kamu lagi ternyata peristiwa 7 tahun yg lalu salah paham ya tp klo salah paham kok meru smp segitu marah benci dan menjatuhkan talak seh apa ada adegan yg ngak senonoh pas meru lihat dikamar kos ara ada pria yg bkn mahramnya entanlah msh abu”smuanya

2025-06-02

2

Hani Ekawati

Hani Ekawati

Kalau menurut Putri, Ara tidak selingkuh lantas mereka berdua didalam kamar kost ngapain? namanya laki laki dan perempuan dalam satu kamar mustahil rasanya klo mereka ga ngapa ngapain, apalagi klo kamarnya ditutup, wajar sih Semeru ngambil kesimpulan klo Ara selingkuh. Mengambil hati laki laki yang sudah terlanjur kecewa itu sulit apalagi laki laki lebih mengedepankan logika daripada perasaan.

2025-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 BERTEMU KEMBALI
2 DIA JUGA ANAKKU
3 ANDAI WAKTU BISA DIPUTAR KEMBALI
4 IMPIAN AYAH
5 POSITIF
6 JADILAH ORANG YANG LEBIH BAIK
7 TOLONG KATAKAN PADA PUTRIKU
8 BANGUN AYAH
9 NAMBAHIN BEBAN
10 IKUT AKU
11 AKU BUKAN PECUNDANG
12 MULAI PERHATIAN
13 DIA PACAR MERU
14 SUDAH TERLAMBAT
15 KAMU TETAP ANAK MAMI
16 KENAPA TANTE BAIK SEKALI?
17 IZIN MENIKAH
18 BERDAMAI DENGAN TAKDIR
19 SAH
20 TITIP ARA
21 I LOVE YOU, MY WIFE
22 LUPA
23 RUJAK
24 GARA-GARA POSTINGAN
25 CARI KADO
26 MENJELANG UJIAN
27 USAHA TIDAK SIA-SIA
28 AKU GAK NGIZININ KAMU
29 SAKIT
30 GAK BOLEH STRES
31 AKHIRNYA MENDAPATKAN IZIN
32 PROSESNYA TIDAK MUDAH
33 MENJADI ORANG TUA BARU
34 BOHONG
35 HARUS BISA BERDIRI DI KAKI SENDIRI
36 BERANGKAT KE JOGJA
37 LDM
38 HAMPIR KESEREMPET
39 MEMBAWA MASUK LAKI-LAKI
40 SURPRISE
41 SALAH FAHAM BERUJUNG TALAK
42 TERNYATA ADAM
43 KAPAN MELAMARKU?
44 ORANG GILA
45 MAU SAMPAI KAPAN?
46 SATU KANTOR
47 KEMBALI BERTEMU LALA
48 MASAK MIE
49 MAU BANGET
50 KETAHUAN MERU
51 JANGAN MIMPI
52 AKU BUKAN PENGKHIANAT
53 AKU SELINGKUHAN MERU
54 PECAT DIA
55 BILANG TERIMA KASIH
56 DI PENJARA
57 HATINYA JATUH
58 BERTEMU MAMI
59 KENAPA GUGUP?
60 LO JUGA SALAH
61 KE RUMAH MERU
62 MAMA
63 BAHAGIA, TAPI KADANG SEDIH
64 HINGGA TENGAH MALAM
65 PAPA MAU MINTA MAAF
66 APAKAH SEBANDING
67 MAMA ARA
68 SEMUA SAYANG LALA
69 JANGAN BERANTEM LAGI
70 MAPAN
71 TUKANG PHP
72 TIDAK BISA TINGGAL SAMA-SAMA
73 KENAPA BERCERAI?
74 MASIH SAYANG
75 GAGAL MENGAMBIL HATI LALA
76 SAYA MEMANG BAJINGANNN
77 SAKIT
78 SALAH TERUS DI MATA KAMU
79 OM ZAKI
80 CALON
81 BERTEMU TEMAN KERJA
82 SAKIT TAK BERDARAH
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BERTEMU KEMBALI
2
DIA JUGA ANAKKU
3
ANDAI WAKTU BISA DIPUTAR KEMBALI
4
IMPIAN AYAH
5
POSITIF
6
JADILAH ORANG YANG LEBIH BAIK
7
TOLONG KATAKAN PADA PUTRIKU
8
BANGUN AYAH
9
NAMBAHIN BEBAN
10
IKUT AKU
11
AKU BUKAN PECUNDANG
12
MULAI PERHATIAN
13
DIA PACAR MERU
14
SUDAH TERLAMBAT
15
KAMU TETAP ANAK MAMI
16
KENAPA TANTE BAIK SEKALI?
17
IZIN MENIKAH
18
BERDAMAI DENGAN TAKDIR
19
SAH
20
TITIP ARA
21
I LOVE YOU, MY WIFE
22
LUPA
23
RUJAK
24
GARA-GARA POSTINGAN
25
CARI KADO
26
MENJELANG UJIAN
27
USAHA TIDAK SIA-SIA
28
AKU GAK NGIZININ KAMU
29
SAKIT
30
GAK BOLEH STRES
31
AKHIRNYA MENDAPATKAN IZIN
32
PROSESNYA TIDAK MUDAH
33
MENJADI ORANG TUA BARU
34
BOHONG
35
HARUS BISA BERDIRI DI KAKI SENDIRI
36
BERANGKAT KE JOGJA
37
LDM
38
HAMPIR KESEREMPET
39
MEMBAWA MASUK LAKI-LAKI
40
SURPRISE
41
SALAH FAHAM BERUJUNG TALAK
42
TERNYATA ADAM
43
KAPAN MELAMARKU?
44
ORANG GILA
45
MAU SAMPAI KAPAN?
46
SATU KANTOR
47
KEMBALI BERTEMU LALA
48
MASAK MIE
49
MAU BANGET
50
KETAHUAN MERU
51
JANGAN MIMPI
52
AKU BUKAN PENGKHIANAT
53
AKU SELINGKUHAN MERU
54
PECAT DIA
55
BILANG TERIMA KASIH
56
DI PENJARA
57
HATINYA JATUH
58
BERTEMU MAMI
59
KENAPA GUGUP?
60
LO JUGA SALAH
61
KE RUMAH MERU
62
MAMA
63
BAHAGIA, TAPI KADANG SEDIH
64
HINGGA TENGAH MALAM
65
PAPA MAU MINTA MAAF
66
APAKAH SEBANDING
67
MAMA ARA
68
SEMUA SAYANG LALA
69
JANGAN BERANTEM LAGI
70
MAPAN
71
TUKANG PHP
72
TIDAK BISA TINGGAL SAMA-SAMA
73
KENAPA BERCERAI?
74
MASIH SAYANG
75
GAGAL MENGAMBIL HATI LALA
76
SAYA MEMANG BAJINGANNN
77
SAKIT
78
SALAH TERUS DI MATA KAMU
79
OM ZAKI
80
CALON
81
BERTEMU TEMAN KERJA
82
SAKIT TAK BERDARAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!