BAB 05 - Mencari Mentor Jenius

"Nggak kok, Mut. Dia emang misterius karena punya jalan tikus sendiri. Itulah yang membuatnya punya julukan misterius. Aslinya, tetep manusia biasa seperti kita, kok." Zeeva menambahkan.

"Lantas, julukan jeniusnya didapet dari mana?" Mutiara belum menyerah dengan rasa penasarannya.

"Ya, karena IP semester satunya 4.00, Mut. Ditambah, nilai akhir setiap matkul rata-rata diatas 90 semua. Menurut gue, dia udah bukan manusia lagi, deh!" cetus Allyna seenaknya.

"Iya, gue juga sepakat. Itu orang pasti ngumpetnya aja dipake buat belajar dan ngerjain soal. Nggak punya temen. Introvert." sambung Zeeva.

"Stop! Udahan gosipnya. Kalian daritadi ngoceh, cuma tau informasinya segitu doang? Mukanya kayak gimana? Ada yang punya fotonya? Masa iya gegara satu orang doang kita harus ke rektorat sih buat ngubek-ubek informasi tentang dia?" ujar Mutiara.

"Tenang aja, Mut. Kalo nggak salah, gue masih nyimpen fotonya. Ini juga dapet dari temen gue." Lalu, Zeeva mengirim foto itu kepada Mutiara.

"Oh, yang ini orangnya." ucap Mutiara setelah melihat wajah Reyesh.

"Gimana? Lu kenal dia? Atau inget pernah ketemu di suatu tempat?" tanya Zeeva.

"Ng-nggak juga sih, Va. Cuma, ya harus gue inget terus. Beneran nih dia bakal bantu gue naikin IP sampe 4.00?" Mutiara masih ragu dalam ucapannya.

"Seratus persen, gue yakin." jawab Zeeva.

"Gue juga. Seribu persen!" sambung Allyna.

"Oke deh kalo lo berdua udah seserius itu ngasih rekomendasi ke gue. Tinggal satu masalah lagi."

"Apa, Mut?" Zeeva kebingungan.

"Gue sampai sekarang nggak tau tempat nongkrongnya, nggak tau kebiasaan dia ada di mana. Jadi bingung mau nyari juga. Besok udah libur weekend. Kalo nunggu sampai senin, keburu badmood gue nya!" ucap Mutiara.

"Gue inget satu hal, sih. Banyak yang bilang, kalau dia sering di perpus kalo lagi weekend. Bisa seharian. Kan perpus kita buka sampai jam 9 malem tuh. Bisa lo coba dari titik itu, Mut." Allyna memberikan saran.

"Lo yakin? Atau cuma ngarang doang, Na?" selidik Mutiara. Walau bagaimanapun, sisa dua hari harus ia maksimalkan untuk mencari mentor jenius itu.

"Yaelah, Mut. Lo ama sahabat sendiri aja masih nggak percaya, gimana mo dapet pacar ntar. Yang ada, semua lelaki cabut kalo tau karakter asli lo yang satu ini." protes Allyna, merasa bantuannya masih tidak dipercayai oleh Mutiara.

"U...tuk-utuk-utuuk... Sini sayang pe-luk dulu. Hehe. Lo mah dibercandain begitu aja ngambek, Na. Sorry deh." Mutiara meminta maaf sambil merangkul Allyna.

Awalnya, Mutiara meminta kedua sahabatnya itu agar ikut bersamanya mencari sosok Reyesh. Namun, Zeeva dan Allyna sudah memiliki agenda sendiri dan tidak enak jika harus dibatalkan.

Alhasil, Mutiara harus tegar dan semangat mencari sosok mentor jenius yang akan membantunya menggapai nilai 4.00, sendirian dan seharian.

 

Esok paginya, Mutiara panik bukan main. Terang saja, ia kesiangan!

Perpustakaan sudah buka pukul 08.00, sementara sekarang sudah 08.35. Belum lagi siap-siap, make up, dan hal rumit lainnya.

"Ah, si-alan!" ketusnya mengutuk diri sendiri.

Setelah semuanya siap dan rapi, Mutiara melangkah cepat menuju perpustakaan kampus, matanya berbinar penuh semangat, diiringi was-was penuh kekhawatiran.

Hari ini, ia bertekad mencari Reyesh, salah satu mahasiswa paling jenius di angkatannya, yang mampu meraih IPK 4.0 pada semester pertama. Sahabatnya sudah berkali-kali bercerita bahwa Reyesh adalah sosok jenius yang selalu berada di perpustakaan hingga larut malam.

Mutiara sudah mempersiapkan catatan dan daftar pertanyaan untuk Reyesh apabila bisa bertemu, berharap bisa mendapatkan bimbingan langsung darinya. Itupun, jika Reyesh berkenan dan menerima tawaran Mutiara. Jika tidak, gadis cantik ini belum mempersiapkan kemungkinan lainnya. Bahkan, Reyesh adalah opsi satu-satunya dan harapan yang ia miliki. Trik atau tawaran apapun akan dilakukan Mutiara, asalkan Reyesh kelak mau menjadi mentornya.

Bagi Mutiara, kesempatan belajar dari orang secerdas Reyesh adalah sebuah keistimewaan yang tak boleh disia-siakan. Ia bahkan sudah membayangkan bagaimana dirinya akan mendapatkan nilai sempurna di setiap mata kuliah. Memikirkannya saja sudah membuat Mutiara senyam-senyum sendirian.

Namun, apakah semudah itu menemukan seseorang seperti Reyesh?

Sesampainya di perpustakaan, Mutiara langsung mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Ia tidak boleh menghabiskan waktu. Rak-rak buku yang tinggi menjulang menyambutnya, diikuti suara lembaran kertas yang sesekali dibalik oleh para mahasiswa yang sedang membaca.

Mutiara mulai berjalan di antara lorong antar jenis buku, mengamati setiap mahasiswa maupun mahasiswi yang duduk dengan buku terbuka di hadapan mereka. Beberapa mahasiswa, nampak serius mengetik tugas atau laporan laptop. Sementara lainnya, sibuk mencoret-coret catatan di buku mereka.

Tak ada satu pun dari mereka terlihat mirip atau menyerupai sosok jenius Reyesh, dari foto yang dikirim sahabatnya.

Mutiara menggigit bibirnya, sedikit menampilkan kekecewaan, karena tidak berhasil menemukan sosok yang ia cari dalam dua jam pertama di perpustakaan kampus itu.

Namun, ia tidak mau menyerah begitu saja. Kemudian, Mutiara memilih untuk bertanya langsung kepada orang-orang di sana.

Mutiara menghampiri seorang mahasiswi berkacamata yang sedang khusyuk membaca buku tebal, tentang fisika kuantum.

"Maaf, saya boleh izin bertanya?" katanya dengan suara pelan sambil berisik, agar tidak mengganggu suasana tenang di perpustakaan.

Mahasiswi itu mengangkat wajahnya dan tersenyum kecil, "Oke. Tentu, ada yang bisa aku bantu?" tanyanya ramah.

"Aku sedang mencari mahasiswa tingkat satu, bernama Reyesh. Katanya dia sering berada di perpustakaan ini, apakah kamu pernah melihatnya?" tanya Mutiara dengan penuh harap.

"Aku tidak terlalu memperhatikan orang-orang di sini. Mungkin kamu bisa bertanya kepada staf perpustakaan di sebelah sana." jawab mahasiswa itu dengan menggeleng pelan, sambil menunjukkan Mutiara tempat staf perpustakaan bekerja.

Mutiara mengangguk dan mengucapkan terima kasih sebelum beranjak ke meja petugas perpustakaan.

Salah satu staf perpustakaan yang bertugas hari itu adalah seorang pria paruh baya, mengenakan berkacamata tebal. Ia tengah sibuk mencatat daftar peminjaman buku saat Mutiara mendekat.

"Permisi, Pak," sapa Mutiara dengan sopan.

Pria paruh baya itu lalu menoleh ke arahnya dan tersenyum ramah, "Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya.

"Saya sedang mencari mahasiswa bernama Reyesh, Pak. Kata teman saya, dia sering berada di sini sampai larut malam," jelas Mutiara.

Pria itu tampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya menggelengkan kepala.

"Saya tidak terlalu mengenal nama-nama mahasiswa yang datang ke sini. Tapi kalau memang dia sering di sini, mungkin kamu bisa mencarinya di bagian belakang perpustakaan, biasanya lebih sepi," ujar petugas tersebut, memberikan saran kepada Mutiara.

Mutiara mengucapkan terima kasih dan segera menuju bagian yang dimaksud.

Langkah Mutiara semakin cepat saat memasuki area belakang perpustakaan yang lebih sunyi. Cahaya di sana lebih redup dibandingkan area utama, dan hanya ada beberapa mahasiswa terlihat sibuk dengan buku mereka masing-masing.

Namun, tak satu pun dari mereka tampak seperti mahasiswa jenius yang ia cari.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

👀 calon mayit 👀

👀 calon mayit 👀

🤔hmmmmm.....

2025-06-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Buaya Buaya Kampus
2 BAB 02 - Ultimatum dari si Cantik
3 BAB 03 - Mapres Ngeselin
4 BAB 04 - Mapres Ngeselin (bagian 02)
5 BAB 05 - Mencari Mentor Jenius
6 BAB 06 - Si Paling Misterius
7 BAB 07 - Si Paling Misterius (bagian 02)
8 BAB 08 - Jenius Berhati Dingin
9 BAB 09 - Penawaran
10 BAB 10 - Bimbel Rahasia
11 BAB 11 - Naksir
12 BAB 12 - Resepsi Pernikahan
13 BAB 13 - Resepsi Pernikahan (bagian 02)
14 BAB 14 - Resepsi Pernikahan (bagian 03)
15 BAB 15 - Melepas Rindu
16 BAB 16 - Bimbel Rahasia (bagian 02)
17 BAB 17 - Bimbel Rahasia (bagian 03)
18 BAB 18 - Latihan Semi Militer
19 BAB 19 - Utang Permintaan Maaf
20 BAB 20 - Harga Sebuah Permintaan Maaf
21 BAB 21 - Air Mata sang Jenius
22 BAB 22 - Batasan
23 BAB 23 - Ekspektasi
24 BAB 24 - Kedatangan Tiga Mahasiswa Senior
25 BAB 25 - Mahasiswa/i Sampah
26 BAB 26 - Mahasiswa/i Sampah (bagian 02)
27 BAB 27 - Debat dulu sebelum Berangkat
28 BAB 28 - Artis Versi Mutiara
29 BAB 29 - Diajak Menuju tempat Rahasia
30 BAB 30 - Secret Corner
31 BAB 31 - Tempat Ternyaman bagi Artis IPK
32 BAB 32 - Dek Iyesh dan Dek Imut (bagian 01)
33 BAB 33 - Dek Iyesh dan Dek Imut (bagian 02)
34 BAB 34 - Prosedur Khusus Pemilik Secret Corner
35 BAB 35 - Jenius yang Mengerikan
36 BAB 36 - Dua Porsi Sumber Keributan
37 BAB 37 - Karakter Spesial sang Jenius
38 BAB 38 - Pribadi si Jenius yang disukai Mutiara
39 BAB 39 - Layaknya Tom and Jerry
40 BAB 40 - Teori Jodoh Jalur Frekuensi
41 BAB 41 - Air Mata Mutiara (bagian 01)
42 BAB 42 - Air Mata Mutiara (bagian 02)
43 BAB 43 - Satu Ketenangan dari Reyesh
44 BAB 44 - Debat Aja, Debat Lagi, Debat Terus....
45 BAB 45 - Tembok Kejujuran Terakhir
46 BAB 46 - Sebuah Harapan Besar
47 BAB 47 - Wanita yang Paling Dihormati (bagian 01)
48 BAB 48 - Wanita yang Paling Dihormati (bagian 02)
49 BAB 49 - Nasehat Seorang Lulusan SMP
50 BAB 50 - Ritual Rahasia si Jenius
51 BAB 51 - Terima Kasih, Jenius!
52 BAB 52 - Murah Bangettt....!!!
Episodes

Updated 52 Episodes

1
BAB 01 - Buaya Buaya Kampus
2
BAB 02 - Ultimatum dari si Cantik
3
BAB 03 - Mapres Ngeselin
4
BAB 04 - Mapres Ngeselin (bagian 02)
5
BAB 05 - Mencari Mentor Jenius
6
BAB 06 - Si Paling Misterius
7
BAB 07 - Si Paling Misterius (bagian 02)
8
BAB 08 - Jenius Berhati Dingin
9
BAB 09 - Penawaran
10
BAB 10 - Bimbel Rahasia
11
BAB 11 - Naksir
12
BAB 12 - Resepsi Pernikahan
13
BAB 13 - Resepsi Pernikahan (bagian 02)
14
BAB 14 - Resepsi Pernikahan (bagian 03)
15
BAB 15 - Melepas Rindu
16
BAB 16 - Bimbel Rahasia (bagian 02)
17
BAB 17 - Bimbel Rahasia (bagian 03)
18
BAB 18 - Latihan Semi Militer
19
BAB 19 - Utang Permintaan Maaf
20
BAB 20 - Harga Sebuah Permintaan Maaf
21
BAB 21 - Air Mata sang Jenius
22
BAB 22 - Batasan
23
BAB 23 - Ekspektasi
24
BAB 24 - Kedatangan Tiga Mahasiswa Senior
25
BAB 25 - Mahasiswa/i Sampah
26
BAB 26 - Mahasiswa/i Sampah (bagian 02)
27
BAB 27 - Debat dulu sebelum Berangkat
28
BAB 28 - Artis Versi Mutiara
29
BAB 29 - Diajak Menuju tempat Rahasia
30
BAB 30 - Secret Corner
31
BAB 31 - Tempat Ternyaman bagi Artis IPK
32
BAB 32 - Dek Iyesh dan Dek Imut (bagian 01)
33
BAB 33 - Dek Iyesh dan Dek Imut (bagian 02)
34
BAB 34 - Prosedur Khusus Pemilik Secret Corner
35
BAB 35 - Jenius yang Mengerikan
36
BAB 36 - Dua Porsi Sumber Keributan
37
BAB 37 - Karakter Spesial sang Jenius
38
BAB 38 - Pribadi si Jenius yang disukai Mutiara
39
BAB 39 - Layaknya Tom and Jerry
40
BAB 40 - Teori Jodoh Jalur Frekuensi
41
BAB 41 - Air Mata Mutiara (bagian 01)
42
BAB 42 - Air Mata Mutiara (bagian 02)
43
BAB 43 - Satu Ketenangan dari Reyesh
44
BAB 44 - Debat Aja, Debat Lagi, Debat Terus....
45
BAB 45 - Tembok Kejujuran Terakhir
46
BAB 46 - Sebuah Harapan Besar
47
BAB 47 - Wanita yang Paling Dihormati (bagian 01)
48
BAB 48 - Wanita yang Paling Dihormati (bagian 02)
49
BAB 49 - Nasehat Seorang Lulusan SMP
50
BAB 50 - Ritual Rahasia si Jenius
51
BAB 51 - Terima Kasih, Jenius!
52
BAB 52 - Murah Bangettt....!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!