Sementara itu, di tempat lain Rachel sudah mendarat. Dia sudah tiba di kota London, pagi ini dia siap untuk menjalani tugasnya.
Setibanya di kota London, Rachel langsung menuju kantor pusat. Tempat di mana Dia bekerja dan tempat di mana dia akan mendapatkan tugasnya kembali.
"Welcome back Rachel Anastasya." Sambut kepala staf dari agen rahasia yang sudah menunggu kedatangannya.
Rachel yang mendapat sambutan seperti itu hanya tersenyum simpul seperti biasanya. Tidak ada yang lebih dari apa yang dia lakukan saat ini, karena pikirannya masih sangat kacau.
"Bagaimana harimu? Aku cukup kaget ketika mendapat kabar bahwa kau langsung berangkat saat itu juga. Aku pikir kau akan datang-"
"Langsung saja tuan, katakan apa misi rahasia yang akan ku kerjakan kali ini. Siapa targetnya dan apa yang harus kulakukan?" Tanya Rachel to the point karena dia memang tidak suka berbasa-basi.
Dia lebih suka berbicara langsung dan mencari tahu inti dari poin yang akan mereka bicarakan.
Melihat reaksi Rachel membuat kepala staf agen rahasia itu tersenyum. Inilah kenapa dia sangat menyukai Rachel. Gadis ini benar-benar sangat berbakat. Tidak ada satupun kasus yang gagal di tangannya. Penyamarannya juga sangat luar biasa. Jadi tidak salah lagi jika dia kembali memilih Rachel untuk kasus ini.
"Kau memang selalu bersemangat, Rachel." Ucap kepala staf tadi.
Dia mengeluarkan sebuah amplop besar berwarna coklat tempat di mana berkas-berkas itu tersimpan.
Berkas di mana dia akan mengetahui apa misinya kali ini.
Melihat berkas itu sudah berada di atas meja, membuat Rachel langsung sikap mengambilnya dan dia membuka amplop coklat tersebut.
"Wolfgang?" Gumamnya setelah membaca berkas-berkas tersebut.
Dari apa yang dia ketahui bahwa Wolfgang adalah sindikat mafia paling berbahaya di Eropa. Mereka merajai berbagai sektor pasar gelap. Salah satunya senjata illegal dan obat-obatan terlarang.
Apa kali ini di misinya untuk membongkar habis geng tersebut?
"Ya, seperti yang kamu pikirkan. Kamu harus membongkar habis sindikat itu. Dari kabar yang aku dengar bahwa pemimpin mereka tidak berada di tempat untuk beberapa waktu yang cukup lama. Tapi akhir-akhir ini beredar kabar bahwa sindikat itu kembali bergerak. Itu artinya bos mereka sudah kembali. Jadi tugasmu kali ini untuk mencari tahu siapa dalang dibalik sindikat tersebut. Karena aku yakin bahwa orang tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar. Bukan hanya di pasar gelap saja. Tapi aku juga yakin, jika dia salah satu orang berpengaruh di Eropa. Jika tidak, dari mana dia bisa mendanai semua itu. Bahkan sindikat ini adalah sindikat paling kaya. Jadi kita harus membongkar tuntas untuk bisa mengetahui siapa dibalik Wolfgang." Tanpa menunggu waktu, Rachel langsung keluar dan pergi meninggalkan ruangan meeting setelah mendengar penjelasan dari kepala staf.
Rachel memilih untuk menelusuri jalan kota sambil terus memikirkan cara apa yang akan dia lakukan untuk membongkar habis sindikat tersebut.
Brugh...
"Astaga, maafkan aku." Ucap seorang laki-laki yang memakai kacamata tebal ketika dia tidak sengaja menabrak seorang wanita.
Bahkan wanita itu hampir saja terpental jika tidak sigap dipegang olehnya.
"Lepaskan aku!" Sentak Rachel karena dia tidak suka disentuh sembarangan oleh orang seperti ini. Dia bahkan menarik tangannya dengan paksa.
Melihat betapa ketusnya wanita yang ditabraknya tadi membuat orang yang menabrak dirinya pun semakin merasa bersalah.
"Aku mohon maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja. Ada yang terluka?" Laki-laki itu berusaha untuk memastikan apakah wanita yang ditabrak itu terluka atau tidak.
Tapi bukan Rachel namanya jika dia mau menjawab pertanyaan tidak penting seperti itu. Saat ini yang terpenting baginya adalah memikirkan cara untuk bisa masuk dan agar dia bisa menjalankan tugasnya.
"Wolfgang." Aku maunya sambil memikirkan cara untuk bisa menyelesaikan tugas ini.
Sementara laki-laki itu terus saja menatap kepergian wanita yang ditabraknya tadi. Dia sempat membetulkan kacamata, sebelum kembali melanjutkan perjalanannya.
Ternyata setelah sekian lama tidak kembali ke tempat ini, dia kembali merasa ketenangan. Ketenangan yang sudah sangat lama dia rindukan. Berjalan menelusuri sudut kota sambil menikmati lalu lalang kendaraan membuatnya kembali ke memori masa lalu.
Masa-masa di mana dia bisa menikmati hidupnya tanpa harus menjadi orang lain. "Andai saja ayah masih di sini, mungkin kita bisa menikmati secangkir kopi bersama. But it's oke. Aku sudah bahagia karena tahu ayah sudah tidak merasakan sakit lagi. Happy ending for you dad." Ucapkan sambil tersenyum melihat cincin milik ayahnya yang tersemat di jari manisnya.
Ya, Michael memang mengambil cincin milik ayahnya dan dia pula yang memasang cincin itu di jari manisnya.
Setelah puas menikmati jalanan kota, mereka memilih kembali ke rumahnya. Rumah yang sudah sangat lama dia tinggalkan. Kini dia kembali lagi ke rumah itu.
"Selamat datang tuan Michael," ucap para pelayan yang menyambut kedatangannya.
Seperti biasa, Michael hanya tersenyum sambil berlalu meninggalkan orang-orang yang masih mengurus rumahnya dengan begitu baik. Rumah peninggalan mendiang ayahnya. Rumah yang selalu membuatnya merasa nyaman dan juga rindu. Tapi rumah ini juga menyimpan begitu banyak duka serta luka yang hingga saat ini belum bisa diobati. Luka di mana ibunya lebih memilih pergi meninggalkan mereka daripada harus bertahan di sini.
"Tolong buatkan aku secangkir jus tanpa gula. Antarkan ke ruangan kerjaku, dan panggilkan Jordan. Karena aku menunggumu di sana." Titah Michael pada para pelayannya.
Mendapatkan perintah dari pemilik rumah membuat para pelayan itu langsung sigap melakukan tugas mereka. Bahkan pria bernama Jordan pun langsung menuju ruangan kerja Michael telah mendapatkan panggilan dari bos besar.
"Aku baru saja memanggilmu 1 menit yang lalu dan kau sudah berada di sini. Kau berlari hanya untuk bertemu denganku Jordan!" Tanya Michael setelah mendengar pintu ruangan kerjanya yang dibuka oleh seseorang.
Jordan menganggukan kepalanya ketika mendapatkan pertanyaan seperti itu dari bosnya.
"Tidak perlu terburu-buru hanya untuk bertemu denganku. Aku juga tidak akan bertanya apa yang terjadi selama 3 tahun aku tidak di sini. Lupakan semua itu, dan tunjukkan padaku dari mana kita harus memulai semuanya." Ucap Michael sambil membuka kacamatanya.
Dia menatap pria berkepala botak di depannya saat ini. Jordan, salah satu orang kepercayaannya dan orang yang bisa diandalkan dalam segala hal.
"Saya siap melakukan tugas apapun yang Tuan berikan. Jadi jelaskan saja dari mana kita harus memulainya." Jawab Jordan tanpa ragu sedikitpun.
Karena memang ini yang dia rindu. Saat-saat di mana Dia bekerja sama dengan bosnya itu adalah saat paling menyenangkan dan dia merindukan hal itu.
" Kalau begitu persiapkan dirimu karena malam ini kita akan berburu. Rasanya aku sudah lama tidak berburu. Kita lihat, apa instingmu masih sama seperti 3 tahun yang lalu, atau kau sudah jauh di bawahku!"
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
yuning
awal ketemu
2025-05-31
0