16.Penasaran 1

Kau dan aku yang selalu ku sebut dalam doa. semoga menjadi kita lalu hidup bersama hingga tua.

Pagi ini, Rindu dan Elang di sibukan dengan berkemas beberapa barang yang akan mereka bawa, karena mereka akan ikut pulang bersama orang tua Chandra.

"Apa maksud dari semua ini kak?" tanya Rindu sambil memperhatikan kakak nya, "Masa lalu apa yang membuat mamah dan papah menyembunyikan semua ini?"

"Entahlah, kakak juga tidak tahu." ucap Elang, karena ia sendiri juga penasaran dengan apa yang terjadi dengan masa lalu orang tua mereka. "Ayo, sebaiknya kita menunggu di depan." ajak Elang.

Bunyi mesin mobil berhenti tepat di depan rumah Rindu, bergegas Chandra membantu Rindu dan Elang memasukan koper mereka.

"Lo duduk di depan sama supir." ujar Chandra "Gue duduk di belakang sama calon istri." sambung nya kembali, Elang hanya menurut omongan Chandra.

Tak ada yang bersuara, Rindu dan Elang juga diam tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.

Mereka tiba di bandara, membutuhkan waktu satu jam untuk terbang ke kota yang akan Rindu dan Elang tuju. Perjalanan yang cukup melelahkan tersebut akhir nya sampai pada batas ujung nya. Rindu dan Elang sudah berada di rumah mewah milik keluarga Gautama.

"Istirahat lah,kalian pasti lelah." ucap Gautama.

"Terimakasih om." jawab mereka bersama.

Kemudian Rindu dan Elang mengikuti langkah salah satu pambantu yang akan mengantar mereka ke kamar masing-masing.

Kilau jingga sudah condong ke arah barat, suara lantunan azan sudah berkumandang saling bersahutan. Sebelum makan malam mereka melaksanakan ibadah wajib seperti biasa nya

Semua orang sudah berada di meja makan yang lumayan mewah, Chandra terus saja menempel dengan Rindu.

"Mah pah, nikah nya jangan nunggu lama-lama ya." ucap Chandra membuat Rindu tersedak. Chandra mengambilkan air putih untuk Rindu, sementara Elang hanya sibuk dengan makanan nya.

"Kalau makan gak usah bercanda." ucap Gautama.

"Yeee, yang bercanda siapa?" balas Chandra.

"Terserah kamu, lebih cepat nikah lebih baik mamah gak tahan lihat kau nempel mulu." sambung Wulan.

Rindu hanya diam kaku dengan sendok yang ada di tangan, pikiran nya ruyam entah harus kata-kata bagaimana yang harus ia keluar kan.

"Elang Rindu nanti ikut om ke ruang kerja." pinta Gautama.

"Chandra boleh ikut pah?"

"Kamu ini mau tahu aja urusan orang tua." bentak Gautama membuat Chandra hanya memaju mundur kan bibir nya.

Makan malam selesai, semua orang duduk manis di ruang kerja Gautama, Rindu dan Elang nampak tegang dengan apa yang di lakukan Gautama.

Gautama membuka brankas, ia mengambil setumpuk kertas yang cukup lama ia simpan. Gautama menyerahkan semua kertas itu pada Elang, membuat pria tampan itu semakin bingung di buat nya.

"Apa ini om?" tanya Elang yang tidak tahu.

"Buka dan baca lah." perintah Gautama, karena penasaran Elang langsung membuka dan membaca lembar demi lembar isi kertas tersebut.

"Apa ini yang di maksud papah om? papah bersikukuh menyuruh Elang kuliah di bagian bisnis."

"Bisa saja."

Chandra dan Rindu hanya diam karena kebingungan, "Maksudnya apa kak?" tanya Rindu yang tak kalah penasaran.

Elang memberitahu adik nya tentang apa yang ia baca sebelum nya.

"Tapi kenapa papah dan mamah menitipkan semua nya kepada om dan lebih memilih tinggal dan membuka toko pernak pernik di tepi pantai?"

"Cerita nya panjang, besok saja sekalian om akan mengajak kalian semua untuk melihat beberapa hotel peninggalan orang tua kalian."

Akhirnya Rindu dan Elang kembali ke kamar mereka dengan rasa penasaran yang menyeruak di dada. Begitu juga dengan Chandra, ia juga tidak tahu dengan rahasia yang di simpan oleh kedua orang tua nya.

Hii...terimakasih sudah mampir di karya pertama oppa, mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan di hati para pembaca. Mohon maaf juga jika dalam setiap penulisan terdapat banyak Typo.

Jangan lupa Like Rate Coment and Vote karya oppa ya😊

Karena Vote kalian adalah semangat oppa

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***