Kalau cinta sudah bertahta,
Senja dan langit jingga hanya bisa tersenyum bahagia,
Kilauan mentari nampak jelas terlihat dari sorot mata
Kicau burung dan debur ombak memberi nada di antara indah nya cinta.
Ah...aku yang jomblo bisa apa?
Kakak beradik yang sebatang kara itu tengah sibuk menata beberapa hidangan yang akan mereka suguhkan untuk tamu mereka.
Ya, selama ini Rindu dan Elang tidak memiliki pembantu karena mereka bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan saling membantu.
Elang menatap dari jarak dua meter dengan kedua tangan nya berada di pinggang, "Sempurna." ucap nya, kemudian Rindu juga berada di samping kakak nya.
"Rindu deg deg an kak." ucap Rindu sambil memegang dada nya.
"Sudahlah, mereka tidak akan memakan mu."
Rindu dan Elang kemudian masuk ke kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri, Rindu sibuk memilih pakaian yang akan ia gunakan untuk menyambut kedatangan tamu nya.
Rindu dan Elang duduk di ruang tamu menanti kedatangan keluarga Chandra. Lima menit kemudian, suara ketuk pintu membuyarkan lamunan Rindu membuat wanita cantik itu sedikit gugup.
Elang membuka pintu, menyambut Gautama dan Wulan tidak lupa Chandra yang tak mau ketinggalan.
Gautama dan Wulan masuk kedalam rumah, namun langkah Gautama terhenti saat ia melihat salah satu foto keluarga yang membentang di sudut ruang tamu.
"Papah kenapa?" tanya Chandra.
Gautama terus memandang wajah di foto itu, "Mah, bukan kah mereka Narendra dan Gita?" ucap Gautama pada istri nya.
Wulan juga menatap foto itu, "Iya pah, apa Rindu dan Elang anak mereka?"
Elang sedikit bingung mendengar percakapan ke dua orang tua Chandra, "Om dan tante kenal mamah dan papah?" tanya Elang penasaran.
Tanpa di persilahkan, Gautama duduk di sofa ruang tamu, pria paruh baya itu menggali kembali sepenggalan kenangan masalalu di antara ia dan Narendra.
"Ya, mereka adalah sahabat kami." ucap Gautama.
Membuat Elang Rindu dan Chandra melongo tidak percaya.
"Kami bersahabat sejak masa SMA hingga kami menikah dan punya anak, namun suatu perkara terjadi, membuat Narendra dan Gita pergi entah kemana setelah menitipkan semua harta mereka."
Elang dan Rindu semakin tidak percaya mendengar ucapan Gautama, namun apa mau di kata jika kenyataan berbicara apa ada nya.
Gautama dan Wulan menceritakan masa-masa saat mereka masih muda, "Kalian memiliki harta yang bahkan tidak akan habis jika di makan tujuh turunan." ucap Gautama.
"Maksud om?" tanya Rindu dan Elang bersama.
"Besok kalian ikut om dan tante pulang ke kota di mana kalian di lahir kan."
Rindu dan Elang hanya menurut, mereka masih penasaran dengan sebagian cerita yang belum mereka dengar.
Elang dan Rindu mengajak tamu nya kemeja makan, bahkan Chandra yang terus mengikuti Rindu membuat wanita itu menjadi kaku.
"Duduk lah mas." pinta Rindu "Aku hanya mengambil kuah sayur ini."
"Biar aku saja." ucap Chandra kemudian mengambil alih mangkuk yang di pegang Rindu.
"Lihat anak mu pah, kalau sudah cinta haduh lupa segala nya." ucap Wulan pada suami nya.
"Chandra sangat suka menjahili Rindu tan." sambung Elang.
"Dia anak yang periang, semoga Rindu adalah jodoh yang tepat untuk anak kita mah." ujar Gautama, namun pikiran nya masih setia mengorek sisa masa lalu yang terjadi pada sahabat nya.
Malam ini mereka makan malam dengan khidmat, menikmati suapan demi suapan yang masuk ke dalam mulut. Mereka saling bertukar cerita di Chandra selalu membuat lelucon pengundang tawa.
Hii...terimakasih sudah mampir di karya pertama oppa, mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan di hati para pembaca. Mohon maaf juga jika dalam setiap penulisan terdapat banyak Typo.
Jangan lupa Like Rate Coment and Vote karya oppa ya😊
Karena Vote kalian adalah semangat oppa😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
R⃟ tinilare 💕
wah...orangtua Bayu pasti nyesel itu klo tau rindu orang kaya
2020-11-25
1
Dii 💔🥀
lanjut besok lagi ya oppa, mau tidoor 😴😴
2020-11-13
2
🍬W⃠Uus🌿
semangat thor👍
2020-11-07
2