Kini senja kembali mengadu pada peraduan, setia hadir meski harus pergi,
Warna mu hangat memberi kedamaian
Wahai senja, temani aku untuk menunggu rindu,meski ku tahu tak akan kunjung temu.
Kembali menatap jingga, di temani hembusan angin yang selalu setia pada ombak nya. Pasir putih lembut menyentuh kulit kaki memberikan kenyamanan dalam menanti.
"Kembali lah mas, beritahu aku kalau kau baik-baik saja." lirih Rindu.
"Jangan menunggu sesuatu yang tak pantas untuk di tunggu." ujar Chandra tiba-tiba menghampiri Rindu.
Rindu menoleh ke arah sumber suara, bibir nya tersenyum menyambut kedatangan Chandra. "Sejak kapan?"
"Sejak tadi." jawab Chandra singkat kemudian memilih duduk di samping Rindu.
Chandra membuang nafas dari mulut nya, "Jangan buang waktu mu untuk hal seperti ini."
"Aku hanya menunggu sebuah kepastian mas."
"Apa yang kau harapkan pada dia yang telah pergi?" tanya Chandra namun pandangan mata nya menatap hamparan laut Jingga.
"Dia segala nya bagi ku mas, kami tumbuh besar bersama, bermain, sekolah bahkan hal kecil pun kami selalu bersama." tutur Rindu.
Chandra menatap wajah Rindu, "Jika dia membuat mu kecewa dalam hal lain, apa yang akan kau lakukan?"
Rindu terdiam, kemudian melangkah kecil menyusuri bibir pantai, "Entahlah.'' jawab rindu singkat.
"Akhiri semua penantian mu ini Rindu, percayalah kau akan kecewa dengan ini semua."
"Apa maksud ucapan mu mas?"
Chandra memejamkan mata, kemudian membentangkan ke dua tangan nya. "Aku hanya tidak ingin kau bersedih dan kecewa."
Rindu hanya mencerna kata demi kata yang di ucapkan Chandra, ia jadi teringat akan pertanyaan kakak nya kemarin.
"Jika menunggu sia-sia, pasti ada yang lebih rela menunggu kedatangan ku." ucap Rindu kemudian berlalu pergi.
"Hei....mau kemana?" teriak Chandra.
"Pulang, sudah mulai gelap."
Chandra mengejar Rindu, kemudian mereka berjalan bersama menuju rumah Rindu dan Elang yang tak jauh dari pantai.
"Apakah mas kejutan yang di maksud kakak?" tanya Rindu sambil berjalan santai.
Chandra tersenyum tipis "Apa kakak mu bilang begitu?" balik tanya Chandra.
"Kalian sama saja." ujar Rindu kemudian melajukan langkah nya.
Sesampainya di rumah, Rindu langsung masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri. Sedangkan Elang dan Chandra duduk di teras depan rumah sambil menikmati segelas teh hangat yang sudah di bumbui dengan banyak cerita.
"Kapan lo akan jujur pada Rindu?" tanya Chandra.
"Gue belum siap, semua seperti mimpi."
"Jangan biarkan dia kecewa lebih dalam lagi."
"Gue tahu hal itu." ujar Elang "Sejak kepergian laki-laki jahanam itu, Rindu mulai menutup diri nya untuk orang lain, tapi tidak dengan lo." sambung nya kembali.
"Gue ngerti dengan persaan Rindu, cinta yang dia miliki sangat tulus tapi di balas pengkhianatan dengan tikus itu."
Elang menatap Chandra "Gue mohon sama lo, buat Rindu bahagia jauhkan dia dari laki-laki tidak berguna itu."
"Tanpa lo minta akan gue lakukan, tapi ingat satu hal, kita harus memberitahu Rindu tentang semua kebenaran nya."
Elang melipat ke dua tangan, pria itu menatap tajam lampu jalan yang tak jauh dari rumah nya. "Dia cinta pertama Rindu, tak ada laki-laki lain yang Rindu dekati selain dia dan setelah itu lo."
Chandra tersenyum miring, "Dia memang cinta pertama Rindu, tapi tidak cinta terakhir Rindu. Kau tahu bukan pribahasa Kalu mendung belum tentu hujan dan yang pacaran belum tentu kepelaminan." tutur Chandra.
Elang terkekeh mendengar pribahasa Chandra, "Kata-kata lo lebay banget."
Chandra dan Elang tertawa bersama, namun tawa mereka terhenti saat Rindu ikut bergabung bersama mereka.
"Seperti nya seru, bahas apa?" tanya Rindu.
"Bahas jomblo kadaluarsa." kilah Chandra.
"Siapa?"
"Kakak kamu."
Elang memukul kecil lengan Chandra, "Sialan lo." umpat nya "Gue jomblo karena gue sadar, ada hati yang harus gue bahagiakan terlebih dahulu." ucap nya sambil mengusap lembut rambut Rindu.
"Terimakasih kak." ucap Rindu "Alangkah baik nya jika kakak mencari sebuah kebahagiaan juga."
"Tidak, sebelum kamu." ucap Elang kekeh.
Rindu hanya pasrah mendengar kata-kata kakak, malam ini mereka habiskan dengan saling tukar cerita. Sesekali mereka bercanda hingga tawa memecah gelap nya malam.
Hii...terimakasih sudah mampir di karya pertama oppa, mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan di hati para pembaca. Mohon maaf juga jika dalam setiap penulisan terdapat banyak Typo.
Jangan lupa Like Rate Coment and Vote karya oppa ya😊
Karena Vote kalian adalah semangat oppa😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
CebReT SeMeDi
laper apa baper ini part ya
2021-07-27
0
༄༅⃟𝐐 ˙❥YanG💋 👉🏻H14T
lanjut
2020-11-11
1
Cika🎀
😗
2020-11-06
1