Chandra memperhatikan wajah Elang yang tampak memerah karena emosi, Chandra mengikuti arah tatapan mata Elang.
"Kenapa lo menatap dia?" tanya Chandra penasaran.
Tanpa menjawab pertanyaan Chandra, Elang memilih keluar dari area resepsi pernikahan Gusti. Chandra mengikuti langkah Elang yang memilih duduk di bangku taman.
"Lo kenapa?" tanya Chandra kembali.
Elang memejamkan mata, pria itu mencoba menetralkan emosi yang sedari tadi ia pendam. "Lo lihat laki-laki yang menggendong anak perempuan tadi?" tanya Elang pada Chandra.
"Dia Bayu Pradana saudara sepupu Gusti Wardana sahabat kita." ujar Chandra bingung "Apa Lo kenal dia?" tanya Chandra.
"Dia laki-laki breng*ek, bajinga*g." ucap Elang penuh emosi. " Seharusnya dia pantas mati tenggelam di dasar laut sana."
"Maksud lo apa?" tanya Chandra tidak mengerti.
"Dia Bayu, laki-laki yang selama ini di tunggu Rindu dia yang pernah gue ceritain ama lo." ucap Elang dengan setengah emosinya meluap.
Chandra menegang, ia tidak percaya dengan apa yang di ucapkan Elang. "Lo yakin Lang?"
Elang membuang nafas kasar, mengusap rambut nya frustasi. "Seandainya Rindu tahu kalau Bayu masih hidup, gue gak tahu apa yang akan terjadi selanjut nya."
"Bayu selama ini baik-baik aja Lang, bahkan dia sudah menikah dan memiliki anak." ujar Chandra.
"Sialan......!" Umpat Elang "Bahkan dia bisa berbahagia di atas air mata adik gue."
Chandra memegang ke dua pundak Elang, memberi semangat untuk sahabat nya. "Sabar Lang." ucap Chandra singkat.
Chandra mengajak Elang untuk kembali ke hotel milik ny, di dalam kamar hotel, Elang meluapkan semua emosi nya.
Pagi menjelang, Elang yang tidak bisa tidur semalaman berusaha menghubungi Chandra.
Satu jam kemudian, Chandra tiba bahkan pria tampan itu sudah duduk manis di sofa.
"Antar gue sekarang juga." Pinta Elang.
"Kemana?"
"Kerumah Bayu,gue mau buat perhitungan."
"Lang, jangan Lang."mohon Chandra.
"Antar sekarang juga atau gue ratain hotel lo." pinta Elang sekali lagi dengan penuh emosi.
Mau tidak mau, Chandra mengantar Elang ke kediaman keluarga Pradana. Belum sempat Chandra mematikan mesin mobil, Elang langsung masuk ke dalam rumah Bayu.
"Bayu......Bayu...." teriak Elang dengan lantang "Bayu keluar lo bajing*n bang*at." umpat Elang.
Seketika membuat seisi rumah mendadak keluar dari sarang mereka masing-masing.
Bayu yang merasa nama nya di panggil, langsung keluar dan jelas saja pria itu terkejut bukan main siapa tamu yang datang.
"Maaf tuan saya sudah melarang nya masuk tapi....." ucap security.
Bayu melentikkan jari nya pada security, namun tubuh nya bergetar dengan kedatangan Elang. Elang langsung menghampiri Bayu, pria itu menghajar Bayu dengan membabi buta sedangkan Bayu hanya pasrah menerima pukulan demi pukulan yang di layangkan Elang.
"Berhenti Lang dia bisa mati." ujar Chandra.
Dari atas tangga seorang wanita berlari menghampiri Bayu, "Jangan pukuli suami ku, dia tidak bersalah."
Elang lunglai, sambil mengusap keringat nya " Katakan." pinta Elang "Beri gue penjelasan."
"Ada apa ini?" tanya datar Darma papah Bayu.
Darma melihat Elang, sontak pria tua itu memegang dada nya." Elang." ucap nya pelan, sedangkan Maya istri Darma hanya menutup mulut nya saat melihat Elang menghajar Bayu anak mereka.
"Katakan Bay...." teriak Elang.
"Apa yang perlu suami ku katakan?" tanya Hilma istri Bayu.
Elang mendecih" Suami lo bajing*n, dia membuat skenario yang luar biasa untuk meninggalkan adik gue." ujar Elang "Pura-pura hilang dan mati tenggelam di lautan hanya demi meninggalkan Rindu." Jelas Elang " Kenapa lo gak mati aja sekalian." sambung Elang dengan suara lantang.
Bayu hanya duduk tertunduk, mengingat kembali kejadian dua tahun yang lalu. "Maaf..." ucap Bayu lirih.
"Gue gak butuh maaf lo, lo gak mikir kalau Rindu sangat menderita dengan permainan lo. Dia selalu berdiri di sepanjang senja di tepi pantai hanya untuk menunggu lo kembali." tutur Elang.
Orang tua Bayu tak berkata sepatah kata pun, mereka merasa bersalah pada Rindu dan Elang.
"Siapa Rindu?" tanya Hilma.
"Diam breng*ek." bentak Elang.
Bayu bahkan tak berani membela istri nya yang di maki Elang.
"Jelasin ke gue, apa maksud dari semua ini?" pinta Elang sambil mencengkram leher Bayu.
Tak ada yang berani memisahkan Elang dab Bayu, mereka hanya menonton semua nya.
"Aku terpaksa kak." jawab Bayu "Papah dan mamah menjodohkan ku."
Elang memukul kembali wajah Bayu dengan cepat Chandra menarik Elang kemudian mendorong Elang agar jauh dari Bayu.
Tapi, Chandra malah ikut memukul Bayu "Ini untuk air mata Rindu." ujar Chandra dengan sekali pukulan "Ini untuk luka nya, ini untuk kecewa nya dan ini untuk penderitaan nya." Chandra masih memukul Bayu, tetap sama Bayu tidak membalas pukulan Elang dan Chandra.
Chandra menyeret Elang keluar dan langsung pergi, Darma langsung menghampiri anak nya untuk membantu Hilma memapah Bayu. Namun Bayu menepis tangan papah nya dan istri nya.
Sesampai nya di hotel, Chandra menenangkan Elang yang masih emosi. "Lo harus tenang, bukankah sore ini lo akan pulang."
Elang menarik nafas sedalam mungkin "Bagaimana jika Rindu mengetahui kalau Bayu masih hidup?" tanya nya dengan gelisah "Gue gak mau Rindu semakin kecewa."
"Gue akan bantu lo jaga Rindu, Rindu juga berhak bahagia."
Elang memilih pergi ke kamar mandi, pria itu memilih berendam untuk mendingin kan kepala nya dan juga emosi nya.
Hii...terimakasih sudah mampir di karya pertama oppa, mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan di hati para pembaca. Mohon maaf juga jika dalam setiap penulisan terdapat banyak Typo.
Jangan lupa Like Rate Coment and Vote karya oppa ya😊
Karena Vote kalian adalah semangat oppa😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Sri Suryani
sedih banget oppa..jd nangis nyesek bangett😭😭😭
2022-10-19
0
CebReT SeMeDi
bayu pengen aq sleding
2021-07-27
0
R⃟ tinilare 💕
ternyata...oh ternyata...
2020-11-25
1