Semenjak pertemuan saat itu, Rindu dan Chandra menjadi lebih akrab, mereka selalu menghabiskan waktu berdua terkadang Elang juga ikut bersama mereka.
Hari ini adalah hari terakhir Chandra berada di kota itu, karena pekerjaan nya sudah selesai jadi ia harus segera kembali.
Elang dan Rindu mengantarkan Chandra ke bandara, Rindu kembali sedih begitu juga Elang, pria itu sangat mengerti perasaan adik nya saat ini.
"Jangan sedih." ujar Chandra, "Nanti aku kesini lagi." sambung nya sambil mencoba menghibur Rindu.
"Iya.." jawab rindu singkat kemudian berlalu begitu saja, Elang dan Chandra mencoba menahan Rindu namun wanita itu tidak menghiraukan mereka.
Elang manarik nafas, "Chan, bantu gue." pinta Elang "Rindu sangat bahagia belakangan ini berkat lo."
"Gue ngerti, tapi mau gimana lagi semua karena pekerjaan, sebisa mungkin gue minta ama bokap buat kasih gue ngelola hotel itu."
"Terimakasih, gue mohon usahin."
"Lo tenang aja."
Chandra akhir nya masuk kedalam, sedangkan Elang menyusul Rindu yang sudah berada di dalam mobil.
"Kenapa?" tanya singkat Elang.
Rindu menatap kosong kedepan, "Chandra bisa bikin Rindu ketawa kak dia lucu." lirih nya dengan mata berkaca-kaca.
"kakak mengerti maksud kamu," ujar Elang "Apa kamu menyukai nya?" tanya Elang penasaran.
Sejenak Rindu diam menatap lalu lalang kendaraan, "Entahlah, saat bersama nya hati Rindu menjadi tenang." ucap Rindu.
"Bukalah hati mu Rindu, ikhlaskan segala yang terjadi semua sudah menjadi garis takdir."
"Tidak semudah itu kak, cinta yang Rindu punya hanya untuk mas Bayu dia sudah ada di hati ini sejak lama."
Lagi-lagi, Elang tak bisa berkata setelah mendengar ucapan adik nya.
Hari-hari Rindu kembali seperti biasa nya, sejak kepulangan Chandra, wanita itu menjadi pemurung yang di kurung sendu. Elang bahkan tak tahu lagi harus berbuat apa melihat keadaan adik nya.
Sayup Senja menghiasi cakrawala, memberi goresan tinta berwana jingga bercorak kelabu. Kicau burung menari-nari sambil menangkap ikan kecil yang muncul di permukaan.
Rindu sendu, wanita itu kembali menatap kosong pinggiran samudra yang membentang luas ciptaan sang maha kuasa.
"Aku sangat merindukan mu mas," lirih nya dalam isak "bisakah kau datang sekali saja dalam mimpi ku mas." ucap nya kembali.
Rindu melempar secuil batu karang kedalam air sambil berucap, "Datang ke mimpi ku mas."
Seperti biasa juga, Elang menjemput adik nya di tepi pantai. "Ayo pulang sudah malam." ajak Elang.
Rindu berbalik badan berjalan tanpa melihat kakak nya, sesampai nya di rumah, Rindu langsung masuk kedalam kamar untuk segera membersihkan diri.
Jam sudah menunjukan pukul delapan malam, tiba-tiba ponsel milik Rindu berdering. Tertera nama Chandra Gautama di sana, dengan senyum mengembang Rindu menerima panggilan video dari Chandra.
"hi....." sapa Chandra "Maaf baru bisa menghubungi mu."
"Tidak apa-apa." jawab Rindu malu.
"Jangan sedih kalau gak ada aku." goda Chandra.
"hah...." Rindu terperangah "siapa juga sedih?" kilah nya.
Chandra tertawa dari sebrang sana, "kamu sangat cantik." goda Chandra membua Rindu merona malu.
"Berhenti mengejek ku." ucap Rindu.
"Hei....kau benar-benar manis dan cantik."
Rindu menutup wajah nya dengan bantal, "Jauhkan bantal jelek mu, aku lebih suka melihat wajah cantik mu." goda Chandra kembali.
Lama mereka bersua suara juga tatap muka, Rindu sangat bahagia bahkan ia tidak berhenti tertawa karena candaan dan godaan Chandra. Elang yang mengintip sejak tadi juga ikut bahagia melihat adik nya kembali tertawa.
Hii...terimakasih sudah mampir di karya pertama oppa, mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan di hati para pembaca. Mohon maaf juga jika dalam setiap penulisan terdapat banyak Typo.
Jangan lupa Like Rate Coment and Vote karya oppa ya😊
Karena Vote kalian adalah semangat oppa😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
CebReT SeMeDi
mau jadi rindu buleh
2021-07-27
0
MA Lina
ini mah dalam banget crta ny..mungkin author ny perna ngalamin..😁
2021-02-17
1
Cika🎀
mampukah kamu menggantiknnya mengisi hatiku...atau kamu dan dia pemilik hatiku
2020-11-06
1