Planning Anniversary

“Pak Erwin, mobilnya udah siap?” tanya Langit kepada satpam di rumahnya begitu ia sudah berada di halaman depan rumahnya bersama kedua saudara kembarnya yang lain.

“Sudah siap mas Langit, tinggal siap pakai saja,” jawabnya dengan logat Jawanya yang kental.

“Oke kalau begitu. Makasih, Pak.”

Hari ini, Pelangi, Cinta dan juga Langit pergi bersama dengan menggunakan mobil Jeep yang baru saja dibelikan ayah mereka untuk ketiga anaknya. Hari ini adalah hari di mana bagian Langit untuk mengemudikan mobil karena Langit dan juga Cinta tidak akan sedikit pun membiarkan Pelangi mengemudikan mobilnya.

Alasannya adalah karena Pelangi itu belum lancar menyetir. Suatu hari, saat giliran Pelangi membawa mobil, ia harus berurusan dengan tukang becak karena sudah menabraknya.

Akibat perbuatannya itu, Langit dan Cinta yang harus turun tangan sendiri dan mengganti kerusakan biaya becak tersebut, hingga kedua orang tua mereka pun marah besar dan tidak mengizinkan mereka untuk membawa mobil ke kampus selama 1 bulan.

Maka dari itu, Pelangi tidak akan dibiarkan untuk menyetir mobil sendirian sebelum ia lancar mengemudikan mobilnya. Karena ini semua juga demi keselamatan mereka bersama.

“Ta,” panggil Langit pelan saat ia sedang menyetir.

“Hm?” sahut Cinta yang sedang sibuk membaca komik Naruto.

“Lihat kelakuan adek lo tuh di belakang,” katanya pelan hingga membuat Cinta langsung menengok ke arah belakang mobil.

Saat Cinta menoleh ke arah belakang, Cinta hanya bisa menatap sinis ke arah Pelangi yang sejak tadi sibuk bedakan dan terus menyisir rambutnya. Padahal, bisa dikatakan rambut Pelangi itu sudah yang paling rapih, tapi tetap saja sisiran terus hingga membuat Cinta geleng-geleng kepala dan membuat Langit tertawa lebar.

“Norak lo, mau sampai kapan sisiran terus? Rambut udah rapih gitu juga. Sisiran aja terus sampai botak!” sindir Cinta yang memang selalu nyinyir macam netizen di sosial media.

“Yee, suka-suka gue, dong. Kenapa elo yang sewot?”

“Udah, biarin aja. Suka-suka dia ajalah mau gimana juga. Yang penting gak alay aja,” kata Langit cengengesan.

“What were you saying?” teriak Pelangi dengan suara cemprengnya.

“Nggak,” jawab Langit pendek hingga membuat Cinta tertawa ngakak.

"Gue mencium aroma kebusukan diantara kalian."

"Apa sih lo, Pe. Alay deh lo!" seru Cinta yang kembali berkutat dengan komiknya.

"Ini dia, kandidat number one yang paling busuk diantara kalian berdua," tutur Pelangi sinis sambil menunjuk Cinta dengan sisirnya dan menatap tajam kedua saudaranya itu silih berganti.

"Berisik lo!" seru Cinta kembali.

Setiap hari, Pelangi memang sering kena bully kedua kakaknya itu. Karena sudah malas meladeni kedua kakaknya, ia hanya bisa membalasnya dengan senyuman sinisnya seraya menyisir kembali rambutnya.

“Eh, bentar lagi kan hari pernikahan mamih sama papih yang ke 25, mau buat surprise apa, nih?” tanya Cinta yang membuat Pelangi dan juga Langit berfikir sejenak.

Pelangi yang sejak tadi sibuk berdandan, langsung menutup cerminnya dan terlihat sedang menimbang-nimbang sesuatu.

“Gue coba buat lukisan aja gimana?” sarannya.

“Lukisan? Lukisan apa?” tanya Langit penasaran.

“Lukisan mamih sama papih saat mereka pertama kali ketemu. Gue kaya buat love story gitu, seperti buat komiklah. So, gue buat lukisan dari awal mereka ketemu, pacaran, married and now.”

“Briliant, gue setuju!” seru Langit yang sangat menyetujui ide dari adiknya itu.

Cinta juga tampak setuju dengan ide dari adiknya itu. Sambil manggut-manggut, ia langsung memberikan dua jempolnya untuk Pelangi.

“Kalau gitu, gue coba mengumpulkan foto-foto mamih sama papih dari jaman dulu aja. Gue coba buat stop motion dan membuat film dokumenter tentang mereka,” ujar Langit yang diberi anggukan Cinta dan juga Pelangi.

“Nah, kalau gue, gue mau mencoba membuat lagu atau nggak coba aransemen lagu favorit mamih sama papih aja gimana?” tanya Cinta meminta persetujuan adik-adiknya.

“Setuju!” seru Langit dan Pelangi tampak bersemangat.

"Pokoknya, annive sekarang harus keren dan berbeda dari biasanya," ujar Cinta tampak menggebu-gebu.

"So, pasti, dong. Pokoknya, annive mamih sama papih kali ini harus TOP banget. Pe, nanti hunting ke toko buku bareng, yah? Elo mau ke toko buku, kan? Ada yang mau gue beli, nih."

"Sipp."

Setelah sampai di kampus, Langit segera memparkirkan mobilnya. Namun, baru saja Pelangi keluar dari mobil, ia langsung tersenyum lebar saat melihat si ketua BEM yang terkenal ganteng dan killer smiley nya itu, baru saja muncul di hadapannya dan berjalan menuju gedung Fakultas Hukum.

“Oh My God, Awan ganteng banget, sih!” seru Pelangi yang memang sejak dulu menyukai seorang pria bernama Awan Mahendra Yudistira.

Langit dan Cinta melirik sinis ke arah Pelangi. Bahkan, sampai Awan yang sudah tidak terlihat lagi dari pandangannya pun, Pelangi masih tetap saja memandang ke arah Awan pergi dengan tatapan matanya yang terlihat sangat menggilai pria tersebut.

Pelangi sering kali mengatakan kepada saudara kembarnya itu kalau Awan itu mirip sekali dengan aktor Korea favoritnya.

“Sadarlah, Nak. Semoga Tuhan mengampuni dosamu yang begitu banyak ini,” tutur Cinta sambil memegang kepala Pelangi dengan ekspresi datarnya hingga membuat Langit terkekeh melihatnya.

“Cikur!” teriak Pelangi dengan suaranya yang melengking hingga membuat Cinta juga Langit langsung menutup telinga mereka rapat-rapat, karena suaranya yang menggelegar itu membuat beberapa orang yang melewat juga ikut menutup telinga mereka.

“Pelangi, berisik!” teriak Cinta yang kembali meneriaki adiknya.

“Verry annoying!” teriak Pelangi yang kemudian pergi sambil menjitak kepala kedua kakaknya.

“Hey, kenapa gue juga kena?” teriak Langit kesal.

Pelangi membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya ke arah Cinta dan juga Langit.

“Childish banget sih tuh bocah tengil!” seru Langit dan juga Cinta bersamaan.

“Adek lo itu, Lang.”

“Adek lo juga itu, Ta.”

“Mendadak, gue jadi nggak mau menganggapnya sebagai adek gue deh, Lang.”

“Sama, gue juga. Tapi, mau gimana lagi. Nasi sudah menjadi bubur.”

“Rasanya, gue jadi pengen operasi plastik, deh!” ujar Cinta tiba-tiba yang membuat Langit langsung terkekeh begitu mendengarnya.

“Untungnya gue cowo. Jadi, nggak terlalu miriplah kita."

"Enak banget sih lo. Nasib gue emang buruk punya saudara kembar macam itu cewe mercon."

"Gitu-gitu juga dia adik lo, Ta. Terima ajalah kalau dia itu saudara lo. "

"Iya, sih. Ya udahlah ya, terima nasib aja gue."

"Hahaha, sabar ya, Nak. Ya udah, gue ke kelas duluan,” pamit Langit kemudian pergi sambil menepuk-nepuk bahu kakaknya.

“Oke, sampai ketemu nanti sore, Lang!"

“Kalau handphone gue susah dihubungi langsung ke lapangan basket aja, yah!” teriak Langit.

“Oke!”

Episodes
1 My Family
2 Kehebohan di Ruang Makan
3 Planning Anniversary
4 Kejora
5 Visual Tokoh Rumah PelangiT Cinta
6 Khayalan
7 Pandangan Matamu
8 Sebuah Rasa
9 This Feeling
10 SKYPE
11 This moment
12 Ekspresi Dingin itu lagi
13 Kelebihan yang Menakutkan
14 The Beginning
15 Melawan Rasa Takut
16 Belahan Jiwa
17 Memulai Interaksi
18 Happy Anniversary
19 Mencoba Lebih Dekat
20 Kasih Sayang Seorang Anak
21 Kecewa
22 Risalah Hati
23 Kejujuran Hati
24 Kejora dan Sasha
25 Perhatianmu membuatku gugup
26 Hal yang tak dimengerti
27 Awal terjadinya Konflik
28 Stuck in Feeling
29 CEMBURU
30 Sebuah Pengakuan
31 Pertengkaran Hebat
32 Makan Malam
33 Rasa yang Terpendam
34 Kamu tidak sendirian
35 Rumah PelangiT Cinta
36 Pengorbanan Cinta
37 Hal yang paling bersinar
38 Rasa Bangga
39 Ungkapan Rasa
40 Kenangan dan sebuah Rahasia
41 Diary Pelangi
42 Pengakuan Cinta dan Sasha
43 Best Friend
44 Pertemuan Terakhir
45 Awal dari Kebahagiaan
46 Perubahan yang membuat Sedih
47 Holiday with Family
48 Pertengkaran Langit dengan Guntur
49 Liburan singkat
50 Rindu
51 Cinta Awan
52 Kebahagiaanmu adalah Kebahagiaanku
53 Perjuangan yang telah Mencapai Hasil
54 Cinta itu Murni
55 I'm Promise
56 Pelukan hangat Langit
57 Firasat Buruk
58 Cobaan yang Begitu Berat
59 Good Bye
60 Terungkapnya Sebuah Rahasia
61 Datangnya Sebuah Harapan
62 Seperti Kupu- Kupu yang menghampiri Bunga
63 Kebahagiaan di Rumah PelangiT Cinta
Episodes

Updated 63 Episodes

1
My Family
2
Kehebohan di Ruang Makan
3
Planning Anniversary
4
Kejora
5
Visual Tokoh Rumah PelangiT Cinta
6
Khayalan
7
Pandangan Matamu
8
Sebuah Rasa
9
This Feeling
10
SKYPE
11
This moment
12
Ekspresi Dingin itu lagi
13
Kelebihan yang Menakutkan
14
The Beginning
15
Melawan Rasa Takut
16
Belahan Jiwa
17
Memulai Interaksi
18
Happy Anniversary
19
Mencoba Lebih Dekat
20
Kasih Sayang Seorang Anak
21
Kecewa
22
Risalah Hati
23
Kejujuran Hati
24
Kejora dan Sasha
25
Perhatianmu membuatku gugup
26
Hal yang tak dimengerti
27
Awal terjadinya Konflik
28
Stuck in Feeling
29
CEMBURU
30
Sebuah Pengakuan
31
Pertengkaran Hebat
32
Makan Malam
33
Rasa yang Terpendam
34
Kamu tidak sendirian
35
Rumah PelangiT Cinta
36
Pengorbanan Cinta
37
Hal yang paling bersinar
38
Rasa Bangga
39
Ungkapan Rasa
40
Kenangan dan sebuah Rahasia
41
Diary Pelangi
42
Pengakuan Cinta dan Sasha
43
Best Friend
44
Pertemuan Terakhir
45
Awal dari Kebahagiaan
46
Perubahan yang membuat Sedih
47
Holiday with Family
48
Pertengkaran Langit dengan Guntur
49
Liburan singkat
50
Rindu
51
Cinta Awan
52
Kebahagiaanmu adalah Kebahagiaanku
53
Perjuangan yang telah Mencapai Hasil
54
Cinta itu Murni
55
I'm Promise
56
Pelukan hangat Langit
57
Firasat Buruk
58
Cobaan yang Begitu Berat
59
Good Bye
60
Terungkapnya Sebuah Rahasia
61
Datangnya Sebuah Harapan
62
Seperti Kupu- Kupu yang menghampiri Bunga
63
Kebahagiaan di Rumah PelangiT Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!