Rumah PelangiT Cinta
Pelangi!” teriak seseorang dari dalam kamar mandi.
“Was das? Ganggu orang lagi dandan aja, deh!” sewot seorang perempuan bernama Pelangi yang tengah sibuk berdandan di depan sebuah cermin besar berbentuk Hello Kitty.
Pelangi, gadis centil yang hobby sekali berdandan dan penampilannya itu selalu terlihat fasionable. Ia mampu menguasai 5 bahasa asing. Pintar masak dan terlihat feminim.
Ahli dalam bidang melukis dan sangat menyukai sekali kuliner, meski badannya masih saja tetap terlihat kurus juga ramping. Suka sekali kucing, jago memainkan alat musik piano, hobby mengoleksi novel dan suka lagu-lagu Korea.
“Ambilin handuk gue, dong. Handuk gue ketinggalan di kamar!” teriak seseorang dari dalam kamar mandi.
“Ok, warten!” sahutnya yang langsung mengambilkan handuk bergambar Hello Kitty dengan warna pink menyala. “Cinta, open the door. Ini, handuknya!”
Sambil membuka pintu kamar mandi, seorang perempuan bernama Cinta tampak terlihat tidak begitu suka dengan handuk yang baru saja diberikan kepadanya.
Matanya mendelik tajam. “Ini bukan handuk gue, Pe.”
“Udahlah, pake aja yang ada kenapa?”
“Ikh, lo jadi adek rese banget, sih!” sewotnya galak.
“Wait, awas ya Cikur, kalau sampai handuk gue bulu-bulunya pada rontok, gantiin yang baru!” tukasnya dengan nada cempreng.
“Iyee, bawel banget sih lo!” jawab gadis bernama Cinta itu dengan nada kesal.
Cinta, gadis berambut panjang yang terlihat tomboy itu merupakan seorang wanita tangguh yang ahli dalam bidang karate. Suka sama yang namanya anjing dan penampilannya itu sangat berantakan. Perenang yang handal, jago bermain gitar dan suaranya juga lumayan bagus.
Sangat menyukai bola dan ia merupakan salah satu fans beratnya Lampard. Suka sekali dengan yang namanya balapan motor hingga sangat mengidolakan Mark Marquez. Ia juga hobby membaca komik.
Cinta adalah kakak pertama Pelangi. Meskipun mereka kakak-beradik, tetapi mereka sama sekali tidak pernah akur. Selalu saja ada hal yang membuat mereka sering bertengkar dan beradu mulut, meski pun itu adalah hal yang sangat sepele.
“Pe, gue minta minyak wangi lo, dong!” seru seorang pria tinggi yang langsung masuk begitu saja ke dalam kamar Pelangi yang serba berwarna pink dan dipenuhi dengan gambar-gambar Hello Kitty.
Kamar Pelangi memang berbeda dengan kamar Cinta. Kamarnya itu penuh dengan sentuhan warna pink dan penuh dengan serba-serbi Hello Kitty. Mulai dari boneka yang paling kecil sekecil botol minuman, sampai boneka segede bagong pun ada di dalam kamarnya. Ada pula sofa, tempat tidur, meja rias, bahkan sampai lampu kamar dan wallpaper kamarnya pun penuh dengan gambar penuh Hello Kitty.
Belum lagi, dengan lemari super besar berbentuk Hello Kittynya itu memuat banyak sekali barang. Mulai dari pakaian, hingga tas-tas bermerek semuanya tertata dengan sangat rapih. Dari semua ukuran, bentuk dan warna tas yang ia koleksi sangat tertata dengan baik. Bahkan, rak sepatunya saja sudah terlihat begitu penuh.
Pelangi memang hobby sekali dengan yang namanya mengoleksi tas dan juga sepatu. Sepatu yang ia koleksi saja begitu banyak, mulai dari sepatu kets, high heels, wedges dan sepatu-sepatu yang sering digunakan para artis pun ia miliki.
“Tuh, ambil aja di meja. Gue lagi sibuk dandan,” jawab Pelangi yang masih sibuk dengan lipstiknya.
“Itu lisptik baru, Pe?” tanya si pria tinggi.
“Iya, Lang. Dikasih sama mamih oleh-oleh dari Singapore,” jawab Pelangi terlihat gembira.
Langit, dia adalah seorang pria tegap dengan tinggi badannya yang hampir mencapai angka 180 cm. Badannya juga terlihat sangat atletis. Dadanya yang bidang dan selalu berpenampilan rapih itu merupakan adik dari Cinta dan kakak dari Pelangi.
Jago bermain drum, senang memotret dan gemar menyiptakan lagu bersama kakaknya, Cinta. Langit juga hobby bermain basket, cuek banget sama yang namanya cewe, hobby mengoleksi kacamata dan juga topi.
Cinta, Langit dan Pelangi adalah 3 saudara kembar. Cinta adalah anak pertama, Langit anak kedua, sedangkan Pelangi adalah anak paling bontot alias si bungsu. Meski mereka kembar tiga, tetapi mereka mempunyai keunikan, kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Cinta yang tomboy sangat pintar di dalam hafalan, sedangkan Langit pintar di dalam hitungan dan Pelangi sendiri sangat ahli di dalam bahasa.
Dari warna favorit saja mereka sudah terlihat berbeda, Pelangi yang suka warna pink, Cinta yang suka warna merah dan Langit yang suka sekali warna biru.
Walau pun mereka kembar, mereka mempunyai sifat yang berbeda-beda. Mulai dari Pelangi yang penyabar, paling manja, paling ke kanak-kanakkan, mempunyai trauma masa lalu dengan kolam berenang, alergi udang dan juga alergi dingin.
Sedangkan Langit, dia senang sekali dengan yang namanya balapan mobil, cuek dan jutek banget sama yang namanya cewe, pria yang jujur, selalu menjadi penengah diantara Pelangi dan juga Cinta, takut dengan yang namanya kayu putih dan juga alergi kacang.
Sedangkan Cinta, takut sekali dengan yang namanya ulat, alergi makanan pedas, tidak suka yang namanya ketinggian dan phobia darah. Apalagi, Cinta phobia sekali dengan bangunan rumah sakit.
Itulah mereka bertiga. Meski mereka sering sekali bertengkar, sebenarnya mereka saling menyayangi, menghormati dan saling menjaga satu sama lainnya. Mereka mempunyai jiwa sosial yang tinggi, suka menolong orang lain, baik terhadap sesama dan tidak pernah membeda-bedakan.
Meski Pelangi kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi, Langit di jurusan Teknik Informatika dan Cinta di jurusan Hukum, mereka tetap satu kampus dan masih suka pergi bersama-sama. Walau terkadang, penyakit ributnya itu sering sekali kambuh.
Pelangi yang begitu dekat dengan orang yang lebih tua darinya, Cinta yang sangat menyukai anak kecil dan Langit yang paling mencintai binatang. Itu semua karena didikan kedua orang tua mereka.
Ayah mereka merupakan seorang arsitek. Sedangkan sang ibu merupakan dokter anak dan seorang penulis terkenal. Walau bisa dibilang kehidupan mereka di atas rata-rata. Namun, mereka tidak pernah sombong dan selalu saling memberi.
“Ko, mamih nggak ngasih oleh-oleh buat gue juga, sih? Mamih curang, nih. Mamih!” teriak Langit yang langsung turun ke lantai dasar dengan terburu-buru.
“Kenapa sama si Eel? Masih pagi pake acara teriak-teriak segala, berisik banget!” seru Cinta yang baru saja selesai berpakaian dan keluar dari kamarnya, sambil nyelonong masuk ke dalam kamar Pelangi.
“Cepet banget mandinya? Perasaan, elo baru aja masuk, kan?” tanya Pelangi dengan ekspresi wajahnya yang tampak begitu terkejut dan terheran-heran.
“Mukanye biasa aja dong lo, lagian ngapain juga mandi lama-lama? Elo mah, kamar mandi udah dijadiin kamar tidur kali, yee? Makanya, mandi bisa sampe berjam-jam,” celotehnya hingga membuat adiknya langsung membekap mulut kakaknya itu.
“Eh, si curut kenapa tadi?” tanya Cinta kembali seraya melepaskan pergelangan tangan adiknya dari mulutnya.
“Biasalah, dia iri sama gue karena mamih baru saja memberikan gue oleh-oleh dari Singapore,” jawab Pelangi sambil menyatok rambutnya kembali agar terlihat lebih lurus.
“Wah, mamih curang. Mamih ngasih oleh-oleh sama lo?” teriak Cinta menggelegar.
“Yes, so what?”
“Ko, gue sama Langit gak dikasih, sih? Ini gak adil. Emang dasar anak kesayangan nyokap. Mamih!” teriaknya kembali.
Cinta langsung bergegas turun ke lantai bawah dan segera menyusul Langit yang sudah terlebih dahulu pergi menemui kedua orang tuanya.
“Mamih!” teriak Cinta dan Langit bersamaan.
“Aduh, ada apa, sih? Pagi-pagi sudah membuat keributan! Ada apa?” tanya sang ibu yang masih memakai celemek bermotif bunga-bunga dan baru saja selesai memasak.
“Mamih gak adil! Masa Pelangi dikasih oleh-oleh, kita berdua gak!” seru Cinta dan Langit kembali bersamaan.
Sang ibu hanya tertawa kecil hingga membuat kedua anak kembarnya itu terlihat kebingungan.
“Kenapa mamih ketawa? Emangnya ada yang lucu?” tanya Langit manyun dan tampak kesal.
“Kalian ini lucu sekali. Masa hanya karena oleh-oleh saja, kalian sampai teriak-teriak seperti itu sama mamih?”
“Habisnya, masa kita gak dikasih oleh-oleh? Anak mamih kan bukan Pelangi aja, masih ada kita berdua, Mih!” sewot Cinta sambil meniup-niup poninya yang sudah menjadi kebiasaannya.
”Nih, kalian gak usah pada marah-marah lagi sama mamih. Papih bawain oleh-oleh juga buat kalian,” tutur sang ayah sambil membawakan bungkusan untuk kedua anaknya
“Asiik, topi baru! Buat Langit, Pih?” tanyanya seraya menerima sebuah topi baru dari papihnya.
Sang ayah mengangguk pelan dan tersenyum lebar begitu melihat anak laki-lakinya itu sangat menyukai topi pemberian darinya.
”Buat Cinta mana?” tanya Cinta manyun dan melirik sinis kepada ayahnya.
“Nih, papih bawain teman baru buat si Billy,” kata papihnya sambil memberikan seekor anjing kecil berwarna coklat tua kepada anak sulungnya.
“Asiik anjing baru, makasih banyak papih!” seru Cinta sambil memeluk papihnya dari samping.
Sang Ayah membalas pelukan anaknya itu dengan pelukan hangat seorang ayah dan dengan penuh kasih sayang.
“Mau dikasih nama apa nih anjing barunya?” tanya mamih.
“Hm, kasih nama Bobby aja gimana? Biar agak kerenan dikit gitu.”
Ayah dan ibu dari ketiga anak kembar itu hanya bisa tersenyum tipis dan mengangguk pelan pertanda setuju. Setelah menerima hadiah dari kedua orang tuanya, Cinta dan Langit langsung bergegas menuju kamar mereka masing-masing untuk bersiap-siap.
“Cara ampuh untuk membuat mereka bertiga tidak bertengkar,” bisik sang ayah sambil tertawa kecil begitu kedua anaknya pergi.
“Untung ada papih, coba kalau gak ada? Mamih bisa diserbu sama mereka berdua,” jawab sang istri yang membuat suaminya itu merangkul istrinya.
“Masak apa nih, Mih?”
“Cuma buat nasi goreng, roti panggang, sama soup daging sapi. Anak kita kan ada tiga, selera mereka juga beda-beda. Jadi, mamih harus membuat banyak menu,” ungkapnya, “oh iya, mamih juga sudah buatkan teh hangat buat papih.”
“Istri papih memang paling the best. Papih paling suka teh buatan mamih. Makasih ya, Sayang,” katanya sambil tersenyum lembut dan mencium pipi istrinya itu.
“Cieee . . . mamih sama papih so sweet banget pagi-pagi gini!” seru Langit dan Cinta yang tidak sengaja melihat kemesraan kedua orang tuanya dari lantai dua.
“Kalian ini, cepetan turun! Kita sarapan sama-sama,” tutur sang ibu yang tampak tersipu malu.
“Iya, bentar lagi,” jawab Cinta yang langsung masuk ke dalam kamarnya dan melanjutkan aktifitasnya.
Itulah aktifitas yang selalu terjadi di pagi hari di dalam rumah keluarga Cinta bersaudara. Penuh kehebohan, canda juga tawa. Keluarga yang selalu terlihat harmonis, rukun dan juga penuh kebahagiaan.
Seperti apakah suasana keluargamu di pagi hari?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments