Hati berdebar, tapii..

Pemakaman sudah selesai. Keluar dari Rumah Duka sudah sore.

"Kalian hati-hati di jalan." Mama Didit, Tante Dini yang baru datang langsung gandeng lengan tangan Bunda buat ngikut beliau.

"Jangan macem-macem kamu,Cil" pesan Bunda, Didit ketawa.

"Kalau misal kalian balik sekarang, cuma berdua aja di rumah Cecil?" Sammy memandang dengan curiga

Sammy akhirnya nebeng kita, Dia minta duduk di belakang. Didit fokus ngliat di depan.

"Yaah, sendirian, Cecil. Kamu ga takut,Cil?" Sammy deketin aku. Tangan didit mendorong muka sammy ke belakang

"Aku lagi nyetir. Jangan nanya yang macem-macem." Aku ketawa ngliat tingkah mereka berdua. Kita sampai di depan rumah sammy.

"Kok Aku dulu yang dianter?" Aku dan Sammy ngliat didit. Didit bingung ngliat kami

"Eeh, rumahmu itu paling deket!" bentak Didit

Sammy megang lengan Didit

"mmm... jalan-jalan.." Rengek Sammy

Didit menepis tangan sammy "iih, apaan sih!" Dengan wajah jijik.

"Iyyaaa iyaa.. iya! Kamu mau kemana, cil?"

Sammy ngliat didit kesel

"Aku yang minta,kok cecil yang ditawarin?"

Aku bingung mau jawab apa

"aku balik aja. Kalian bisa jalan berdua " sammy senyum sumringah

"ogah! Ayooo.. ayoo kita ngmall aja. Tapi abis itu kamu balik!"

Sammy senyum curiga "udah jadian?"

Didit ngliat sammy "mau turun sekarang,ga?!" Ancam didit.

Sammy tersenyum "ok, kita ngmall" dia lalu bersandar ke belakang.

Aku ngliat didit salting. Didit sesaat liat aku terus tancap gas.

...----------------...

Sampai di dalam mall, Aku dibelakang mereka berdua. Tingkah mereka sampai ngundang lirikkan orang-orang yang ngelewati kami sambil tahan tawa mengejek dan juga masang wajah geli. Gimana nggak, tingkah mereka kayak orang pacaran.

"Jangan pegang-pegang,Sam!" Didit tarik tangan Sammy yang memegang lengan atas Didit. Kepala Sammy malah bersandar ke bahu didit. Tinggi sammy lebih pendek dari didit. Berkali-kali ditarik, Sammy makin nggodain Didit. Aku yang dibelakang mereka juga geli ngliat tingkah mereka. Didit akhirnya menoleh kebelakang sambil nepis tangan sammy. Dia samperin Aku, terus gandeng telapak tanganku.

"Daripada Sammy yang pegang-pegang"

Sammy ketawa nyusul Kami yang jalan cepat.

"Nonton apa ini?" Tanganku belum dilepas sama didit.

"Horor" jawab Sammy melirik Aku. Didit yang traktir tiketnya, Aku dan Sammy bagian minum dan popcorn.

Posisi apa ini ?! Kenapa Aku yang dipinggir pas jalan ? Didit diantara Aku dan Sammy. Dari awal popcorn dan minum gak kusentuh sama sekali, tanganku fokus nutup mata. Sammy mulai lagi, Dia pegang lengan Didit. Didit pegang minuman, memberi kode mau nyiram Sammy. Mereka berdua tahu kalau Aku takut film horor, masih aja nonton. Didit nyuapin popcorn ke Aku, Aku ngliat didit. Tapi mata Didit ke layar. Aku ambil pakai tangan pas adegan suara teriakan dari aktrisnya. Gak sadar tanganku meluk lengan Didit kenceng. Kedengeran suara detak jantung Didit kenceng banget. Daahlaaah, bodo amat ! Kedengeran suara Sammy ketawa meski gak kenceng. Tanganku masih pegang kenceng lengan Didit. Tangan didit satu lagi menutup telingaku. Aku sempat melihat sammy yang memperhatikan kami berdua sambil senyum-senyum. Sedang Didit fokus nonton.

Keluar dari bioskop Aku masih lemes. Popcorn dan minumanku masih penuh.

"Aku udah dijemput. Balik dulu.ya" pamit Sammy tiba-tiba. Dia jalan buru-buru ninggalin kami yang kebingungan.

Didit cek HPnya. "Bundamu belum balik. Mamaku bilang masih mau ketemu temen-temen yang lain dulu." Didit diam masih memperhatiin HPnya.

"Aku balik aja." Pas aku mau jalan, Didit ambil popcorn di tangan kiriku. Dia bawa dengan tangan kirinya. Tangan kanannya menggenggam telapak tangan kiriku. Aku makin terkejut.

Kami jalan-jalan, puter-puter mall sambil ngobrol. Udah kayak orang pacaran, Aku udah mulai nyaman dengan genggamannya bahkan sampai di parkir mobil pun Dia masih pegang tanganku. Dia bukain mobil. Ini bener-bener bikin orang salah paham. Aku garuk-garuk kepala. Dia menyalakan mobilnya, menatapku

"kenapa?" Tanyanya. Aku fokus ke depan.

"Mall udah mau tutup" aku mengangguk.

Sampai depan rumah, lampu teras sudah dinyalakan. Tanda Bunda sudah pulang. Kami masuk pelan-pelan. Ruang tengah masih nyala lampunya. Kamar Didit ada didekat pintu antara ruang tamu dan ruang tengah. Waktu Aku mau mematikan lampu ruangan tengah. Pipiku dicium Didit. Lampu mati, Dia buru-buru ke kamar. Pintu langsung ditutup sebelum emosiku meledak. Bunda keluar kamar, Aku langsung terkejut.

"Baru pulang, cil?" Aku cuma mengangguk.

"Kamu sakit?" Mukaku memerah,tangan bunda mau menyentuh dahiku. Tapi kepalaku ngjauh.

"Nggak papa" aku langsung masuk kamar.

Kukunci pintu kamarku. Lalu kupejamkan mata. Aku gak bisa tidur. Ku coba lagi memejamkan mataku.

'Ini bukan pelecehan,kan ? ' Ku buka mataku lebar-lebar. Ku ingat-ingat kejadian tadi di bioskop. Aku langsung duduk.

'Masa iya, cuma ku peluk erat gitu aja dia udaaah...' aku acak-acak rambutku.

'Nggak-nggak. Nggak mungkin.' Aku tidur kembali. Mencoba kupejamkan mataku kembali. Entah berapa kali aku duduk-tidur terlentang.

Ada chat masuk " aku besok buat menu baru, mau mampir ?"

Aku bales "maaf mas, didit masih dirumah. Bunda juga gakkan ngbolehin ke cafe dulu."

Dia bales "aku kirim aja, gak papa.kan ?"

"Ok,makasih "

...****************...

Episodes
1 Hai Aku Cecil
2 Maafkan aku
3 Sesunyi itu
4 Hati berdebar, tapii..
5 Terlalu terburu-buru
6 DIIIT..!
7 Mentalku atau Hanya reaksi berlebih..
8 PUAAASS!?
9 Video viral
10 Sendiri ternyata gak seburuk itu
11 Rencana Masa Depan
12 Selamat Jalan..
13 Mulai gak jelas arahku
14 Capek
15 menunggu jawaban
16 Kami bersamamu, Vino
17 Melewati titik jeda
18 Ok.. untuk sebuah langkah pertama
19 Gak bisa. Akuu..
20 Alasanku suka duduk mojok..
21 Jalan Buntu
22 iyaa, jalanin aja dulu
23 nggak 100% bener
24 Nikah,yuk!
25 Aku gak papa..
26 Tapi Ku ingin pergi..
27 Kenapa jadi gini
28 Mas..
29 Aku cemburu
30 Tanganku udah gemeteran
31 Sekarang, yuk!
32 Menunggu
33 Kamu duluan?
34 Sampai sini
35 Aku butuh kamu
36 Jangan...
37 Momen yang ku tunggu
38 Terlambat..
39 Ini anakku, Cucumu!
40 Kehidupan Baru
41 Sensitif
42 Tidak untuk menikah
43 Kehilangan Ayah yang bijak
44 Damian
45 Jangan mengeluh
46 Bukan lengkap..
47 Kakek
48 Kesempatan
49 Hilang rasa damaiku..
50 Nambah bocah
51 Aku gak peka?
52 Kesepian
53 Nyaman
54 Yang kurasakan..
55 Aku takkan bisa menggantikannya
56 Aku gak bisa..
57 Aylin
58 Ditolak, Gak menolak..
59 Dengan siapa
60 Salah nama
61 Jangan berhenti obat
62 Aku gak pengen Dia rasakan itu
63 BAB KHUSUS Akhir dari perjalanan Novel Senja Sendiri
64 Aku kira..
65 Lebih awal
66 Selamat
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Hai Aku Cecil
2
Maafkan aku
3
Sesunyi itu
4
Hati berdebar, tapii..
5
Terlalu terburu-buru
6
DIIIT..!
7
Mentalku atau Hanya reaksi berlebih..
8
PUAAASS!?
9
Video viral
10
Sendiri ternyata gak seburuk itu
11
Rencana Masa Depan
12
Selamat Jalan..
13
Mulai gak jelas arahku
14
Capek
15
menunggu jawaban
16
Kami bersamamu, Vino
17
Melewati titik jeda
18
Ok.. untuk sebuah langkah pertama
19
Gak bisa. Akuu..
20
Alasanku suka duduk mojok..
21
Jalan Buntu
22
iyaa, jalanin aja dulu
23
nggak 100% bener
24
Nikah,yuk!
25
Aku gak papa..
26
Tapi Ku ingin pergi..
27
Kenapa jadi gini
28
Mas..
29
Aku cemburu
30
Tanganku udah gemeteran
31
Sekarang, yuk!
32
Menunggu
33
Kamu duluan?
34
Sampai sini
35
Aku butuh kamu
36
Jangan...
37
Momen yang ku tunggu
38
Terlambat..
39
Ini anakku, Cucumu!
40
Kehidupan Baru
41
Sensitif
42
Tidak untuk menikah
43
Kehilangan Ayah yang bijak
44
Damian
45
Jangan mengeluh
46
Bukan lengkap..
47
Kakek
48
Kesempatan
49
Hilang rasa damaiku..
50
Nambah bocah
51
Aku gak peka?
52
Kesepian
53
Nyaman
54
Yang kurasakan..
55
Aku takkan bisa menggantikannya
56
Aku gak bisa..
57
Aylin
58
Ditolak, Gak menolak..
59
Dengan siapa
60
Salah nama
61
Jangan berhenti obat
62
Aku gak pengen Dia rasakan itu
63
BAB KHUSUS Akhir dari perjalanan Novel Senja Sendiri
64
Aku kira..
65
Lebih awal
66
Selamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!