Episode 3 Banyak Kebenaran.

"Aku tidak akan membiarkan biarkan Papa menyerahkan dokumen itu kepada Heri. Aku tidak mau proyek itu jatuh ke tangan yang salah. Tatapan mata Mama, kak Nindy dan Heri benar-benar sangat berbeda," Anara terus saja mengoceh dengan langkahnya yang cepet-cepat. Anara berkali-kali kaget dengan orang-orang yang menabraknya.

"Kalian itu membuat tubuhku sakit, apa tidak bisa jalan pake mata!" ucapnya dengan kesal.

"Anara apa kamu lupa jika mereka tidak bisa melihatmu. Jadi percuma saja kamu mengoceh dan mereka juga tidak salah," ucap Anara menghela nafas.

"Heri tunggu!" tiba-tiba Nindy memanggil Heri yang membuat pria itu membalikkan tubuh. Anara menghampiri pasangan berselingkuh itu.

"Ada apa Nindy! kamu bisa jatuh jika berlari seperti itu?" tanya Heri.

"Ini!" Nindy yang tampak memberikan paper bag berwarna hitam pada Heri.

"Apa ini?" tanyanya dengan wajah kebingungan.

"Ini sepertinya hadiah yang disiapkan Anara untuk kamu. Aku mendapatkannya dari Polisi, sebagai barang yang tertinggal di dalam mobil yang sudah hancur itu," jawab Nindy memberikan paper bag itu pada Heri.

"Sepertinya dia sangat excited sekali memberikan hadiah itu," lanjut Nindy.

Heri mengambilnya dan melihat isinya, Ya tidak ada wajah senang sama sekali dan bahkan dengan entengnya dia langsung membuang ke tong sampah.

Anara melihat hal itu kaget yang biasanya kekasihnya itu jika mendapatkan hadiah darinya akan tampak senang.

"Kamu membuangnya?" tanya Nindy.

"Untuk apa juga aku mengambilnya," jawab Heri.

"Tapi bukankah itu hadiah yang mahal? kamu yakin akan membuangnya begitu saja dan tidak merasa sayang?" tanya Nindy memastikan sekali lagi.

"Bukankah setelah ini aku akan mendapatkan yang lebih dari itu, jadi hadiah itu tidak aku butuhkan sama sekali," jawab Heri membuat Nindy tersenyum miring.

"Ayo!" ajak Heri merangkul bahu Nindy yang mana mereka berdua langsung pergi.

"Jahat!"

"Kau bener-bener laki-laki sangat jahat! selama ini kau hanya bersandiwara di depanku, kau sekolah menjadi pria yang sangat mencintaiku dan menjadikanku ratu di dalam hidupmu, kau tidak pernah berkata kasar dan tampak tulus kepadaku dan pada kenyataannya kau bermain api di belakangku," ucap Anara yang mungkin sekarang tidak sedih lagi melihat hal itu.

Bagaimana dia sedih jika sekarang di perlihatkan semakin banyak pengkhianatan di depannya.

"Apa ini?" Anara melihat seorang pria di dekat tong sampah tersebut ia mengambil paper bag kecil itu.

"Apa dia sengaja membuangnya?" tanya pria itu kebingungan.

"Dia sengaja membuangnya, Aku bersusah payah mencari hadiah itu di Jepang. Aku tahu itu kesukaannya, tapi dia tidak menghargainya," jawab Anara

"Mungkin saja terjatuh," ucap pria itu mengambilnya.

"Hey kamu bawa ke mana itu? jangan bilang kau akan mengembalikannya. Hati ku akan semakin sakit mendengar kata-katanya yang selama ini ternyata tidak pernah mencintaiku," Alana terus saja berteriak.

Tetapi kembali lagi tidak ada yang dapat mendengarkan.

"Arana tidak ada gunanya juga kamu berteriak-teriak tidak jelas seperti itu. Kamu itu adalah arwah dan tidak didengar sama sekali, aku juga tidak dapat dilihat. Jadi percuma Anara!" ucapnya menghela nafas.

"Sekarang aku harus berpikir bagaimana caranya agar proyek itu tidak jatuh ke tangan Hari yang jelas itu akan menjadi sebuah bencana," ucapnya.

Akhirnya Anara tiba juga di Perusahaan. Anara yang begitu cepat dan langsung tembus pada pintu kaca di depan Perusahaan yang mana Anara sudah terbiasa dengan tubuhnya.

Anara berdiri di belakang beberapa karyawan yang ikut antri di depan pintu lift sampai akhirnya life itu terbuka dan beberapa karyawan itu langsung masuk.

"Anara yang berdiri di bagian belakang.

"Andai aku sudah bangun dari koma, mereka pasti akan menyapaku dengan tersenyum ramah," ucap Anara yang merindukan masa-masa itu.

"Aku dengar Bu Anara belum siuman juga," ucap Diana.

"Iya, kamu benar! kecelakaannya begitu parah," jawab Ima.

"Mereka pasti sangat mengkhawatirkanku, semoga doa-doa mereka untuk kesembuhanku dikabulkan agar aku bisa kembali ke perusahaan ini," ucap Anara dengan wajah yang sendu.

"Tapi sepertinya sudah tidak ada harapan lagi untuk Bu Anara kembali bangun," ucap Diana

"Kalau melihat dari kecelakaannya dan juga kondisinya yang begitu memperhatikan memang tidak ada harapan lagi," sambung Ima.

"Baguslah, kalau Bu Anara pindah alam, jadi kita bisa ganti CEO," ucapan Diana benar-benar sangat mengejutkan Anara.

"Iya, lagi pula sangat bosan sekali dipimpin oleh Bu Anara, terlalu manja dan membuat peraturan seenaknya saja. Jadi biarkan saja dia tidur selamanya agar tidak kembali lagi ke Perusahaan ini. Kita bukan hanya merayakan seminggu kepergian Bu Anara selama di Jepang dan bahkan kita sebentar lagi akan merayakan selama-lamanya," sambung Ima.

"Apa maksud kalian?" tanya Anara yang tidak menduga pembicaraan dua karyawannya yang selalu saja memberikan pujian kepadanya dan bersikap ramah padanya.

"Iya, lebih baik juga pak Heri yang memimpin Perusahaan ini," sahut Ima yang tertawa terbahak-bahak bersama dengan Diana yang mana keduanya ternyata selama ini juga hanyalah topeng.

Anara geleng-geleng kepala yang tidak percaya apa yang dia dengar.

Dengan wajah sedihnya Anara berjalan di koridor kantor yang berpapasan dengan beberapa karyawan yang pasti tidak melihatnya sama sekali.

Anara tiba-tiba saja melihat Nindy dan Heri yang juga berjalan dengan Nindy yang menggandeng lengan Heri, pasangan itu seolah memamerkan hubungan mereka yang tidak malu romantis di depan karyawan.

"Mereka berdua seperti merayakan hubungan mereka dengan keberadaan Bu Anara yang sekarang sekarat di rumah sakit?"

"Bagaimana tidak, pak Heri mungkin sudah menunggu-nunggu hal seperti ini begitu lama,"

Anara mendengarkan cuitan para karyawan saat berpapasan dengannya yang seolah tidak merasa heran atau bertanya-tanya dengan apa yang mereka lihat antara Heri dan Nindy.

"Apa jangan-jangan semua orang di kantor ini, mengetahui bagaimana perselingkuhan mereka?" tanya Anara.

"Lagi pula siapa juga yang mau dengan gadis manja seperti Bu Anara,"

"Bukan hanya manja tetapi bodoh!"

"Selama bertahun-tahun dia tidak mengetahui, Bahwa Kakaknya telah menjalin hubungan dengan tunangannya,"

Hati Anara semakin sakit dengan karyawan yang bergosip.

Anara menghentikan langkahnya dan tiba-tiba saja seorang wanita datang yang terlihat berpakaian rapi dengan wajahnya yang tampak tegas yang berdiri tepat di depan Anara.

"Nesya! Dia pasti sekarang sedang menertawakan ku. Dia satu-satunya karyawan yang tidak menyukaiku secara langsung dan kecelakaan ku membuatnya bahagia," ucap Anara melihat wanita yang lebih tinggi sedikit di depannya itu.

Wanita tersebut merupakan manajer produksi di Perusahaan itu yang memang secara terang-terangan tidak terlalu dekat dengan Anara.

"Apa sekarang pekerjaan kalian di sini hanya bergosip saja!" tegur Nesya.

Karyawan tersebut langsung buru-buru mengambil pekerjaan mereka dengan menunduk.

"Waktu luang ada saatnya yaitu waktu beristirahat dan bukan mengambil waktu luang di tengah-tengah pekerjaan. Lanjutkan pekerjaan kalian dan jangan bergosip!" tegas Nesya.

"Baik Bu," ucap semuanya.

Nesya menghela nafas dengan geleng-geleng kepala dan langsung pergi.

"Tumben sekali dia terlihat tegas dan biasanya dia tidak pernah menunjukkan pekerjaannya. Manager yang tidak pernah menghasilkan pekerjaan apapun dan wajahnya sangat culas seperti mau makan orang saja," ucap Anara.

"Ternyata bukan hanya Kak Nindy dan juga Heri yang telah mengkhianatiku, terlihat manis di depanku seolah sangat menyayangi ku dan ternyata karyawan yang selama ini bersikap baik dan manis kepadaku hanyalah sebuah image saja yang tak lain mereka semua penjilat dan bahkan sekarang merayakan atas apa yang terjadi padaku," ucap Anara dengan wajah sedihnya yang mengetahui kenyataan itu.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

ChikoRamadani

ChikoRamadani

lanjut dong thor, seru nih ceritanya...
kasian anara dikeliling orang jahat yang suka berkhianat apalagi ibu tiri & kakak tirinya, ingin menguasai apa yg dimiliki anara... termasuk heri, berselingkuh dgn kakak tiri anara.

2025-05-30

0

Fisee

Fisee

ciiihhhhhh dasarrr😤

2025-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengkhianatan Di Depan Mata.
2 Episode 2 Arwah Bisu
3 Episode 3 Semua Palsu
4 Episode 3 Banyak Kebenaran.
5 Episode 5 Tidak ada harapan
6 Episode 6 Kesempatan ke -2
7 Episode 7 Protes.
8 Episode 8 Jahil
9 Episode 9 Tindakan.
10 Episode 10 Memang Enak.
11 Episode 11 Debaran Jantung.
12 Episode 12 Hampir Saja
13 Episode 13 Teguran Dari Haris
14 Episode 14 Mendapatkan Balasan.
15 Episode 15 Rencana
16 Episode 16 Berhasil
17 Episode 17 Berusaha Mengungkapkan.
18 Episode 18 Rencana Jahat
19 Episode 19 Kondisi Haris.
20 Episode 20 Tidak Bisa Berkutik.
21 Episode 21 Memang Enak.
22 Episode 22 Pesan.
23 Episode 23 Tidak Percaya.
24 Episode 24 Tertangkap di depan mata
25 Episode 25 Seperti Ada Sesuatu.
26 Episode 26 schok
27 Episode 27 Panik
28 Episode 28 Kebusukan Tami
29 Episode 29 Rahasia Yang Di ketahui.
30 Episode 30 Ketahuan
31 Episode 31 benar-benar terbongkar.
32 Episode 32 Tidak Ada Maaf
33 Episode 33 Saling Menyalahkan
34 Episode 35 Tidak Terpengaruh
35 Episode 35 Maaf
36 Episode 36 Ada Apa Ini
37 Episode 37 Jahatnya Nindy.
38 Episode 38 Permintaan.
39 Episode 39 Kembali
40 Episode 40 Ini Bukan Mimpi.
41 Episode 41 Bosan.
42 Episode 43 Intens
43 Episode 43 Cukup Kaget.
44 Episode 44 Mulai Hal Baru.
45 Episode 46 Gebrakan.
46 Episode 46 Bertemu Lagi.
47 Episode 47 Perdamaian
48 Episode 48 Hal Tidak Terduga
49 Episode 49 Hadiah Di Tolak
50 Episode 50 Bertemu Lagi
51 Episode 52 Dekat.
52 Episode 52 Tegas.
53 Episode 53 Hal Tidak Terduga.
54 Episode 54 pertolongan
55 Episode 55 Ajakan
56 Episode 56
57 Episode 57 Wanita Gila
58 Episode 58 Ajakan Makan.
59 Episode 59 Ngedate
60 Episode 60 Deg
61 Episode 61 Canggung.
62 Episode 62 Membujuk.
63 Episode 63 Tampil Sempurna.
64 Episode 64 Ajakan
65 Episode 65 Makan Bersama
66 Episode 66
67 Episode 67 Hal Yang Tidak Terduga.
68 Episode 68 Perasaan Apa Ini
69 Episode 69 Penegasan Anara.
70 Episode 70 Restu
71 Episode 71 Bahagia
72 Episode 73 Untuknya
73 Episode 74 Kecewa
74 Episode 74 Memohon.
75 Episode 75 Di Culik
76 Episode 76 Ulah Mereka Berdua.
77 Episode 77 Ada Dia
78 Episode 78 Menjelaskan.
79 Episode 79 Berteduh
80 Episode 80 Ternyata
81 Episode 81 Flashback ....
82 Episode 82 Masuk Penjara.
83 Episode 83 Selesai...
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1 Pengkhianatan Di Depan Mata.
2
Episode 2 Arwah Bisu
3
Episode 3 Semua Palsu
4
Episode 3 Banyak Kebenaran.
5
Episode 5 Tidak ada harapan
6
Episode 6 Kesempatan ke -2
7
Episode 7 Protes.
8
Episode 8 Jahil
9
Episode 9 Tindakan.
10
Episode 10 Memang Enak.
11
Episode 11 Debaran Jantung.
12
Episode 12 Hampir Saja
13
Episode 13 Teguran Dari Haris
14
Episode 14 Mendapatkan Balasan.
15
Episode 15 Rencana
16
Episode 16 Berhasil
17
Episode 17 Berusaha Mengungkapkan.
18
Episode 18 Rencana Jahat
19
Episode 19 Kondisi Haris.
20
Episode 20 Tidak Bisa Berkutik.
21
Episode 21 Memang Enak.
22
Episode 22 Pesan.
23
Episode 23 Tidak Percaya.
24
Episode 24 Tertangkap di depan mata
25
Episode 25 Seperti Ada Sesuatu.
26
Episode 26 schok
27
Episode 27 Panik
28
Episode 28 Kebusukan Tami
29
Episode 29 Rahasia Yang Di ketahui.
30
Episode 30 Ketahuan
31
Episode 31 benar-benar terbongkar.
32
Episode 32 Tidak Ada Maaf
33
Episode 33 Saling Menyalahkan
34
Episode 35 Tidak Terpengaruh
35
Episode 35 Maaf
36
Episode 36 Ada Apa Ini
37
Episode 37 Jahatnya Nindy.
38
Episode 38 Permintaan.
39
Episode 39 Kembali
40
Episode 40 Ini Bukan Mimpi.
41
Episode 41 Bosan.
42
Episode 43 Intens
43
Episode 43 Cukup Kaget.
44
Episode 44 Mulai Hal Baru.
45
Episode 46 Gebrakan.
46
Episode 46 Bertemu Lagi.
47
Episode 47 Perdamaian
48
Episode 48 Hal Tidak Terduga
49
Episode 49 Hadiah Di Tolak
50
Episode 50 Bertemu Lagi
51
Episode 52 Dekat.
52
Episode 52 Tegas.
53
Episode 53 Hal Tidak Terduga.
54
Episode 54 pertolongan
55
Episode 55 Ajakan
56
Episode 56
57
Episode 57 Wanita Gila
58
Episode 58 Ajakan Makan.
59
Episode 59 Ngedate
60
Episode 60 Deg
61
Episode 61 Canggung.
62
Episode 62 Membujuk.
63
Episode 63 Tampil Sempurna.
64
Episode 64 Ajakan
65
Episode 65 Makan Bersama
66
Episode 66
67
Episode 67 Hal Yang Tidak Terduga.
68
Episode 68 Perasaan Apa Ini
69
Episode 69 Penegasan Anara.
70
Episode 70 Restu
71
Episode 71 Bahagia
72
Episode 73 Untuknya
73
Episode 74 Kecewa
74
Episode 74 Memohon.
75
Episode 75 Di Culik
76
Episode 76 Ulah Mereka Berdua.
77
Episode 77 Ada Dia
78
Episode 78 Menjelaskan.
79
Episode 79 Berteduh
80
Episode 80 Ternyata
81
Episode 81 Flashback ....
82
Episode 82 Masuk Penjara.
83
Episode 83 Selesai...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!