Episode 20

Keesokan paginya...

Nampak Kila sudah siap dengan pakaian kantor miliknya, dan Kila teringat akan ucapan Andi tentang menemaninya untuk bertemu dengan seorang klien.

Lalu Kila pun langsung segera keluar dari apartemen miliknya, tapi saat Kila sudah berada di apartemen miliknya nampak sebuah mobil sport mewah yang sangat familiar terparkir di depan apartemen tempat Kila tinggal.

"Woyy, aku menunggumu dari tadi. Kau sangat lama." Ucap Andi yang bersandar di pintu mobil sambil menatap Kila dengan tatapan malas.

"Pak Andi, kenapa bapak ada di sini?" Tanya Kila.

"Apa kau lupa, aku menyuruhmu datang ke kantor pagi-pagi. Tapi saat aku mencarimu di kantor kau tidak ada." Ucap Andi.

"Maaf pak, karena anda tak menyebutkan jam berapa kita pergi." Ucap Kila meminta maaf.

"Ya lupakan saja, cepat masuk." Ucap Andi sambil berjalan masuk ke dalam mobil.

Lalu Kila pun langsung berjalan ke arah mobil Andi dan ikut masuk ke dalam mobilnya. Dan Andi pun langsung menyalakan mesin mobilnya dan perlahan Andi pun langsung melajukan mobilnya ke jalan aspal.

"Nanti disana kau hanya menemaniku saja." Ucap Andi.

"Tapi bukannya tugas sekertaris membantu atasannya dalam bernegosiasi?" Tanya Kila.

"Jangan banyak tanya." Ucap Andi, dan Kila langsung menganggukan kepalanya.

Sebenarnya yang akan menjadi kliennya saat ini adalah orang yang cukup berbahaya, di tambah dia merupakan orang yang terkenal playboy dan juga suka bergonta-ganti wanita. Tapi wajah dan senyumnya mampu menutupi semua kejahatannya, dan Andi takut jika Kila akan menjadi korban dari pria itu.

Setelah cukup lama, kini mobil Andi berhenti di sebuah restoran mewah. Dan Kila menatap kagum pada restoran mewah di depannya itu.

"Kau tunggu di sini." Ucap Andi.

"Tapi pak..." Tapi ucapan Kila langsung di potong oleh Andi.

"Kau tunggu di sini dan jangan membantah." Ucap Andi, lalu Andi membawa profosal dan langsung berjalan ke dalam restoran tersebut.

Di dalam restoran...

Terlihat seorang pria tengah duduk sambil melihat arloji miliknya. Lalu mata pria itu langsung melirik seseorang yang sedang dia tunggu.

"Anda terlambat 1 menit 20 detik." Ucapnya sambil tersenyum.

"Hanya terlambat 1 menit, itu tak perlu di permasalahkan." Ucap Andi.

"Bukan satu menit pak Andi, tapi 1 menit 20 detik." Ucapnya lagi.

"Iya, kalau begitu maafkan keterlambatan saya." Ucap Andi sambil tersenyum.

"Ah, baiklah tak apa. Kalau begitu bolehkah saya melihat profosalnya?" Tanya pria itu. Lalu Andi pun langsung memberikan profosal tersebut pada pria di hadapannya.

"Bagus, aku cukup tertarik." Ucapnya itu.

"Baguslah." Jawab Andi.

"Apakah anda datang sendiri pak Andi?" Tanya pria itu.

"Iya seperti yang kau lihat, aku datang sendiri." Ucap Andi.

"Hmm.. Ku dengar kau memiliki seorang sekertaris yang cantik dan polos." Ucap pria itu.

"Apa maksudmu anda pak Reyhan?" Tanya Andi.

Dan rupanya pria yang menjadi klien Andi saat ini adalah Reyhan.

"Tidak, aku hanya tertarik saja dengan kecantikan sekertaris anda. Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan." Ucap Reyhan pada Andi.

Nampak Andi menatap penuh tanda tanya pada pria di hadapannya itu. "Kesepakatan apa?" Tanya Andi pada Reyhan.

"Begini, aku akan setuju bekerja sama denganmu dan bahkan aku akan memberikan lagi uang dengan jumlah yang cukup banyak untukmu. Asal..." Ucap Reyhan menggantungkan kata-katanya.

"Asal apa?" Tanya Andi.

"Asal aku bisa meniduri sekertaris cantikmu itu, maka kau akan mendapatkan keuntungan yang banyak untuk perusahaan milikmu." Ucap Reyhan dengan sebuah senyuman.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***